Etik UMB
02
Fakultas Teknik Program U00100009 Sigit Mareta, SE., M.Ak
StudiTeknik Sipil
Abstract Kompetensi
Banyak orang yang tidak mengetahui Dalam materi bab 2 ini, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan
potensi dirinya. Tidak tahu apa saja
perbedaan pekerjaan dan karir,
kelebihan yang dimilikinya. Potensi diri yang menjelaskan pengertian passion
(hasrat), menjelaskan dan mengenali
terus tumbuh dan berkembang akan menjadi
jenis-jenis kepribadian dirinya,
modal kesuksesan. menjelaskan macam-macam
kecerdasan, mengidentikasi potensi diri.
Mengenali Potensi Diri
Pendahuluan
Sukses adalah mengetahui potensi apa yang tersedia dan menggunakannya sebaik mungkin.
Bayangkan kebesaran yang dapat dimiliki jika kita dapat mengeksplorasi dan menemukan
potensi yang kita miliki secara penuh
A. Perbedaan Pekerjaan dan Karir
Pekerjaan
Adalah sekumpulan kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-tugas
pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang
atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat
Karir
Menurut Gibson (1995:305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian
aktivitas kerja yang terus berkelanjutan
Passion (Hasrat)
adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terpikir untuk
tidak melakukannya. Passion adalah segala macam wujud keunikan, keistimewaan yang kita
miliki dan rasakan (Suhardono, 2012)
Banyak diantara kita tidak mengenal diri sendiri, Sacrotes mengatakan bahwa agar manusia
berhasil di dunia, Manusia harus mengenal diri sendiri.
Apa akibatnya jika orang tidak kenal dirinya, sehingga jarak antara asumsi dan kenyataan
tentang diri sendiri begitu jauh? Tak bisa lain, orang itu harus terus berusaha mengingkari
kenyataan tentang dirinya. Barangkali dalam kenyataan sehari-hari muncul dan sering kita
temui dalam bentuk over compensation, membual, melebih-lebihkan, atau bahkan
mengecilkan orang lain untuk meninggikan diri sendiri, berbohong dan seterusnya jika
merasa dirinya paling hebat. Ia tidak berpijak pada kenyataan, sehingga dalam bekerja
biasanya hanya omong doang.
Begitu pula sebaliknya orang yang mengira diri sendiri negatif, akan sangat minder, menarik
diri dari pergaulan, mengurung diri, tidak mau melakukan apa pun. “Apalah artinya saya,
siapa yang mau mendengarkan saya,” adalah contoh ungkapan yang sering diucapkan orang
dengan persepsi diri negatif.Orang ini sebetulnya sangat tertekan pada kelemahan dirinya.
Baik yang menilai dirinya terlalu tinggi maupun terlalu rendah, keduanya tidak sesuai
kenyataan dan itu berarti jelek.Hal ini secara mental atau psikologis tidak sehat. Orang yang
selalu pakai kedok akan capek, lalu memberikan stres yang besar pada diri sendiri.
Solusi
Dalam psikologi ada konsep yang disebut Johari Window atau Jendela Johari, yang
menggambarkan pengenalan diri kita.Ada empat jendela dalam Jendela Johari.
1. Jendela terbuka. Hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain pun tahu.
Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain-lain.
2. Jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.
Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan sebagainya.
3. Jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri, tapi orang lain tahu.
Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada kepribadian kita.
4. Jendela gelap. Hal-hal mengenai diri kita, tapi kita sendiri maupun orang lain tidak
tahu. Ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
D. Tipe-Tipe Kepribadian
Setiap orang dilahirkan dengan sekumpulan karakter kepribadian yang unik, sering kali
berbeda antara kakak dan adik. Setiap orang tua akan setuju pada kenyataan bahwa, dari
kebanyakan kasus, anak-anak mereka memperlihatkan perbedaan jelas dalam perilaku
mereka. Yang satu mungkin sangat penuntut sementara yang lain cukup puas untuk tumbuh
dewasa secara tenang. Setiap orang mengetahui bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama.
Bukankah kepribadian manusia seunik sidik jari juga??
Sebagian orang melihat dunia melalui kacamata merah sementara yang lain melihatnya
dengan kacamata gelap. Sayangnya, kita tidak dapat mengganti kepribadian seperti kita
mengganti kacamata.Kepribadian terdiri dari banyak sisi dan pilihan. Kita hanya dapat
memahami kepribadian kita sendiri dengan membuka mata untuk satu pemahaman baru yang
menyeluruh mengenai diri kitadan orang lain.
Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda mudah terkena depresi, santai, formal,
hati-hati, atau acuh tak acuh.Karakter kepribadian Anda menentukan apakah Anda pasif atau
asertif. Kepribadian Anda adalah apa yang menyebabkan Anda beraksi dan bereaksi dengan
cara Anda. Dalam banyak hal kepribadian mengawasi Anda dan merupakan penyebab
mengapa Anda berbeda dari orang lain. Kepribadian cenderung kaku, menolak perubahan,
dan sangat protektif terhadap diri sendiri dan Anda. Kepribadian menerima Anda sebagai
satu-satunya pemimpin dan tidak suka untuk mencoba mengalami serta memahami tipe-tipe
kepribadian orang lain. Walaupun kepribadian akan menerima kritik dari Anda, kepribadian
Anda tidak akan siap menerima kritik yang tidak diharapkan orang lain. Pada kenyataannya,
kepribadian sering akan menyerang jika merasa diancam oleh seorang penyusup.
Untuk memahami sifat dasar kita, perlu diketahui pengelompokan kepribadian atau watak
yang mula - mula ditetapkan oleh Hippocrates. Antara lain :
1. Tipe Kepribadian Sanguinis
Tipe ini paling baik dalam hal berurusan dengan orang lain secara antusias;
menyatakan pemikiran dengan penuh gairah; memperlihatkan perhatian. Kelemahan
3. Tipe Artistik
Orang yang senang dengan ide-ide dan materi untuk diekspresikan dengan cara yang
unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan.Sayangnya, tipe ini rentan jadi santapan
gosip karena caranya yang unik dan sering menimbulkan interpretasi yang biasa.
4. Tipe Sosial
Orang yang berorientasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung mempunyai
orientasi untuk menolong, memelihara dan mengembangkan orang lain. Karena
kepekaan dan kepeduliannya, orang ini seorang mengurus hal-hal yang terlalu pribadi.
Bila tidak diimbangi dengan kematangan, ia mudah tergelincir untuk menjadi
penggosip.
5. Tipe Wiraswasta
Orang yang lebih berorientasi pada ‘orang’ daripada gagasan.la mendominasi orang
lain untuk mencapai tujuannya. la pintar mengatur kerja orang lain, mempersuasi
orang dan bernegosiasi. Kemampuan bicaranya sangat diperlukan, biasanya ia
menunjukkan sifat bossy dan pemarah di lingkungan kerjanya.
6. Tipe Konvensional
Orang ini biasanya berfungsi paling baik dalam lingkungan dan pekerjaan yang
terstruktur dengan baik serta memerlukan keletihan.la biasanya tidak suka bekerja
dengan ide-ide dan orang lain.
2. Penuh Pertimbangan
Ada sebuah cerita tentang seorang anak laki-laki yang mampir di kedai es krim. Di
sebuah meja ia duduk dan bertanya kepada pelayan: "Berapa harga sebuah ice cream
cone?" Pelayan itu menjawab: "Lima ribu rupiah." Anak laki-laki itu menghitung
uang di kantungnya. Kemudian ia bertanya, berapa harga es krim yang lebih kecil. Si
pelayan dengan tidak sabar menjawab, "Tiga ribu rupiah." Lantas si anak itu
mengatakan, "Saya pesan es krim yang kecilsaja." Setelah mendapatkan es krim yang
dipesan dan membayar, dia pergi. Saat si pelayan mengambil nampan yang sudah
kosong, dia tersentuh. Di bawah bukti pembayaran terdapat uang tip Rp 1000.
Rupanya, si anak laki-laki tadi memiliki pertimbangan terhadap si pelayan sebelum
memesan es krim. Ia menunjukkan adanya sensitivitas dan kepedulian. Dia berpikir
tentang orang lain pertama kali ketimbang dirinya.
Sungguh dunia ini akan sangat indah bila semua orang berpikir seperti si anak kecil
tadi. Orang-orang akan menunjukkan adanya pertimbangan, penghormatan, dan
kesopanan terhadap orang lain.
9. Bersemangatlah
Antusiasme dan sukses adalah dua hal yang saling terkait, tetapi antusiasme harus
lebih dulu ada. Antusiasme memunculkan percaya diri, meningkatkan semangat,
membangun loyalitas, dan tidak ternilai harganya. Antusiasme itu bersifat menyebar.
Anda akan merasa antusias dengan cara orang berbicara, berjalan, atau berjabatan
tangan. Antusiasme adalah kebiasaan yang bias diperoleh dan dipraktikkan oleh
setiap orang. Hiduplah saat masih merasa hidup. Jangan merasa mati sebelum anda
mati betulan. Antusiasme dan hasrat adalah factor utama yang mampu mengubah
sesuatu yang bersifat biasa-biasa saja menjadi ekselen. Majalah Human Capital
Juni-Juli 2006.
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier
Hebat,BIP Gramedia, Jakarta