FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Akurasi
Accuracy adalah ukuran yang menunjukkan derajat
kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya.
Accuracy dinyatakan sebagai persen perolehan kembali
(recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan hasil analis
sangat tergantung kepada sebaran galat sistematik didalam
keseluruhan tahapan analisis. Oleh karena itu untuk mencapai
kecermatan yang tinggi hanya dapat dilakukan dengan cara
mengurangi galat sistematik tersebut seperti menggunakan
peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan
pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang
cermat, taat asas sesuai prosedur (Gandjar, 2007).
Accuracy dapat ditentukan melalui dua cara, yaitu metode
simulasi (spiked-placebo recovery) atau metode penambahan
baku (standard addition method) (Riyadi, 2009). Kecermatan hasil
analis sangat tergantung kepada sebaran galat sistematik di
dalam keseluruhan tahapan analisis. Dalam metode simulasi,
sejumlah analit bahan murni ditambahkan ke dalam plasebo, lalu
campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan
kadar standar yang ditambahkan (kadar yang sebenarnya).
Recovery dapat ditentukan dengan cara membuat sampel
plasebo (eksepien obat, cairan biologis) kemudian ditambah
analit dengan konsentrasi tertentu (biasanya 80% sampai 120%
dari kadar analit yang diperkirakan), kemudian dianalisis dengan
metode yang akan divalidasi (Riyadi, 2009).
Dalam metode adisi (penambahan baku), sampel dianalisis
lalu sejumlah tertentu analit yang diperiksa (pure analit/standar)
ditambahkan ke dalam sampel, dicampur dan dianalisis lagi.
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, gliserin, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2. Parasetamol / C8H9NO2 (Dirjen POM, 2014: 998)
Nama resmi : ACETAMINOPHEN
Nama lain : Parasetamol
Rumus moleku : C8H9NO2
Bobot molekul : 151,16 g/mol
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit
pahit.
Kelarutan : Laut dalam air mendidih dan dalam natrium
hidroksida 1 N; mudah larut dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus
cahaya. Simpan dalam suhu ruang, hindarkan
dari kelembapan dan panas.
2.3. Prosedur Kerja (Anonim, 2020 : 7-8)
a. Pembuatan Larutan Baku Parasetamol Konsentrasi 330 ppm
Sebanyak 16,6 mg parasetamol baku dimasukkan dalam
labu takar 50 mL dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda
batas sehingga akan diperoleh kosentrasi 330 ppm. Dari larutan
baku kosentrasi 330 ppm inilah yang akan digunakan untuk
pembuatan seri konsentrasi.
e. Ketepatan (Accuracy)
Ditimbang setara 16,6 mg serbuk tablet parasetamol sampel
secara duplo dan masing masing dimasukkan ke datam labu takar.
Pada salah satu labu takar ditambahkan 2 mL larutan baku
Parasetamol dengan konsentrasi 330 ppm. Kedua sampel
selanjutnya mengalami perilakuan yang sama yaitu ditambahkan
metanol hingga volumenya 50 mL. Dikocok hingga homogen
kemudian dari masing masing larutan tersebut diambil 0,09 mL dan
diencerkan dengan metanol hingga volumenya tepat 10 mL lalu
dibaca absorbansinya pada panjang gelombang maksimum dan
operating time. Uji ketepatan metode dilakukan dengan
penambahan larutan baku 330 ppm dengan pengulangan
sebanyak 5 kali. Hasil absorbansi digunakan untuk menghitung
harga perolehan kembali (recovery).
f. Penetapan Kadar Sampel
Ditimbang 16,6 mg zat aktif parasetamol lalu larutkan
dengan metanol hingga volumenya 50 mL dari larutan tersebut
diencerkan dengan metanol seperti pada pembuatan seri
kosentrasi hingga 3 ppm. Selanjutnya, dua puluh tablet yang telah
memenuhi keseragaman bobot kemudian digerus hingga halus
dan homogen. Sampel serbuk ditimbang dan dilarutkan, buat
perhitungan penimbangan sampel untuk menentukan berat sampel
dan volume larutan yang dibutuhkan masing masing sampel dan
larutkan hingga kosentrasi 330 ppm lalu encerkan hingga
kosentrasi 3 ppm, kemudian dibaca absorbansinya pada Panjang
gelombang maksimum dan operating time. Penetapan kadar
dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali.
BAB 3
METODE KERJA
3.1 Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah corong
kaca, gelas kimia, gunting, labu takar, lumpang, alu, mikropipet, pipet
tetes, sendok tanduk/stainless, spektrofotometer Uv-Vis, kuvet,
aluminium foil, kertas saring, kertas timbang, dan timbangan analitik.
3.2 Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
Metanol,senyawa parasetamol baku/standar,tablet parasetamol
(generik/bermerek).
3.3 Cara Kerja
1. Penentuan panajng gelombang maksimum
2. Penentuan presisi
1) Siapkan larutan baku parasetamol 100 ppm dan di pipet sekian
mL
2) Kemudian di masukkan ke dalam labu ukur dan dicukupkan
volumenya sampai batas tanda
3) Homogenkan. Dan di dapatkanlarutan baku 8 ppm
4) Selanjutnya nyalakan spektrovotometer
5) Kemudian dijalankan selama 20 menit
6) Siapkan larutan blanko yang berisi pelarut yang digunakan dan
masukkan ke dalam kuvet dan masukkan sampel pada kuvet
yang ke 2
7) Kemudian dimasukkan ke dalam spektro dan di running pada
panjang gelombang 254
8) Kemudian di lihat absorbannya dan catat
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Penentuan Presisi
Replikasi Absorbansi
1 0.782
2 0.785
3 0.789
4 0.789
5 0.790
6 0.791
7 0.791
8 0.792
9 0.794
10 0.794
3. Akurasi
Replikasi Absorbansi
Sampel Spike
1 0.230 1.586
2 0.231 1.587
3 0.231 1.587
4 0.232 1.588
5 0.233 1.589
6 0.233 1.590
7 0.234 1.591
8 0.235 1.592
9 0.236 1.593
10 0.237 1.594
4. Linearitas dan Kadar Paracetamol
No Konsentrasi Absorbansi
1 2 ppm 0.207
2 4 ppm 0.330
3 6 ppm 0.420
4 8 ppm 0.520
5 10 ppm 0.666
a. Pembahasan
Validasi merupakan metode analisis adalah suatu tindakan
penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dari percobaan ini yaitu, penentuan kadar
paracetamol menggunakan spektrofotometri UV-VIS digunakan
beberapa parameter, dan diketahui bahwa ketentuan kadar
parasetamol dalam tablet yaitu mengandung paracetamol tidak kurang
dari 90% dan tidak lebih dari 110% dari jumlah yang tertera pada
etiket.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan, alat dan bahan yang
digunakan dalam kedaan baik dan lengkap agar diperoleh hasil yang
yang maksimal dan juga kestabilan dari sampel harus perhatikan. Dan
kami mengharapkan kepada kakak asisten untuk selalu membimbing
kami agar proser praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ermer, J.H. dan Miller, McB. 2005. Validasi Metode dalam Analisis
Farmasi. Panduan Praktik Terbaik. Wiley-Vch. Verlag GmbH &
Co. KGAA. Weinheim.
Moffat, A.C., dkk. 2005. Analisis Clarke Tentang Obat dan Racun. Edisi
ketiga. London: Pers Farmasi
LAMPIRAN
Penentuan Akurasi
Siapkan larutan baku parasetamol 100 ppm dan di pipet sekian mL