FILUM PORIFERA
( Calcarea, Demospongiae, Hexatinellida dan Sclerospongiae )
Disusun oleh :
FAJAR MANIK
F1D219005
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Kata porifera berasal dari bahasa Latin porus (lubang kecil) dan ferre
(membawa). Jadi Porifera berarti hewan yang mempunyai tubuh berpori, dikenal
juga sebagai hewan sponge atau spons. Porifera ini hidup menetap (sessil) pada
dasar perairan. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dan sebagian kecil yang
hidup di air tawar. Bentuk tubuhnya beraneka ragam, menyerupai tumbuhan,
warnanya juga sangat bervariasi dan dapat berubah-ubah. Porifera memiliki
beberapa karakteristik. Tubuhnya bersel banyak, simetri radial, atau asimetris.
Sel-sel tersebut menyusun tubuh Porifera dalam dalam 2 lapis (dipoblastik),
membentuk jaringan yang belum sempurna dan di antaranya terdapat gelatin
yang disebut mesenkim. Tubuhnya mempunyai banyak pori, saluran-saluran,
dan rongga sebagai tempat air mengalir. Sebagian atau seluruh permukaan
dalam tubuhnya tersusun dari sel-sel yang berleher yang berflagelum,
disebut koanosit. Porifera melakukan pencernaan makanan di dalam sel atau
secara intrasel. Porifera mempunyai rangka dalam. Hewan berkembangbiak
secara kawin dan tak kawin. Secara kawin dilakukan dengan sel telur dan sel
spermatozoid. Larvanya berbulu getar dan dapat berenang. Sedangkan secara
tidak kawin dengan bertunas (Soetoto,2015)
Hewan spons atau disebut juga sebagai kelompok porifera merupakan hewan
multiseluler yang primitif. Tubuhnya tidak memiliki jaringan ataupun organ
sesungguhnya. Semua hewan dewasa anggota dari filum porifera bersifat
menempel atau menetap pada suatu dasar dan hanya menunjukkan sedikit
gerakan. Kata porifera berasal dari bahasa latin, ponus berarti lubang kecil,
sedangkan ferra berarti mengandung atau mengembang. Kata tersebut untuk
menunjukkan akan kekhususan hewan yang bersangkutan, yaitu hewan yang
memiliki banyak lubang-lubang kecil dan bila disingkat cukup disebut hewan
berpori (Suhardi, 2002).
Struktur tubuh Porifera kecuali berpori-pori dengan macam-macam bentuk,
dibagi atas tiga tipe yaitu Ascon, Sycon atau Scypha dan Rhagon. Dari tipe
Ascon yang berbentuk jambangan bunga yang merupakan tipe paling sederhana
yang dilihat suatu rongga sentral yang disebut Spongocoel atau paragaster.
Ujung atas dari jambangan terdapat lubang besar yang disebut osculum.
Pada dinding tubuh hewan ini terdapat lubang-lubang kecil yang disebut
porosofil atau pori dan sering juga disebut ostium. Dalam tubuh Porifera
ditemukan sistem saluran air yang dimulai dari pori-pori atau porosofil dan
diakhiri pada lubang keluar utama yang disebut oscolum. Sebelum air
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan praktikum dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Porifera berarti hewan yang mempunyai tubuh berpori, dikenal juga
sebagai hewan sponge atau spons. Porifera ini hidup menetap (sessil)
pada dasar perairan. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dan
sebagian kecil yang hidup di air tawar.
2. Pada filum Porifera terdapat empat kelas yaitu Calcarea, Demospongiae,
Hexatinellida dan Sclerospongiae. Kelas Calcarea anggota kelas ini
mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur (kalsium karbonat)
dengan tipe monoakson, triakson, atau tetrakson. Koanositnya besar
dan biasa hidup di lautan dangkal. Tipe saluran airnya bermacam-
macam. pada anggota Kelas Hexatinellida, spikula tubuh yang
tersusun dari zat kersik dengan 6 cabang Kelas Demospongia kelas ini
memiliki tubuh yang terdiri atas serabut atau benangbenang spongin
tanpa skeleton Sclerospongiae adalah golongan calcareous berbentuk
seperti gelas,
3. Pada pendeksripsian yaitu melakukan analisa pada maket hasil yang di
dapat yaitu pengkalsifikasian secara biologi serta cara atau pun
hubunganya dengan keterbentukannya menjadi fosil.
4.2 Saran
Semoga pada praktikum berikutnya peserta praktikum dalam
pendeksripsian praktikan lebih serius dan melakukan pendekripsian secara
individu atau mengikuti dalam proses pendeskripsian