Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN PENELITIAN

NAMA : Kurniawati

NIM : 160641100022

JUDUL : Analisis Butir Soal UTS Genap Tahun 2019 Berdasarkan Domain Kognitif
Taksonomi Bloom

A. Gambaran Umum Masalah Yang Akan Diteliti


Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan
disetiap negara (Amalia, 2012). Pendidikan merupakan suatu perbuatan atau cara
yang dilakukan secara sengaja untuk menghasilkan sebuah perubahan yang lebih
baik guna mencapai kesejahteraan dan memberikan kehidupan yang lebih baik.
Dalam pendidikan terdapat istilah belajar dan pembelajaran, belajar merupakan
proses perbaikan menjadi lebih baik ditinjau dari berbagai aspek seperti kognitif,
afektif dan psikomotorik. Pembelajaran merupakan suatu proses yang ditandai
dengan adanya interaksi antara peserta didik dan guru mengenai suatu topik
pembahasan yang berasal dari sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat diketahui dengan adanya evaluasi
pembelajaran. Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 (UU No. 20/2003 ) tentang
sistem pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat (21) mengemukakan bahwa evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan
jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Evaluasi pada proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tes maupun non
tes. Evaluasi dengan menggunakan tes berhubungan dengan ranah kognitif
sedangkan evaluasi menggunakan non tes biasanya berhubungan dengan afektif dan
psikomotorik. Tes yang biasa ditemukan oleh siswa adalah tes yang disajikan
dalam bentuk pilihan ganda, essai, one tier test dan sebagainya. Butir soal yang
dijadikan sebagai bahan evaluasi mayoritas masih dalam ranah kognitif yang rendah
yaitu pada ranah kognitif mengingat dan memahami serta mengaplikasikan menurut
domain kognitif taksonomi Bloom. Berdasarkan tersebut dapat diketahui bahwa alat
evaluasi yang digunakan masih pada tingkatan LOTS, sedangkan pada kurikulum
2013 ini siswa dituntut untuk mulai berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Menurut
taksonomi bloom revisi mengatakan bahwa ranah kognitif ( C1 – C3 ) merupakan
ranah kognitif siswa berpikir tingkat rendah. Sedangkan (C4 – C5) merupakan ranah
kognitif yang melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi atau yang kita kenal
dengan sebutan HOTS. Umumnya pada sekolah di pedesaan soal yang dijadikan
sebagai instrumen evaluasi kurang memperhatikan kualitas dari butir soal yang akan
dijadikan sebagai instrumen evaluasi.

Umumnya soal pada Ujian Tengah Semester menggunakan soal buatan guru
dan pada umumnya seorang guru ketika membuat tes hasil belajar kurang
memperhatikan kulaitas tes yang dibuat, kesesuaian materi pembelajaran dan
jenjang kognitif pada tes hasil belajar yang akan menjadi alat evaluasi bagi siswa.
Adapun ciri dari tes yang berkualitas adalah memenuhi syarat dari kualitas sendiri
yaitu diketahui bahwa alat evaluasi tersebut mempunyai ciri kevalidan, reabilitas,
tingkat kesukaran soal yang baik, daya pembeda yang diketahui dan efektifitas
pengecoh yang berjalan dengan baik pada soal pilihan ganda . Berdasarkan masalah
yang ada, peneliti ingin mengetahui kualitas dari butir soal yang dijadikan sebagai
alat evaluasi pembelajaran pada Ujian Tengah Semester.

B. Fakta/ Fenomena/ Data/ Pendapat Ahli tentang pentingnya masalah atau efek
negatifnya jika tidak segera diatasi
Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi apakah tujuan yang
diinginkan telah tercapai atau masih belum maksimal. Evaluasi juga dapat diartikan
sebagai hal yang penting dan harus diperhatikan dalam pembelajaran. Menurut
Ralph Tyler (Arikunto, 2013 ) evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa daan bagaimana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Pentingnya evaluasi bagi guru adalah sebagai penentu dari
keefektifan pembelajaran yang telah diterapkan, sedangkan bagi pengembang
kurikulum dapat sebagai bahan data dan informasi untuk perbaikan kurikulum yang
sedang diterapkan.

