Dari gambar dapat terlihat bahwa organ hidung bagian luar dimulai dari
pangkal, batang, sayap dan puncak hidung. Selain itu, ada lubang hidung dan
kolumela yang merupakan sekat di antara kedua lubang tersebut.
LUBANG HIDUNG
Secara fungsi, lubang hidung pasti Squad sudah paham, ya. Selain sebagai
tempat masuknya udara, kotoran, dan kelingking kita, lubang hidung juga
merupakan organ yang berhubungan langsung dengan rongga hidung. Di
dalam rongga hidung, terdapat mukus dan bulu hidung untuk menyaring
kotoran yang masuk.
RONGGA HIDUNG
Rongga hidung adalah organ yang sangat penting karena berfungsi sebagai
tempat masuknya udara menuju tenggorokan. Di samping itu, rongga hidung
menjaga kelembapan, suhu, dan tekanan udara. Di dalam rongga, terdapat
selaput lendir dan bulu hidung (silia). Bagian rongga dibentuk oleh tulang
tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung.
Kamu pasti sadar bahwa lubang hidung terbagi menjadi dua, kan? Nah,
pemisah antara lubang hidung yang kanan dan yang kiri dinamakan dengan
septum hidung. Septum atau pemisah hidung ini dilapisi oleh lendir yang
berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan rongga di dalamnya.
SILIA./BULU HIDUNG
SELAPUT LENDIR
Polip hidung
Penyakit hidung lain yang bisa menimpa Anda adalah polip atau benjolan
pada hidung. Polip pada hidung memiliki ciri-ciri bertekstur lunak, tidak
menimbulkan rasa sakit, dan bukan dikategorikan sebagai kanker. Biasanya,
benjolan tumbuh dalam saluran atau rongga sistem pernapasan. Penyakit ini
umumnya menimpa orang dewasa dan bisa disembuhkan dengan obat-
obatan. Meski demikian, mungkin diperlukan pembedahan pada kasus-kasus
tertentu yang lebih parah.
Hadirnya benjolan bisa merupakan hasil dari proses peradangan kronis akibat
asma, alergi, sensitivitas terhadap obat-obatan atau gangguan imunitas
tertentu. Biasanya, kondisi awal dari kehadiran penyakit ini tidak menimbulkan
gejala apa pun. Seiring perkembangan ukuran polip, kemungkinan besar
benjolan akan menghalangi saluran hidung sehingga menyebabkan masalah
pernapasan, kehilangan fungsi indera penciuman, dan sering menimbulkan
infeksi.
Penyakit hidung yang umum menimpa lainnya adalah mimisan. Kondisi yang
sering membuat penderitanya mengalami histeris, ternyata jarang sekali
menandakan masalah-masalah kesehatan yang serius. Mimisan sendiri
dianggap sebagai gangguan kesehatan ringan dan biasa terjadi mengingat
hidung mengandung banyak pembuluh darah.
Daerah hidung yang kaya akan pembuluh darah ada di permukaan bagian
depan dan belakang. Pembuluh darah ini sangat rapuh sehingga mudah
mengeluarkan darah. Orang dewasa dan anak-anak berusia 3-10 tahun
merupakan kelompok yang rentan mengalami mimisan.
Rhinitis
Rhinitis terbagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi.
Penyakit hidung berupa rhinitis alergi muncul ketika tubuh Anda memproduksi
immunoblobulin E (IgE) ketika merespons alergen (zat penyebab alergi). Jika
hal tersebut terjadi, tubuh akan merilis histamin dan leukotrien yang membuat
lapisan hidung mengalami peradangan. Tes alergi dapat dilakukan untuk
mencari tahu penyebab spesifik alergi si penderita. Tes ini dapat dilakukan
pada kulit atau darah. Tes alergi pada darah akan menilai kadar IgE dalam
darah yang dihasilkan oleh tubuh sebagai reaski terhadap zat alergen
tertentu.
Sedangkan penyebab rhinitis nonalergi lebih bervariasi, mulai dari terpapar
asap rokok, aroma yang menyengat, perubahan cuaca, hingga iritasi debu.
Perbedaannya dengan rhinitis alergi adalah tidak ditemukannya antibodi IgE
yang beraksi terhadap penyebab alergi tertentu. Sehingga bisa diambil
kesimpulan bahwa segala sesuatu yang bisa menyebabkan iritasi pada
selaput lendir, maka bisa menyebabkan rhinitis jenis ini. Penyakit hidung
berupa rhinitis nonalergi juga bisa disebabkan oleh pemakaian semprotan
dekongestan hidung dalam jangka panjang.