Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi syarat salah satu tugas mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
yang diampu oleh Dr. Ir. H. Iskandar Muda Purwaamijaya, M.T.
Oleh :
Firhan Rezy Syaputra (1602472)
2017
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan makalah ini yang
bertemakan mengenai Proyeksi Peta,Universal Transverse Mercator (UTM) dan
Sistem Koordinat. Maklah ini disusun untukk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Ukur Tanah.
Bentuk bumi sebenarnya bukan bulat tetapi menyerupai ellips tiga dimensi
atau ellipsoid, maka dari itu perlu diketahui suatu cara dalam menyajikan suatu
bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimernsi yang lain atau disebut juga
dengan proyeksi Dengan uraian yang komprehensif ini, diharapkan pemahaman
mengenai Proyeksi Peta, Proyeksi UTM dan Sistem Koordinat.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan laporan makalah ini banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah hasil karya yang sempurna karena masih banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................................ i
DAF TAR IS I ........................................................................................................ ii
DAF TAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iv
BAB I P ENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... … 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... … 2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 2
E. Sistematika Penulisan...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... … 3
1. Proyeksi peta ............................................................................................
…… 3
3. Sistem koordinat............................................................................................... 11
BAB III P ENUTUP ............................................................................................... 12
A. Simpulan......................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................... 12
DAF TAR P USTAKA ........................................................................................... 13
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
5
6
BAB I PENDAHULUAN
Bentuk bumi sebenarnya bukan bulat tetapi menyerupai ellips tiga dimensi
atau ellipsoid, maka dari itu perlu diketahui suatu cara dalam menyajikan suatu
bentuk yang mempunyai dimensi tertentu ke dimernsi yang lain atau disebut juga
dengan proyeksi, dan teknik-teknik serta penggambarannya dikenal dengan proyeksi
peta.
Dilihat dari berbagai kriteria proyeksi peta terdapat beberapa macam,
diantaranya dilihat dari sipat, bidang, serta kedudukan bidang proyeksi. Dari berbagai
macam kriteria tersebut Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) merupakan
sistem yang digunakan untuk kepentingan pemetaan (proyeksi silinder) dan bersipat
Universal sebagai sistem Pemetaan Nasional, keuntungan dan kerugian sistem UTM,
serta gambaran kedudukan bidang proyeksi silinder terhadap bumi pada proyeksi
UTM dan kemudian untuk melihat serta menghitung suatu proyeksi diperlukan sistem
koordinat.
Berkenaan dengan urgensi pembahasan Proyeksi Peta, UTM, dan Sistem
Koordinat tersebut, perlu disusun sebuah makalah yang mampu menjadi wahana bagi
para dosen maupun para mahasiswa untuk memperoleh wawasan, pengetahuan, dan
konsep keilmuan, berkenaan dengan Proyeksi Peta, sistem UTM dan Sistem
Koordinat baik secara teoritis maupun secara praktis. Oleh sebab itu, penulis menulis
sebuah makalah yang berjudul “Proyeksi Peta, Proyeksi UTM dan Sistem Koordinat
7
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode noninteraktif model analisis teks. Melalui metode ini
penulis menguraikan secara komprehensif permasalahan yang akan dibahas. Data
teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan teknik studi pustaka, artinya penulis
mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan
tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan
mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema
makalah.
8
BAB II PEMBAHASAN
1. Proyeksi peta
Dalam proyeksi peta terdapat 3 informasi yang didapat yaitu jarak,sudut dan
luas. Dalam proyeksi peta dibagi menjadi 2 cara yaitu sebagai berikut :
Proyeksi langsung (direct projection): yaitu dari ellipsoid langsung ke
bidang
proyeksi.
Ciri-ciri tertentu atau asli yang ingin dipertahankan sesuai dengan tujuan
pembuatan / pemakaian peta.
Ukuran dan bentuk daerah yang akan dipetakan.
KELAS
Proyeksi polyeder
Keuntungan proyeksi polyeder karena perubahan jarak dan sudut pada satu bagian
derajat 20q x 20q, sekitar 37 km x 37 km bisa diabaikan, maka proyeksi ini baik
untuk digunakan pada pemetaan teknis skala besar. 1285 Sistem Koordinat,
Proyeksi
Peta, dan Aturan Kuadran Kedudukan bidang proyeksi silinder terhadap bola bumi
pada proyeksi UTM
Kerugian proyeksi polyeder untuk pemetaan daerah luas harus sering pindah
bagian derajat, memerlukan tranformasi koordinat. Grid kurang praktis karena
dinyatakan dalam kilometer fiktif. Tidak praktis untuk peta skala kecil dengan
cakupan luas. d. Kesalahan arah maksimum 15 m untuk jarak 15 km
Ketentuan UTM
Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang disebut
meridian standar dengan faktor skala 1.
Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180° BT
dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri.
Perbesaran di meridian tengah = 0,9996.
Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS.
Ciri Proyeksi UTM
Proyeksi bekerja pada setiap bidang Ellipshoid yang dibatasi cakupan garis
meridian dengan lebar yang disebut zone.
Proyeksi garis meridian pusat (MC) merupakan garis vertikal pada bidang
tengah poyeksi.
Proyeksi garis lingkar equator merupakan garis lurus horizontal di tengah
bidang proyeksi.
Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi
pada butir dua dan tiga dengan interval sama. Jadi garis pembentukan gridn
bukan hasil dari garis Bujur atau Lintang Ellipshoide (kecuali garis Meridian
Pusat dan Equator).
Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara grid di Meridian
Pusat = , atau garis arah meridian yang melalui titik luar Meridian Pusat
13
tidak sama dengan garis arah Utara Grid Peta yang disebut
Konvegerensi Meridian. Dalam luasan dan skala tertentu tampilan
simpangan ini dapat diabaikan karena kecil.
Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan:
Proyeksi simetris selebar 6° untuk setiap zone.
Transformasi koordinat dari zone ke zone dapat dikerjakan dengan rumus
yang sama untuk setiap zone di seluruh dunia.
Distorsi berkisar antara - 40 cm/ 1.000 m dan 70 cm/ 1.000 m.
Kerugian :
Karena pembesaran jarak dan konvergensi meridian, maka unsur ini harus
diperhatikan dalam perhitungan.
Walaupun satu derajat bagian meliputi daerah luas akan tetapi masih
dibutuhkan hitungan-hitungan pemindahan bagian derajat, menjadi tidak
praktis.
Konvergensi meridian pada jarak 15 km maksimum dapat mencapai lebih
kurang 150 meter. Konvergensi adalah serangkaian garis searah yang menuju
suatu titik pertemuan dan Konvergensi Meridian adalah ukuran lembar peta
dan cara menghitung titik sudut lembar peta UTM .
3. Sistem koordinat
yang tegak lurus terhadap garis meridian dikenal dengan nama garis lintang
(latitude).
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA