Anda di halaman 1dari 6

Modul 2a: Perencanaan Tata Ruang Kota dan Transportasi Perkotaan

4. Pola pertumbuhan kota


Model atau pola pertumbuhan kota yang berbe-
da mengakibatkan berkembangknya pola sistem
transportasi dan mobilitas yang berbeda pula.
Pengaruh pola pertumbuhan kota akan dijelas-
kan dalam bab berikut ini.

4.1 Skema Sederhana


Untuk memahami dan memproyeksikan pola
kebutuhan transportasi, diperlukan analisis
struktur kota dan sebaran aktifitas secara
TEORI ZONA KONSENTRIS TEORI PEMBANGUNAN
mendalam. Contoh-contoh berikut ini (lihat (TERPUSAT) SEKTORAL
Gambar 7) memberikan gambaran mengenai
dinamika perkotaan.
BAGIAN WILAYAH KOTA
”Kota yang dibangun melingkar
(radial)… memberi kesempatan baik
untuk pembangunan jaringan kereta
api dan bus berkapasitas tinggi.”
Model pembangunan zona konsentris (meling-
kar) adalah hasil penyederhanaan; pada ke-
nyataannya didapati segmen-segmen melingkar
dari guna lahan tertentu, begitupula dengan
BERPUSAT JAMAK
segmentasi sosial-ekonomi penduduk: Kelas
atas menghuni wilayah kota yang nyaman dan
tertata baik dan masyarakat berpendapatan
rendah di wilayah yang kurang nyaman dan
terkena dampak aktifitas perindustrian. Di
memberi kesempatan untuk pergerakan jarak Gambar 7
beberapa kota, beberapa sektor terkonsentrasi
pendek antara perumahan dan fungsi lahan Pola pembangunan
dalam lokasi-lokasi tertentu. Hal ini terutama ruang kota.
lainnya; kendaraan tidak bermotor dapat ber-
ditemui pada wilayah-wilayah kota yang me- The University of North Carolina
peran penting. Kota dengan struktur berpusat at Charlotte, 2002. http://
mulai industrialisasi. Elemen struktural lainnya www.uncc.edu/~hscampbe/
(inti)-jamak membuat penyediaan angkutan
adalah fenomena menyatunya beberapa kota landuse/b-models/B-3mods.html
umum yang efisien semakin sulit, dan jarak
akibat pertumbuhan yang semakin meluas
tempuh mungkin terlalu panjang untuk kenda-
sehingga kota-kota yang dulunya berdiri sendiri
raan tidak bermotor. Disini, mobil pribadi akan
sekarang menjadi pusat layanan sekunder.
banyak digunakan, terlebih ketika pendapatan
Perbedaan antara pembangunan struktur kota rata-rata meningkat.
berdampak pada kebutuhan dan penyediaan
layanan transportasi. Kota yang berorientasi
terpusat (struktur melingkar/radial) memiliki 4.2 Dampak Transportasi pada
jaringan arteri yang menuju jantung kota, pertumbuhan kota
dimana dimungkinkan sistem jaringan rel Sebagaimana telah diketahui bersama, kondisi
dan bus kota berkapasitas tinggi. Kota dengan tata ruang kota perlu diperhatikan dalam peru-
struktur pembangunan sektoral tidak mem- musan kebijakan transportasi. Dengan kondisi
bangkitkan kebutuhan transportasi yang ter- tata ruang kota dan pola persebaran aktifitas di
struktur dengan baik, dan tidak menunjang dalam batas kota adalah hasil dari pembangun-
angkutan umum berkapasitas tinggi namun an yang telah berlangsung sejak lama. Sistem

15
Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

transportasi saat ini perlu melayani berbagai menciptakan situasi dimana para pekerja masih
macam struktur kota, dimana sebagian telah tinggal di dekat tempat kerja, namun dengan
berevolusi dari moda transportasi sebelumnya, pembangunan sosial-ekonomi yang lebih pesat
dan menjadi hambatan bagi kondisi lalu-lintas di luar batas kota. Perlu disadari pula bahwa
saat ini. Secara umum dapat disimpulkan pergerakan berbelanja semakin penting ketika
bahwa kondisi rancangan kota seringkali tidak pusat perbelanjaan dan layanan lainnya berpin-
cocok dengan transportasi modern. dah menuju pinggiran. Hal ini terjadi di negara
Sampai dengan abad ke-18, diameter kota- berkembang dengan pendapatan menengah di
kota tidak melebihi jarak yang dapat ditempuh Asia dan Amerika Latin, mengikuti jejak Eropa
dengan berjalan kaki; pola jaringan jalan lokal dan Amerika Serikat. Penduduk berbondong-
dan dimensi jalan dirancang untuk kebutuh- bondong meninggalkan pusat kota lama dan
an kereta kuda. Pertumbuhan kota selama wilayah sekitar kehilangan lahan pertanian
proses industrialisasi menimbulkan kebutuhan yang digunakan untuk perumahan. Sebagian
mendesak akan angkutan umum massal; trem besar pertumbuhan kota-kota besar melewati
dan bus melayani jaringan arteri, menyebabkan batas administratif kota dan menjelma menjadi
berbagai macam bentuk dekonsentrasi. Ma- wilayah metropolitan dengan luas ratusan kilo-
syarakat kota dapat berjalan kaki dari rumah meter persegi, sehingga kota-kota kecil lainnya
menuju halte/stasiun angkutan umum. Pemba- melebur dalam wilayah metropolitan tersebut.
ngunan kota pada umumnya terjadi dalam
jarak berjalan kaki atau bersepeda dari halte
angkutan umum ini.
Berkembangnya mobil pribadi sejak tahun
1950an dan 1960an mulai menunjang pengem-
bangan kota dengan pola kepadatan rendah dan
menyebar. Di daerah-daerah yang pertumbuh-
an kepemilikan mobil pribadi sangat tinggi,
pola pembangunan seperti ini masih terus ter-
jadi. Di negara berkembang, proses ini semakin
meningkat. Akibat revolusi di bidang teknologi
transportasi, dan juga sebagai konsekuensi dari
perubahan sosial didalam masyarakat, zona
perkotaan sekitar pusat niaga (CBD) menjadi
kurang menarik dan keamanan lingkungan
menurun tajam. Terutama di Amerika Serikat,
stabilitas sosial menggerus beberapa bagian kota,
dan golongan mampu akan pindah ke pinggir
kota. Meskipun beberapa tahun belakangan
ini mulai diinisiasi program-program untuk
merevitalisasi kota-kota di Amerika, distribusi
golongan mampu masih menunjukkan pola kue
donat (berlubang di tengah): golongan mene-
ngah-atas terkonsentrasi di lingkar pinggir kota
lama, dimana di tengah kota kehilangan mo-
mentum atau geliat ekonomi.
Pembangunan dengan model konsentris dan
kondisi lokal yang unik telah mengakibatkan
berbagai variasi pola pembangunan kota, seba-
gaimana disampaikan dalam bagan di Gambar
7. Segregasi sosial di bidang perumahan dan
sektor industri ringan di dalam kota dapat

