Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA PELAJARAN EKONOMI

PASAR

HALA FUAD HANIFAN


X MIPA E

SMAN 3 JAKARTA
NOVEMBER 2020
Kata Penghantar

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
KaruniaNya penulis dapat menyelesaikan Tugas “Sejarah Swalayan di Indonesia”. Tugas ini
disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Tugas 10.
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................3
BAB 2 ISI.....................................................................................................................................4/5
BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................................................6
DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................7
BIODATA SISWA..........................................................................................................................8
BAB 1 PENDAHULUAN

Sejak zaman dahulu, sebenarnya manusia sudah berkaitan erat dengan pusat kegiatan komersil
dengan sebutan pasar. Awalnya, pasar di zaman prasejarah menggunakan sistem barter yakni
menukarkan satu barang dengan barang lainnya. Selama perkembangannya, sistem barter ini
mengalami banyak sekali kendala. Salah satunya adalah nilai barang yang tidak sesuai dengan
barang yang ditukarkan. Masalah lainnya adalah waktu dan jarak tempuh yang sangat
mempersulit masyarakat dalam menukarkan dan memindahkan barang-barangnya. Tempat yang
dipakai untuk menukarkan barang tersebutlah yang kemudian dikenal dengan istilah pasar. Saat
uang mulai muncul, manusia menukarkan barangnya dengan sistem jual beli. Jika dulu
masyarakat pergi ke pasar pulang dan pergi sesuai dengan kebutuhan, kini sudah banyak individu
atau sekelompok individu yang sengaja menggeluti bidang perdagangan. Dimana mereka sengaja
membuat tempat permanen untuk menjajakan barang dagangannya.
BAB 2 ISI

Pernahkah kawan bertanya-tanya sebelum menjamurnya gerai supermarket di Indonesia seperti


sekarang ini, supermarket manakah yang mengawali munculnya supermarket di Indonesia?

Bagi kalian anak-anak kelahiran 90an seperti saya, pasti kalian ingat supermarket Hero. Pada
2018 lalu, sempat santer berita mengenai penutupan 26 gerai Hero di Indonesia.

Terlepas dari berita tersebut, Hero yang berdiri dengan nama resmi PT Hero Supermarket Tbk
adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Tidak heran, karena Hero
Supermarket adalah perusahaan ritel modern pertama di Indonesia.

Berdiri pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jalan Falatehan 1 No. 23, Jakarta Selatan oleh pasangan
suami-istri Muhamad Saleh Kurnia dan Nurhajati. Mereka membuka supermarket tersebut
dengan nama HERO Mini Supermarket.

Kemudian, setahun kemudian di tahun 1972, sebuah P&D di seberang HERO berubah konsep
menjadi supermarket. Adapun P&D adalah singkatan dari Provisien&Dranken, sebuah istilah
berbahasa Belanda untuk menyebut toko ritel makanan dan minuman di pinggir jalan ramai.
Supermarket tersebut, seperti dikutip dari Historia, bernama Gelael. Didirikan oleh Dick Gelael
pemilik toko P&D di Jalan Falatehan yang sudah ada sejak tahun 1957.

Setelah itu, di kisaran tahun yang sama supermarket lain mulai bermunculan. Seperti Sarinah
Jaya, Grasera, Tomang Tol, dan Metro. Disusul oleh Golden Truly pada 14 Januari 1984.
Tidak heran jika supermarket-supermarket awal tersebut berpusat di Jakarta. Hal tersebut
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sejak tahun 1968 membentuk dan
memperluas kelas menengah di kota-kota besar, dan Jakarta merupakan kota besar bahkan pada
saat itu.

Wajar jika para pemilik supermarket pun menargetkan masyarakat Jakarta untuk berbelanja di
supermarket milik mereka, karena daya belinya yang memungkinkan. Pasalnya pada saat itu
tingkat pendapatan per kapita di kota Jakarta dilaporkan 11 persen lebih tinggi dibandingkan
rata-rata kota lain, menurut sumber yang ditulis oleh Anne Booth dan R.M. Sundrum dalam
"Distribusi Pendapatan", termuat di Ekonomi Orde Baru.

Tapi tidak seperti sekarang, dimana siapapun dapat keluar masuk supermarket dengan
mudahnya, atau setidaknya ingin sesuka hati untuk keluar dan masuk. Hal tersebut dikarenakan
pada awal kemunculan supermarket, label yang dibawanya adalah diperuntukkan khusus
kalangan berduit, jika ingin masuk supermarket harus berdandan yang menarik.

Hal tersebut bukan dengan sengaja, melainkan karna faktanya pada saat itu hampir 90% barang
yang tersedia di supermarket merupakan barang impor dan tidak semua barang yang ada sesuai
dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, melainkan mengikuti selera dan kebutuhan kelas
menengah kota dan pekerja asing.
Dari fakta di atas-lah kemudian muncul anggapan tersebut yang kemudian dipertegas oleh
Gubernur Jakarta periode 1966-1977, Ali Sadikin yang mengatakan, “Toko serba ada di
Indonesia saat ini hanya untuk orang-orang berduit saja,” dalam Kompas terbitan 15 Juli 1974
bertepatan dengan peresmian cabang kedua HERO di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta.

Beruntunglah sekarang pasar ritel modern yang ada di Indonesia lebih banyak memasok produk
buatan dalam negeri sehingga bisa memberdayakan ekonomi masyarakat lokal.
BAB 3 KESIMPULAN

Perkembangan Supermarket atau pasar swalayan di indonesia memiliki kemajuan dari masa ke
masa. Dimulai dari berdirinya HERO pada tahun 1972. Kemudian disusul oleh P&D dan
GELAEL pada 1972. Pada tahun 1984 supermarket lain bermunculan seperti Sarinah jaya,
Grasera, Tomang Tol, Metro, dan Golden Truly
DAFTAR PUSAKA

Kusumaningrum, E. W. (2008). Analisis faktor marketing mix terhadap keputusan pembelian konsumen buah jeruk
pada pasar swalayan di Surakarta.

Yafiz, M. (2008). Saham dan pasar modal syariah: Konsep, sejarah dan Perkembangannya. Jurnal Miqot, 32(2).
BIODATA SISWA

Nama : Hala Fuad Hanifan Siregar


Kelas : X MIPA E
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 21 Desember 2004
Jenis Kelamin : Laki – laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan. : WNI
Riwayat Pendidikan :
SD : SD Ar – Rahman Motik
SMP : SMPN 1 JAKARTA
SMA : SMAN 3 JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai