Anda di halaman 1dari 4

PENGUAPAN EKSTRAK

1. Pengertian Penguapan
Penguapan ekstrak dimaksud untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak yang lebih pekat.
Tujuan dilakukan penguapan yaitu untuk menghilankan cairan penyari yang
digunakan, agar pada ekstraksi corong pisah hanya didapat dua lapisan
(Harbone, 1987).
2. Metode Penguapan
Metode penguapan (Sudjadi, 2006) :
a. Penguapan sederhana dimana menggunakan pemanasan
b. Penguapan pada tekanan diturunkan
c. Penguapan dengan aliran gas
d. Penguapan beku kering
e. Penguapan dengan vakum deskilator
f. Penguapan dengan oven
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penguapan
Beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi penguapan (Dirjen POM, 1979)
a. Suhu berpengaruh pada kecepatan penguapan makin tinggi suhu makin
cepat penguapan. Disamping mempengaruhi keceatan suhu, suhu juga
berperan terhadapkerusakan bahan yang diuapkan. Banyaknya glikosida
dan alkaloid terurai pada suhu dibwah 100 ° C.
b. Hormon, enzim dan antibiotik lebih peka lagi terhadap pemanasan.
Karena itu pengaruh sushu sangat penting agar penguraian dapat
dilakukan sekecil mungkian. Untuk zat – zat yang peka terhadap padas
dilakukan penguapan seara khusus misalnya dengan pengurangan
tekanan dan lain – lain.
c. Waktu. Penerapan suhu yang relative tinggi untuk waktu yang singkat
kurang menimbulakn keruskan dibandingkan dengan biaa dilakukan pada
suhu rendah tetapi memerlukan waktulama.
d. Kelembapan. Beberapa senyawa kimia dapat terurai dengan mudah
apabila kelembapannya tinggi, terutama pada kenaikan suhu. Bebrpa
reaksi peruraian seperti hidrolisa memerlukan air sebagai medium untuk
berlangsungnya reaksi tersebut.
e. Cara penguapan. Bentuk hasilakhir seringkali menentukn cara penguapan
yang tepat . panic penguapan dan alat penyulingan akan menghasilkan
produk bentuk cair atau padat. Penguapan lapis tipis menghasilkan
produk bentuk cair. Umumnya cara pemekatan tidak dilakukan dengan
lebih dari satu cara.
4. Pembagian Ekstraksi
Pembagian ekstrak (Dirjen POM, 1979) :
a. Ekstrak cair : adalah ekstrak yang diperoleh dari hasil penyringan bahan
alam masih mengandung larutan penyari.
b. Ekstrak kental : adalah ekstrak yang telah mengalami proses penguapan
dan tidak mengandung caiaran penyari lagi, tetapi konsistensinya tetap
cair pada suhu kamar.
c. Ekstrak kering :adalah ekstrak yang telah mengalami proses penguapan
dan tidak mengandung pelarut lagi dan mempunyai konsistensi padat
(berwujud kering).

PARTISI EKSTRAK
1. Pengertian Partisi
Partisi ekstrak adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memisahkan komponen
kimiaa dan ekstrak mengunakan pelurut yang berbeda kepolarannya (Tobo,
2001).
2. Tujuan Partisi
Tujuan dilakukan partisi yaitu untuk memisahkan komponen kimia darisampel
berdasarkan tingkat kepolarannya (Tobo, 2001)
3. Partisi Cair – cair
Partisi cair – ciar biasa juga disebut metode corong pisah. Jiaka suatu cairan
ditambahkan ke dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam cairan lain yang tidak
dapat bercampur dengan yang pertama, akan terbentuk dua lapisan. Satu
komponen dari campuran akn memiliki kelarutan dalam kedua lapisan tersebut
(biasanya disebut fase) dan setelah beberapa waktu dicapai ksetimbangan
konsentrasi dalam kedua lapisan. Waktu yang diperlukan untuk tercapainya
keseimbangan biasanya dipersingkat pleh campuran keduanya dalam corong
pisah (Tobo, 2001).
4. Partisi Padat Cair
Meskipun pemisahan komonen dari padatan dengan melarutkannya
dalam pelarut, tetapi komponen lainnya tidak dapat dilarutkan dalam pelarut
tersebut. Proses ini biasannya dilakukan dalam fase padatan, sehingga disebut
juga ekstraksi padat – cair. Dalam ekstraksi padat – cair, laritan yang
mengandung kompone yang diinginkan harus bersifat tak campur dengan cairan
lainnya. Proses ini banyak digunakan dalam pemisahan minyak dari bahan yang
mengandung minyak (Ibrahim, 2009).
Pada ekstraksi padat cair, satu atau beberapa komponen yang dapat larut
dipisahkan dari bahan ekstrasi dicampur dengan pelarut, maka pelarut
menembus kapiler – kapiler dalam bahan padat dan melarutkan ekstrak. Larutan
ekstrak dengan konsentrasi yang tinggi terbentuk dibagian dalam bahan
ekstraksi. Dengan cara difusi akan terjadi kesetimbangan onsentrasi antara
larutan tersebut dengan larutan luar bahan padat.
Syarat – syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai unjuk kerja
ekstraksi atau kecepatan ekstraksi yang paling tinggi pada ekstraksi padat – cair
yaitu (Winarti, 2008) :
a. Karena perpindahan massa bergantung pada bidang kontak antara
fase padat dan fase cair, maka bahan itu perlu sekali
memilikipermukaan yangluas mungkin.
b. Kecepatan air perlu sedapat mungkin besar dibandingkan dengan
laju air bahan ekstraksi.
c. Suhu yang lebih tinggi (viskositas pelarut lebih rendah, kelarutan
ekstrak lebih besar) dari pada umumnya unjuk kerja ekstraksi.
Harbone, 1987. Metode Fitokimia. Penerbit ITB, Bandung
Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen kesehatan RI,
Jakarta
Ibrahim, 2009. Ekstraksi. ITB, Bandung
Sudjadi, Drs, 2006. Metode Pemisahan. UGM Press : Yogyakarta
Tobo, F, Mufidah, dkk, 2001. Buku Pengantar Laboratorium Fitokimia 1. Unhas :
Makassar
Winarti, S, Sarofa, U, dan Angrahini, D, 2008. Ekstraksi dan Stabilitas Warna Ubi Jalar
Ungu (Ipomeae batatas L.) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik kimia Vol. 3 : 207-
209

Anda mungkin juga menyukai