Chapter I PDF
Chapter I PDF
PENDAHULUAN
nonverbal antara pengirim dan penerima untuk merubah tingkah laku- kini
tentu tak bisa dihitung dan dikelompokkan secara spesifik kecuali bentuk simbol
yang dikirim, verbal dan non verbal. Memahami komunikasi pun seolah tak ada
budaya yang berpengaruh dan berperan dalam komunikasi. Seperti apa yang
dikatakan oleh Samover dan Porter bahwa hubungan antarbudaya dan komunikasi
2). Selanjutnya Samover dan Porter melukiskan hubungan antara komunikasi dan
berdoa lima kali sehari, tetapi masyarakat di Las vegas berdiri semalaman di
depan mesin judi, mengapa?; sebagian lagi berbahasa Tagalok, sedangkan yang
adalah sama yaitu kebudayaanmu memberi jawaban atas pertanyaan itu dan tidak
terhitung pertanyaan lainnya tentang seperti apa dunia dan bagaimana kamu hidup
ada 3 dimensi yang perlu kita perhatikan yaitu, tingkat keorganisasian kelompok
budaya, konteks sosialnya, serta saluran komunikasi yang dilaluinya (Lubis, 2008:
12).
itu adalah simbol, tumbuh dan berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya,
dipelajari dan dipertukarkan (Lubis, 2008: 4). Hal itu berarti melalui budaya kita
bertukar dan belajar banyak hal, karena pada kenyataannya siapa kita adalah
menuntun kita bertemu dan bertukar simbol dengan orang lain maka kita pun
dituntut untuk memahami orang lain yang berbeda budaya dan perbedaan itu tentu
terjalin.
individu sebagai anggota atau bagian dari suatu kelompok etnik tertentu dan sikap
etnisnya. Artinya, identitas etnis dibangun atas kesadaran kita akan budaya kita.,
budaya mempengaruhi identitas etnis kita. Bahkan melalui konteks budaya lah.
Memahami budaya yang berbeda dengan kita juga bukan hal yang mudah,
dimana kita dituntut untuk mau mengerti realitas budaya orang lain yang membuat
budaya juga berubah, nilai-nilai budaya dulu mungkin sekarang sedikit demi
sedikit, lambat laun makin memudar. Di mana akibat perubahan zaman dan
pengaruh budaya massa, memahami identitas etnis sendiri bisa jadi lebih susah
daripada memahami identitas etnis lain. Namun yang menjadi masalah tentu
khalayak baik secara sengaja atau tidak dalam menggambarkan etnis tertentu
dalam tayangannya, tapi control dan pilihan tentu ada di tangan audiens,
Memasuki dunia baru di mana kita dituntut untuk beradaptasi bukanlah hal
memahami budaya baru. Terlebih lagi adaptasi tentu akan semakin sulit. Jika
lingkungan yang baru adalah lingkungan yang berbeda jauh budayanya dengan
harus dimulai perlahan. Memasuki dunia baru yang benar-benar berbeda, karena
(di Indonesia) dan orang Melayu (di Malaysia) sering digunakan sebagai model
15).
Melayu, tapi kita juga pasti menyadari bahwa begitu banyak perbedaan seperti
perbedaan bahasa, adat kebiasaan sehari-hari serta nilai atau norma yang dianut
terlebih lagi, Indonesia bukan hanya terdiri dari etnis Melayu dan begitupun
antarbudaya dalam praltiknya bukanlah hal yang sederhana. Lewis & Slade
selama ini kurang disadari. Kita tentu perlu tahu, saat kita berkomunikasi
bagian dari satu kelompok etnis tertentu dan lawan bicara kita sebagai anggota
kelompok etnis lain dan jawaban itu akan menggiring kita pada satu pertanyaan
utama apakah kesadaran akan identitas etnis itu memiliki peran dalam komunikasi
yang kita lakukan?. Untuk itu, jawaban dari pertanyaan itu nantinya akan
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa asal
banyak berada di Fakultas ini. Menyadari bahwa status mereka pendatang maka
untuk itu penting memahami bagaimana para mahasiswa tersebut memulai culture
shock yang pasti terjadi dan bagaimana realitas identitas yang dibangun, baik
baru). Telaah persepsi identitas etnis ini setidaknya dapat membantu dalam
akan menunujukkan pada tataran kompetensi komunikasi seperti apa yang mereka
yang salah menginterpretasikan perilaku orang lain dan tidak menyadari apa yang
supaya menjadi lebih efektif, dan unconscious competence yiatu seseorang telah
penting untuk menjawab peran identitas yang terbentuk baik mengenai identitas
etnis sendiri maupun identitas etnis orang lain terhadap berbagai kemungkinan
pada kemungkinan adanya perasaan in group maupun out group yang sedikit
bisa jadi nantinya akan bisa ditarik kesimpulan apakah komunitas mahasiswa asal
316).
