Anda di halaman 1dari 10

MATA PELAJARAN : IPA

KELAS : VII
= KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA =
A. Klasifikasi Materi
1. Materi
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati ruang. Berdasarkan
wujudnya, materi dikelompokkan menjadi
a. Padat
Mempunyai bentuk dan volumenya tetap. Bentuk tetap karena partikel – partikel antar zat
saling berdekatan, molekul tersusun teratur dan gaya tarik antar partikel kuat. Volumenya
tetap karena partikel tidak dapat bergerak bebas, hanya bergerak dan berputar pada
kedudukannya saja.
b. Cair
Mempunyai bentuk yang berubah – ubah mengikuti tempatnya tetapi volumenya tetap.
Bentuknya berubah – ubah karena susunan molekulnya kurang teratur dan jarak
antarmolekulnya renggang. Gaya tarik menarik antarmolekulnya kurang kuat, sehingga
partikelnya dapat bergerak bebas, namun terbatas.
c. Gas
Mempunyai bentuk dan volume yang berubah – ubah. Bentuknya berubah – ubah
dikarenakan partikel – partikelnya berjauhan, molekul tersusun tidak teratur dan gaya tarik
antarpartikel sangat lemah. Volumenya berubah – ubah dikarenakan partikelnya bergerak
sangat bebas.
Suatu benda dapat mengalami perubahan dari satu wujud ke wujud yang lainnya. Perubahan
wujud ini diantaranya mencair, membeku, menguap, mengembun dan menyumblim.
2. Unsur, Senyawa, dan Campuran
a. Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat – zat lain yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari unsur adalah atom.
Unsur dibedakan menjadi dua macam yaitu
1) Unsur tunggal merupakan unsur yang keberadaannya dapat berdiri sendiri, contohnya
perak (Ag), aluminium (Al) dan emas (Au).
2) Molekul unsur adalah unsur yang keberadaannya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu
berikatan dengan unsur sejenis., contohnya hydrogen (H 2), klorin (Cl2), nitrogen (N2) dan
oksigen (O2).
Cara pemberian lambang unsur menurut Jons Jacb Barzelius adalah sebagai berikut
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya
- Huruf awal ditulis dengan huruf kapital
- Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur
tersebut.
Contoh: Karbon nama latinnya Carbon (C), kalsium nama latinnya Calsium (Ca)
Berdasarkan jenisnya, unsur dibedakan menjadi tiga yaitu
1) Unsur logam
Merupakan pengantar listrik yang baik (konduktor), mengkilap, kuat, dapat ditempa dan
dibengkokkan, dan memiliki titik leleh tinggi. Pada suhu ruang berwujud padat, kecuali
raksa. Contohnya natrium, stronsium, tembaga dan magnesium.
2) Unsur nonlogam
Merupakan unsur yang memiliki sifat kebalikan dari unsur logam. Contohnya karbon,
klor, nitrogen, dan iodium.
3) Unsur semilogam
Merupakan unsur yang mempunyai sifat diantara logam dan nonlogam, sehingga
semilogam bersifat semikonduktor. Contohnya silikon
b. Senyawa
Merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat yang lebih
sederhana dengan cara kimia biasa. Misalnya air memiliki rumus H 2O dapat diuraikan
menjadi unsur hydrogen (H) dan oksigen (O).
Beberapa sifat senyawa yaitu sebagai berikut
1) Terbentuk dari dua atau lebih unsur yang berbeda melalui reaksi kimia
2) Memiliki sifat yang berbeda dengan unsur – unsur penyusunnya
3) Dapat diuraikan menjadi unsur – unsurnya melalui reaksi kimia
4) Unsur – unsur penyusunnya memiliki perbandingan tetap
5) Pembentukannya memerlukan atau melepaskan energi.
Berdasarkan unsur penyusunnya, senyawa dibedakan menjadi dua yaitu
1) Senyawa organik, yaitu senyawa yang mengandung unsur karbon (C), kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon. Contoh : asam cuka atau asam asetat (CH 3COOH) dan
gula pasir (C12H22O11)
2) Senyawa anorganik, yaitu senyawa yang tidak mengandung unsur karbon (C) dan
umumnya sebagai penyusun material atau benda tidak hidup. Contoh : pasir (SiO 2) dan
garam meja (NaCl).
c. Campuran
Campuran dapat didefinisikan sebagai materi yang tersusun atas dua zat atau lebih tetapi
masih mempunyai sifat zat penyusun dengan komposisi yang tidak tetap dan zat
penyusunnya dapat dipisahkan secara fisika.. Selain air laut, campuran yang ada disekitar
kita antara lain batuan, udara, air sungai, susu cokelat, uang logam dan garam beryodium.
Berdasarkan sifat zat penyusunnya, campuran dibedakan menjadi tiga yaitu
1) Campuran yang tersusun atas zat gas dan zat gas, contoh : udara tersusun atas O 2, N2
dan gas lain.
2) Campuran yang tersusun atas zat padat dan zat padat, contoh baja, perunggu, dan
kuningan.
3) Campuran yang tersusun atas zat padat dan zat cair, dibedakan menjadi dua macam
yaitu
a) Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan antara zat – zat
yang tercampur didalamnya.
Memiliki ciri – ciri sebagai berikut
 Tersusun atas zat padat yang berfungsi sebagai zat terlarut dan zat cair yang
berfungsi sebagai pelarut dengan ukuran yang tidak jauh berbeda.
 Bening dan tidak tembus cahaya
 Tidak ada endapan saat didiamkan
 Zat – zat penyusunnya tercampur sempurna
Contoh campuran homogen antara lain air dengan alkohol, air dengan gula, dan air
dengan sirop.
Campuran homogen disebut juga larutan. Berdasarkan sifatnya larutan dibedakan
menjadi tiga yaitu
(1) Larutan asam
Beberapa sifat senyawa asam adalah sebagai berikut
 Berasa masam
 Bersifat korosif, artinya asam – asam dapat mengakibatkan kerusakan pada
benda lain seperti karat pada logam, atau luka pada kulit, mata dan saluran
pernapasan.
 Memerahkan kertas lakmus biru
 Menghasilkan garam dan gas hidrogen saat bereaksi dengan beberapa logam
 Menghasilkan gas karbon dioksida saat bereaksi dengan senyawa karbonat
 Saat dilarutkan dalam air menghasilkan ion hydrogen (H +)
Beberapa contoh asam yaitu asam malat (apel), asam sitrat (jeruk), asam
karbonat (minuman bersoda), asam tanat (teh), asam sulfat (pengisi aki), asam
nitrat (bahan pupuk) dan asam askorbat ( bahan tablet vit c)
(2) Larutan basa
 Berasa pahit
 Bersifat alkalis/licin
 Membirukan kertas lakmus merah
 Saat dilarutkan dalam air menghasilkan ion hidroksil (OH -)
 Bereaksi dengan garam
Beberapa contoh bahan bersifat basa yaitu bahan obat maag (magnesium
hidroksida, dan aluminium hidroksida), sabun (natrium hidroksida), deodorant
(aluminium hidroksida) dan pembersih lantai (ammonium hidroksida)
Indikator Asam-Basa
(a) Indikator alami
Indikator yang dapat dibuat dari bagian – bagian tertentu dari suatu tumbuhan
dengan mengekstrak bagian - bagian tumbuhan tersebut.
Perubahan warna dalam larutan
Tanaman
Asam Basa
Kubis merah Merah muda Hijau
Bunga sepatu Merah Kuning
Bunga mawar Merah muda Hijau
Bayam merah Merah muda Kuning
Bunga geranium Jingga Kuning
Kunyit Kuning Jingga
Daun pacar Merah Kuning
Umbi bit Biru Merah
Kulit manggis Merah tua Kuning
(b) Indikator buatan
Warna yang dihasilkan Trayek pH pada
No Nama indicator
Asam Basa perubahan warna
1 Metil jingga/metal Merah Kuning 3,1 – 4,4
oranye (MO)
2 Metal merah (MM) Merah Kuning 4,4 – 6,2
3 Bromtimol biru (BTB) Kuning Biru 6,0 – 7,6
4 Fenolftalein (PP) Tidak berwarna Merah 8,3 – 10,0
5 Bromkresol hijau Kuning Biru 3,8 – 5,4
6 Bromkresol ungu Kuning Ungu 5,2 – 6,8
7 Alizarin kuning Kuning Merah 10,1 – 12,0
(c) Indikator universal
Merupakan indikator yang berbentuk kertas seperti lakmus, tetapi indikator ini
dapat mengetahui harga pH mulai dari 0 – 14 sesuai perubahan warna yang
terjadi.
(d) pH meter
Alat yang digunakan untuk mengetahui harga pH suatu larutan yang berkisar dari
0 – 14.
Suatu larutan memiliki harga pH < 7 maka larutan bersifat asam, pH = 7 larutan
bersifat netral dan pH > 7 larutan bersifat basa.
(3) Garam
Beberapa contoh senyawa garam dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Nama Garam Kegunaan
Natrium klorida 1) Sebagai bahan pengawet makanan
2) Sebagai bumbu atau penambah cita rasa
makanan
3) Sebagai bahan celupan dan cetakan kain
4) Sebagai bahan untuk pembuatan gas klorin
Kalium nitrat 1) Sebagai bahan untuk pembuatan serbuk mesiu
dan petasan
2) Sebagai bahan pupuk
Kalsium klorida Sebagai bahan pengering
Kalsium sulfat Sebagai bahan pembuatan gips untuk patah tulang
Amonium klorida Digunakan dalam aki dan mencuci mesin
Barium sulfat Sebagai bahan untuk pembuatan foto rontgen
Natrium bikarbonat Sebagai pengembang kue
Sifat garam bermacam – macam, jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah,
garam tersebut bersifat asam. Jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat,
garam tersebut bersifat basa. Jika terbentuk dari asam kuat dan basa kuat, garam
tersebut bersifat netral. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi
netralisasi.
b) Campuran heterogen
Memiliki ciri – ciri sebagai berikut
 Partikel – partikel yang bercampur memiliki perbedaan massa jenis besar
 Keruh dan tidak tembus cahaya
 Terdapat endapan saat didiamkan
 Percampurannya tidak merata.
Campuran heterogen dibedakan sebagai suspensi dan koloid.
Suspensi adalah campuran zat padat dengan zat cair yang mempunyai ukuran
partikel lebih dari 100 nm, contohnya pasir dalam air.
Koloid adalah campuran zat yang tersebar merata (fase terdispersi) dalam zat
medium partikel – partikel koloid (medium pendispersi), contohnya darah, susu, dan
asap.

