NIM : 190304306
Statistik inferensial disebut juga dengan statistik induktif. Kegiatan yang dilakukan dalam
analisis inferensial adalah pendugaan, pengujian dan penarikan kesimpulan berdasarkan data
dan hipotesis. Metode analisis statistik yang digunakan dalam statistik inferensial adalah T-test,
Anova, Anacova, Analisis regresi, Analisis jalur, Structural equation modelling (SEM) dan
metode analisis lain tergantung tujuan penelitian. Dalam statistik inferensial harus ada
pengujian hipotesis yang bertujuan untuk melihat apakah ukuran statistik yang digunakan
dapat ditarik menjadi kesimpulan yang lebih luas dalam populasinya. Ukuran-ukuran statistik
tersebut dibandingkan dengan pola distribusi populasi sebagai normanya. Oleh sebab itu,
mengetahui pola distribusi data sampel menjadi penting dalam statistik inferensial.
Tujuan dari statistik inferensial adalah melakukan generalisasi, dimana data sampel
dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulannya tersebut diberlakukan pada
populasi. Karena pada statistik inferensial mengeneralisasi dari sampel ke populasi, maka
kebenaran hasil dari statistik inferensial bersifat peluang.
Salah satu contoh penelitian yang dilakukan terhadap seluruh individu dalam kelompok
atau seluruh elemen populasi adalah sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS. Dalam
kegiatan tersebut seluruh penduduk di Indonesia yang termasuk dalam wilayah Indonesia,
memenuhi syarat sebagai penduduk Indonesia dan penduduk Indonesia yang berada di luar
negeri yang masih terdaftar sebagai penduduk Indonesia akan dicatat.
Dalam bahasa Indonesia sampel diartikan sebagai contoh. Artinya jika suatu populasi
berisi elemen elemen, maka jika diambil suatu contoh/ sampel dari populasi maka hanya akan
diambil sebagian kecil dari elemen-elemen tersebut untuk mewakili seluruh karakter elemen
populasi. Ukuran sampel umumnya dilambangkan dengan huruf kecil misalnya n dari N yang
melambangkan ukuran populasi. Sehingga Sampel/contoh dpat juga diartikan suatu himpunan
bagian dari populasi.
Perlu digaris bawahi bahwa untuk menarik kesimpulan mengenai karakter yang dimiliki
populasi yang di duga atau diestimasi dari sampel yang kita ambil harus memenuhi syarat
tertentu yang bersifat mutlak. Apabila syarat tersebut tidak dipenuhi maka bisa jadi sampel
yang diambil dari populasi tidak dapat menggambarkan keadaan atau karakter populasi yang
sebenarnya.
Metode sampel acak sederhana merupakan suatu prosedur yang memungkinkan setiap elemen
dalam populasi akan memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
2. Sampel Berstrata
Metode penarikan sampel berstrata merupakan suatu prosedr penarikan sampel berstrata yang
dalam hal ini suatu subsampel –subsampel acak sederhana ditarik dari setiap strata yang kurang
lebih sama dalam beberapa karakteristik. Ada dua macam penarikan sampel berstrata yaitu,
proporsional dan Non-Proporsional.
3. Sampel Berkelompok
Metod penarikan data sampel berkelompok merupakan suatu prosedur penarikan sampel
probabilitas yang memilih sub-populasi yang disebut cluster, kemudian setiap elemen didalam
kelompok dipilih sebagai anggota sampel
4. Sampel Sistematik
Metode penarikan sampel sistematik, populasi dibagi dengan ukuran sampel yang diperlukan
(n) dan sampel diperoleh dengan cara mengambil setiap subyek ke-n.
Terdapat lima metode dalam penarikan sampel non probabilistik yaitu :
2. Teknik Voluntary adalah teknik yang dilakukan jika satuan sampling dikumpulkan atas dasar
sukarela.
3. Teknik Purposive merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih
satuan sampling atas dasar pertimbangan sekelompok pakar di bidangilmu yang sedang diteliti.
4. Teknik Snowball merupakan teknik pengambilan sampel dimana satuan pengamatan diambil
berdasarkan informasi dari satuan pengamatan sebelumnya yang sudah terpilih.
5. Teknik Kuota ini banyak diterapkan pada penelitian pasar dan penelitian pengumpulan
pendapat (opinion poll) atau jejak pendapat. Teknik dilakukan dengan melakukan penjatahan
terhadap kelompok satuanpengamatan secara berjenjang.