FAKULTAS FARMASI
SISTEM PERKEMIHAN
OLEH :
STAMBUK : 15020200038
KELAS : C2
KELOMPOK : II (DUA)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
LEMBAR KERJA PERCOBAAN
SIMULASI MEKANISME SISTEM RESPIRASI
III.2 Pembahasan
Aktivasi saraf simpatis sangat berhubungan dengan hasil/volume
urine. karena suatu peningkatan impuls simpatis, seperti misalnya stress
akan menyebabkan kontriksi arteriol aferen ini menyebabkan penurunan
aliran darah, hal ini berpengaruh pada proses filtrasi dan laju filtrasi
glomerular. Penurunan tekanan ini kemudian menyebabkan sedikitnya
filtrasi pada garam natrium dan kalium. Garam yang tertinggal atau
kemudian direabsorpsi ini akan kembali bersama dengan darah untuk
dialirkan ke seluruh tubuh. Penurunan aliran darah dan sedikitnya
kuantitas filtrat di dalam glomerulus ini enyebabkan penuunan laju filtrasi
GFR sehingga urine yang diproduksi sedikit.
Efek saraf simpatis yang menguntungkan erat kaitannya dengan
homeostatis. karena ketika saraf simpatis menyebabkan peningkatan
pada tekanan darah makarespon saraf simpatis ini akan merespon atau
menstimulan ginjal untuk mengeluarkan urine sedikit dengan absorpsi
natrium, Begitupun sebaliknya. Dan sistem saraf simpatik dapat
merugikan krtika terjadi berkepanjangan.
Semakin kecil radius arteriol aferen maka semakin kecil pula
tekanan kapiler glomerulus, laju filtrasi glomerulus dan volume urin yang
dihasilkan.
Apabila radius arteriol aferen ditingkatkan maka akan terjadi
peningkatan pada tekanan glomerulus dan juga laju filtrasi glomerulus.
Hal ini bisa terjadi karena arteriol aferen membawa darah dari tubuh
menuju ke ginjal untuk difiltrasi. semakin lebar arteiol aferennya maka
akan semakin banyak darah yang menuju ke ginjal untuk difiltrasi,
sehingga membutuhkan tekanan yang lebih tinggi, dan juga hal ini
menyebabkan laju filtrasi akan meningkat karena banyaknya darah yang
difiltrat. Semakin banyak darah yang difiltrat oleh ginjal maka aakaan
meningkatkan laju filtrasi pada glomerulus.
Semakin mengecil diameter arteriol eferen maka akan semakin
sedikit darah yang dapat kembali ke tubuh. Akibatnya tekanan glomerulus
dan laju filtrasi akan meningkat dan menghasilkan jumlah volume urin
yang semakin banyak.
IV.KESIMPULAN
Sistem perkemihan adalah kumpulan organ-organ yang bekerja
sama untuk melaakukan ekskresi dan eliminasi sisa-sisa hasil metabolisme
tubuh melalui urin. Sistem perkemihan terdiri dari :
1. Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dan pengatur didalam tubuh. Ginjal
akan bekerja dengan menyaring air dan zat terlarut dari dalam darah,
mengeluarkan kelebihan air, produk limbah dan bahkan benda asing
dari dalam tubuh. selain itu, ginjal juga mengatur osmolaritas plasma
konsentrasi larutan dinyatakan sebagai osmol zat terlarut per liter),
Volume plasma, keseimbangan asam basa tubuh dan keseimbangan
tubuh serta keseimbangan elektrolit didalam tubuh. dimana semua
aktifitas ini sangat penting untuk mempertahankan homeostasis dalam
tubuh.
Anatomi Ginjal, Ginjal terdiri dari Vena, arteri, korteks, medula,
kaliks, Kapsul fibrous, ureter dan Pelvis renalis.
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari dalam ginjal yang
dimana terdiri dari tubulus kontortus proksimal, lengkung henle,
tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
Fungsi Nefron :
a. Filtrasi glomelurus. yaitu dimana cairan melewati lumen kapiler
menuju glomelurus. cairan yang akan disaring untuk memisahkan
zat-zat yang masih bisa digunakan oleh tubuh dan yang sudah
tidak bisa digunakan lagi oleh tubuh.
b. Reabsorpsi tubulus. Yaitu proses menyerap kembali sisa-sisa zat
dalam cairan dari glomelurus yaang masih dapat digunakan oleh
tubuh.
c. Sekresi tubular, yaitu prosese pengeluaran filtrat daari dalam
ginjal.
Proses pembentukan urin :
a. Darah kotor akan masuk kedalam ginjal
b. Darah akan diteruskan oleh arteriol aferen untuk memasok darah
ke glomerulus
c. Didalam glomerulus, darah akan disaring dan zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh akan dikembalikan ke tubuh melalui arteriol
eferen
d. Hasil saringan darah akan diteruskan menuju tubulus proksimal,
lengkung henle, tubulus distal, dimana akan terjadi proses
reaapsorpsi atau penyerapan kembali zat-zat yang masih
diperlukan oleh tubuh.
e. Zat-zat yang tidak diserap akan dikeluarkan dari dalam ginjal
melalui tubulus kolektivus. dari tubulus kolektivus ini terbentuklah
urin yang sesungguhnya yang akan selanjutnya dimasukkan
kedalam kandung kemih dan dikeluarkan oleh uretra.
2. Ureter
3. Kandung kemih
4. Uretra
V. REFERENSI
Penuntun anatomi dan fisiologi manusia
Paraf Asisten