Diampun oleh :
Disusun oleh :
NIM : 201751274
JAKARTA BARAT
PARASETAMOL
DATA PREFORMULASI
(paracetamol)
BM: 151,16
Kelarutan: Larut dalam 70 bagian air,7 bagian etanol,13 bagian aceton,40 bagian glicerol,9 bagian
propilen glikol,larut dalam larutan alkali hidroksida
Stabilitas: Terhidrolisis pada ph minimal 5-7 , Stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk) ,
Dapat terdegradasi oleh quinominim dan terbentuk warna pink,coklat dan hitam, Relatif stabil
terhadap oksidasi, Menyerap uap air dalam jumlah tidak signifikan pada suhu 250C dan kelembaban
90%, Tablet yang dibuat granulasi basah menggunakan pasta gelatin tidak dipengaruhi oleh
kelembaban tinggi dibandingkan menggunakan povidon.
BM: 2500-3000000
Pemerian: Serbuk halus berwarna putih hingga putih krem,tidak berbau atau hampir tidak
berbau,serbuk higroskopis
Kelarutan: Sangat larut dalam asam,kloroform , etanol 95%,keton,metanol dan air,praktis tidak larut
dalam eter hidrokarbon dan minyak mineral
Stabilitas: penurunan kelarutan povidone stabil untuk siklus pendek dari preparan Povidon mulai
berwarna gelap sampai batas tertentu pada pemanasan 1500C ,dengan panas sekitar 1100C-1300C.
Sterilisasi uap dari larutan berair tidak mengubah kandungan povidon,larutan berair yang
peka,rentan terhadap pertumbuhn jamur dan akibatnya memerlukan penambahan bahan pengawet
yang cocok
3. Amylum
Pemerian: Amylum tidak berbau tidak berasa, warna putih sampai putih tua serbuk halus
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol 96% dan dalam air dingin pati mengembang seketika
dalam air dingin pati mengembang seketika dalam air sekitar 5-10% pada 378C. Pati menjadi larut
dalam air panas pada suhu diatas suhu gelatinasi.
Stabilitas: Pati kering stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi.pati dianggap sebagai bahan kimia
dan mikrobiologi pada kondisi penyimpanan dibawah normal .larutan amilum atau atau pasta
amylum tidak stabil dan mudah dimetabolisme oleh microorganisme,karena itu untuk granulasi
basah harus selalu dibuat baru. Pati harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan
kering
4. Talkum
Pemerian: Sangat halus,warna putih sampai putih ke abu-an,tidak berbau ,berkilat mudah melekat
pada kulit dan bebas dr butiran
Stabilitas: Talk merupakan bahan yang stabil,dapat di sterilisasi dengan pemanasan sampai 1600 C
tidak kurang dari 1 jam .dapat juga disterilkan dengan gas etilen oxide atau gama radiasi
5. Lactosa anhydrous
BM: 34,30
Pemerian: Laktosa anhidrat adalah serbuk atau partikel kristal berwarna putih, rasa manis, tidak
berbau.
Kelarutan: Larut dalam air, sedikit larut dalam ethanol 95% dan eter.
Stabilitas: Laktosa dapat berubah warna menjadi kecoklatan dalam penyimpanan. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh panas, kondisi lembab yang kelembabannya hingga 80%.
Inkompatibilitas: Laktosa anhidrat inkompatibel dengan oksidator kuat. Dapat mengalami reaksi
maillard dengan amin primer dan sekunder bila disimpan dalam kondisi kelembaban tinggi pada
waktu tertentu.
