Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KESENIAN TRADISIONAL JAWA BARAT

“TARI MERAK”

Diajukan untuk Memenuhi salah satu tugas mata


pelajaran Seni

Disusun oleh:

VERONIKA

KELAS:B/III
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan anugerah kepada penulis sehingga kami diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TARI
MERAK”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengambil data dari
beberapa sumber. Dari berbagai sumber tersebut, penulis merangkum dan
menjadikannya isi dari makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis memperoleh banyak bantuan dari


berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya. Ada pepatah mengatakan “Tak Ada Gading Yang Tak Retak”.
Begitupun dengan makalah ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna kesempurnaan makalah ini untuk ke depannya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita
semua. Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Amin.

Terima kasih.

Pontianak, Oktober 2020

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam makalah ini, selain karena tugas yang telah diberikan oleh Guru
Seni juga penulis berharap dengan pembuatan makalah ini, penulis tetap bisa
menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia pada umumnya,
terutama kebudayaan tentang seni tari, serta ingin memperkenalkan seni tari
Merak pada semua orang dari daerah atau wilayah yang berbeda. Terlebih lagi
saat ini banyak negara lain yang mengakui kebudayaan Indonesia sebagai
kebudayaan mereka sendiri.

Selain itu, pada era globalisasi ini banyak para pemuda kita yang lebih
mengagungkan dan menyukai budaya-budaya Barat daripada kebudayaan
mereka sendiri. Untuk itu dengan pembuatan makalah ini bisa menggugah
pribadi para pemuda Indonesia untuk lebih mencintai kebudayaan mereka
sendiri.

Estetika (keindahan) dan amanat atau cerita yang disampaikan dalam


gerakan tari juga menjadi salah satu pertimbangan penting dalam pembuatan
makalah ini. Karena seperti tari-tari di daerah lain, tari Merak biasanya
diangkat dari sebuah cerita yang memiliki amanat-amanat yang penting untuk
para penikmatnya.

B. PERMASALAHAN

Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk
mengetahui dan memahami seni tari yang ada di Indonesia. Agar terarah
dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah
sebagai berikut:

3
1. Apa pengertian seni tari merak ?

2. Menjelaskan sejarah tari merak !

3. Sebutkan gerak-gerak seni tari merak di indonesia ?

4. Bagaimana perkembangan seni tari merak yang ada di Indonesia?

C. MANFAAT PENULISAN

Melalui karya tulis ini, kami dapat menyalurkan sebuah pemikiran


yang berhubungan dengan karya seni terutama seni tari dalam bentuk tulisan,
sehingga orang lain dapat membacanya. Diharapkan karya tulis ini sangat
berguna bagi orang lain untuk menambah wawasannya terhadap kesenian
yang ada di Nusantara, sehingga makalah ini menjadi sarana belajar
khususnya bagi kami dan umumnya bagi orang lain.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian tari merak

Tari Merak merupakan tarian kreasi baru dari daerah Pasundan, Jawa
Barat. Tarian ini diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri, seorang koreografer tari
Sunda pada tahun 1950-an. Pada tahun 1965, tarian ini kembali diperkenalkan
dengan kreasi gerak baru oleh Irawati Urban, seorang wanita pecinta seni tari
yang berasal dari daerah Bandung, Jawa Barat. Di daerah Pasundan, tari Merak
seringkali dimainkan ketika menyambut kedatangan tamu kehormatan dalam
sebuah acara. Dalam sebuah pesta pernikahan adat Sunda, Tari Merak seringkali
menjadi tari menyambut kehadiran pengantin lelaki yang hendak berjalan menuju
pelaminan.

Dalam sebuah pertunjukan, tari Merak umumnya dimainkan oleh seorang


atau beberapa orang penari wanita. Ketika pertunjukan, mereka mengenakan
kostum yang penuh warna, seperti merah, kuning, serta hijau. Konon, warna itu
menggambarkan pesona warna dari burung merak.

Untuk menambah kesan menarik, mereka juga mengenakan selendang


yang warnanya senada dengan kostum penari. Selendang itu terikat pada pinggang
penari Merak. Ketika dibentangkan, selendang itu tampak seperti sepasang sayap
dari seekor burung Merak. Tak pernah terlewatkan, penari Merak juga
menggunakan mahkota yang berhiaskan replika kepala burung merak.

Dengan diiringi seperangkat alat musik gamelan Sunda, pertunjukan tari


Merak dimulai. Gerakan lemah gemulai dari sang penari Merak menjadi ciri khas
tersendiri dari pertunjukan tari Merak. Sesekali, mereka menampilkan gerakan
layaknya seekor burung yang sedang melompat. Gerakan tari Merak semakin
terkesan mempesona ketika penari Merak menari sambil membentang sepasang
sayap yang penuh warna.

5
Dari awal hingga pertunjukan itu usai, penari Merak memainkan gerak
yang menggambarkan keanggunan, keindahan serta kelincahan seekor burung
Merak. Menurut ceritanya, keseluruhan gerak dalam pertunjukan tari Merak ini
menggambarkan seekor merak jantan yang berusaha menarik hati sang merak
betina.

