Anda di halaman 1dari 10

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal.

121-130 Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA


e-ISSN 2477-2038

PENINGKATAN KECAKAPAN KOMUNIKASI SISWA MENGGUNAKAN


PEMBELAJARAN BILINGUAL PREVIEW REVIEW DENGAN SETTING
JIGSAW PADA KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(Diterima 13 Juli 2016; direvisi 30 Desember 2016; disetujui 31 Desember 2016)


Indah Juwita Sari1, Dewi Murni2, Sjaifuddin3
1,2
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
Email: indah.juwitasari@gmail.com
3
Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang

Abstract

This study aims to determine the increase students' communication skills using bilingual
preview review with setting jigsaw learning in the class VII SMPN 1 Tangerang on the
concept of environmental management. The method used in this research was quasi-
experimental research with one group pretest posttest design. In this research, the sample
was class VII I, there are 30 student participant by purposive sampling. The instruments
used the observation paper and written communication ability test. The result of the
research is t-test result get tcount= 11.41 and ttable at α = 0.05 is 1,69. tcount= 11,41 >
ttable=1.69 which indicates that there is an increase students' communication skills using
bilingual preview review with setting jigsaw learning in the class VII SMPN 1
Tangerang on the concept of environmental management.

Keywords: Bilingual Preview Review Learning, Setting Jigsaw, Students’ Communication


Ability

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kecakapan komunikasi siswa


menggunakan pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw kelas VII
SMPN 1 Tangerang pada konsep pengelolaan lingkungan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian one group pretest
posttest. Sampel penelitian adalah kelas VII I berjumlah 30 siswa yang diambil secara
purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan soal
kecakapan komunikasi tulisan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil uji-t didapat
thitung = 11,41 dan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,69. thitung = 11,41 > ttabel = 1,69 yang
menunjukan bahwa terdapat peningkatan kecakapan komunikasi siswa menggunakan
pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw berpengaruh pada konsep
pengelolaan lingkungan di SMPN 1 Tangerang.

Kata kunci : Pembelajaran Bilingual Preview Review, Setting Jigsaw. Kecakapan


Komunikasi Siswa

121
PENDAHULUAN Memodifikasi penelitian yang
Berdasarkan UU No. 20/2003 dilakukan oleh Arnyana dkk (2009: 183)
(Sistem Pendidikan Nasional) pasal 50 Perpaduan model pembelajaran
ayat 3 Pemerintah mulai mengatur dan bilingual preview-review dengan setting
merintis Sekolah Bertaraf Internasional jigsaw diawali dengan siswa dibentuk
(SBI) yang bertujuan meningkatkan menjadi beberapa kelompok dan
kualitas pendidikan dan daya saing baik mengidentifikasi topik pelajaran yang
di tingkat regional maupun dipandu oleh guru pertama
internasional. Tahapan awal untuk menggunakan bahasa Inggris.
menjadi SBI adalah menjadi Rintisan Kemudian, siswa berdiskusi dalam
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) kelompok ahli yang dipandu oleh guru
dan salah satu syarat menjadi RSBI kedua menggunakan bahasa Indonesia.
adalah pembelajaran matematika dan Setelah siswa berdiskusi dalam
IPA dilakukan dalam Bahasa Indonesia kelompok ahli, siswa kembali ke
dan/atau Bahasa Internasional kelompok asal. Selanjutnya, tiap
(bilingual) (Depdiknas, 2009: 7-8). kelompok ahli mempersentasikan hasil
Pendekatan pembelajaran diskusi yang diakhiri dengan
bilingual yang telah dikenal antara lain memberikan penghargaan kepada
Concurrent Aproach, Preview-review kelompok terbaik dipandu kedua guru
Aproach, dan Alternite-language menggunakan bahasa Inggris dan bahasa
Aproach. Bilingual preview-review Indonesia.
Aproach memiliki tahapan yang sejalan
Kecakapan komunikasi siswa
dengan sintaks model pembelajaran
yang baik merupakan tujuan
kooperatif, sehingga dengan perpaduan
pembelajaran bilingual yang harus
tersebut siswa dapat memahami konsep
dicapai (Depdiknas, 2009: 6).
dari materi pelajaran tanpa
Kecakapan komunikasi dapat diketahui
meninggalkan tujuan pembelajaran
melalui komunikasi lisan dan tulisan
bilingual (Arnyana, 2008: 247). Model
siswa. Komunikasi lisan dapat
kooperatif jigsaw dapat memunculkan
mengukur kemampuan mendengarkan
kecakapan komunikasi lisan siswa yaitu
dan menyampaikan pesan siswa,
mengemukakan pendapat, mengajukan
sedangkan komunikasi tulisan hanya
pertanyaan, menjawab pertanyaan,
dapat mengukur kemampuan siswa
menyatakan persetujuan dan
dalam menyampaikan pesan
menjelaskan (Lestari, 2009:39).
(Depdiknas, 2007: 19-20).

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
122
Berdasarkan hasil observasi, eksperimen.Variabel yang digunakan
SMPN 1 Tangerang salah satu sekolah meliputi variabel bebas yaitu pendekatan
yang berstatus RSBI. Sekolah tersebut pembelajaran bilingual preview-review
menggunakan pendekatan pembelajaran dengan setting model jigsaw dan
bilingual dari kelas satu sampai kelas variabel terikatnya kecakapan
tiga terutama pada mata pelajaran komunikasi siswa, baik kecakapan
biologi. Pendekatan pembelajaran komunikasi tulisan maupun kecakapan
bilingual yang diterapkan adalah komunikasi lisan.Desain penelitian yang
Concurrent Aproach dan belum digunakan adalah one group pretest
memadukannya dengan model posttest (Nazir 2009: 231). Populasi
pembelajaran inovatif. Hal ini berakibat penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
pada kurang tergalinya kecakapan VII SMPN 1 Tangerang tahun ajaran
komunikasi siswa dalam proses belajar. 2011/2012 sebanyak 9 kelas. Sampel
Salah satu konsep pelajaran penelitiannya adalah siswa kelas VII I
biologi di IPA yang membutuhkan yang diambil dengan menggunakan
kecakapan komunikasi siswa adalah teknik purposive sampling sebanyak 36
konsep pengelolaan lingkungan. siswa, karena pertimbangan dari guru
Konsep tersebut memerlukan mata pelajaran bahwa kelas tersebut
keterampilan dalam merubah gambar, memiliki siswa yang kurang aktif dalam
tabel, grafik atau bagan menjadi kalimat pembelajaran atau memiliki kecakapan
atau sebaliknya dan membutuhkan komunikasi yang rendah.
penjelasan konkret dalam Instrumen penelitian yang
menyelesaikan masalah-masalah digunakan dalam penelitian ini terdiri
lingkungan. dari dua macam, yaitu tes dan non tes.
Penelitian mengenai pembelajaran Tes untuk soal kecakapan komunikasi
Bilingual preview-review dengan setting tulisan dengan indikator kemampuan
jigsaw belum pernah dikaitkan dengan penyampaian pesan melalui gambar,
kecakapan komunikasi siswa. Oleh tabel, grafik dan bagan ke dalam bentuk
karena itu, penelitian tersebut perlu lain atau sebaliknya dan non test untuk
untuk diteliti dengan harapan lembar observasi kecakapan komunikasi
menghasilkan kecakapan komunikasi lisan dengan indikator kemampuan
yang baik. mendengarkan dan menyampaikan
METODE PENELITIAN pesan. Kemampuan mendengarkan yang
Metode penelitian yang kemungkinan muncul dalam diskusi
digunakan adalah kuasi meliputi mendengar dan memberikan

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
123
respon. Kemampuan menyampaikan b. Persentase Masing-masing
pesan meliputi Attention, Need, Indikator Kecakapan Komunikasi
Satisfaction, Visualization dan action. Lisan Siswa
Instrumen penelitian yang dianalisis Hasil rekapitulasi observasi kelas
adalah soal kecakapan komunikasi untuk kecakapan komunikasi lisan siswa
tulisan yang diberikan pada siswa di diinterpretasikan untuk melihat
kelas eksperimen berupa 5 soal uraian persentase indikator yang dimunculkan
sebelum dan sesudah pembelajaran pada masing-masing indikator
dilakukan. Untuk mengetahui kecakapan komunikasi lisan siswa
peningkatan kecakapan komunikasi selama pembelajaran bilingual preview
siswa menggunakan pembelajaran review dengan settingjigsaw.
bilingual preview-review dengan setting Rekapannya dapat dilihat pada Tabel 1.
jigsaw menggunakan rumus uji t yang 2. Kecakapan Komunikasi Tulisan
Siswa
ditunjang dengan adanya lembar
a. Persentase Tingkat Kecakapan
observasi kecakapan komunikasi lisan. Komunikasi Tulisan Siswa
Persentase hasil tes kecakapan
HASIL DAN PEMBAHASAN
komunikasi tulisan siswa menggunakan
1. Kecakapan Komunikasi Lisan
a. Persentase Tingkat Kecakapan soal uraian. Soal uraian diberikan
Komunikasi Lisan Siswa
dengan indicator mengubah gambar
Persentase rata-rata kecakapan
menjadi kalimat dan mengubah kalimat
komunikasi lisan siswa pada
menjadi gambar diberikan sebelum dan
pembelajaran bilingual preview review
sesudah pembelajaran bilingual preview
dengan setting jigsaw, direkap dalam
review dengan settingjigsaw. Kemudian
bentuk diagram yang dapat dilihat pada
direkap dalam bentuk diagram yang
Gambar 1.
dapat dilihat pada Gambar 2.
TINGKAT KECAKAPAN
KOMUNIKASI LISAN SISWA
3%
23%

6%
Baik
68%
Cukup

Gambar 1. Tingkat kecakapan


komunikasi lisan siswa

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
124
Tabel 1 Persentase Siswa yang Memunculkan Masing-masing Indikator Kecakapan
Komunikasi Lisan
No Aspek kecakapan Indikator Persentase Kategori
komunikasi lisan Tiap
Indikator
1. Mendengarkan a. Siswa mampu mendengar 77% Sebagian
dengan empati siswa lain yang sedang besar
berbicara dengan seksama
b. Siswa mampu memberikan 54% Sebagian
respon dengan baik kepada besar
siswa lain yang sedang
berbicara yaitu menjawab Hampir
pertanyaan setengahnya
c. Siswa mampu memberikan 43%
respon dengan baik kepada
siswa lain yang sedang Hampir
berbicara yaitu mengajukan setengahnya
pertanyaan.
d. Siswa mampu memberikan 45%
respon dengan baik kepada
siswsa lain yang sedang
berbicara yaitu memenyatakan
persetujuan atau
ketidaksetujuan
2. Menyampaikan a. Siswa mampu membuat pesan 57% Sebagian
pesan dengan yang disampaikan menarik. besar
santun b. Siswa mampu meyakinkan Hampir
pendengar bahwa pesan yang 45% setengahnya
disampaikan penting.
c. Siswa mampu mendorong Hampir
siswa lain untuk memberikan 41% setengahnya
respon terhadap isi pesan yang
disampaikannya.

100%
80%
60%
40%
20%
0%
Sangat Baik Cukup Kurang sangat
Baik kurang
pretes posttes

Gambar 2. Rekapitulasi skor tes komunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran bilingual preview review dengan setting jigsaw.