Tugas IPA tanggal 9 September 2020


Kerjakan soal – soal berikut!
1. Berdasarkan susunan molekul dan jarak antar partikel, apakah perbedaan antara zat padat,
cair, dan gas?
2. Golongkan zat – zat di bawah ini dengan memberi tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia.
No Jenis zat Unsur Senyawa Campuran
1 Gula
2 Air
3 Emas
4 Oksigen
5 Asam cuka
6 Tembaga
7 Sirop
8 Udara
9 Garam meja
10 Dapur
3. Jelaskan perbedaan antara campuran homogen dan heterogen!

B. Pemisahan Campuran
1. Filtrasi (Penyaringan)
Metode filtrasi menggunakan teknik penyaringan. Filtrasi adalah metode pemisahan yang
digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut berdasarkan pada
perbedaan ukuran partikel zat – zat yang bercampur. Metode filtrasi untuk zat – zat yang
bercampur dalam campuran heterogen, sebagai contoh air dan pasir dapat dipisahkan dari
campuran air-pasir dengan cara menyaring.
2. Sentrifugasi
Sentifugasi adalah metode pemisahan untuk memisahkan padatan sangat halus dengan jumlah
campuran sedikit dalam campuran heterogen. Metode sentrifugasi sering digunakan
dilaboratorium untuk memisahkan sel – sel darah merah dan sel – sel darah putih dari plasma
darah.
3. Distilasi (Penyulingan)
Merupakan proses pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih zat
yang bercampur sehingga saat menguap setiap zat akan terpisah. Contoh distilasi adalah
penyulingan bunga melati untuk menghasilkan pemberi aroma harum melati.
4. Kromatografi
Kromatografi adalah metode pemisahan zat – zat yang bercampur dalam campuran yang
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel – partikel zat yang bercampur
dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
5. Sublimasi
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran yang didasarkan pada campuran zat yang
memiliki satu zat yang dapat menyumblim (perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan
zat yang lainnya tidak dapat menyumblim. Proses sublimasi digunakan untuk memperoleh zat
yang lebih murni dari campuran yang mudah menyumblim, misalnya kamper dan iodin.
6. Evaporasi (Penguapan)
Evaporasi adalah proses pemisahan zat padat dari larutannya dengan cara menguapkan
pelarutnya. Proses evaporasi dapat dilakukan pada campuran materi yang memiliki perbedaan
titik didih, seperti pada proses pembentukan garam dari air laut.
7. Atraksi Magnetik
Atraksi magnetik adalah metode pemisahan campuran materi yang didasarkan pada perbedaan
sifat kemagnetan zat – zat penyusun campuran. Contoh pemisahan besi dari campuran serbuk
besi dan belerang menggunakan magnet.

