Anda di halaman 1dari 15

62

BAB IV
TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan


Gumilang
Bagian ini membahas gambaran umum Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode
Wulan Gumilang yaitu sejarah usaha, pencatatan yang disusun, dan kendala yang
dihadapi, dan lain-lain.

1. Sejarah Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang


Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang yang menjadi objek
penelitian ini adalah usaha yang memproduksi pakaian sesuai permintaan
pelanggan. Dimana bahan bakunya adalah kain atau bakal dari pelanggan itu
sendiri, lalu akan di jahit oleh karyawan Rumah Mode Wulan Gumilang sesuai
keinginan pelanggan berdasarkan desain yang diinginkan pelanggan maupun
sesuai desain yang ditawarkan oleh pihak Rumah Mode Wulan Gumilang.
Kegitan usaha Rumah Mode Wulan Gumilang ini memiliki tahapan dari
pengukuran badan si pelanggan, lalu setelah mendapatkan ukuran pakaian dari si
pelanggan tersebut, pihak Rumah Mode Wulan Gumilang menggambar pola pada
koran, kemudian kain dan pola di satukan untuk di rader, dan setelah itu masuk ke
proses menjahit pakaian sesuai yang di inginkan sampai dengan terakhir proses
finishing. Produksi usaha ini sudah dilakukan pemilik sejak tahun 2008 yang
dikelola oleh Sri Hardini. Adapun usaha ini awalnya didirikan bertujuan untuk
membantu menutupi kebutuhan rumah tangganya. Tetapi seiring berjalannya
waktu usaha ini bukan hanya membantu perekonomian rumah tangga melainkan
juga perekonomian masyarakat sekitar. Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan
Gumilang ini berlokasi di Jalan Letda Soejono No. 268, Medan.
Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Jl. Letda Soejono No.
268 dikelola sendiri oleh pemilik dengan dibantu karyawan. Dimana awalnya
Rumah Mode Wulan Gumilang ini hanya memiliki 2 karyawan dan 2 mesin jahit,
63

berkembang hingga sekarang sudah memiliki 11 karyawan dan 13 mesin


jahit.Omset yang diperoleh rata-rata setiap bulannya Rp 22.000.000,00.
Rumah Mode Wulan Gumilang sejak Tahun 2008 sudah di jadikan tempat
PKL oleh mahasiswa Universitas Negeri Medan Jurusan Tata Busana hingga
sekarang Rumah Mode Wulan Gumilang ini masih menjadi tempat pilihan PKL
bagi mahasiswa Jurusan Tata Busana Universitas Negeri Medan.Selain itu
terdapat juga mahasiswa Universitas Negeri Medan yang bekerja paruh waktu di
Rumah Mode Wulan Gumilang ini.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan
Gumilang tidak tertulis dengan jelas, tetapi dari hasil wawancara dan pengamatan
oleh penulis maka struktur organisasi dapat digambarkan seperti gambar 4.1

Pemilik Usaha

Penanggungjawab Karyawan

Karyawan Harian Karyawan Borongan

Gambar 4.1: Sturuktur Organisasi

Susunan organisasi dan tugas masing –masing pada Usaha Jahit Pakian
Rumah Mode Wulan Gumilang di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pemilik
Ibu Sri Hardini sebagai pemilik usaha hanya bertugas mengawasi
pekerja yang bekerja di Usaha Jahit Rumah Mode Wulan Gumilang
dan sekaligus ikut membantu menjahit.
b. Penanggungjawab Karyawan
64

Penanggungjawab karyawan bertugas mengawasi karyawan dalam


bekerja seperti absensi kehadiran karyawan dan memberi arahan
kepada karyawan yang baru masuk.
c. Karyawan Bulanan
Karyawan bulanan bertugas menjahit pakaian pelanggan sampai
tahapan finishing. Karyawan bulanan ini digaji berdasarkan seberapa
banyak pakaian yang di jahit dan di gaji per bulan.
d. Karyawan Borongan
Karyawan borongan memilki tugas yang sama dengan karyawan
harian, hanya saja karyawan borongan pengerjaan menjahit pakiannya
dilakukan di rumah masing-masing.

3. Proses Produksi Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan


Gumilang
Kegiatan produksi merupakan proses penciptaan barang atau jasa melalui
perubahan input menjadi output. Produksi juga merupakan pusat pelaksanaan
kegiatan kongkrit mengadakan barang atau jasa.
Proses produksi Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang
dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
a. Tahap Pembuatan Pola
Dalam istilah desain busana, pola adalah bagian-bagian pakaian yang
dibuat dari kertas untuk dijiplak ke atas kain sebelum kain digunting dan dijahit.
Pola dasar dibuat berdasarkan model pakaian, dan ukurannya disesuaikan dengan
ukuran badan pemakai. Rumah Mode Wulan Gumilang sendiri menggunakan
koran sebagai media untuk membuat pola.
b. Tahap Pemotongan Bahan
Setelah pola disematkan ke kain dengan jarum pentul, kain digunting
sesuai pola yang dijadikan contoh. Dalam produksi pakaian secara massal, kain
dipotong dengan mesin potong. Sebelum pola dilepas dari bahan, garis-garis dan
tanda-tanda pada pola dijiplak ke atas kain dengan bantuan rader, karbon jahit,
dan kapur jahit.
65

c. Tahap Pekerjaan Menjahit


Setelah kain digunting, potongan kain disambung dengan memakai jarum
tangan atau mesin jahit. Dalam menjahit dikenal sejumlah teknik jahitan,
misalnya tusuk balik (setik balik), tusuk rantai, dan tusuk tangkai. Selain itu
dikenal jahitan kampuh untuk menyambung dua helai kain menjadi satu, dan
teknik menjahit kelim. Walaupun jahitan mesin lebih rapi daripada jahitan tangan,
tidak semua teknik jahitan dapat dilakukan dengan mesin. Setelah pakaian selesai
dijahit, bagian tepi kampuh yang bertiras dirapikan dengan mesin obras agar
benang-benang kain tidak terlepas.
d. Tahap Penyelesaian Akhir (Finishing)
Setelah selesai, pakaian sering perlu dilicinkan dengan setrika di
atas papan setrika. Penyetrikaan bagian-bagian yang sulit seperti lengan baju
dilakukan dengan bantuan bantal setrika.

B. Penghitungan HPP Menurut Metode yang Diterapkan UKM dan Full


Costing
Adapun penghitungan harga pokok produksi menurut UKM Rumah Mode
Wulan Gumilang Jl. Letda Sujono No.268 terdapat pada tabel 4.1

Tabel 4.1:
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Pada Bulan
April 2018

Biaya Per
Kebutuhaan Per Jumlah
No. Keterangan Satuan
Bulan (Rp)
(Rp)
1. Asiantek / Kain Lapis 88 meter 7.000/m 616.000
2. Biaya Listrik - - 150.000
3. Biaya Gaji Karyawan 11 Orang 10.000.000
Biaya Gaji Pembolong
4. 3 Orang
kancing dan payet 3.000.000
66

Jumlah Biaya Produksi 13.766.000


Jumlah Produksi 100
HPP = Jumlah Biaya Produksi/Jumlah Produksi 137.660

Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode
Wulan Gumilang hanya mengakui biaya bahan baku, biaya listrik, biaya gaji
karyawan, Sedangkan dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan penulis
dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing penulis
dapat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam beberapa macam pengeluaran biaya
dan pengeluaran hal yang didasarkan pada harga-harga riil dari apa yang
sebenarnya terjadi di Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang. Hal ini
penting untuk memudahkan dalam perhitungan dan mempermudah dalam fungsi
pengawasan terhadap biaya-biaya tersebut. Adapun kelompok biaya yang
memberikan kontribusi dalam penentuan harga pokok produksi Usaha Jahit
Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilangadalah sebagai berikut:

1. Biaya Bahan Baku Langsung


Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses
produksi dan menjadi bagian utama dari produk yang dihasilkan. Pada
Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilangyang menjadi bahan
bakunya adalah kain pelapis. Untuk kebutuhan bahan baku per bulan
diuraikan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2:
67

Biaya Bahan Baku Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan


Gumilang pada Bulan April 2018
Harga
Kebutuhan Total Kebutuhan
Satuan
Perbulan (Rp)
(M)
Asiantek/Kain Lapis 88 m 7.000 616.000,00

2. Tenaga Kerja Langsung


Perhitungan biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari biaya yang
dikeluarkan oleh Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan
Gumilanguntuk tenaga kerja yang langsung berhubungan denga proses
produksi. Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang saat ini
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 11 orang dengan masing-masing
tugas.
Biaya Tenaga kerja langsung dalam Usaha Jahit Pakaian Rumah
Mode Wulan Gumilang terinci pada tabel 4.3.

Tabel 4.3:
Biaya Tenaga Kerja Langsung Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode
Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018

Jumlah
Jumlah Upah
No. Tenaga Upah/Pakian
Produksi/Orang Bulanan
Kerja
Gaji Karyawan
1 4 Rp 100.000 8 Pakaian Rp 800.000
Borongan
Gaji Karyawan
2 7 Rp 100.000 - -
Bulanan
1. Menik 9 Pakaian Rp 900.000
2. Putri 10 Pakaian Rp1.000.000
68

3. Nita 9 Pakaian Rp 900.000


4. Elis 10 Pakaian Rp1.000.000

5. Wirdah 10 Pakaian Rp1.000.000

6. Nur 10 Pakaian Rp1.000.000


7. Lisa 10 Pakaian Rp1.000.000

Biaya Produksi = Rp 3.200.000 + Rp 6.400.000 = Rp 10.000.000

3. Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya selain biaya bahan langsung dan
biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini lazim disebut biayaoverhead pabrik
(BOP). BOP dalam penyajian metode full costing dibedakan berdasarkan
sifatnya yaitubiaya variabel (variabel cost) dan biaya tetap (fixed cost).
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan semakin besar
volume kegiatan semakin besar pula jumlah total biaya variabel, dan
sebaliknya. Pada biaya varibel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh
perubahanvolume kegiatan (konstan). Sedangkan biaya tetap (fixed cost)
adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan /aktivitassampai tingkat tertentu.Pada biaya
tetap, biaya satuan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume
kegiatan, makin tinggivolume kegiatan makin rendah biaya satuan, dan
sebaliknya. Berikut akan disajikan penelusuran pengeluaran biaya tidak
langsung (BOP) pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang:
a) Bahan Tidak Langsung
Bahan Tidak Langsung atau sering juga disebut bahan penolong
adalah bahan yang tidak menjadi bagian dari hasil produksi atau bahan
yang nilainya relatif kecil dibandingkan harga keseluruhan produk. Bahan
tidak langsung merupakan biaya variabel karena semakin tinggi tingkat
produksi pakian maka semakin tinggi pula penggunaan bahan tidak
69

langsung tersebut. Bahan Tidak Langsung Pada Usaha Jahit Pakaian


Rumah Mode Wulan Gumilang diuraikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4:
Biaya Bahan Tidak Langsung Usaha Jahit Pakain Rumah Mode
Wulan Gumilang pada Bulan April 2018

Total Kebutuhan (Rp)

Kancing, manik-manik, jarum


3.000.000,00
jahit, benang, benang gulung.

b) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung


Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja
perusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung
kepada produk. Biaya Tenaga kerja tidak langsung pada Usaha Jahit
Pakian Rumah Mode Wulan Gumilang adalah biaya gaji pembolong
kancing baju. Biaya gaji pembolong kancing baju tersebut rata-rata
500.000/bulan, tergantung berapa baju yang siap. Selain itu biaya tenaga
kerja tidak langsung yang di keluarkan Rumah Mode Wulan Gumilang
yaitu gaji tukang payet, dimana rata-rata gaji tukang payet tersebut sebesar
2.500.000/bulan. Gaji tukang payet tergantung berapa baju yang dipayet
tersebut perbulannnya. Jadi biaya tenaga kerja tidak langsung yang
dikeluarkan Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang adalah
sebesar Rp 3.000.000,00/ bulan.

c) Biaya Depresiasi
Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi
sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur
ekonomisnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan,
70

termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Pengeluaran biaya ini


dikeluarkan tetap setiap tahunnya sehingga mempunyai sifat biaya tetap
dan berhubungan tidak langsung dengan aktivitas pengeloaan usaha. Akan
tetapi sebenarnya biaya ini tidak tunai artinya perusahaan tidak
mengeluarkan rupiah untuk membayar, hanya membebankan biaya karena
pengguanaan aktiva tetap itu. Perhitungan biaya penyusutan dalam
penelitian ini menggunakan metode garis lurus yang mana besaran biaya
penyusutan diperoleh dari harga perolehan dikurangi nilai sisa kemudian
dibagi dengan umur ekonomis asset tetap tersebut. Umur ekonomis didapat
dari hasil wawancara dengan pemilik Usaha Jahit Pakain Rumah Mode
Wulan Gumilang.
Umur ekonomis untuk aset berbeda-beda seperti umur ekonomis
peralatan tahun, kendaraan tahun, mesin tahun, bangunan tahun. Untuk
mengetahui lebih jelas lagi mengenai perhitungan biaya penyusutan asset
tetap pada Usaha Jahit Pakain Rumah Mode Wulan Gumilang disajikan
pada tabel 4.5
Tabel 4.5:
Perhitungan Biaya Penyusutan Aset Tetap pada Usaha Jahit Pakaian
Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018

Jumla Harga Nilai Penyusuta


N Tahun Umur
h Perolehan Sisa n/Tahun
o Peroleha Ekonomis
(Unit) (Rp) (Rp) (Rp)
n
Mesin 2008
1 Jahit 2 1.600.000 - 8 Tahun 200.000
Manual
Mesin 2010
800.000
2 Jahit 8 6.400.000 - 8 Tahun
Manual
Mesin 2010
3 2 3.000.000 - 8 Tahun 375.000
Obras
71

Mesin 2010
4 Lubang 1 3.000.000 - 8 Tahun 375.000
Kancing
Sepeda 2012
5 Motor 1 8.000.000 - 8 Tahun 1.000.000
King
Sepeda 2014
6 Motor 1 15.000.000 8 Tahun 1.875.000
Honda
2008
7 Peralatan 5 4.900.000 - 4 Tahun 1.225.000

Biaya Produksi 5.850.000

d) Biaya Perlengkapan
Biaya perlengkapan sendiri merupakan biaya untuk mengadakan
barag-barang yang diperlukan sebagai perlengkapan untuk membuat suatu
karya jadi atau karya yang dapat di pasarkan. Untuk Usaha Jahit Pakaian
Rumah Mode Wulan Gumilangbiaya perlengkapan dalam perhitungannya
dengan menghitung biaya penggunaannya. Biaya perlengkapan pada
Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang dalam memproduksi
pakaian dirincikan pada tabel 4.6.

Tabel 4.6:
72

Biaya Perlengkapan pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode Wulan


Gumilang periode Bulan April 2018

Total
Nilai
Biaya
Harga Harga Persediaan
No Jumlah Pemakai
Persatuan Perolehan yang
. (Unit) an/
(Rp) (Rp) tersisa
Produksi
(Rp)
(Rp)

1 Gunting 20 70.000 1.450.000 1.397.000 53.000

Kapur,
Jarum,
Pentul,
2 Peniti, 700.000 300.000 400.000
Hanger,
Penggari
s

Biaya Produksi 453.000

Perhitungan untuk penggunaan perlengkapan didapat dari biaya


penggunaan perlengkapan produksi dikurang nilai persediaan yang tersisa
perbulannya.

e) Biaya Listrik, Air, dan Telepon


Biaya listrik merupakan kelompok biaya yang dipengaruhi oleh
aktivitas usaha yang bersifat tetap.
Biaya penggunaan listrik, air dan telepon pada Usaha Jahit Pakain Rumah
Mode Wulan Gumilang diuraikan pada tabel 4.7.
73

Tabel 4.7.
Perhitungan Biaya Listrik, Air dan Telepon pada Usaha Jahit
Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018

No. Biaya Per Bulan (Rp)


1. Listirk 150.000,00
2. Air 160.000,00
3. Telepon 100.000,00
Biaya Produksi 410.000,00

Berdasarkan data pada tabel 4.7dapat diketahui bahwa pengeluaran


untuk biaya overhead lainnya pada listrik sebesar Rp 150.000,00 /bulan.
Biaya air sebesar Rp 160.000,00/bulan dan Telepon untuk keperluan usaha
per bulan sebesar Rp 100.000,00/bulan.

f) Biaya Administrasi dan Umum


Biaya ini merupakan biaya yang mempunyai hubungan tidak
langsung terhadap aktivitas pengelolaan usaha dan bersifat tetap karena
pengeluaran biaya relatif tetap, pada Usaha Jahit Pakaian Rumah Mode
Wulan Gumilang tidak terdapat biaya adaministrasi dan umum.

C. Pembahasan
Dari pengklasifikasian yang telah penulis lakukan di atas maka dapat
disusun perhitungan pokok produksi dengan metode full costing dihasilkan dari
pengakumulasian seluruh pengeluaran biaya. Biaya-biaya yang dimasukkan dalam
perhitungan HPP dengan pendekatan full costing dengan penjumlahan biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga
pokok produksi dengan metode full costing pada Usaha Jahit Pakian Rumah Mode
Wulan Gumilang disajikan pada tabel 4.8.
74

Tabel 4.8:
Perhitungan HPP dengan Metode Full Costing pada Usaha Rumah Mode
Wulan Gumilang Periode Bulan April 2018

Keterangan Total Biaya (Rp)


Total Biaya Bahan Baku 616.000,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung 10.000.000,00
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Biaya Overhead Pabrik Tetap:
Pemakaian Bahan Baku Tidak Langsung 3.000.000,00
Tenaga Kerja Tidak Langsung 3.000.000,00
Biaya Overhead Pabrik Variabel:
Biaya Listrik, Air dan Telepon 410.000,00
Penyusutan Mesin Jahit Manual 66.666,00
Penyusutan Mesin Obras 31.250,00
Penyusutan Mesin Lubang Kancing 31.250,00
Penyusutan Kendaraan 239.583,00
Perlengkapan 453.000,00
Biaya Bunga -
Total BOP 7.231.749,00
Biaya Produksi 17.874.749,00
Jumlah Produksi Jadi 100
Harga Pokok Produksi 178.477,49

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.8 bahwa total biaya produksi


pakaian bulan April 2018 sebesar Rp 17.874.749 . Angka tersebut diperoleh dari
penjumlahan biaya langsung (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung) dan biaya
tidak langsung (biaya overhead pabrik). Produksi yang dihasilkan oleh Usaha
Jahit Pakaian Rumah Mode Wulan Gumilang selama periode bulan April 2018
75

sebesar 100 Pakaian. Maka harga pokok produksi pakaian adalah dibagi 100
sehingga menghasilkan Rp 178.477,49.
Jika laba yang diinginkan perusahaan adalah Rp 200.000,00 dalam setaip
pakaian maka harga jual dari metode yang dilakukan oleh perusahaan dan dengan
metode full costing tentu saja berbeda. Berdasarkan perhitungan Pada tabel 4.1
dan 4.8 diperoleh perbandingan sebagai berikut.

Tabel 4.9
Perbandingan Metode Full Costing dan Metode yang dilakukan perusahaan

Harga Pokok
Biaya Produksi Keuntungan yang Harga Jual
Keterangan Produksi Per
Perbulan (Rp) diinginkan (Rp) (Rp)
Pakaian

Metode
Full 17.874.749,00 178.477,49 200.000,00 378.477,49
Costing

Metode
yang
13.766.000,00 137.660,00 200.000,00 337.660,00
diterapkan
perusahaan

Dari tabel perbandingan di atas walaapun perbedaan yang terlihat hanya


sebesar sekitar Rp 40.817,00 tentu saja Rp 40.817,00 ini berpengaruh untuk
kelanjutan usaha berikutnya. Kelebihan lebih besar Rp 40.817,00 pada metode
full costing ini disebabkan pada metode full costing semua unsur biaya ikut
diperhitungkan seperti biaya penyusutan, biaya pemakaian perlengkapan,dan
lainnya yang mana pada metode yang digunakan perusahaan tidak ikut
diperhitungkan. Tentu saja Seperti biaya penyusutan yang sering diabaikan UKM
76

seharusnya memang perlu diakui walaupun sebenarnya biaya penyusutan bukan


kas tunai yang dikeluarkan tetapi adalah jumalah uang yang harus disisihkan atau
ditabung dari pendapatan perusahaan secara berkala dalam rangka mempersiapkan
penggantian atau pembelian suatu peralatan atau mesin tertentu.

Anda mungkin juga menyukai