Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Semester Tiga (Ganjil) Mata Kuliah
Kewirausahaan kelompok Empat Fakultas Syariah dan Hukum Islam
Prodi Hukum Keluarga Islam Kelompok Satu (1) IAIN Bone
OLEH :
KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING :
ASMAWATI, S.E. SY., ME
Puji syukur atas nikmat yang telah ﷲberikan kepada kita untuk berkah rahmat dan
hidayahnya yang senantiasa mengelilingi kita sebagai ummat-Nya. Terutama untuk karunia
berupa kesehatan yang diberikan untuk menyelesaikan tugas kelompok makalah oleh dosen kami
dengan judul “Ide, Peluang dan TantanganKewirausahaan” dan tidak lupa shalawat kita
tuturkan untuk Nabi Muhammad ﷺsebagai nabi terakhir yang membawa kita menuju zaman
jahiliyah menuju zaman yang lebih baik seperti saat ini.
Kami juga berterima kasih kepada teman-teman yang membantu kami dalam mencari
referensi buku mengenai materi yang akan kami buat, serta masukan-masukan tentang isi
pembahasan makalah kami nantinya.
Alhamdulillah meskipun ada beberapa kesulitan yang kami lalui namun kami bisa
melewati hal tersebut dan menjadikannya sebagai tantangan. Semoga dengan dibuatnya makalah
ini kami bisa banyak menemukan pengetahuan baru melalui buku yang belum pernah kami baca
sebelumnya, meski begitu kami tidak menampik adanya kekurangan, kesalahan ataupun
kekeliruan dari makalah kami dari segi ejaan bacaannya, serta referensi yang kurang. Sehingga
mohon maaf kami ucapkan untuk ketidaksempurnaan makalah kami.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
A. Kesimpulan.................................................................................................. 9
B. Saran .......................................................................................................... . 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah ide akan menimbulkan sebuah peluang besar bagi mereka yang inginmembuka
sebuah usaha, namun pada realitanya banyak di antara kita adalah orang-orang yang berilmu dan
pintar namun tak mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, bahkan mereka yang tidak
mempunyai gelar apapun dan hanya tamatan SMP malah terlihat sukses dari pada mereka yang
bergelar dan akhirnya pengangguran pun terjadi di mana-mana.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ide dan peluang dalam kewirausahaan?
2.Apa saja tantangan dalam kewirausahaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan ide dan peluang dalam kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui tantangan dalam kewirausahaan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
IDE, PELUANG DAN TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN
Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat di bagi menjadi dua
yakni peluang internal dan peluang eksternal. Peluang internal merupakan peluang yang
sudah ada dalam diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Adapun peluang eksternal merupakan peluang yang lahir dari
proses pembacaan kondisi atau respons seseorang wirausaha atas situasi yang menurutnya
berpotensi untuk menjadi peluang (kesempatan pasti ).
1
Muhammad Anwar, Kewirausahaan, (cetakan 1, Jakarta: Prenada, 2014), h.30.
2
2. Perbedaan Ide dan Peluang
Perbedaan utama antara peluang kewirausahaan dengan situasi yang lain adalah dalam
peluang usaha,orang mencari keuntungan yang membutuhkan suatu kerangka pikir yang
baru dari pada sekedar mengoptimalkan kerangka pikir yang telah ada.2
Wirausaha dapat menambah nilai suatu barang atau jasa melalui inovasi.
Keberhasilan wirausaha dapat dicapat apabila wirausaha mengunakan produk, proses dan
jasa –jasa inovasi sebagai alat untuk mengali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan
instrumet penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar menghasilkan hal yang baru
dan menciptakan nilai.
Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang
untuk memenuhi kebutuhan riil pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar
sekaligus menjadi peluang pasar. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang
mungkin terjadi dengan cara:
1) Kemungkinan banyaknya resiko yang dapat dieleminir melalui strategi yang proaktif
2) Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
3) Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Ada tiga bentuk resiko yang dapat dievaluasi :
a. Resiko pasar atau resiko persaingan,
b. Resiko finansial,
c. Resiko teknik.