16
Modul 2a: Perencanaan Tata Ruang Kota dan Transportasi Perkotaan

di dalam kota lama. Kota lama juga masih


5. Pertumbuhan di luar batas kota merupakan pusat kebudayan dan aktifitas sosial
Akibat pertumbuhan penduduk, dan juga (contoh: lokasi museum, gedung kesenian masih
akibat perubahan preferensi masyarakat dan in- berada di pusat kota). Sebagai akibat, kebutuh-
vestor komersil, fungsi perkotaan menyebar me- an perjalanan banyak yang terpaksa dipenuhi
lampaui batas kota lama. Proses-proses subur- oleh kendaraan pribadi, namun banyak kota-ko-
banisasi ini terjadi di berbagai belahan dunia ta di Eropa tetap menjaga perkotaan yang semi-
dan terjadi dengan kondisi politik, sosial dan sentralistis sehingga masih dapat dilayani oleh
ekonomi yang berbeda-beda. Untuk golongan jalur rel regional, menghubungkan pusat sekun-
menengah-atas, alasan utama berpindahnya der dengan pusat primer. Di Amerika Serikat,
rumah tangga ke lokasi di pinggir kota, men- kota-kota telah kehilangan strukturnya, akibat
jauhi wilayah kota yang padat menuju lokasi berbagai macam gelombang desentralisasi yang
yang masih asri seperti di pedesaan, adalah dimungkinkan oleh kepemilikan kendaraan
rendahnya harga rumah tinggal berpekarangan pribadi, lemahnya peraturan tata ruang, harga
dan kualitas lingkungan yang lebih baik. Di bahan bakar minyak yang rendah, dan selera
negara berpendapatan rendah dengan pertum- konsumen akan rumah yang luas.
buhan penduduk yang tinggi, permukiman Bagaimana trend atau kecenderungan pertum-
informal (semi-legal) dan pembangunan ru- buhan wilayah perkotaan dan suburbanisasi
mah-rumah mewah (real-estate) (lihat Gambar yang terjadi di negara-negara berkembang?
20) mendorong pertumbuhan kota keluar batas Banyak sekali pola-pola pertumbuhan yang
administratif. Suburbanisasi dan rumah pribadi diamati dari seluruh dunia. Batas pertumbuh-
bernuansa desa sering kali menyebabkan pola an kota semakin membesar dan menyebar ke
aktifitas harian yang masih berorientasi ke luar; suatu fenomena yang dapat diamati dari
kota, dan membangkitkan lalu-lintas dengan angkasa. Citra satelit dapat memberikan foto
jarak tempuh yang besar. Sementara golongan rupa bumi dari berbagai belahan dunia (sebagai
menengah-atas menggunakan mobil pribadi contoh http://www.geog.uu.nl/fg/UrbanGrowth,
untuk bekerja dan berbelanja, kondisi trans- menampilkan wilayah Ouagadougou (Burkina
portasi bagi golongan ekonomi lemah sangat Faso) di Afrika Barat, dan beberapa contoh lain-
tergantung pada angkutan umum yang sema- nya). Karena teknologi ini relatif baru, hanya
kin sulit dan memburuk di banyak kota negara perubahan sejak pertengahan 1980an yang bisa
berkembang. diteliti dengah baik. Pola yang pada umum-
Pengalaman-pengalaman pertumbuhan wilayah nya ditemui adalah pembangunan menjari
perkotaan di negara industri yang sudah maju sepanjang arteri dan jalan-lingkar yang baru
sangat baik untukd dikaji dan bermanfaat dibangun (lihat pula Bab 7), diikuti dengan
dalam menyusun arahan pengembangan bagi pembangunan yang mengisi segmen-segmen
negara berkembang. Seiring dengan pemba- yang kosong. Tidak mudah mendapatkan peta-
ngunan ekonomi dan sosial, dan peningkatan peta yang menjelaskan pertumbuhan kota-kota
pendapatan rata-rata, kecenderungan yang di negara berkembang dari waktu ke waktu.
sama terjadi dalam pembangunan wilayah kota Gambar 8 mengilustrasikan pembangunan kota
di negara berkembang, dan dapat dipastikan Dar Es Salaam (Tanzania) dari 1945 hingga
akan semakin menguat. Di Eropa, kota-kota 1998. Gambar 9 menunjukkan pengembangan
yang relatif lebih padat masih mendominasi kota Kairo (Mesir) dari 1968 hingga 2000. Di
dalam aspek kepadatan penduduk dan sentrali- kedua contoh tersebut, dapat kita lihat pola
tas fungsi perkotaan, namun suburbanisasi telah umum berupa pembangunan sepanjang jalan
merubah pola dan tatanan distribusi fungsional. raya arteri pada tahun-tahun awal, dan kemu-
Interaksi antara pembangunan kota dan infra- dian menyebar diantara jalan-jalan tersebut
struktur transportasi, sebagai mana dijelaskan di tahun-tahun berikutnya, sehingga semakin
dalam Gambar 1 (”Lingkaran Setan”) telah mendorong penggunaan mobil pribadi.
memungkinkan penduduk untuk tinggal di Penjelasan yang paling sederhana atas pemba-
luar kota, namun tetap bekerja dan berbelanja ngunan wilayah ini adalah pertumbuhan

17
Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

Permasalahan akibat
pembangunan yang DAR ES SALAAM
menyebar (sprawl) Urban Growth 1945 – 1998
Permasalahan utama dari Built-up areas – 1945
pembangunan menyebar
Built-up areas – 1957
adalah:
Built-up areas – 1978

rata-rata bagi pekerja, Built-up areas – 1992


Built-up areas – 1998
terhadap mobil pribadi,
-
kaan lalu-lintas,

emisi kendaraan,

koridor arteri primer,

dan bahan bakar minyak


untuk transportasi,

yang rendah karena biaya


operasional yang tidak
ekonomis akibat pola per-
mukiman yang menyebar,
-
kan keselamatan pesepeda
dan pejalan kaki,

bagi pejalan kaki karena


banyaknya pembatas (tidak
ada jalan pintas).

Gambar 8
Pertumbuhan kota merambat keluar batas
administrasi kota (Dar Es Salaam).
Data riset diberikan oleh John Briggs, University of Glasgow dan Davis
Mwamfupe, University of Dar es Salaam. Pemetaan oleh Mike Shand,
University of Glasgow

penduduk yang terjadi secara alami dan ditam- terkait transportasi dan pengembangan wilayah
bah oleh migrasi – namun ini hanya menjelas- kota akan diteliti secara mendalam.
kan sebagian, karena banyak kasus menunjuk- Pembangunan sepanjang jalan utama dapat
kan bahwa wilayah perkotaan berkembang lebih dilayani secara efektif dengan angkutan bus
pesar dibanding pertumbuhan penduduk. Hal besar, pola perumahan menyebar tergangtung
ini disebabkan oleh kebutuhan gaya-hidup dan pada bus-kecil (angkot) dan juga dengan berja-
ekonomi. Hal-hal ini tidak dapat dibahas secara lan kaki dan bersepeda. Meningkatnya waktu
mendetail disini, namun aspek-aspek yang tempuh untuk pekerja di pusat kota lama