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
125
b. Persentase Masing-masing dimunculkan pada masing-masing
Indikator Kecakapan Komunikasi
indikator kecakapan komunikasi
Tulisan Siswa
Rekapitulasi hasil tes tulisan siswa. Nilai ini diperoleh
kecakapan komunikasi tulisan siswa sebelum dan sesudah pembelajaran
diinterpretasikan untuk melihat bilingual preview review dengan
persentase indikator yang settingjigsaw dilakukan.
Tabel 2 Persentase Siswa pada Tiap Bentuk Soal Kecakapan Komunikasi Tulisan
Kemampuan Persentase Persentase
No Kategori Kategori
komunikasi tulisan Pretest Posttest
1 Hampir Sebagian
Grafik ke kalimat 48% 63%
setengahnya besar
Sebagian Hampir
2 Gambar ke kalimat 66% 97%
besar seluruhnya
Sebagian Sebagian
3 Skema ke kalimat 28% 55%
kecil besar
4 Sebagian Sebagian
Kalimat ke grafik 5% 64%
kecil besar
(Sukardi, 2009: 208)
c. Hasil Uji Peningkatan Kecakapan Hasil analisis data uji signifikasi
Komunikasi Siswa menggunakan
peningkatan pembelajaran bilingual
Pembelajaran Bilingual Preview
Review dengan Setting Jigsaw preview review dengan settingjigsaw
pada Konsep Pengelolaan
terhadap kecakapan komunikasi siswa
Lingkungan
pada konsep pengelolaan lingkungan
dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Uji signifikasi peningkatan pembelajaran bilingual preview review dengan
settingjigsaw terhadap kecakapan komunikasi siswa
Pretest Posttest D D2 thitung ttabel
Jumlah 1267 2425 -1152 52673
Rata-rata 40,87097 78,22581 -37,1613 3292,063
Uji Signifikasi 11,41 1,69
Berdasarkan Gambar 1, dapat dan perbendaharaan Bahasa Inggris
diketahui bahwa hanya sebagian kecil cukup banyak. Hal ini terlihat dari
siswa yang memiliki kecakapan kelancaran siswa tersebut dalam
komunikasi lisan berkategori baik, yaitu menjawab pertanyaan dari siswa lain
sebesar 3%. Siswa tersebut telah dan dalam menerjemahkan kalimat
memenuhi sebagian besar kriteria yang bahasa Inggris pada LKS. Menurut
terdapat pada indikator kecakapan Sunarto dan Hartono (2006: 139), siswa
komunikasi lisan. Siswa yang memenuhi yang memiliki tingkat daya pikir yang
sebagian besar kriteria kecakapan tinggi, akan mudah menyusun kalimat
komunikasi lisan adalah siswa yang yang baik, logis dan sistematis.
rata-rata memiliki daya pikir cukup baik Diperkuat pula oleh Baker (2000: 4)
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk
e-ISSN 2477-2038
126
siswa yang memiliki perbendaharaan 66%. Artinya, sebagian besar siswa
bahasa Inggris cukup banyak akan telah memiliki kemampuan untuk
mudah berinteraksi dengan siswa lain mengkomunikasikan gambar yang
karena memiliki rasa percaya diri yang diubah menjadi kalimat. Berdasarkan
tinggi dan wawasan yang cukup luas. hasil wawancara dengan siswa, soal
Berdasarkan Tabel 1, dapat dalam bentuk gambar yang diubah
diketahui bahwa sebagian besar siswa menjadi kalimat-kalimat sudah sering
kelas VII I memunculkan dijumpai oleh siswa kelas VII I,
kemampuannya dalam mendengar siswa sehingga siswa sudah terbiasa menjawab
lain yang sedang berbicara dengan soal tersebut. Menurut Djamarah dan
seksama. Indikator tersebut paling besar Zain (2005:277), pembiasaan siswa
dimunculkan oleh siswa, yaitu sebesar dalam menjawab berbagai jenis soal
77%. Hal ini menandakan siswa antusias akan mempermudah siswa untuk
untuk memperoleh informasi yang menjawab soal berikutnya yang sejenis.
dibutuhkan. Keantusiasan siswa terlihat Berdasarkan Tabel 2 dapat
dari bahasa tubuh siswa yang secara diketahui pula bahwa sebagian besar
spontan menatap mata pembicara, tidak siswa kelas VII I dapat menjawab semua
melakukan gerakan tubuh yang tidak bentuk soal posttest.Hal ini dikarenakan
berarti dan tidak berkomunikasi dengan adanya pembiasaan-pembiasaan pada
siswa selain pembicara. Menurut King saat pembelajaran bilingual preview
(2004: 22), siswa yang mendengarkan review dengan settingjigsaw. Salah
dengan seksama, secara otomatis akan satunya adalah mengisi LKS yang berisi
memunculkan bahasa tubuh yang tepat. gambar, grafik dan masalah-masalah
Selain itu, Bramantyo dan Prasetyo dalam Bahasa Inggris yang harus
(2007: 31) menyatakan bahwa pada dipecahkan oleh setiap kelompok. LKS
dasarnya manusia menghabiskan tersebut digunakan sebagai pengalaman
sebagian besar waktunya untuk siswa untuk menjawab soal posttest. Hal
berkomunikasi dengan cara mendengar. ini diperkuat oleh Sunarto dan Hartono
Berdasarkan Tabel 2 dapat (2006: 15), yang menyatakan bahwa
diketahui bahwa kemampuan pengalaman belajar siswa dapat
komunikasi tulisan siswa yang memiliki memperlancar prestasinya.
persentase paling tinggi pada saat pretest Terdapat peningkatan
adalah kemampuan siswa dalam pembelajaran bilingual preview review
mengkomunikasikan gambar yang dengan setting jigsaw terhadap
diubah menjadi kalimat, yaitu sebesar kecakapan komunikasi siswa

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
127
dimungkinkan karena pembelajaran Adanya perbedaan yang
tersebut memiliki beberapa kelebihan. signifikan dari hasil pembelajaran
Beberapa kelebihannya antara lain; bilingual preview review dengan setting
penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa jigsaw terhadap kecakapan komunikasi
Indonesia pada saat pembelajaran siswa tidak semuanya berasal dari
jumlahnya proposional. Hal ini perlakuan yang diberikan oleh peneliti.
membuat siswa mudah memahami Terdapat banyak faktor yang
pembelajaran biologi. Kelebihan mengakibatkan adanya perbedaan
selanjutnya adalah pembelajaran ini kecakapan komunikasi sebelum dan
dilakukan oleh dua guru yang sesudah pembelajaran bilingual preview
bekerjasama dalam mencapai tujuan review dengan setting jigsaw. Salah satu
pembelajaran (team teching). Menurut faktornya adalah kemauan siswa untuk
Amri dan Ahmadi (2010: 227) berkonsentrasi terhadap konsep
pembelajaran yang dilakukan secara pengelolaan lingkungan. Faktor tersebut
team teching dapat memfasilitasi siswa berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
untuk memperdalam pelajaran biologi dalam menyadari pentingnya
dan kebahasaan siswa. Pembelajaran ini berkonsentrasi untuk mendapatkan
juga memiliki kelebihan lain, yaitu informasi. Sunarto dan Hartono (2006:
adanya diskusi dengan kelompok yang 15) menyatakan bahwa kemauan siswa
berbeda antara kelompok ahli dan asal. untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan
Hal ini diperkuat oleh Effendy (2006: pelajaran dapat memperlancar
102), yang menyatakan bahwa adanya penguasaan bahan pelajaran tersebut
diskusi pada saat pembelajaran Kecakapan komunikasi lisan yang
mengharuskan siswa untuk dimunculkan siswa masuk dalam
berkomunikasi secara lisan dengan kategori sangat kurang baik, tetapi
siswa lain untuk memperkaya kecakapan komunikasi tulisan siswa
wawasannya. Selain itu, Hasil penelitian masuk dalam kategori baik. Hal ini
yang dilakukan oleh Lestari (2009) dikarenakan siswa lebih sulit
menunjukkan bahwa model berkomunikasi secara lisan. Siswa akan
pembelajaran kooperatif jigsaw dapat lebih mudah berkomunikasi secara
memunculkan aspek kecakapan tulisan. Sebagaimana menurut Asniar
komunikasi lisan yaitu mengemukakan (2016: 36) komunikasi lisan terutama
pendapat, mengajukan pertanyaan, kemampuan berbicara memiliki
menjawab pertanyaan, menyatakan kelemahan jika berbicara di depan
persetujuan dan menjelaskan. publik atau di depan kelas, hal tersebut

