Anda di halaman 1dari 2

Prolog

Ustadz Evie memiliki 4 orang anak dan 1 orang Istri bernama Anie Mulyanie. Namun
kehidupannya tidak berjalan lancar terdapat lika-liku yang beliau hadapi. Ustadz Gapleh (Gaul
Tapi Sholeh) bernama Evie Effendi adalah mantan anggota geng motor yang berhijrah semata-
mata karena Allah Swt. Ketika menginjak 24 tahun beliau menginjak masa transisi. Dalam
perjalanannya menjadi seorang mubaligh, ustadz Evie memiliki masa lalu yang kelam mulai
menjadi berandalan, sering berkelahi, hingga akhirnya masuk penjara karena melukai perut
seorang temannya menggunakan pisau cutter yang kemudian beliau masuk penjara di Rutan
Kebonwaru selama 3 bulan. Selama masa tahanan ia banyak melakukan perenungan.
Ia berpikir hidup di dunia hanya sementara, ia mengingat ajal hanya Allah yang tahu dan
dalam masa tahanan, beliau merenung dan akhirnya menemukan hidayah untuk bertobat. Ia pun
mantap bertobat. Ustadz muda itu sadar telah menyusahkan kedua orang tuanya tersebut gara-
gara kenakalan berujung bui. Ibu tercinta Evie tak henti menyemangati dan berdoa sambil
berurai air mata. Walau kadang dihati ibu nya tentu sangat terpukul akan hal ini, ia berkata
bahwa melahirkannya saja sudah sangat sakit, apalagi ketika melihat kelakuan anaknya yang
seperti ini, lebih baik prematur saja kala itu.
Percakapan
Selama hidupnya, beliau diberikan rezeki yang serba kecukupan, namun tidaklah muncul
perasaan bahagia. Maka bertanyalah ia kepada ibunya, tentang perasaannya itu. Ibunya
menjawab,

U :………………………

I : "Kamu ga keliatan pernah mengaji, sholat sunnah, jauh dari sholat tahajjud, yang wajib saja
kadang lupa. Mama ga pengen kamu pinter, mama mau kamu sholeh."

Mendengar perkataan ibunya, seketika beliau terdiam dan merenung akan pertanyaan
hidupnya. Seperti apa ia akan hidup. Bagaimana caranya untuk menjadi orang sholeh. Maka
ibunya berkata

I: "Benerin pakaiannya, pergi lagi ke masjid."


Kesimpulan

Beliau mulai membuka lembaran baru usai bebas. Ia percaya, tak ada kata terlambat
menuju arus kebaikan. Kegiatan beliau selama di dalam penjara adalah berzikir dan sholat.
Sebelum ia menjadi seorang mubaligh yang dakwah nya didengar oleh orang banyak, beliau
membagi ilmu pengetahuan agama Islam nya kepada teman–temannya, kemudian secara
bertahap ia mengajarkan membaca Al–Qur‟an dan mengajak sahabat nya untuk berhijrah.
Ustadz Evie memiliki tekad untuk mengajak kawula muda di Bandung berhijrah. Sebelum beliau
melakukan dakwahnya di masjid, ia melakukan dakwah di jalanan.
Target sasaran beliau bukan hanya kawula muda saja, ia pula menyasar kepada para pelaku
kejahatan, pengguna narkoba, dan geng motor di Bandung. Akhirnya gerakan hijrah yang
dilakukan oleh beliau sukses menyasar semua kalangan dan komunitas. Gerakan hijrah ini
gencar dikumandangkan ustadz Evie dan rekan–rekannya melalui sarana media sosial karena
media sosial menghasilkan dampak massa yang besar.
Hijrahnya Ustadz Evie adalah doa dari seorang malaikat tanpa sayap, ia bernama ibu. Pada
saat Ustadz menyuapi makanan kepada ibunya, satu suap saja ia didoakan oleh ibunya untuk
menjadi seorang ulama. Maka seperti sekaranglah beliau menjadi seorang Ustadz yang menjadi
panutan bagi pemuda yang ingin berhijrah.

Anda mungkin juga menyukai