6. Magnesium Stearat
Kelarutan: Praktis tidak larut dalam etanol,etanol 95%,eter dan air ,sedikit larut dalm benzen
hangat,dan etanol hangat 95%
Stabilitas: Magnesium stearat stabil dan dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kering
RANCANGAN FORMULA
Fase Dalam
PVP à Pengikat 5%
Fase Luar
Amylum 5%
TalkumàGlidan 2%
PERHITUNGAN FORMULA
• Batang pengaduk
• Cawan
• Hardnes tester
• Sarung tangan
• Ayakan mesh 10
• Oven
• Gelas ukur
• Corong
• Timbangan
• Piknometer
• Perkamen
• Jangka sorong
• Penggaris
PEMBUATAN TABLET DENGAN METODE GRANULASI BASAH
Penggilingan/ penghalusan obat dan eksipien à Pencampuran serbuk yang sudah digiling à Preparasi
larutan pengikat à Pencampuran larutan pengikat dengan campuran serbuk untuk membentuk masa
basah àPengayakan/penapisan massa kasar menggunakan ayakan berukuran mesh 6-12
àPengeringan granul basah àPengayakan granul kering melalui ayakan berukuran 14-20 à
Pencampuran granul yang sudah diayak dengan lubrikan dan disintegran àPengempaan tablet
(Goeswin Agoes halaman : 254)
CARA KERJA
Menyiapkan alat dan bahan à Proses Penimbangan à Proses Mixing à Pembuatan Larutan pengikat à
Proses Granulasi à Proses Pengayakan à Proses Pengeringan à Evaluasi Granul à Proses Mixing
dengan fase luar à Pencetakan Obat.
Proses Penimbangan
Proses mixing
Dimasukkan dalam toples dari bahan yang terkecil yaitu lactosa sebanyak 9,75 g
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih
selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
Ditambahkan sisa amylum dan kurang lebih 12 g paracetamol kemudian toples ditutup
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih
selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih
selama 5 menit 5,toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
Toples diaduk digoyang secara berputar dengan kecepatan yang konstan kurang lebih
selama 5 menit 5, toples dibuka (hindari pengetukan pada toples)
Proses granulasi
Serbuk yang telah melalui proses mixing ditambahkan larutan pengikat sedikit demi sedikit
sambil diaduk perlahan sampai larutan pengikat habis
Diukur kelembaban serbuk, jika belum sesuai ditambahkan aquades sampai kelembaban
yang diinginkan
Proses pengayakan
Proses pengeringan
Granul ditempatkan dalam wadah yang permukaanya luas (dalam praktikum digunakan
loyang)
Evaluasi granul
Berat granul
Kecepatan aliran
Kandungan lembab
Ditimbang fase dalam , dihitung jumlah fase luar yang akan digunakan berdasarkan jumlah
fase dalam.
Talk: 2,608gram
Ditambahkan talk aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen
(pengadukan jangan terlalu lama).
Ditambahkan mg stearat aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen
(pengadukan jangan terlalu lama)
Ditambahkan amylum aduk secara kontinyu dengan kecepatan tetap sampai homogen
(pengadukan jangan terlalu lama)
Dilakukan optimasi berat dengan mencetak satu tablet. Berat yang diinginkan 719.
Dilakukan optimasi kekerasan tablet. Kekerasan tablet yang diinginkan berkisar 70 – 120 N.
RASIONALISASI FORMULA
• Dosis parasetamol dalam sediaan tablet >5% sehingga pembuatan tablet dengan metode
granulasi.
• Paracetamol merupakan zat aktif yang memiliki sifat alir kurang baik. Umum digunakan cara
granulasi basah,
• Fungsi aqua yang digunakan dalam pembuatan tablet parasetamol bukan sebagai pelarut zat
aktif tetapi untuk melarutkan zat pengikat karena zat pengikat yang digunakan dalam formula ini
larut dalam air.
• Berdasarkan data stabilitas, parasetamol stabil pada temperatur 450C (dalam bentuk serbuk)
sehingga pada saat pengeringan granul dilakukan pada temperatur dibawah 450C
• Bobot tablet yang dibuat 700 mg sedangkan bobot parasetamol adalah 500 mg sehingga
ditambahkan zat pengisi laktosa untuk menambah bobot tablet.
• Untuk mengikat zat aktif dan zat tambahan serta agar tablet dapat dicetak maka ditambahkan
zat pengikat PVP.
Tablet merupakan sediaan solid sehingga ditambahkan penghancur atau disintegran dengan
menggunakan amilum pada fase luar dan dalam yang berfungsi untuk memfasilitasi kehancuran
tablet sesaat setelah ditelan oleh pasien.
• Untuk memperbaiki sifat alir serbuk ditambahkan talkum sebagai pelicin/ glidan
• Untuk menurunkan friksi antara serbuk dan dies pada saat proses filler ditambahkan mg stearat
sebagai lubricant.
• Laktosa digunakan sebagai pengisi/filler yang berfungsi untuk menambah bobot tablet. Laktosa
Sebagai bahan pengisi yang memiliki sifat alir kurang baik umum digunakan untuk granulasi basah,
bersifat inert.
• PVP digunakan sebagai pengikat atau binder yang berfungsi untuk mengikat zat aktif dan zat
tambahan agar tablet dapat dicetak
• Amilum digunakan sebagai penghancur/disintegran yang berfungsi untuk mempermudah
kehancuran tablet dalam pencernaan. Amylum digunakan karena Paracetamol bersifat hidrofob dan
sebagai penghancur luar, karena sifatnya mudah mengenbang bila didispersikan kedalam air, diambil
sebanyak 10% karena besarnya bobot tablet yang dibuat. Maka bahan penghancur yang dibutuhkan
cukup besar, selain itu bahan amylum mudah didapat dan harganya relative murah.
• Talkum digunakan sebagai pelicin/glidan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat alir serbuk
dari hoper ke die. Talcum Kombinasi kedua bahan ini baik digunakan untuk granulasi basah. Sifat
talcum yang hidrofob akan meningkatkan density sebelum dicetak dan sebagai lubricant.
• Mg stearat digunakan sebagai lubricant yang berfungsi untuk menurunkan friksi antara serbuk
dan die.
EVALUASI KESEDIAAN
Evaluasi Granul
1. Bobot jenis
BJ yang benar adalah masa granul dibagi dengan volume granul tanpa volume rongga antar granul
dan volume pori-pori pada granul. Alat : piknometer
• dipengaruhi oleh faktor : Ukuran partikel, Distribusi ukuran, Bentuk, Bobot jenis, Karakteristik
permukaan, Geometri dan ukuran relative hopper.
• Cara :
2) Kemudian buka tutup lobang corong, catat waktu yang diperlukan untuk mengalirkan serbuk
tersebut melalui corong dengan bebas.
3. Kekerasan Granul
• Cara :
1) Sebutir granul diletakkan diatas bidang datar yang dapat dinaik turunkan tepat dibawah piring
timbangan.
2) Letakkan sedikit demi sedikit pemberat diatas piring sampai granul retak atau pecah, kekerasan
granul sama dengan berat dari beban.
. Evaluasi Tablet
1. Keseragaman bobot
• Syarat : tidak boleh lebih dari 2 tablet mempunyai penyimpangan lebih besar
• Syarat: diameter tablet tidak boleh melebihi 3x tebal tablet dan tidak kurang dari 11/3x tebal
tablet
• Menggunakan 10 tablet
• Sebuah tablet diletakkan diantara penjepit yang terdapat pada jangka sorong, lalu tablet
dinyatakan telah ketat setelah timbul bunyi.
3. Waktu hancur
ü Dimasukkan tablet yang akan ditentukan waktu hancurnya satu persatu pada 6 tabung yang ada,
masing-masing tabung dimasukkan cakram yang terbuat dari tali plastic.
ü Dijalankan alat dan dicatat waktu saat mulai alat dijalankan sampai semua tablet telah melewati
saringan yang terdapat pada setiap tabung.
4. Uji disolusi
• Menggunakan 5 tablet
• Tablet diletakkan dalam keranjang kawat yang dapat berputar 50, 100, 150 kali / menit.
• Keranjang dimasukkan dalam wadah yang berisi medium pada suhu 37oC.
• Dalam selang waktu tertentu cairan medium diambil dengan pipet melalui sampling port,
kemudian kedalam wadah ditambahkan larutan medium baru sebagai penggantian yang telah
diambil.
• Cairan medium yang diambil dalam selang waktu tertentu ditentukan secara kwantitatif jumlah
bahan obat yang larut pada waktu tertentu.