perilaku)?
etnis?
etnis?
Untuk itu menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas maka perlu
dibuat pembatasan masalah. Dan adapun pembatasan masalah dari penelitian ini
adalah :
studi kasus.
3. Subjek penelitian ini dibatasi lagi pada mahasiswa asal Malysia yang
Kedokteran USU.
dekat kita.
mereka. Mereka juga membandingkan hasil penelitian berdasarkan teori itu untuk
I.6.1 Komunikasi
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam Bahasa Latin
Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi sudah merupakan
bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas (Cangara, 2005: 1).
kontak sosial dengan orang di sekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain
2007: 4).
yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas, dan fungsi hubungan yang
ritual, dan komunikasi instrumental, tidak saling meniadakan (Mulyana, 2007: 5).
sesuai dengan konsep komunikasi sebagai tindakan satu arah misalnya adalah
antar pribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling berbeda latar
belakang budaya (Liliweri, 2004: 9). Dalam rangka memahami kajian komunikasi
yakni suatu proses yang interaktif dan transaksional serta dinamis (Liliweri,
2004: 24).
(apapun bentuknya) selalu ada fakta dari semua situasi yang tersembunyi di balik
kebebasan, suasana di mana tidak ada lagi tekanan kekuasaan terhadap peserta
komunikator dan komunikan untuk dapat membedakan antara minat pribadi dan
minat kelompok. Dari sini bisa disimpulkan bahwa iklim komunikasi antara
dapat juga dikatakan bahwa berdasarkan prinsip homofili, orang cenderung untuk
yang berkomunikasi tadi akan menerima hal-hal yang baru, yang informasional
strategi atau teknik komunikasi yang dipakai. Dalam komunikasi antar budaya,
asumsi yang paling dasar dari komunikasi antar budaya, yaitu kebutuhan untuk
Tetapi tidak saja perbedaan, melainkan juga yang lebih penting lagi adalah
Seperti hal nya dalam proses komuniksi dalam bentuk lain, komunikasi
antar budaya juga menuntut adanya kesediaan orang-orang yang terlibat dalm
lancar.
rasial. Istilah-istilah ini kadang-kadang digunakan identik atau punya makna sama
Familiarity dengan berbagai situasi. Identitas etnis juga merupakan suatu proses.
Ia berbentuk lewat interpretasi realitas fisik dan sosial sebagai memiliki atribut-
atribut etnis. Identitas etnis berkembang melalui internalisasi pengkhasan diri oleh
orang lain yang dianggap penting, tentang siapa aku dan siapa orang lain
dianggap sebagai inti diri mereka. Diri yang berkonteks etnis inilah yang disebut
self individu sebagai anggota atau bagian dari suatu kelompok etnis tertentu dan
sikap maupun perilakunya juga berhubungan dengan sense tersebut. Mereka juga
eksplorasi dari identitas yang tidak terseleksi sampai identitas etnis yang dicapai.
Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa dalam diri individu terdapat
sense tentang diri dalam kaitannya sebagai bagian dari kelompok etnis tertentu
( http://suryanto.blog.unair.ac.id/).
didalam dan berpengetahuan tentang kelompok, dan turut serta terlibat dalam
aktivitas sosial kelompok. Identitas itu berkaitan dengan masa lalu dan aspirasi
masa depan yang berhubungan dengan etnisitas. Jadi, identitas etnis akan
membuat seseorang memiliki harapan akan masa depan yang berkait dengan
(http://suryanto.blog.unair.ac.id/).
kesamaan latar belakang, hal mana membuat mereka memiliki kesamaan adat dan
(http://suryanto.blog.unair.ac.id/).
memerlukan kehadiran entitas atau etnis lain sebagai komparasi dan penegas
identitas tersebut. Identitas etnis merupakan hasil dari interaksi sosial. Kelompok
dengan kelompok lain identitas etnis mereka terbangun, dan semakin intens
(http://suryanto.blog.unair.ac.id/).
Status identitas etnis atau derajat identifikasi etnis yang dimiliki seseorang
tergantung pada banyak hal. Dua yang terpenting adalah derajat dari homogenitas
tinggi. Dalam masyarakat yang homogen, dalam hal ini satu etnis, tidak ada
kebutuhan untuk menunjukkan identitas kelompok etnisnya pada orang lain hal
Menurut Keefe identitas etnis terdiri dari dua elemen, yaitu: 1) Identifikasi
etnik sendiri vs kelompok etnik lain melalui proses kognitif, 2) Derajat keterikatan
menjadi anggota kelompok etnis sendiri dan siapa yang menjadi anggota
antara kelompok etnis sendiri dan kelompok lain. Ia juga memiliki keterikatan
yang berbeda. Bila telah mengeksplorasi etnisnya dan akhirnya ada komitmen
terhadap etnis maka individu akan mencapai identitas status achievement. Bila ada
eksplorasi terhadap etnisnya tetapi tidak memiliki komitmen terhadap etnis maka
individu mencapai identitas status moratorium. Bila tidak ada eksplorasi atau
mengeksplorasi terhadap etnisnya dan juga tidak meiliki komitmen terhadap etnis
(http://smartpsikologi.blogspot.com/)
perspektif yang lebih besar yang sering disebut perspektif fenomenologis atau
sebagai suatu istilah generik untuk merujuk kepada semua pandangan ilmu sosial
kesadaran yang salah satu hasilnya adalah ilmu alam. Interaksionisme simbolik
Bagi perspektif ini, individu bersifat aktif , reflektif dan kreatif, menafsirkan,
menampilkan perilaku yang rumit dan sulit diramalkan. Paham ini menolak
gagasan bahwa individu adalah organisme pasif yang perilakunya ditentukan oleh
kekuatan-kekauatan atau struktur yang ada di luar dirinya. Oleh karena individu
terus berubah maka masyarakat pun berubah melalui interaksi. Jadi interaksilah
struktur masyarakat. Struktur itu sendiri tercipta dan berubah karena interaksi
Esensi interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas
manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Perspektif
mereka. Definisi yang mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek dan
termasuk objek fisik dan sosial berdasarkan makna yang dikandung komponen-
interaksi sosial, karena itu makna tidak melekat pada objek, melainkan
individu dapat berubah dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan situasi
Dari beberapa teori yang telah diuraikan pada kerangka teori maka
fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk
- Identitas Etnis
- Komunikasi Antarbudaya
a. motivasi
b. pengetahuan
c. kemampuan
3. Masalah potensial dalam Komunikasi
Antarbudaya:
a. pencarian kesamaan
b. penarikan diri
c. kecemasan
d. pengurangan ketidakpastian
e. sterotip
f.prasangka
g.etnosentrisme
h. culture shock
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah
kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu
peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:
46).
sebagai berikut:
seputar etnisnya
berhubungan dengan:
etnisnya.
etnisnya.
seputar etnisnya.
kelompok etnisnya.
h. harapan akan masa depan yang berkait dengan etnisnya: harapan yang
B. Komunikasi antarbudaya:
1. Pertukaran pesan antar budaya yang mungkin terjadi baik pesan verbal
a. motivasi: hasrat kita untuk berkomunikasi secara tepat dan efektif deengn
orang lain.
b. pengetahuan: kesadaran kita atau pemahaman kita akan apa yang kita
tepat.
berkomuniksi secara tepat dan efektif (Gundykunst & Young, 2003: 275)
b. penarikan diri : penarikan diri dari interaksi tatap muka, atau dari suatu
komunitas
orang.
keluarga dan simbol dari pergaulan sosial, gegar budaya terjadi ketika kita