Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syifa khoirunnisa

Tingkat 2

Nim : 191FI06028

UTS etika dan hukum

1). Bidan adalah seorang perempuan yang telah mengikuti program pendidikan Kebidanan yang di akui
negaranya dan telah lulus dari pendidikan tersebut,serta memenuhi kualifikasi untuk di daftarkan dan
atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik.

2).

A. Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata. Etimologi dalam
bahasa Indonesia diserap dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti
sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu). Pendeknya, kata etimologi itu sendiri datang dari
bahasa Yunani ήτυμος (étymos, arti kata) dan λόγος (lógos, ilmu).

B.Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos, yang secara etiminologi berarti ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia yang lama
(Poerwadarminta, 1953) etika dijelaskan sebagai ilmu pengetauan tentang azas-azas akhlak (moral),
sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1988) etika dibedakan dalam tiga arti:

1. 1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
2. 2. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. 3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat

Etika merupakan suatu ilmu yang normatif, dengan sendirinya berisi norma dan nilai-nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Titik berat penilaian etika ialah perbuatan baik atau jahat, susila
atau tidak.

C. Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan
dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai
cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap
kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut
pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak
asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan mereka yang akan dipilih.

 3). 1. Etika keberadaannya tidak tertulis sedangkan hukum dalam bentuk tertulis atau
terbukukan sebagai hukum negara.
 2. Etika bersifat subyektif dan fleksibel, sedangkan hukum bersifat obyektif dan tegas.
 3. Etika tidak memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan vonis, sebaliknya hukum memerlukan
bukti fisik dalam menjatuhkan vonis.
 4. Etika bersifat memberikan tuntunan, sedangkan hukum bersifat menuntut.
 5. Etika tidak memerlukan alat untuk menjamin pelaksanaannya, hukum memerlukan alat
penegak hukum untuk pelaksanaannya.

Selain itu etika juga mengajarkan pemahaman tentang tanggung jawab dan kewajiban.

4). A. Pengertian nilai adalah keyakinan seseorang akan gagasan yang terbentuk berdasarkan latar
belakang dan pengalaman.

1. Sesuatu yang baik


2. Sesuatu yang menyenangkan
3. Sesuatu yang disukai
4. Sesuatu yang diinginkan

B. Merupakan peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik maupun buruk serta merupakan suatu tanggung jawab moral,
Perawat merupakan sebuah profesi yang sangat mulia. Namun, masih banyak stigma negatif dan
kesalahpahaman masyarakat terhadap profesi perawat ini. Dalam memberikan asuhan keperawatan,
seorang perawat harus dapat bertindak secara profesional. Maka dari itu, penting untuk mengetahui
nilai profesionalisme keperawatan, tujuannya, dan cara penerapannya dalam pemberian asuhan
keperawatan.

5). 7 nilai asensial :

1. A. Asthetics(keindahan)
2. B. Astruism(mengutamakan orang lain)
3. C. Equality(kesetaraan)
4. D. Freedom(kebebasan)
5. E. Human dignity(martabat manusia)
6. F. Justice(keadilan)
7. G. Truth(kebenaran)

6). Hati nurani adalah suatu proses kognitif yang menghasilkan perasaan dan pengaitan secara rasional
berdasarkan pandangan moral atau sistem nilai seseorang. Hati nurani berbeda dengan emosi atau
pikiran yang muncul akibat persepsi indrawi atau refleks secara langsung, seperti misalnya tanggapan
sistem saraf simpatis. Dalam bahasa awam, hati nurani sering digambarkan sebagai sesuatu yang
berujung pada perasaan menyesal ketika seseorang melakukan suatu tindakan yang bertentangan
dengan nilai moral mereka dan hati nurani adalah inti dari kedalaman manusia, cara menyampaikan nya
harus dengan baik dan tulus.

Anda mungkin juga menyukai