18
Modul 2a: Perencanaan Tata Ruang Kota dan Transportasi Perkotaan

Gambar 9
Pertumbuhan kota
merambat keluar batas
administrasi kota
(Kairo).
Metge, 2000, http://wbln0018.
worldbank.org/transport/utsr.nsf

19
Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

– sebagai contoh pekerja sektor informal seperti dalam dinamika pertumbuhan, dan untuk
warung dan pedagang – menimbulkan beban mencegah pengembangan menyebar di ke-
yang besar, terutama untuk golongan kurang mudian hari. Selain masalah transportasi dan
mampu. Pembangunan menyebar dalam jangka lingkungan, biaya publik akibat pembangunan
panjang membangkitkan kebutuhan akan kepe- menyebar secara umum membebani kota-kota
milikan dan penggunaan mobil pribadi, sehing- berkembang. Hal ini meliputi biaya infra-
ga memulai lingkaran setan kemacetan lalu- struktur seperti jaringan air bersih, pengolahan
lintas dimana peningkatan penggunaan mobil limbah, dan jaringan listrik, dan juga pelayanan
menyebabkan kemacetan baru yang kemudian kesehatan, pendidikan dan lainnya.
ditanggapi dengan pengembagan jaringan jalan, Struktur administrasi sering kali tidak mampu
dan degradasi lingkungan. Memperbandingkan mengantisipasi perluasan wilayah kota. Ada
sejarah pembangunan kota antara kota-kota beberapa cara mengatasi hal ini: satu cara
Eropa dan Amerika Utara dengan kota-kota di adalah perluasan batas administratif kota se-
wilayah Asia, Amerika Latin dan Afrika yang hingga mencakup wilayah-wilayah yang mulai
berkembang pesat sangatlah bermanfaat dalam terbangun dimana merupakan suatu kesatuan
penyusunan kebijakan di negara berkembang. fungsional. Contohnya adalah kota Shanghai
di Cina dimana Rencana Induk pembangunan
”Pembangunan menyebar dalam (Master Plan) tahun 1953 memperluas wilayah
jangka panjang membangkitkan kota dari 140 km² menjadi 600 km², dan se-
lanjutnya telah berkembang menjadi 6.340 km²
kebutuhan akan kepemilikan dan (Daerah administratif di Cina juga meliputi
penggunaan mobil pribadi, sehingga pedesaan).
memulai lingkaran setan kemacetan Strategi formal lainnya adalah pembentukan
pemerintahan atau badan pengelola regional
lalu-lintas dimana peningkatan
diatas Pemerintah Kota yang berwenang atas
penggunaan mobil menyebabkan ke- koordinasi kebijakan dan perencanaan tata
macetan baru yang kemudian ditang- ruang dan transportasi. Keseimbangan antara
tanggung jawab, tugas pokok dan fungsi antara
gapi dengan pengembagan jaringan masing-masing lembaga atau badan tersebut
jalan, dan degradasi lingkungan.” dengan pemerintah kota sangat penting agar
dapat mengatasi permasalahan secara efisien.
Pertumbuhan kota yang pesat dan juga pening-
Alternatif lain adalah menjaga agar pembangun-
katan kepemilikan mobil pribadi di negara-
an kota tetap berkelanjutan – baik didalam kota
negara berkembang adalah tantangan bagi pe-
maupun diluar batas administratif kota – selan-
rencana dan pembuat kebijakan sebagaimana
jutnya akan dibahas di Bab 9.
yang dihadapi di negara maju dengan tingkat
kepemilikan mobil pribadi yang tinggi. Mes-
kipun proses perluasan wilayah fungsional
perkotaan yang melampaui batas adiministratif
lama sama-sama terjadi di negara maju dan
negara berkembang, laju pertumbuhan dan
struktur tata-ruangnya berbeda. Pembangun-
an menyebar (sprawl) belum terlalu parah di
negara berkembang, karena meskipun tekanan
ledakan penduduk dan kondisi perekonomian
yang meningkat, pengembangan kota baru dan
kota satelit yang padat masih menunjang trans-
portasi massal yang efisien.
Menjaga struktur kota yang padat sangatlah
penting bagi anggaran pembangunan publik

20

Anda mungkin juga menyukai