ABSTRAK
Penilitian ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan antara board structure
terhadap firm performance melalui intellectual capital perusahaan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sektor barang konsumsi (sub-sektor
rokok, farmasi, kosmetik dan keperluan rumah tangga, peralatan rumah tangga,
beserta makanan dan minuman) dan sektor perdagangan, jasa dan investasi (sub-
sektor perdagangan besar dan perdagangan eceran) yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia mulai dari tahun 2010-2015. Data dikumpulkan dari laporan tahunan
untuk periode 2010-2015. Dengan total obeservasi 295 tahun pengamatan. Teknik
analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan WarpPLS 5.0 untuk
mendeskripsikan hubungan antar variabel. Board structure menggunakan
pengukuran board size, board composition, dan board meeting. Intellectual capital
diukur dengan value added intellectual capital. Firm performance menggunakan
return on asset. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara board structure terhadap intellectual capital, board structure terhadap firm
performance dan intellectual capital terhadap firm performance.
Kata kunci : Board Size, Board Composition, Board Meeting, Intellectual Capital, Firm
Performance.
ABSTRACT
This study aimed to examine the relationship of board structure towards firm
performance with intellectual capital as an intervening variable. The sample used
in this study comprised of corporations within consumer goods sector (cigarette,
pharmacy, cosmetic, household necessities, household-appliance, food and
beverages sub-sectors) trade, service, and investment sectors (whole-sale and
retail sub-sectors) listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2010 to 2015.
The data collected from the 2010-2015 annual reports with a total of 295 observed
reports. The data is analyzed by using WarpPLS 5.0 to describe the relationship
among the variables. Board structure was measured from board size, board
composition, and board meeting, intellectual capital was measured using value
added intellectual capital, and the last return on asset was used as a measurement
for firm performance. The results showed that there was significant influence of
board structure towards intellectual capital, board structure towards firm
performance and intellectual capital towards firm performance.
Keywords: Board Size, Board Composition, Board Meeting, Intellectual Capital, Firm
Performance
157
158 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (157-168)
untuk memecahkan masalah dan inovasi. Hal et al, 2011;. Abdul Rashid et al, 2012). Mereka
ini terdiri dari organizational capital dan berpendapat bahwa board size yang besar
technolocy capital sesuai dengan model cukup mengurangi kemampuan dewan untuk
intelektus (CIC 2002) yang dikutip oleh Bueno melakukan tindakan strategis (Goodstein et
et al. (2004) dan kadang-kadang disebut al., 1994), memiliki masalah koordinasi
sebagai organizational capital (Mouritsen et (Lipton dan Lorsh, 1992), dan biasanya tidak
al., 2001). Menurut Roos et al. (2005) melekat dalam pengambilan keputusan
structural capital termasuk proses, sistem, karena pendapat yang berbeda-beda (Jensen,
struktur, brands, properti intelektual dan 1993).
intangible asset lainnya yang dimiliki oleh Namun, argumen untuk large board,
perusahaan namun tidak muncul pada neraca yang terutama berasal dari resource
perusahaan. dependence theory (Pfeffer, 1972, 1973),
menekankan bahwa dengan adanya jumlah
Relational Capital board yang semakin banyak (larger board)
Relational capital mengacu pada menunjukkan adanya pool of expertise yang
pengetahuan dalam hubungan eksternal tinggi pula. Hal tersebut akan memberikan
perusahaan. Hal ini mencakup pengetahuan banyaknya perspektif dalam pengambilan
tentang hubungan organisasi dengan saluran keputusan (Lipton dan Lorsh, 1992). Adanya
pasar, pelanggan, pemasok dan pemerintah larger board akan meningkatkan efektifitas
dan industri jaringan yang memungkinkan pemantauan dalam menangani kegiatan
untuk membeli dan menjual barang dan jasa organisasi. Sejumlah studi menyatakan hasil
secara efisien dan efektif melalui pengetahuan sesuai dengan resource dependence theory,
preferensi pelanggan dan faktor-faktor yang karena mereka menemukan bahwa large
menyebabkan hubungan yang memuaskan board akan membuat kinerja organisasi
dengan mereka, dan seterusnya (Bontis, 1999;. menjadi lebih baik (Dalton dan Dalton, 2005;
Tayles et al, 2007). Belkhir, 2009).
