180543635502 S1 PENDIDIKAN TATABOGA/OFF A PENGEMASAN MAKANAN
Analisis pengemasan terhadap produk makanan yang berbahan dasar:
1. Berbahan dasar susu (termasuk keju) Berdasarkan frekuensi pemakaian kemasan yang cocok untuk bahan dasar susu (termasuk keju) yaitu berdasarkan frekuensi pemakaian memakai kemasan sekali pakai (disposable), menurut struktur system kemas termasuk dalam kemasan sekunder yaitu kemasan yang digunakan setelah adanya kemasan primer, kemasan primer merupakan kemasan yang berkontak langsung dengan bahan pangan yang dikemas. Produk makanan keju ini telah dibungkus oleh kertas alumunium foil yang membantu melindungi isi produk bagi konsumen maupun pengecer. Berdasarkan kekuatan bahan kemas termasuk semi kaku, berdasarkan sikap perlindungan terhadap lingkungan termasuk kemasan yang tidak ramah lingkungan karena tidak dapt diuraian oleh mikroba, berdasarkan tingkat perakitan merupakan kemasan siap pakai. 2. Berbahan dasar kopi Untuk kopi digunakan kemasan foil atau polyester yang dimetalisasi. Berdasarkan jenis frekuensinya juga disposable, bedasarkan perlindungannya tahan terhadap cahaya, berdasarkan struktur system kemas yaitu termasuk kemasan primer yaitu kemasan yang berkontak langsung dengan bahan pangan yang dikemas. Berdasarkan kekakuan bahan kemas termasuk semikaku, berdasarkan perakitan/kesiapan pakai termasuk kemasan yang siap pakai. 3. Sari buah Untuk sari buah biasanya menggunakan kemasan botol plastic yang sudah di steril, ada juga yang menggunakan kemasan tetra pack, kelebihan menggunakan kemasan tetra pack ini bisa menutupi warna asli dari sari buah yang dihasilkan, biasanya sari buah yang dihasilkan memiliki warna yang kurang menarik sehingga untuk menyamarkan warna tersebut digunakannya kemasan tetra pack. Berdasarkan frekuensi pemakaian nya termasuk dalam disposable, jika memakai botol plastic bisa termasuk multitrip, yang bisa digunakan secara berulang-ulang, tetapi kaitanya lebih kepada tingkat kontaminasi dan kebersihan ketika mencuci. Berdasarkan perlindungan terhadap lingkungan termasuk tahan cahaya, berdasarkan struktur system kemas, termasuk kemasan yang primer yaitu sekali pakai. Berdasarkan kekakuan bahan termasuk fleksibel. Berdasarkan perakitan/kesiapan pakai termasuk siap pakai. 4. Makanan olah (seperti produk catering) Makanan olah cateringan biasanya ada yang menggunakan Styrofoam yang dapat mencegah terjadinya kebocoran serta mampu mempertahankan bentuk ketika dipegang konsumen, akan tetapi Styrofoam memang sangat diragukan keamanannya bagi kesehatan manusia, maka dari itu bisa diganti dengan kotak wadah makan yang terbuat dari plastik, yang termasuk disposable kemasan langsung dibuang setelah dipakai. Berdasarkan struktur system kemas termasuk primer yaitu kemasan berkontak langsung dengan bahan pangan yang dikemas. Berdasarkan kekakuan termasuk semi kaku. Berdasarkan perakitan/kesiapan pakai termasuk siap pakai. 5. Olahan roti dan kue Berdasarkan frekuensi pemakaiannya sebenarnya hampir sama dengan makanan olah, yang kemasannya harus langsung dibuang setelah dipakai (disposable). Biasa bungkus kue ataupun roti memakai kardus kotak yang siap pakai, yang tahan terhadap suhu tinggi, karena biasanya kue ataupun roti tidak tahan dengan suhu yang tinggi. Berdasarkan struktur kemas merupakan kemasan primer yang berkontak langsung dengan bahan pangan yang dikemas. Berdasarkan kekakuan bahan kemas termasuk kaku, karena untuk mencegah terjadinya benturan kue/roti waktu disalurkan kepada konsumen.