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
128
dikarenakan kurang dibiasakan dalam Hampir sebagian besar rencana yang
suatu pembelajaran. Namun, hasil telah tersusun dalam RPP dapat
komunikasi lisan siswa tetap dapat dilaksanakan guru dengan baik dalam
memperkuat hasil komunikasi tulisan praktek pembelajaran
siswa. Sebagaimana menurut Tarigan KESIMPULAN
(2008: 10) komunikasi tulisan Berdasarkan hasil uji-t didapat thitung =
memudahkan siswa untuk menyusun 11,41 dan ttabel pada α = 0,05 adalah
struktur kalimat yang efektif dan teratur 1,69. thitung = 11,41 > ttabel = 1,69 yang
dalam penyajian ide-ide yang telah menunjukan bahwa pembelajaran
dipahaminya dari hasil komunikasi bilingual preview review dengan setting
lisan. jigsaw memberikan peningkatan
Hasil wawancara dengan terhadap kecakapan komunikasi siswa
beberapa siswa dan guru menunjukkan pada konsep pengelolaan lingkungan di
bahwa pembelajaran yang dilakukan SMPN 1 Tangerang.
membuat mereka lebih tertarik pada DAFTAR PUSTAKA
Biologi. Adanya diskusi membantu Amri, S dan I.K. Ahmadi,. 2010.
Konstruksi Pengembangan
siswa dalam pembelajaran di kelas dan
Pembelajaran Pengaruhnya
kecakapan komunikasi siswa meningkat. terhadap Mekanisme dan
Praktikum Kurikulum. PT. Prestasi
Salah satu siswa mengatakan bahwa
Pustakarya. Jakarta.
dengan belajar kelompok siswa lebih
Arnyana, I. B. P. 2008. Pengembangan
mudah dalam memahami materi, karena
Model Pembelajaran Bilingual
saling bertukar ide, pendapat atau Preview-Review dipandu Strategi
Kooperatif STAD dalam
gagasan dengan siswa lain. Mereka juga
Pembelajaran Sains di SMA. Jurnal
jadi merasa tidak malu untuk bertanya Pendidikan dan Pengajaran
UNDIKSHA. 41 (2): 239-255.
kepada teman untuk menggali informasi
tentang konsep pengelolaan lingkungan. Aryana, I. B. P, W. S. Warpala, dan
M.H. Santosa. 2009.
Selama proses pembelajaran Biologi
Pengembangan Model
pada konsep pengelolaan lingkungan Pembelajaran Bilingual Preview
Review dengan Setting Kooperatif
menggunakan bilingual preview review
GI pada Mata Pelajaran Biologi
dengan setting jigsaw, peneliti bersama Siswa SMA BI. Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran (UNDIKSHA). 42
guru bantu sebagai team teaching telah
(3): 178-186.
menunjukkan tindakan-tindakan yang
Asniar. 2016. Profil Penalaran Ilmiah
seharusnya dilakukan oleh seorang guru
dan Kemampuan Berargumentasi
dalam penerapan pembelajaran bilingual Mahasiswa Sains dan Non-Sains.
Jurnal Penelitian dan
preview review dengan setting jigsaw.
Pembelajaran IPA. 2(1): 30-41.
JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk
e-ISSN 2477-2038
129
Baker, C. 2000. A Parents' and
Teachers' Guide to Bilingualism
(Second Edition). WBC Book
Manufacturers. Canada.

Bramantyo, R dan A. T., Prasetyo. 2007.


Interpersonal Skill. Pusat
Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan BPKP. Bogor.

Depdiknas. 2007. Konsep


Pengembangan Model Integrasi
Kurikulum Pendidikan Kecakapan
Hidup. Balitbang. Jakarta.

Depdiknas. 2009. Panduan


Penyelenggaraan Program
Rintisan R-SMA BI. Depdiknas.
Jakarta.

Djamarah, S.B., & A. Zain. 2005. Guru


dan Peserta Didik Interaksi
Edukatif . Rineka Cipta. Jakarta.

Effendy, O. U. 2006. Ilmu Komunikasi:


Teori dan Praktek. Rosdakarya.
Bandung.

King, L. 2004. Seni Berbicara (Rahasia-


rahasia Komunikasi yang Baik). PT
Gramedia. Jakarta.

Lestari, E. I. 2009. Kajian Tentang


Kecakapan Komunikasi Lisan
Siswa Pada Konsep Sel Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw. Skripsi. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Serang.

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian.


Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sunarto dan A. Hartono,. 2006.


Perkembangan Peserta Didik. PT
Asdi Mahasatya. Jakarta.

Tarigan, H G. 2008. Menyimak (Sebagai


Suatu Keterampilan Berbahasa).
Angkasa. Bandung.

JPPI, Vol. 2, No. 2, Desember 2016, Hal. 121-130 Sari, dkk


e-ISSN 2477-2038
130

Anda mungkin juga menyukai