H1a: Board size berpengaruh positif
Firm Performance terhadap Intellectual Capital
Kinerja merupakan suatu hasil kerja Independent directors mempunyai
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan kewenangan dalam mengawasi top managers
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang karena mereka dimotivasi untuk
didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan meningkatkan reputasi sebagau ahli dalam
kesungguhan serta waktu adalah konsep decision control. Appuhami dan Bhuyan (2015)
kinerja yang dikemukakan oleh Dubrin (2005). menambahkan bawa adanya boards yang
Firm performance adalah kemampuan anggotanya berasal dari independent directors
perusahaan guna mencapai tujuan dengan cenderung mengurangi eksploitasi yang
menggunakan sumber daya dengan efisien dilakukan top management atas kekayaan
dan efektif (Daft, 2010). Dalam firm para shareholders dan menggunakan
performance ini, peneliti akan memlilih firm intellectual capital secara efisien untuk
financial performance sebagai salah satu memberi nilai tambah kepada perusahaan.
indikator yang digunakan dalam firm Ada berbagai penelitian yang dianggap board
performance. Financial performance adalah composition komisaris independen sebagai
ukuran seberapa baik perusahaan dapat penentu dalam mempengaruhi tingkat
memanfaatkan aset dari kegiatan utama pengungkapan. Beberapa penelitian
bisnisnya dan menghasilkan keuntungan bagi menemukan hubungan positif antara board
para investor (Stanwick & Stanwick, 2010). composition dan intellectual capital(. Misalnya
Li et al, 2008; Patelli dan Prencipe, 2007).
Appuhami dan Bhuyan juga menemukan
Pengaruh Board Structure terhadap bahwa board composition secara signifikan
Intellectual Capital mempengaruhi efisiensi intellectual capital.
Banyak penelitian dilakukan untuk Oleh karena itu hipotesa dalam penelitian ini
menyelidiki dampak dari board size atas adalah
organisasi seperti strategi manajemen H1b: Board Composition berpengaruh
(Goodstein et al., 1994); kinerja perusahaan positif terhadap Intellectual Capital
(Mak dan Kusnadi, 2005; Coles et al, 2008.); Board meeting yang rutin dilakukan
dan intellectual capital (Cerbioni dan menjadi bukti dari komitmen yang tinggi atas
Parbonetti, 2007; Abeysekera, 2010;. Hidalgo keaktifan anggota dewan (Khanchei, 2007).
Hartono : Pengaruh Board Structure 161
Hal ini memberikan peningkatan kapasitas Performance yang tinggi akan direspon positif
pemonitoran dan penyelasaian masalah yang oleh investor untuk menginvestasikan
timbul dalam organisasi. Board meeting yang dananya pada perusahaan sehingga firm value
efektif merupakan sebuah peran yang sangat juga meningkat. Adi et al. (2013), Gamayuni
penting dalam mengurangi ketidakuntungan (2015), Pertiwi dan Pratama (2012), dan
atas board diversity dan akan meningkatkan Ulupui (2007) menemukan bahwa ROA
kinerja intellectual capital (Al-Musali dan (financial performance) berpengaruh positif
Ismail, 2015). Penelitian Haji and Ghazali dan signifikan terhadap firm value.
(2013) menemukan bahwa adanya hubungan H2b: Board Composition berpengaruh
positif antara board meeting dengan level dan positif terhadap Firm Performance
kualitas intellectual capital disclosure. Hal ini Board meeting yang dilakukan secara
berarti jika frekuensi board meeting rutin dapat menghasilkan kualitas yang tinggi
meningkat, maka kualitas dan level dalam memantau manajemen yang
pengungkapan atas intellectual capital pun berdampak positif pada firm financial
ikut meningkat. performance (Ntim, 2009). Conger et al. (1998)
H1c: Board Meeting berpengaruh positif menunjukkan bahwa board meeting menjadi
terhadap Intellectual Capital sumber daya penting dalam meningkatkan
efektivitas dewan. Hal ini membantu direksi
untuk terus mengikuti perkembangan
Pengaruh Board Structure terhadap organisasi (Mangena & Tauringana 2008).
Firm Performance Board meeting yang rutin juga memungkinkan
Larger board dilihat bahwa mereka direksi untuk menyusun strategi tentang cara
mengarah ke kinerja yang lebih baik karena untuk menggerakkan organisasi kearah yang
berbagai macam keterampilan hadir untuk lebih maju di masa depan. Menurut Lipton
pengambilan keputusan yang lebih baik dan dan Lorsch (1992) board meeting secara rutin
memantau kinerja CEO. Adams dan Mehran memungkinkan direksi untuk berinteraksi
(2005) menemukan hubungan positif antara dengan dewan perusahaan lain sehingga
board size dan firm performance. Selain itu, menciptakan dan memperkuat ikatan kohesif
Rechner dan Dalton (1991) juga melaporkan antara mereka.
bahwa larger board berkaitan dengan kinerja H2c: Board Meeting berpengaruh positif
yang kuat. terhadap Firm Performance
H2a: Board size berpengaruh positif
terhadap firm performance Pengaruh Intellectual Capital Terhadap
Menurut teori keagenan (agency Firm Performance
theory), proporsi yang lebih besar dari Meskipun ada berbagai definisi mengenai
independent directors umumnya memberikan intellectual capital namun tetap ada kesepakatan
firm performance yang lebih baik. Secara bahwa intellectual capital mencakup tiga
umum, telah disimpulkan oleh Ramdani dan komponen utama dalam sebuah perusahaan:
Van (2009) bahwa proporsi independent Human Capital (HC), Structural Capital (SC) dan
directors memiliki efek pada firm performance. Relational Capital (RC) (Bontis, (1998); Verguwen
Penelitian sebelumnya meneliti hubungan dan Alem , (2005); Yang dan Lin, (2009); Ghosh
antara board composition dan firm dan Wu, (2007); Friz-enz (1997);. Rodger, (2003);
performance menemukan bahwa perusahaan Edvinsson, (1997); Amir dan Lev, (1996) dan
dengan dewan direksi yang didominasi oleh Calisir et al, (2011)).
orang luar dapat menghasilkan firm Human Capital (HC) yang digambarkan
performance yang lebih baik (Adams & sebagai keterampilan, kemampuan, pengetahuan
Mehran, 1995; John & Senbet, 1998). dan pengalaman yang dimiliki oleh karyawan
Financial performance yang diukur (Roos dan Roos, 1997). Structural capital (SC)
menggunakan ROA memiliki pengaruh positif didefinisikan sebagai pengetahuan yang tetap
dan signifikan terhadap firm value yang dalam perusahaan (Bontis 1998). Hal ini termasuk
diukur menggunakan Tobin’s Q (Sudiyatno et proses organisasi, rutinitas, prosedur, sistem,
al., 2012). Penelitian tersebut memberikan norma-norma, budaya dan database. ). Oleh
hasil bahwa ROA dapat meningkatkan nilai karena itu, secara empiris penting untuk menguji
bagi perusahaan. ROA digunakan sebagai apakah structural capital berpengaruh pada firm
ukuran kinerja perusahaan (financial performance yang diproksikan dengan return on
performance) untuk investasi yang akan asset (ROA).
dilakukan oleh investor. Financial
162 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (157-168)
Pengujian Hipotesa
Tabel 6. Path Coefficient and P Values
BSTRUC VAIC
Coeff P Coeff P
Values Values
H2c dari penelitian ini diterima. Hal ini menggunakan value added intellectual capital
berarti bahwa board meeting dapat sebagai variabel intervening. Untuk
mempengaruhi firm performance di sebuah mengukur firm performance, peneliti
perusahaan. Board meeting yang dilakukan menggunakan return on asset (ROA) sebagai
secara rutin dapat menghasilkan kualitas variabel dependen.
yang tinggi dalam memantau manajemen Dengan jumlah total sampel 295 tahun
yang berdampak positif pada firm financial perusahaan, hasil pengujian pada penelitian
performance (Ntim, 2009). ini menunjukkan bahwa:
1. Hipotesa H1a diterima karena
3. Pengaruh intellectual capital penelitian ini menemukan bahwa
terhadap firm performance board size berhubungan signifikan
H3 dari penelitian ini diterima. Hal ini positif terhadap intellectual capital.
2. Hipotesa H1b diterima karena
berarti intellectual capital dapat
penelitian ini menemukan bahwa
mempengaruhi return on asset di sebuah board composition berhubungan
perusahaan. Human Capital (HC) yang signifikan positif terhadap intellectual
digambarkan sebagai keterampilan, capital.
kemampuan, pengetahuan dan pengalaman 3. Hipotesa H1c diterima karena
yang dimiliki oleh karyawan (Roos dan Roos, penelitian ini menemukan bahwa
1997). Investasi dalam kemampuan karyawan board meeting berhubungan signifikan
positif terhadap intellectual capital.
memiliki dampak langsung pada financial
4. Hipotesa H2a diterima karena
performance (Becker et al, 2001). Structural penelitian ini menemukan bahwa
capital (SC) didefinisikan sebagai board size berhubungan signifikan
pengetahuan yang tetap dalam perusahaan positif terhadap firm performance.
(Bontis 1998). Hal ini termasuk proses 5. Hipotesa H2b diterima karena
organisasi, rutinitas, prosedur, sistem, norma- penelitian ini menemukan bahwa
board composition berhubungan
norma, budaya dan database. Investasi dalam
signifikan positif terhadap firm
structural capital ini memiliki dampak
performance.
langsung yang positif pada financial 6. Hipotesa H2c diterima karena
performance yang diproksikan dengan return penelitian ini menemukan bahwa
on asset (ROA). board meeting berhubungan signifikan
positif terhadap firm performance.
KESIMPULAN 7. Hipotesa H3 diterima karena
penelitian ini menemukan bahwa
Tujuan yang dilakukan dalam intellectual capital berhubungan
penelitian ini adalah untuk menganalisa signifikan positif terhadap firm
pengaruh board structure terhadap firm performance.
performance dengan menggunakan intellectual Dalam penelitian ini, menemukan
capital sebagai variabel intervening. Sampel bahwa pengaruh tidak langsungnya, yaitu
perusahaan yang digunakan yaitu sektor yang melalui variabel intervening, adalah
barang konsumsi (sub-sektor rokok, farmasi, sebagai berikut:
kosmetik dan keperluan rumah tangga, 1. Intellectual capital dapat memediasi
peralatan rumah tangga, beserta makanan pengaruh board structure terhadap
dan minuman) dan sektor perdagangan (sub- firm performance.
sektor perdagangan besar dan perdagangan
eceran. Sebanyak perusahaan dari kedua SARAN
sektor tersebut yang terdaftar di Bursa Efek Setelah melakukan analisa atau hasil
Indonesia diteliti selama tahun 2010-2015. penelitian yang diperoleh maka saran yang
Jumlah sampel akhir sebanyak 295 firm year. diberikan terkait hasil menunjukkan bahwa
Peneliti menggunakan board structure yang board structure memiliki pengaruh yang
terdiri dari board size, board composition dan signifikan positif terhadap intellectual capital,
board meeting sebagai variabel independen board structure memiliki pengaruh yang
untuk mengukur corporate governance. signifikan positif terhadap firm performance
Sedangkan, intellectual capital diukur dan intellectual capital memiliki pengaruh
166 Business Accounting Review, Vol. 5, No. 2, Agustus 2017 (157-168)
yang signifikan positif terhadap firm baik selalu berinvestasi pada human capital
performance. Dengan ini, perusahaan yang untuk mengembangkan kemampuan kerja
melakukan peningkatan board structure mereka secara keseluruhan. Structural capital
dengan proksi board size yang semakin yang kuat memiliki lingkungan yang
banyak pada level tertentu di sebuah mendukung untuk karyawan dalam
perusahaan, maka akan cenderung meningkatkan produktivitas, keuntungan, dan
meningkatkan efisiensi atas penggunaan mengurangi total biaya produksi sehingga
intellectual capital. Dengan adanya larger membuat firm performance lebih baik.
board maka akan semakin banyak sumber Hubungan antara organisasi dan masyarakat,
daya manusia dari board yang digunakan kualitas hubungan dan kemampuan membuat
untuk memperhatikan dan menangani setiap pelanggan baru merupakan faktor penting
kejadian yang ada di dalam organisasi. Maka bagi firm performance yang lebih baik..
semakin banyak jumlah board, diharapkan
dapat bekerja lebih baik sehingga dapat KETERBATASAN PENELITIAN
meningkatkan efisiensi atas setiap Dalam penelitian ini terdapat
penggunaan intellectual capital yang dimiliki keterbatasan yaitu pada saat penelitian
oleh perusahaan. Sedangkan pada proksi dilakukan yaitu adalah:
board composition, adanya boards yang 1. Penelitian ini memperhitungkan direct
anggotanya berasal dari independent directors effect dan indirect effect antar variabel.
cenderung mengurangi eksploitasi yang Total effect dari board structure terhadap
dilakukan top management atas kekayaan intellectual capital adalah sebesar
para shareholders dan menggunakan (0.412)2 x 100% = 16.9744%, sedangkan
intellectual capital secara efisien untuk 83.0256% sisanya dipengaruhi oleh
memberi nilai tambah pada perusahaan. Pada faktor-faktor lain yang tidak ada dalam
proksi board meeting, keefektifan dan efisiensi penelitian ini.
board meeting yang rutin dilakukan 2. Total effect board structure terhadap firm
memberikan peningkatan kapasitas performance adalah sebesar (0.431)2 x
pemonitoran dan penyelesaian masalah dalam 100% = 18.5761% dan sisanya sebesar
sebuah organisasi. Sehingga, board meeting 81.4239% dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang efektif merupakan sebuah peran yang lain yang tidak ada di dalam penelitian
penting dalam mengurangi ketidakuntungan ini.
atas board diversity dan meningkatkan 3. Total effect intellectual capital terhadap
kinerja intellectual capital. firm performance adalah sebesar (0.627)2
Pada perusahaan yang melakukan x 100% = 39.3129%, dan sisanya sebesar
peningkatan board structure dengan proksi 60.6871% dipengaruhi oleh faktor-faktor
board size, maka adanya larger board pada lain yang tidak ada di dalam penelitian
level tertentu akan mengarah pada firm ini.
performance yang baik karena berbagai
macam keterampilan hadir untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik dan DAFTAR REFERENSI
memantau kinerja CEO. Sedangkan pada Adekunle, S. A., & Aghedo, E. M. (2014). Corporate
proksi board composition, semakin besar Governance and Financial Performance of
proporsi independent directors umumnya Selected Quoted Companies in Nigeria.
memberikan firm performance yang lebih baik. European Journal of Business and
Pada proksi board meeting yang rutin Management, 6(9).
dilakukan akan menghasilkan kualitas yang Altuner, D., Celk, S., & Gulec, T. C. (2015). The
tinggi dalam memantau manajemen yang Linkages among Intellectual Capital,
berdampak positif terhadap firm performance. Corporate Governance and Corporate Social
Board meeting menjadi sumber daya penting Responsibility. Corporate Governance, 15(4);
dalam meningkatkan efektifitas dewan. Hal 491-507.
ini membantu direksi untuk terus mengikuti Appuhami, R., & Bhuyan, M. (2015). Examining
perkembangan organisasi. the Influence of Corporate Governance on
Sedangkan dengan intellectual capital Intellectual Capital Efficiency: Evidence from
yang mencakup human capital, structural Top Service Firms in Australia. Managerial
capital, dan relational capital akan Auditing Journal, 30(4/5); 347-372.
meningkatkan firm performance. Hal ini Aras, G., & Crowther, D. (2005). Governance and
menegaskan bahwa firm performance yang Sustainability: An Investigation into the
Hartono : Pengaruh Board Structure 167