FAKULTAS FARMASI
LAPORAN
OLEH
STAMBUK : 15020170078
KELAS : C4
KELOMPOK : IV (EMPAT)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
PEMERIKSAAN FISIKA DAN ZAT ORGANIK
DALAM URIN
BAB 1 PENDAHULUAN
b. Urin Pagi
Yang dimaksudkan urin pagi adalah urin yang pertama-
tama dikeluarkan padapagi hari setelah bangun tidur. Urin ini
lebih pekat dari urin yang dikeluarkansiang hari, jadi baik untuk
pemeriksaan sedimen, berat jenis, protein, dll. Dan baikjuga untuk
tes kehamilan berdasarkan adanya HCG ( Human
ChorionicGonadotrophin) dalam urin.
c. Urin Postprandial
Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap
glukosuria; urin yangpertama kali dilepaskan 1,5 – 3 jam setelah
makan. Urin pagi tidak baik untukpemeriksaan penyaring
terhadap adanya glukosuria.
Urin normal berwarna kuning pucat sampai kuning. Warnaurin
ditentukan besarnya diuresis, makin besar diuresismakin muda
warnanya. Warna urinjuga ditentukan warna pigmen terlarut.
Kejernihan berkaitan dengan adanya zat-zatterlarut dalam urin dan
berkaitan dengan pemeriksaansedimen urin secara mikroskopis.
Terjadinya kekeruhan ini dapat disebabkan adanya sedimen organik
maupunanorganik. Berat jenis sangat erat berhubungandengan
diuresis, makin besar diuresis makin rendah beratjenis dan begitu
sebaliknya. berat jenis urin 24 jam normal berkisar antara 1,016-
1,022. Hal ini terjadi karena berat jenis sangat tergantung
padakandungan benda-benda padat dan besar volume urin.Semakin
besar volume urin semakin rendah berat jenis (Susilawati2003, h.3).
Derajat keasaman urinberkaitan dengan pengaturan
keseimbangan asam dan basadi dalam cairan tubuh. Sekresi asam
oleh ginjal dapatberubah sesuai dengan perubahan konsentrasi CO2,
4. Pemeriksaan pH urin
Dipipet urin kurang lebih ½ tabung reaksi. Dipipetnurin ke plat
tetes. Lalu dicelupkan kertas lakmus biru dan merah. Diamati
perubahan warna lakmus. Dilakukan pengujian dengan
menggunakan pH universal. Kemudian diamati perubahan warna
dan catat pHnya.
5. Pemeriksaan Sedimen Urin
Disiapkan alat dan bahan. Lalu diambil urin dan dimasukkan
dalam tabung sentrifuge, selanjutnya disentrifuge selama 10
menit dengan kecepatan 3000 rpm. Setelah itu supernatant
dibuang.Endapan diambil dan diteteskan diatan objek glass.Lalu
diamati pada mikroskop dengan perbesaran 40x.Digambar
(eritrosit, leukosit, dan kristal asam urat).
6. Pemeriksaan Glukosa urin
Disiapkan alat dan bahan. Dimasukkan 5 mL reagen Benedict ke
dalam tabung reaksi dan ditambahkan 8 tetes urin. Dicelupkan
tabung ke dalam air mendidih selama kurang lebih 5 menit atau
panaskan diatas api selama kurang lebih 2 ment.Angkat dan
kocok perlahan-lahan setelah itu amati warnanya..
c. Perhitungan BJ urin
Diketahui :
Urin puasa
Pikno kosong = 32,77 gram
Pikno + urin = 83,73 gram
Volume urin = 50 mL
Urin sewaktu
Pikno kosong = 31,85 gram
4.2 Pembahasan
Urin merupakan cairan sisa metebolisme tubuh yang
diekskresikan oleh organ tubuh yaitu ginjal agar dikeluarkan dari
tubuh untuk menjaga atau mempertahankan homeostasis
(kekonstanan lngkungan internal) tubuh. Urin terdiri dari 96% air dan
4% zat-zat terlarut.
Urin dapat digunakan sebagai parameter dalam berbagai
pengujian atau tes dari berbagai penyakit. Pemeriksaan urin ini
dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal baik atau tidak.
Pada praktikum ini dilakukan pemeriksaan fisika urin seperti
pemeriksaan warna, bau, bobot jenis, pH, dan sedimen urin serta
pemeriksaan zat organik dalam urin yaitu pemeriksaan glukosa pada
urin. Pada percobaan ini digunakan 2 macam urin yaitu urin sewaktu
dan urin puasa. Urin sewaktu adalah urin yang diperoleh beberapa
menit sebelum percobaan, sedangkan urin puasa adalah urin yang
diperoleh setelah dipuasakan selama beberapa jam.
Adapun tujuan pemeriksaan bobot jenis yaitu untuk
mengetahui kepekatan urin dengan mengukur bobot jenisnya. Bobot
jenis urin berhubungan dengan proses diuresis atau proses
pengeluaran urin. Semakin tinggi bobot jenis urin maka semakin
rendah diuresisnya, begitupun sebaliknya.Dimana bobot jenis normal
pada urin adalah 1,005-1,026.
Adapun hasil yang diperoleh dari pemeriksaan bobot jenis urin
yaitu pada urin sewaktu diperoleh bobot jenisnya adalah 0,9844 g/mL
dan urin puasa diperoleh bobot jenis yaitu 0,9955 g/mL. Hal ini
menunjukkan hasil pemeriksaan bobot jenis urin tidak masuk dalam
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pada urin
sewaktu memiliki warna biru agak kehijauan berbau khas, memilki pH
6, berat jenis 1,0176g/mL. Sedangkan pada urin puasa memiliki
warna urine biru jernih , berbau khas, memilki pH 6, dengan berat
jenis 1,0064g/mL.
5.2 Saran
Diharapkan sebaiknya asisten selalu mendampingi praktikan
hingga selesai praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Skema Kerja
a. Pemeriksaan Bobot jenis urin
Disiapkan alat dan bahan
4. Kesimpulan
a. Warna urin Memenuhi syarat Memenuhi
b. Bau urin Memenuhi syarat syarat
c. pH urin Memenuhi syarat Memenuhi
ILAN SAFITRI BASDIN CIKAL FIARSA
NAHIR
15020170078
PEMERIKSAAN FISIKA DAN ZAT ORGANIK
DALAM URIN
syarat
Memenuhi
syarat
6. Gambar
Kristal
FAKULTAS FARMASI
TUGAS PENDAHULUAN
OLEH :
STAMBUK : 15020170078
KELAS : C4
KELOMPOK : IV (EMPAT)
MAKASSAR
2020
normalnya
Jawaban:
DAFTAR PUSTAKA