Butir soal UTS yang dijadikan sebagai alat evaluasi pada umumnya
merupakan butir soal buatan guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
peserta didik pada salah satu sekolah dipedesaan butir soal yang dijaadikan sebagai
alat evaluasi umunya hanya pada ranah kognitif mengningat dan memahami, yang
mana menurut taksonomi Bloom ini merupakan jenjang kognitif C1 dan C2.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa alat evaluasi masih mempunyai
kualitas yang rendah dan masih dikategorikan sebagai LOTS atau berpikir tingkat
rendah. Sedangkan pada kurikulum 2013 siswa dituntut untuk berpikir tingkat
tinggi atau HOTS yang mana pada ranah kognitif taksonomi Bloom berada pada
ranah kognitif C4 – C6. Menurut bapak Deni Hadiana selaku peneliti dalam bidang
pendidikan dalam pembahasannya mengenai HOTS pada seminar UNESA bulan
maret 2019 menyatakan bahwa pembelajaran yang HOTS memang sangat penting
dan harus diterapkan hal ini dikarenakan tuntutan dan kemajuan tekhnologi,
faktanya ranah kognitif C1 hingga C3 posisi guru sudah digantikan oleh tekhnologi
yang mana untuk penerapan konsep dan untuk mencari informasi siswa bisa dengan
mudah menggunakan tekhnologi. Sedangkan pada ranah kognitif C4 hingga C6
perlu adanya bimbingan guru dan tekhnologi belum dan tidak bisa untuk melatih
siswa berpikir lebih mendalam. Karena pemikiran antara masing- masing siswa juga
berbeda. HOTS disini tidak hanya dalam pembelajaran saja, melainkan diterapkan
juga dalam proses evaluasi. Adapun untuk membuat alat evaluasi yang berbasis
HOTS maka soal yang diberikan kepada siswa itu harus permasalahan yang baru
dan belum dibahas dalam pembelajaran, maksudnya belum dicontohkan dalam
proses pembelajaran, namun konsep yang digunakan sudah dibahas dalam proses
pembelajaran.

Butir soal yang masih berada pada ranah kognitif mengingat dan memahami
akan memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan aspek kognitif siswa. Hal
ini dikarenakan butir soal dengan kualitas yang masih rendah akan membuat siswa
tetap berada pada ranah kognitif tersebut, dan perkembangan kognitif akan
berkembang lebih lambat. Selain itu materi yang telah didapatkan siswa akan hanya
sebagai fakta, prinsip dan teori saja tanpa adanya pengaplikasian atau produk dari
pengetahuan yang telah mereka miliki.
C. Solusi Yang Ditawarkan
Evaluasi merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan. Tanpa
adanya evaluasi maka tidak akanada perubahan dan perkembangan baik dari segi
model pembelajaran, proses pembelajaran dan juga dalam pembuatan alat evaluasi.
Sehingga, dari permasalahan tersebut peneliti ingin menganalisis Kualitas Butir
Soal UTS Genap Tahun 2019 Berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom
yang ada pada SMP di Kecamatan Sepulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kualitas butir soal yang dijadikan sebagai alat evaluasi dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan teori jean piaget dalam perkembangan kognitif siswa dibedakan
menjadi 4 tahapan yaitu terdiri dari sensorimotor (0-2 tahun), yang mana pada tahap
ini pembentukan konsep objek dan kemajuan bertahap dari perilaku refleks ke
perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Tahap praoperasi (2-7 tahun ), yang mana pada
tahap ini perkembangan kemampuan menggunakan simbol untuk melambangkan
objek dunia ini. Pemikiran masih terus bersifat egosentris dan terpusat. Operasi
konkret (7-11 tahun ), yang mana pada tahap ini perbaikan kemampuan berpikir
logis, kemampuan baru meliputi penggunaan pengoperasian yang dapat dibalik.
Pemikiran tidak terpusat dan pemecahan masalah kurang dibatasi oleh egosentrisme
dan belum memungkinkan untuk berpikir abstrak. Operasi formal (11 keatas), yang
mana pada tahap ini perkembangan abstrak dan semata- mata simbolik
dimungkinkan. Masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimental
sistemik (Susanto, 2016). Siswa SMP termasuk kategori operasional formal yang
mana sudah dapat berpikir abstrak, sehingga dengan tingkatan konitif siswa yang
sudah berpikir abstrak siswa sudah mampu untuk melatih dirinya untuk berikir
kritis. Hubungan antara tingkatan kognitif siswa dengan evaluasi adalah pada
kurikulum 2013 siswa dituntut untuk berpikir tingkat tinggi sehingga pada tingkatan
kognitif operasi formal siswa sudah dapat melatih diirnya untuk berpikir kritis
dengan pemecahan masalah misalnya. Dengan butir soal yang sudah HOTS akan
membuat siswa juga melatih cara berpikirnya.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimanakah validitas butir soal Ujian Tengah Semester (UTS)
genap tahun 2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi bloom?
2. Bagaimanakah reabilitas butir soal Ujian Tengah Semester (UTS)
genap tahun 2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi bloom?
3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal Ujian Tengah Semester
(UTS) genap tahun 2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi
bloom?
4. Bagaimanakah efektifitas pengecoh butir soal Ujian Tengah Semester
(UTS) genap tahun 2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi
bloom?
5. Bagaimanakah daya pembeda butir soal Ujian Tengah Semester (UTS)
genap tahun 2019 berdasarkan domain kognitif taksonomi bloom?
E. Metode penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian analisis butir soal ujian akhir semester genap tahun 2017
berdasarkan domain kognitif taksonomi bloom ini bersifat expost facto,
yaitu tidak melakukan manipulasi terhadap gejala yang diteliti dan gejalanya
secara wajar sudah ada ditempat sasaran penelitian. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan memuat
databerupa angka- angka.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan dari penelitian ini adalah pada
semester genap tahun 2019. Tempat pelaksanaan dari penelitian ini
adalah seluruh SMP Negeri di kecamatan Sepulu.
F. Subjek Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian atau sekelompok
orang yang akan menjadi sasaran generalisasi. Populasi juga dapat diartikan
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek subjek benda benda alam
yang lain.populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari. Tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimilki oleh subyek atau objek itu (Sugiyono, 2015 ). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh butir soal Ujian Tengah Semester (UTS) Genap
Tahun 2017 mata pelajaran IPA terpadap seluruh SMP Negeri dikecamatan
Sepulu.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam menentukan ukuran
suatu sampel dari populasi yakni teknik solvin dan pendekatan Isac Michel.
Penelitian ini menggunakan teknik solvin untuk menentukan ukuran sampel
dengan mengetahui populasi terlebih dahulu melalui data dari kantor cabang
dinas pendidikan setempat. Selanjutnya menghitung sampel dengan taraf
signifikan 5% menggunakan rumus :

