Anda di halaman 1dari 9

3.

2 Pengertian Pengembangan Media Pengembangan media adalah


suatu proses untuk mengembangkan media yang sudah ada menjadi lebih berbeda dengan media yang
sudah ada sebelumnya. Dan mempunyai prinsip meningkatkan kualitas lebih maju. Pengembangan
media bisa dilakukan oleh guru dengan siswa. Contohnya
menyalinpetadapatdilakukanoleh guru atau guru bersamaanak-anak. Salah
satukegiatanialahmemeperbesarpeta.Apabiladapatdilakukandenganalatkhususpembesarataumemperke
cilpeta yang disebutdenganpanctograph.Apabila di sekolahada OHP
memperbesarpetadapatdilakukandenganmemproyeksikanpetatransparanspadasuatulembarkertasbesar
.Menjiplakpetatransparanlebihmudahdilakukandaripadadengankertas.

3.3 Langkah-langkah dalam Pengembangan Media

Dalampembuatan media pembelajaran IPS haruslahmemperhatikankelancaran proses


mengajarsupayaanak-anakdapatbelajardengansebaik-baiknya. Guru
sendiritentulahperlumempersiapkanberbagaialat yang dapatdikerjakan.Setidaknyapengembangan
media pembelajaran IPS haruslahdisesuaikandengankebutuhansiswadalampenerimaanpembelajaran
yang baik.

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu,
dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk,
memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi
6 (enam) langkah sebagai berikut :

Menganalis kebutuhan dan karakteristik siswa

Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan
apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat melakukan solat dengan baik dan
benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka perlu dilkaukan latihan untuk ruku, sujud, dan
seterusnya. Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis kebutuhan
siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya baik menyangkut kemampuan
pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki siswa seblumnya.

Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah in bisa disederhanakan dengan
cara topik-topik materi ajar yang dipandang sulit karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah
ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk
rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak, atau diam).

Merumuskan tujuan intruksional dengan operasional dan khas

Tujuan merupakan sesuatu yag sangat penting dalam kehidupan kita. Tujuan dapat memberikan arah
tindakam yang kita lakukan. Dalam proses belajar menagajar tujuan instruksional merupakan faktor
yang sangat penting. Tujuan dapat memberikan arah kemana siswa akan pergi, bagaimana ia harus pergi
kesana, dan bagaimana ia tahu bahwa telah sampai ke tempat tujuan. Tujuan itu merupakan pernyataan
yang menunjukan perilaku yang harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksional
teretentu.

Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang
dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut, setelah daftar butr-
butr materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak. Contohnya nama-
nama pulau-pulau besar yang ada di Indonesia.

Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

Alat pengukur keberhasilan seyoganya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis.
Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-
materi pembelajaran yang akan disajikan. Bentuk alat pengukurannya bisa dengan tes, pengamtan,
penugasaaan. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji
coba dari program media yang dikembangkannya. Misalnya alat pengukurnya tes, maka siswa akan
diminta mengerjakan materi tes tersebut, kemudian dilihat bagaimana hasilnya, apakah siswa
menunjukan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari
materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya.

Menulis naskah media

Naskah media adalah bentuk penyajian ateri pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan
penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun seacra baik. Supaya materi pembelajaran itu
dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar
yang kita sebut naskah program media. Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun
kita dalam memproduksi media, artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam
suara.

Mengadakan penilaian evaluasi media dan revisi

Penilaian media adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian
media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program media yang oleh pembuatnya
dianggap telah baik. Evaluasi media pembelajaran adalah suatu tindakan proses atau kegiatan yang
dilaksanakan dengan maksud untuk menentukan nilai dari segala media atau alat yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Penilaian ini dimaksudkan unntuk mengetahui apakah media yang dibuat
tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

3.4 Bentuk-bentukStrategiPengembangan Pembelajaran IPS

Padadasarnyapengalamanbelajar yang diperolehpesertadidikmeliputipengalamankognitif,


afektifdanpsikomotorikbentuk-bentuk yang merupakanStrategiPengembanganPembelajaran IPS adalah :

a.Pembelajaranotentik (authentic instruction), yaitupembelajaran yang


memungkinkanpesertadidikbelajardalamkonteks yang bermakna,
sehinggamenguatkanikatanpemikirandanketrampilanmemecahkanmasalah-
masalahpentingdalamkehidupan di masyarakat.

