DINAS PENDIDIKAN
Konseli mengeluhkan sedah sebulan merasakan perasaan yang tidak nyaman ketika melihat
teman-temannya berkumpul tanpa konseli. Ketika terjadi seperti itu, konseli langsung
mempersonalisasi bahwa teman-temannya sedang membicarakan kejelekan konseli, sehingga
konseli sering kesal dan akhirnya marah-marah tidak jelas kepada temannya. Ketika teman-
temannya mencoba menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, konseli selalu pergi.
Menurut Konseli, sekitar sebulan yang lalu memergoki teman-temannya membicarakan rahasia
konseli yang pernah disepakati untuk tidak disapaikan terhadap siapa pun. Setelah kejadian yang
terjadi selama sebulan kebelakang itu, konseli cenderung mudah marah kepada teman-temannya.
ketika teman-teman konseli berkumpul tanpa konseli, selalu muncul pikiran skeptis dan perasaan
khawatir karena menurut konseli kejadian tersebut sangat tidak bisa diampuni maka dari itu
konseli merasa perlu berhati-hati agar teman-temannya tidak mengkhianati konseli lagi.
Pertemuan kedua ini ditujukan untuk menemukan pemikiran-pemikiran irasional konseli dan
melakukan analisis rasional melalui tahapan responding dan melakukan reduksi
overpersonalizing dengan menggunakan dispute kognitif.
8. Hasil
Setelah sesi ini, konseli menyadari adanya keyakinan irasional dalam dirinya dan mampu
menantang keyakinan tersebut dengan pemahaman masa lalu tidak melulu berpengaruh pada
masa depan, dan temannya tidak selalu membicarakan dia. Hanya saja konseli masih ragu
apakah mampu mengendalikan perasaan akibat over personalisingnya.
Dengan demikian perlu diadakan satu sesi konseling lagi untuk mengevaluasi pengalaman
nyata konseli ketika ada dalam situasi konseli melihat teman-temannya berkumpul tanpa
konseli.
Identitas : 8A191617
Nama Konseli : ...............................................................................
Nama Konselor : Nurhayati, S.Pd.
Petunjuk :
1. Bacalah secara teliti
2. Berilah tanda centang () pada kolom jawaban yang tersedia
Nurhayati, S.Pd.
NIP. 19740828 200902 2 001