2.2 Sejarah tari merak

Tari Merak merupakan tarian tradisional yang berasal dari daerah Jawa
barat ,makna dari tarian merak ini terdapat pada gerakannya yang ceria dan
gembira ,sehingga tarian merak ini selalu digunakan sebagai tarian persembahan
bagi tamu atau menyambut pengantin pria untuk menuju pelaminan ,Tari Merak
adalah tarian populer di daerah jawa dan merupakan tarian kreasi baru dari Tanah
Pasundan, yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950an,
walaupun tarian ini dibawakan oleh penari wanita, namun sebenarnya tarian ini
mengambarkan tingkah laku merak jantan dalam menebatkan pesonanya kepada
merak betina, dalam tarian ini digambarkan bagaimana usaha merak jantan untuk
menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah
dan panjang, dalam usahanya menarik merak betina, sang jantan akan

6
menampilkan pesona terbaik yang ada pada dirinya sampai membuat sang betina
terpesona dan serlangsung sampai perkawinan .

2.3 Jenis-jenis gerakan tari merak

 Bagian kepala :

o galier (galier adalah gerakan yang memutarkan kepala

o gilek (gilek adalah gerakan menggoyangkan kepala ke kanan dan ke kiri

 Bagian tangan :

o ukel (ukel adalah gerakan memutarkan tangan)

o selut (selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang digerakan ke depan
atau ke atas selut (selut adalah gerakan tangan kanan dan kiri yang
digerakan ke depan atau ke atas dengan cara bergantian).

o tepak bahu (tepak bahu adalah gerakan tangan yang menepuk-nepuk bahu
baik itu satu tangan atau dua tangan dan bahkan dua tangan saling
bergantian).

o capang adalah gerakan tangan yang membengkokkan salah satu dari


tangan).

o nyawang (nyawang adalah gerakan tangan yang men

o nyawang adalah gerakan tangan yang menandakan bahwa sedang melihat


keadaan yang jauh).

o lontang kiri/kanan (lontang adalah gerakan tangan yang menggunakan dua


tangan dan digerakkan saling bergantian).

 Bagian kaki :

o duduk deku (duduk deku adalah yang melipat dua kaki ke Dalam)

7
o seser (seser adalah gerakan kaki yang bergeser ke arah kanan dan kiri)

o sirig (sirig adalah gerakan kaki yang menggoyang-goyangkan kedua kaki


dengan bersamaan).

 Bagian gabungan: mincid (mincid adalah gerakan gabungan kepala,tangan,


dan Kaki dan di gerakan bersamaan tetapi tangan dan kaki berbeda Yaitu
tangan kanan berpasangan dengan kaki kiri begitu pun Sebaliknya).

2.4 Perkembangan Tari Merak

Perkembangan zaman membuat tari merak sempat ditinggalkan peminat.


Namun, tangan dingin Irawati Durban kembali memopulerkan tarian ini dalam
seni pertunjukan. Ia menggubah tari merak dengan tata gerakan dan kostum yang
baru. Kreasi bernama tari merak pusbitari inilah yang banyak dipertunjukkan saat
ini.

Irawati adalah salah seorang murid Tjetje Somantri. Sarjana seni rupa
Institut Teknologi Bandung ini banyak menimba ilmu tari pada sejumlah maestro,
antara lain dalang topeng, Sujana (1971); seniman tari Garut, Nugraha Sudireja
(1973); dan pengajar tari di Berkeley, AS, Martati Harnanto (1974).

Irawati menciptakan tari merak pusbitari tahun 1965. Berbeda dengan


cikal bakalnya, tari merak ini lebih dinamis. Gerakan tari lebih menggambarkan
kelincahan merak jantan yang berlenggak-lenggok memamerkan bulu ekornya.
Tari merak ini khas dengan gerakan kaki "mincid", berputar membentuk lingkaran
sembari tangan mengembangkan selendang.

Imaji ekor merak yang terkembang hadir saat penari membentangkan


selendang yang terlilit di pinggang. Selendang berbahan tipis melambai ini berhias
motif dan payet berwarna-warni menyerupai ekor merak. Watak merak jantan
yang pesolek juga tergambar dari mahkota replika kepala merak dan kemben
berwarna hijau berprada keemasan.

8
Demi mendapatkan rupa burung merak yang pas, Irawati menggandeng
pelukis realis, Barli Sasmitawinata, untuk merancang kostum lengkap dengan
atributnya. Ide ini kemudian diwujudkan menjadi busana yang imajinatif dan
atraktif oleh Kusumah. Busana tari ini terus-menerus dikembangkan demi
mengikuti perubahan selera zaman. (NDW/Litbang Kompas)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa:

1. Seni tari merupakan salah satu bentuk dari seni gerak.

2. Seni tari Jawa Barat mempunyai satu tujuan, yaitu menyatunya jiwa
dengan gerakan tari yang luluh.

3. Tari Merak merupakan aset budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

B. SARAN

Saran yang bisa penulis sampaikan, adalah sebagai berikut:

1. Kita harus lebih memperdalam wawasan kita tentang budaya yang ada di
Indonesia ini, terutama seni tari.

2. Ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan itu melalui segala bentuk


kegiatan yang dapat memajukan kebudayaan tersebut.

3. Kita juga harus bisa menghargai kebudayaan sendiri, daripada kebudayaan


bangsa lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/q2gm8gey-makalah-tari-
merak.html

1. Soepandi, Atik,; dkk.1994.Ragam Cipta.Bandung: CV.


Sampurna.
2. Rusliana, Iyus.2009.Kompilasi Istilah Tari
Sunda.Bandung: Jurusan Tari, STSI Bandung.
3. Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Kiblat
Buku Utama: Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai