Tugas Analisis Situasi - Fina Faiza Fakhri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fina Faiza Fakhri

NIM : 1702561077
Mata Kuliah : Analisis Situasi
Tugas 1. Indikator Kinerja Program Kesehatan
pada Kabupaten/Kota Jakarta Pusat Tahun 2016-2018
Indikator Program Kesehatan pada Penyakit Tular Vetor dan Zoonotik. Indikatorya berupa
angka kesakitan (incidence rate) DBD, Case Fatality Rate (CFR) DBD, Angka Kesakitan
Annual Parasite Incidence (API) malaria, CFR malaria, dan prevalensi penderita kronis
filariasis. Berikut penjabaran dari 3 penyakit yang menjadi indikator
1. Demam
Grafik 1. Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk di Kabupaten/Kota
Pemalang Tahun 2015 - 2019
45 40.2
40
35
30
25
18.53
20 16.01
15
10 5.25 5.57
5
0
2015 2016 2017 2018 2019

Insiden Rate

Berdarah Dengue (DBD)

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan
oleh nyamuk aedes aegypti dan dapat menyerang semua golongan umur baik laki-laki
maupun perempuan. Pada tahun 2019 terdapat kasus DBD sebanyak 83 kasus dengan
Incidence rate sebebsar 5,57 per 100.000 penduduk. Incidence rate DBD berfluktuasi
cenderung menurun dari 2015 – 2019 dimana mengalami penurunan yang cukup tinggi dari
2016 ke tahun 2017 dan jumlah kasus pada tahun 2019 sedikit meningkat dibandingkan
tahun 2018 yang memiliki kasus sebesar 68 kasus dengan IR DBD sebesar 5,25 per 100.000
penduduk. Target IR DBD nasional berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes
2015-2019 adalah < 49 per 100.000 penduduk sehingga Kabupaten Pemalang dapat
dikatakan sudah mencapai target nasional tersebut.

Grafik 2. Case Fatality Rate DBD di Kabupaten Pemalang Tahun 2015-


2019
3.00%
2.51%
2.50%

2.00%
1.45%
1.26%
1.50% CFR

1.00%

0.50%
0.00% 0.00%
0.00%
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun

Case Fatality Rate (CFR) merupakan indikator yang menunjukkan angka kematian.
Pada grafik 2, CFR DBD pada tahun 2019 adalah 0% yang artinya kematian pasien dengan
kasus DBD adalah sejumlah 0 pasien. CFR DBD berfluktuasi cenderung menurun dari
tahun 2015 – 2019 dengan CFR DBD tertinggi adalah pada tahun 2016 yaitu sebesar 2,51%
yang artinya kematian pada pasien dengan kasus DBD sebesar 2,51% (13 orang). Angka
CFR pada tahun 2019 sama dengan angka CFR DBD tahun 2018 dan telah memenuhi target
nasional yaitu sebesar < 1%.
2. Malaria
Grafik 2. Annual Parasit Incidence (API) per 1000 penduduk Kabupaten
Pemalang Tahun 2015 - 2019
0.5

0.4

0.3
API
0.2

0.1
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
2015 2016 2017 2018 2019
Tahun
Malaria merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang
berkembang dalam sel darah merah dan ditularkan oleh nyamuk anopheles betina. Untuk
mengetahui angka kesakitan pada malaria digunakan Annual Parasite Incidence (API). API
merupakan angka kesakita malaria berdasarkan pemeriksaan laboratorium per 1000
penduduk dalam 1 tahun yang berguna untuk mengetahui insiden penyakit malaria selama
satu tahun. API Kabupaten Pemalang pada tahun 2019 yaitu sebesar 0,0 per 1000 penduduk
dimana ditemukan 1 kasus dinyatakan terkonfirmasi laboratorium positif malaria. Jumlah
kasus positif malaria tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018 yaitu
sebanyak 3 kasus. Seluruh pasien yang dinyatakan positif malaria diberikan pengobatan
sesuai standar dan tidak ditemukan adanya pasien meninggal (CFR = 0,0%). Berdasarkan
Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes 2015-2019, target API Nasional adalah < 1 per 1000
penduduk sehingga API Kabupaten Pemalang tahun 2015-2019 dapat dikatakan sudah
mencapai target nasional tersebut.
3. Penyakit
Grafik 3. Prevalensi Penyakit Filariasis per 100.000 Penduduk Kabupaten
Pemalang Tahun 2015 - 2019 Kaki Gajah

0.50 0.47 0.47 atau


0.45 Filariasis
0.40
0.35
0.30
0.23
0.25
0.20
0.16 0.16
0.15
0.10
0.05
0.00
2015 2016 2017 2018 2019

Prevalensi Penyakit Filariasis

Filariasis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing
filaria yang menginfeksi jaringan limpe yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Berdasarkan grafik 3 diatas terlihat bahwa pada tahun 2019 tidak ditemukan kasus baru dari
filariasis. Kasus yang ada pada tahun 2019 merupakan kasus lama yang sudah ada dari tahun
2018 yaitu berjumlah 6 kasus. Prevalensi penyakit filariasis pada tahun 2019 yaitu sebesar
0,47 per 100.000 penduduk. Prevalensi penyakit filariasis dari tahun 2015 hingga 2019
cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes
2015-2019, target prevalensi kasus filariasis adalah <1 per 100.000 penduduk sehingga
kabupaten Pemalang dari tahun 2015 – 2019 mampu mencapai target tersebut.

Anda mungkin juga menyukai