N
n = 1+N e2

Keterangan n= Sampel

N= Popuasi
e = Perkiraan tingkat kesalahan
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumennya

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama


dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data (Sugiyono, 2015 ,P.308). Teknik pengumpulan data sangat penting
karena sebelum tahap pengambilan data peneliti harus menentukan terlebih
dahulu teknik pengambilan data yang akan digunakan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui apakah instrumen tes yang diberikan telah
memenuhi kaidah- kaidah evaluasi pada butir soal Ujian Tengah Semester
(UTS) genap tahun 2019 pada mata pelajaran IPA. Adapun langkah- langkah
pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk menemukan
permasalahan yang lebih dalam dengan jumlah responden yang kecil.
Wawancara disini dibagi menjadi dua yaitu wawancara yang terstuktur dan
tidak terstuktur. Wawancara dilakukan kepada beberapa peserta didik dan
guru yang bersangkutan.
2 Dokumentasi
Dokumentasi disini merupakan dokumentasi dari soal dan lembar
jawaban Ujian Tenah Semester (UTS) Tahun 2019 di seluruh SMP Negeri di
Kecamatan Sepulu.
3 Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang tersusun
secara biologis dan psikologis, terdapat dua hal yang penting adalah ingatan
dan pengamatan. Teknik observasi digunakan apabila berhubungan dengan
perilaku manusia, proses kerja dan fenomena yang ada dengan jumlah
responden yang tidak terlalu besar. Observasi ditinjau dari proses pelaksanaan
pengumpulan data dibedakan menjadi dua yaitu observasi berperan serta dan
observasi tidak berepran serta. Sedangkan ditinjau dari segi instrumentasinya
dibedakan menjadi dua yaitu observasi terstuktur dan tidak terstuktur
(Sugiyono, 2015). Observasi digunakan untuk mengetahui kondisi nyata dari
maslaah yang ada pada penelitian dan faktor- faktor yang mempengaruhi
adanya masalah tersebut.
4 Analisis Data
Analisis data merupakan tahap inti dari peneitian ini, pada tahap ini
peneliti akan menganalisis kualitas butir soal yan telah dijadikan sebagai alat
evaluasi UTS diseluruh SMP Negeri dikecamatan Sepulu. Analisis data ini
meliputi menentukan validitas, reabilitas, tingkat kesukaran soal, efektifitas
pengecoh dan daya pembeda.
5 Pengelompokan Butir Soal
Pengelompokan butir soal ini digunakan untuk mengidentifikasi
masing- masing butir soal berdasarkan domain kognitif taksonomi bloom
dengan mengelompokkan pada ranah kognitif yang ada pada taksonomi
bloom yaitu, C1, C2, C3, C4, C5 dan C6.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah butir


soal dan lembar jawaban sisswa. Butir soal merupakan kumpulan soal yang
akan diuji tingkat validitas, reliabilitas, efektifitas pengecoh, daya pembeda
dan tingkat kesukaran yang ada pada butir soal Ujian Tengah Semester (UTS)
Genap Tahun 2019 seluruh SMP Negeri dikecamatan Sepulu. Sedangkan
lembar jawaban siswa merupakan lembar jawaban dari soal yang telah
dijawab oleh siswa untuk membantu peneliti dalam proses penelitian yang
dilakukan.

H. Daftar Rujukan
Amalia Ata Nayla, Ani Widayati. 2012. Analisis Butir Soal Tes kendali Mutu Kelas
XII SMA Mata Pelajaran Ekonomi Akutansi di Kota Yogyakarta Tahun
2012. ​Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia.​ Vol. X Nomor 1.

Arikunto, Suharsimi. (2015). ​Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.​


Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2015). ​Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D​.


Bandung : Alfabeta.

Susanto, Ahmad . ​Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar.​ Jakarta :


Prenada Media Group.

Undang- undang Republik Indonesia Tahun 2003. ​Undang- undang Republik


Indonesia, Nomor 20, Tahun 2003, tentang Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai