Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

MIKROPALEONTOLOGI
TUGAS RANGKUMAN

OLEH :

INDRA JAYA LA HARUDU


R1C118008

KENDARI
2020
1. Rangkuman materi tetang pentingnya fosil jejak dalam mempelajari
kehidupan masa lampau pada kuliah umum.

Paleontologi adalah studi mengenai kehidupan pada waktu lampau geologi,


berdasarkan fosil tumbuhan dan binatang dan termasuk fitogeni (ilmu yang
mempelajari jaringan/hubungan diantara kelompok-kelompok organisme),
hubungannya dengan tetumbuhan, binatang dan lingkungan yang ada, serta
kronologi sejarah bumi. Selain itu Paleontologi juga mencangcup tentang
kehidupan kuno hingga Holosen yang dimana termaksud fosil tubuh jejak jejak,
lingkungan, ekologi, dan tingkah laku.

Fosilisasi merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang


terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami
pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Terdapat
beberapa syarat terjadinya pemfosilan yaitu antara lain:

1. Organisme mempunyai bagian tubuh yang keras


2. Mengalami pengawetan
3. Terbebas dari bakteri pembusuk
4. Terjadi secara alamiah
5. Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit
6. Umurnya lebih dari 10.000 tahun yang lalu.

Selanjutnya jejak atau sisa-sisa organisme perilaku lingkungan ekosistem


kehidupan setelahnya dimana Tanda jejak seperti pada gambar berikut yang
menjelaskan tentang sejarah dan kondisi permukaan catur Lewis dalam koleksi
Museum Nasional
Contoh organisme modern yang sangat banyak ditemukan seperti :
1. kayu
2. Batu
Tanda jejak fosil dapat kita lihat pada gambar berikut dimana fosil ini
mencirikan hanya tulang . ada Kita seperti kita melihat namanya Elsa
permukaan jamur. dan kita bisa melihat tanda fosil kaki dinosaurus.. yang
dicirikan pada tulang fosil kemungkinan tanda ini berasal dari serangga.
studi lain menyeramkan nenek moyang serangga ini dimana yaitu
kumbang dermestid dewasa yang berukuran 0,3cm Larva kumbang dermis
yang berukuran 0,6 cm, pupa Larva kulit, kumbang Bang tenebrodit yang
berukuran 0,6 cm.
bagaimana kita memutuskan apa yang menghasilkan jejak ini, kita dapat
melakukan analisis Microsop dan mempelajari organisme hidup, untuk
membandingkan kan dengan spesimen fosil dikenal dengan acuan actuo-
paleontologi Tanda goresan dari dalam baik, terlihat di bawa sem { pemindahan
elektron Microsoft} sem dari catatan silikon, menunjukkan bekas goresan an
berbentuk chevron yang berukuran 2 cm. kemungkinan besar penyebabnya
atas kumbang dewasa Larva dan kepompong kumbang.
.
Selanjutnya dalam umum ini pembahasan tentang keadaan laut di jaman kuno ;
Hampir semua fosil negara berasal dari kehidupan invertebrata kuno. Selama
Paleozoikum awal, banyak wilayah Arkansas ditutupi oleh air laut. Laut ini akan
menjadi rumah bagi makhluk termasuk Archimedes, brachiopoda , dan conodont.
Laut ini akan memulai penarikannya selama Karbon, dan oleh Permian seluruh
negara adalah daratan kering. Kondisi daratan berlanjut ke Triassic, tetapi
selama Jurassic, laut lain memasuki bagian selatan negara bagian itu. Selama
Cretaceous negara masih ditutupi oleh air laut dan rumah bagi invertebrata laut
seperti Belemnitella. Di darat negara itu adalah rumah bagi dinosaurus
sauropoda berleher panjang, yang meninggalkan jejak kaki dan dinosaurus
burung unta seperti Arkansaurus.

Dimana pada gambar pada kuliah umum tersebut kematian selama 1


sampai 2 tahun pertama, tahap tropik dari kematian: tahap mobile-scaven er
tahap pengayaan dan tahap Karang di mana dari tahap awal kematian
mengalami tahap pembusukan oleh mikro organisme dan mengalami namanya
Dead fall sekitar 5 sampai 50 tahun setelah mati
pada gambar di bawah kita bisa mengetahui tulang Hokkaido dengan
plesiosauria borings ,dan kita bisa melihat kematian an paus modern dengan
cacing zombie di mana kematian paus dipengaruhi oleh bakteri kecil seperti
bakteri cacing yang menyerupai Zombie.

Kesimpulan akhir, Setelah semua investigasi di lakukan yang bisa disampaikan


studi ini mencangcup tentang:
1. proses fosilisasi
2. jenis organisme hidup di masa lalu
3. perilaku { member makan,hidup,bergerak}
4. Bagaimana binatang itu mati
5. lingkungan masa lalu
6. perubahan musiman
2. Rangkuman pertanyaan dari beberapa peserta kuiah umum tetang pentingnya
fosil jejak dalam memplajari kehidupan masa lampau

A. pertanyaan tentang cara menentukan fosil jejak pada suatu singkapan ?


Adapun cara menentukan fosil jejak pada suatu singkapan yaitu dengan
proses fosilisiasi. melihat bahwa awalnya makhluk hidup ini mengalami
kematian Setelah mengalami kematian Maka akan terjadi namanya
kerusakan dimana kerusakan dipengaruhi oleh perubahan iklim atau
cuaca atau partikel-partikel terkecil Setelah mengalami kerusakan maka
akan tercakup dalam endapan dimana andapan ini akan terjadi endapan
sedimentasi setelah itu akan ada terjadi namanya erosi setelah terjadinya
erosi maka akan terjadi namanya paparan dimana hanya tersisa tulang
belulang atau fosil. Selain itu kita juga dapat bisa melihat jejak fosil di
zaman modern dengan tanda kaki dengan perilaku, diet, lingkungan,
ekosisten, dan kehidupan setelahnya, selain itu tanda jejak fosil trilobite
merangkap jejak seperti pada jejak fosil tulang dinosaurus yang memberi
tanda jejak kaki.dan bagaiman binatang itu mati.

B. pertanyaan tentang pengaruh salinitas air laut terhadap proses pemfosilan?

Pembahasan selanjutnya mengenai pengaruh salinitasi air laut terhadap


proses pemfosilan di mana proses ini beawal dari kematian, seperti
binatang di bawah ini yang di pengaruhi cacing sombi dan partikel
organisme. dan mengalami kerusakan setelah mengalami kerusakan
maka tercangkup dalam endapan dan mengalami erosi dan menjadi fosil
di dasar laut,

C. pertayaan tentang penggunan fosil dalam memplajari perubahan iklim ?

Selanjutnya penggunaan fosil pada perubahan iklim. Bahan bakar fosil


merupakan sisa-sisa makhluk hidup mati dari zaman dahulu. Terkadang
Banyak yang beranggapan bahwa bahan bakar fosil itu terbentuk dari
fosil dinosaurus oleh karena itu diperlukan gerakan global menuju
pembangkitan energi terbarukan agar bahan bakar fosil tidak cepat habis.
Walaupun penggunaan bahan bakar fosil di era sekarang telah
menggerakan pengembangan industri dan menggantikan kincir angin,
tenaga air, dan juga pembakaran kayu atau peat untuk panas.

Anda mungkin juga menyukai