C. Perubahan Materi
Secara umum sifat materi dikelompokkan menjadi dua yaitu
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif yaitu sifat materi yang bergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat
ekstensif terdiri atas massa dan volume.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif yaitu sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran materi. Sifat
intensif terdiri atas
a. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Yang termasuk sifat
fisika adalah berat jenis, massa jenis (densitas), kelarutan, daya hantar listrik atau panas,
kekerasan, kekuatan, elastisitas, kemagnetan, titik didih, titik leleh, titik beku, kekentalan
(viscositas), kekeruhan, bau, rasa dan warna.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat
tersebut bereaksi secara kimia. Selain itu, sifat kimia berhubungan dengan proses
perubahan zat baru. Sifat kimia dibagi menjadi empat, yaitu
1) Kestabilan, adalah mudah tidaknya suatu materi terurai karena pengaruh panas atau
listrik.
2) Kereaktifan, adalah mudah tidaknya suatu materi bereaksi dengan materi lain.
3) Keterbakaran, yaitu dapat tidaknya suatu materi terbakar. Keterbakaran semakin mudah
jika berada pada suhu tinggi.
4) Daya ionisasi, adalah mudah tidaknya suatu materi menghasilkan ion atau partikel –
partikel bermuatan listrik positif atau negatif jika dilarutkan dalam air.
Perubahan zat yang ada di alam semesta ini terbagi menjadi dua, yaitu
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru.
Perubahan wujud zat merupakan perubahan fisika. Beberapa contoh perubahan fisika beras
diubah menjadi tepung beras, kayu diubah menjadi kursi, gula dilarutkan dalam air, bola lampu
listrik menyala, air berubah menjadi es.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang dapat menghasilkan atau membentuk zat baru
dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya. Berlangsungnya perubahan kimia dapat
diketahui dengan ciri – ciri sebagai berikut:
1) Terbentuknya zat baru
2) Terbentuknya gas
Gas yang terbentuk dapat dilihat dalam wujud gelembung – gelembung kecil. Contoh reaksi
kimia yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl);
reaksi elektrolisis air (H2O) menjadi gas Hidrogen (H2) dan Oksigen (O2).
3) Terbentuknya endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang terbentuk
padatan. Contoh reaksi yang membentuk endapan ialah reaksi antara barium klorida (BaCl 2)
dengan natrium sulfat (Na2SO4) menghasilkan endapan barium sulfat berwarna putih; reaksi
antara timbal nitrat (Pb(NO3)2) dengan natrium iodide (NaI) akan menghasilkan endapan
timbale iodide yang berwarna kuning.
4) Terjadinya perubahan warna
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka akan terjadi perubahan komposisi dan
terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda. Perubahan warna dapat
terjadi karena adanya perbedaan energi yang diserap atau dilepaskan oleh elektron –
elektron dari atom yang bereaksi. Perbedaan ini mengakibatkan perbedaan panjang
gelombang dari sinar tampak.
5) Terjadinya perubahan suhu
Terjadinya perubahan kimia akan ditandai dengan perubahan energi panas atau aliran kalor
dari lingkungan atau ke lingkungan. Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah daripada suhu pereaksinya.
Reaksi kimia dikelompokkan menjadi dua yaitu
a. Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melepaskan kalor. Pada reaksi ini terjadi
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Contoh pembakaran kayu, pembakaran
minyak tanah dan pembakaran kembang api.
b. Reaksi endoderm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) kalor. Pada reaksi
ini terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Contoh fotosintesis tumbuhan
dan pelarutan urea.
Beberapa contoh perubahan kimia yaitu singkong menjadi tapai, pembakaran kayu, makanan
basi, susu diubah menjadi keju, perkaratan besi.
Tugas IPA tanggal 16 September 2020

Kerjakan soal – soal berikut!


1. Sebutkan macam – macam proses pemisahan campuran! Tuliskan yang menjadi dasar
pemisahan pada masing – masing proses tersebut!
2. Nyatakan sifat berikut ini ke dalam sifat intensif atau ekstensif!
a. Bensin mudah terbakar di udara apabila terkena api
b. Sepotong balok kayu mempunyai massa 20 kg
c. Gula dan garam lebih lama larut dalam air es
d. Vitamin A yang terdapat pada wortel akan terurai dan rusak apabila dimasak terlalu lama
e. Gula tebu berasa manis, sedangkan jeruk nipis berasa asam
f. Besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen dan air sehingga membentuk karat.
3. Kelompokkanlah peristiwa di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√ ) pada kolom
yang tersedia.
Perubahan
No Peristiwa
Kimia Fisika
1 Kayu dibuat menjadi meja dan kursi
2 Batu dipotong menjadi kerikil
3 Nasi menjadi basi
4 Kapur barus menyumblim
5 Singkong difermentasi menjadi tapai
6 Kertas dibakar menjadi abu
7 Lilin meleleh ketika dipanaskan
8 Pembakaran kembang api

Anda mungkin juga menyukai