b. Pembelajaranberbasisinkuiri (inquiry based learning),


yaitumemaknakanstrategipembelajarandenganmetode-
metodepengetahuanalam,sehinggadiperolehpembelajaran yang bermakna.

c.Pembelajaranberbasismasalah (problem based learning), yaitupendekatanpembelajaran yang


menggunakanmasalah-masalah yang ada di dunianyataatau di
sekelilingnyasebagaikonteksbsgipesertadidikuntukbelajarkritisdanketrampilanmemecahkanmasalah,
danuntukmemperolehkonseputamadarisuatumatapelajaran.
d. Pembelajaranlayanan (service learning), yaitumetodepembelajaran yang
menggabungkanlayananmasyarakatdenganstrukturlembagapendidikanuntukmerefleksikanlayanan,
menekankanhubunganantaralayanan yang dialamidanpembelajaranakademik di lembagapendidikan.

e.Pembelajaranberbasiskerja (work based learning), yaitupendekatanpembelajaran yang


menggunakankontekstempatkerja, danmembahaspenerapankonsepmatapelajaran di lapangan.
Prinsipkegiatanpembelajaran di
ataspadadasarnyaadalahpenekananpadapenerapankonsepmatapelajaran di lapangan,
danmenggunakanmasalah-masalahlapanganuntukdibahas di lembagapendidikan.

3.5Proses Pengembangan Bahan dan Media Pembelajaran IPS

1. Menguji cobakan bahan dan media pembelajaran IPS dengan pemakaian

materi pelajaran secara ringkas dan lebih sederhana

Sebelum membuat bahan dan media guru meringkas secara sederhana materi yang akan di bahas dalam
pembelajaran, setelah itu guru menguji cobakan bahan dan media dalam pembelajaran sesuai dengan
ringkasan yang lebih sederhana.

Menilai keputusan dan asumsi yang telah dibuat ketika mengembangkan tujuan dan isi pelajaran, serta
memilih media untuk tujuan pelajaran itu

Ketika mengembangkan tujuan dan isi pelajaran hendaknya menilai keputusan yang sudah diambil
seperti ssesuai atau tidak. Setelah itu jika tujuan pembelajaran sudah ditentukan, langsung memilih
media apa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.

Membuat keputusan yang tepat bahwa pembelajaran telah memperlihatkan hasil belajar yang
diinginkan dan mempunyai bukti tentang keberhasilan sebuah pembelajaran

Setelah kita melakukan kegiatan pembelajaran, kita akan membuat keputusan yang tepat bahwa
pembelajaran akan memperlihatkan hasil yang lebih baik seperti dari yang tadinya tidak tahu menjadi
tahu, dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa lalu bukti dari keberhasilan pembelajaran seperti dapat
menjadi lebih baik dan dewasa.

Mempelajari sampai sejauh mana dan bagaian mana dari suatu rancangan untuk diperbaiki pada setiap
kekurangan dalam pengajaran sebelum digunakan

Sebelum melakukan pengajaran, kita harus mempelajari sejauh mana, bagian mana dari suatu
rancangan pembelajaran. Setiap kekurangan dalam pengajaran, agar ketika melakukan pengajaran
menjadi lebih baik.

Mempelajari apakah siswa berperilaku seperti yang diharapkan dan meramalkan bahwa mereka akan
berperilaku demikian, bila mereka mengikuti pelajaran

Setelah melakukan pembelajaran kita harus mempelajari apakah siswa berperilaku seperti apa yang
diharapkan misalnya siswa dapat menjadi lebih baik dan dewasa. Guru harus meramalkan/mengira-ngira
apakah dengan mengikuti pelajaran akan berperilaku seperti apa yang diharapkan dan diramalkan.

Pembelajaran dapat membawa para siswa pada tingkat kemampuan yang telah dirumuskan dalam
tujuan dan ditempuh dengan cara yang paling efesien

Jika mengikuti pembelajaran kemampuan siswa akan terus meningkat sesuai dengan tujuan yang
diharapkan ditempuh melalui kegiatan pembelajaran yang dibantu oleh media agar menjadi efesien.

Pembelajaran lebih inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

Dengan menggunakan media pembelajaran, pembelajaran akan menjadi inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan sehingga siswa lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar, dengan adanya media
akan mendorong siswa menjadi kreatif.

Mengujicobakan Media pada Proses Pengembangan Pembelajaran IPS

Melalui orang dan atau pihak lain untuk melaksanakan uji coba agar objektif dan tetap terlibat di
dalamnya untuk meyakinkan bahwa uji coba itu dilaksanakan dengan tepat
Sebelum melakukan media pengembangan pembelajaran IPS, media tersebut harus di uji coba terlebih
dahulu melalui orang atau pihak lain agar media pengembangan pembelajaran tersebut meyakinkan
secara objektif dan terlibat diadalmnya maka dibutuhkanlah uji coba melalui orang atau pihak tertentu.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan kritikan, masukan, pendapat pada
bahan pembelajaran selama uji coba

Ketika melakukan uji coba guru harus memberikan kesempatan bertanya, kesempatan memberikan
kritikan, masukan, dan pendapat pada bahan pembelajaran agar bisa menjadi bahan evaluasi untuk
diperbaiki menjadi lebih baik. Karena masukan, pendapat atau kritikan dari siswa sangat berguna agar
pembelajaran lebih efektif, menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa.

Selama uji coba berlangsung, catatlah dengan teliti pada bagaian-bagian pembelajaran mana yang
menjemukan siswa, mengganggu, atau membingungkan dan menghambat aktivitas pembelajaran,
kemudian lakukan diskusi

Ketika uji coba berlangsung guru sebaiknya mencatat dengan teliti hal-hal yang menjemukan,
menggangu atau membingungkan dan menghambat kegiatan pembelajaran agar bisa disesuaikan
dengan karakteristik siswa, setelah guru mencatat diadakan diskusi bersama untuk diperbaiki
kekurangannya agar menjadi lebih baik.

Cermati kesesuaian media yang di ujicobakan untuk mencari kemungkinkan pengunaan media yang
lebih sederhana, namun masih memungkinkan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran

Ketika uji coba media harus di cermati apakah media tersebut sesuai dengan uji coba bisa
memungkinkan pengunaan media yang lebih sederhana dan bisa mencapai tujuan pembelajaran.

Sunting dan perbaikilah pelajaran dan media pembelajarannya berdasar temuan-temuan selama uji
coba

Selama melakukan uji coba guru sebaiknya menyunting dan memperbaiki pelajaran dan media
berdasarkan temuan-temuan selama uji coba karena dengan adanya uji coba bisa memberi dampak
yang lebih baik dalam pelajaran dan media pembelajaran karena berdasarkan temuan-temuan yang
sesuai dengan kenyataannya.

3.7 Tes Pengembangan Media Pembelajaran IPS (TES 1)


Bahan audio

Bahan tes yang mendekati seperti copy naskah yang di baca siswa. Setelah siswa membaca naskah yang
diberikan oleh guru, dan memahaminya. Guru memberikan tes yang sesuai dengan apa yang telah di
baca oleh siswa. Lalu ada copy naskah yang direkam dalam kaset yang akan diberi narasi oleh
pengembang. Guru memberikan copy naskah yang sudah direkam dalam bentuk kaset yang di beri cerita
mengenai naskah secara lebih mendalam agar siswa lebih memahami.

Bahan cetakan

Bahan tes yang mendekati seperti salinan dari bahan yang ditulis tangan atau diketik secara kasar. Guru
memberikan tes berupa penyalianan tulisan sesuatu materi yang sudah dipelajari baik dari bahan yang
ditulis tangan atau diketik. Lalu ada sablon atau cetakan pada papan tulis guru memberikan tes melalui
sablon atau cetakan pada papan tulis ketika melakukan pembelajaran, pilihlah penjilidan yang dapat
dilepas-lepas agar memudahkan untuk membuka bila terjadi kesalahan untuk diperbaiki dan lebih
praktis.

Bahan audio dan bahan cetakan

Bahan tes yang mendekati adalah gabungan dari bahan-bahan dari bahan audio dan bahan cetakan
seperti naskah yang direkam dalam kaset dan salinan dari bahan yang ditulis tangan atau diketik secara
kasar.

Visualisasi diam yang diproyesikan (film bingkai, film rangkai dan

transparansi)

Film bingkai adalah suatu film transparasi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2X2 inci. Bingkai
tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide projector. Didalam film
rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah
film atau gambar tertentu. Sketsa dengan pensil untuk visualisasikan yang diharapkan mislanya guru
memberi tes seperti mengsketsa gambar dengan pensil seperti apa yang sudah dilihat dari film bingkai,
film rangkai dan transparansi, gambar-gambar sederhana dan tulisan-tulisan yang diketik pada film
bingkai negatf misalnya guru memberikan tes berupa gambar-gambar, tulisan-tulisan yang diketik pada
film yang sudah ditayangkan dan dilihat oleh siswa, gambar-gambar sederhana dan tulisan-tulisan
tangan pada transparasi, misalnya guru memberikan tes berupa gambar-gambar dan tulisan tangan
pada transparasi yang sudah dilihat oleh siswa, cetakan hitam putih yang di tempel pada lembaran atau
kartu, misalnya siswa diberikan lembaran/kartu yang ada cetakan hitam putih yang sudah ditampil lalu
dipelajari oleh siswa dan nanti guru memberikan tes seperti berupa tulisan yang ada pada cetakan
hitam/putih yang ada pada kartu/lembaran.

Audio dan visualisasi diam yang diproyeksikan

Bahan tes yang mendekati seperti gabungan dari bahan-bahan seperti audio dan visualisasi. Misalnya
berupa tayangan film karena didalam tayangan film terdapat suara dan gambar. Lalu siswa diminta
untuk menggambarkan tokoh yang ada di film tersebut dan dituliskan keterangan dari gambar tersebut.

Film atau video

Bahan tes yang mendekati seperti gambar-gambar sederhana dan cetakan narasi pada ringkasan cerita
misalnya guru menayangkan film atau video lalu guru meminta siswa untuk mengamati film atau video
tersebut setelah itu guru memberikan tes berupa gambar apa saja yanga ada di film atau video tersebut
dan berikan narasi ringkasan cerita tersebut, gambar visual sederhana dengan rekaman narasi pada
kaset oleh pengembang. Rekaman ulang video dengan memamkai pemain amatir dan diproduksi
dengan unit perekam video (VTR= Video Tape Recorder) yang mudah dibawa-bawa (portable).
Misalnya setelah siswa melihat video tersebut, guru memberikan tes berupa membuat video sesuai
dengan video yang telah diberikan dan direkam menggunakan video tape recorder, filmograph video
atau film gambar diam, gerakan disimulasikan oleh kamera atau gerakan dari foto. Misalnya guru
memberikan film atau video yang disimulasikan dari kamera atau gerakan foto, lalu guru memberikan
tes berupa meminta siswa untuk mensimulasikan film atau video yang sudah dilihatnya dari kamera atau
gerakan foto.

3.8 Tes Pengembangan Media Pembelajaran IPS (TES 2)

Bahan audio

Bahan tes yang mendekati seperti kaset yang dilengkapi dengan naskah yang dibawakan oleh
pengembang pembelajaran.
Bahan cetakan

Bahan tes yang mendekati sama dengan tes 1, bahan yang telah diketik dengan baik, sesuai dengan
perbaikan gunakanlah gambar dengan garis sederhana atau foto hitam putih.

Audio dan bahan cetakan

Bahan tes yang mendekati bahan yang telah diperbaiki yang mendekati bahan audio dan bahan
cetakan.

Visualisasi diam yang diproyeksiakan (slide, filstrip, transparansi)

Bahan tes yang mendekati seperti gambar-gambar sederhana pada film bngkai/slide negative, gambar-
gambar slide yang diambil di luar atau dari copy stand.

Audio dan visualisasi diam yang diproyeksikan

Bahan tes yang mendekati seperti audio yang dinarasikan oleh pengembang pelajaran disertai slide (bila
slide-slide itu dapat diganti secara otomatis dengan menggunakan tape yang diselaraskan, tambahan
semacam bunyi pada waktu merekam narasi sebagai petunjuk perrgantian gambar diantara narasi yang
menyertainya).

Film/video

Bahan tes yang mendekati seperti slide dan tape audio (dinarasikan oleh penulis), bahan yang telah
diperbaiki seluruhnya dengan kualitas yang baik, video tape yang menggunakan pemain amatir dan unit
perekam video (VTR) yang portable (portable).

Anda mungkin juga menyukai