Zimmerer mengatakan bahwa kreativitas sering kali mencul dalam bentuk-bentuk ide
untuk mengasilkan barang dan jasa-jasa barang. Ide itu sendiri bukan peluang dan tidak akan
muncul bila wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus.
Banyak ide-ide yang betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika
wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang lama. Untuk menjadikan ide bisa
menjadi peluang , ada beberapa cara:
1) Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan caracara atau metode yang lebih
baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya
2) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa
2
Muhammad Anwar, Kewirausahaan, (cetakan 1, Jakarta: Prenada, 2014), h.31.
3
3) Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau
modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan
atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru tentang barang yang dihasilkan perusahaan.
Banyak wirausaha yang berhasil bukan ata ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan
penerapan ide-ide orang lain dan bisa menjadi peluang. 3
3. Sumber Ide dan Peluang Usaha
1) Sumber Ide Usaha
a. Menciptakan Produk Baru Dan Berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misal dalam bentuk barang dan jasa
baru, maka produk baru tersebut harus berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar.
Selain itu, produk dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli dan
pengunanya. Agar berguna tentu saja barang dan jasa itu bernilai bagi konsumen
pelanggan maupun konsumen potensial lainnya.
b. Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus pandai mengamati potensi-potrensi yang dimiliki pesaing.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisis pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal baru.
c. Analisis Produk dan proses Produksi Secara Mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang
dihasilkan memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk
tersebut. Apakah biaya yang dikeluarkan lebih efesien daripada biaya yang dikeluarkan
pesaing.
d. Menaksir Biaya Awal
Menaksir biaya awal yaitu beberapa biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Darimana sumbernya dan untuk apa digunakan . Berapa yang diperlukan untuk operasi,
untuk perluasan dan untuk biaya lainnya.
3
Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.51.
4
e. Mempertimbangkan Risiko Yang Mungkin Terjadi
Resiko yang dimaksud adalah resiko teknik, finansial dan resiko pesaing. Analisis
kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman atau analisis SWOT sangat penting dalam
menciptakan keberhasilan perusahaan baru.4
2) Sumber Peluang Usaha
a. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena
memungkinkan untuk mengalokasikan sumber daya dengan cara yang berbeda dan lebih
potensial. Blau (1978) meneliti kewirausahawan mandiri di AS selama dua dekade dan
menemukan bahwa perubahan teknologi meningkatkan jumlah wirausahawan mandiri.
Demikian juga dengan hasil penelitian Shane (1996) memperlihatkan bahwa jumlah
organisasi dari tahun 1899 hingga meningkatkan seiring dengan meningkatnya perubahan
teknologi.
b. Perubahan politik dan kebijakan
Perubahan politik dan kebijakan terkadang menjadi sumber peluang
kewirausahaan karena perunahan tersebut memungkinkan rekombinasi sumber daya agar
lebih produktif. Delacoxroix dan carool (1993) meneliti Koran Argantina dari 1800-1900
dan Koran Irlandia 1800-1925 yang menemukan bahwa ada hubungan positif antara
perubahan politis dan meingkatnya pertumbuhan perusahaan baru.
Di Indonesia dengan perubahan dalam pemilihan kepala daerah secara langsung,
baik di tingkat nasioal, provinsi dan kabupaten/kota memberikan ruang berwirausaha
sablon, dan percetakan.kebijakan juga dapat menumbuhkan minat berwirausaha.
c. Perubahan Demokrasi
Struktur demografi memmengarusi pola usaha. Kita ambil contoh Yokyakarta.
Yokyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar dan budaya, juga dikenal sebagai daerah
tujuan bagi pensiunan. Hal ini membawa dampak bagi jenis usaha yang dikembangkan di
kota Yokyakarta.5
4
Suryana, Kewirausahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.53.
5
Muhammad Anwar, Kewirausahaan, (cetakan 1, Jakarta: Prenada, 2014), h.31.
5
B. TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM KEWIRAUSAHAAN
1. Tantangan Dalam Membangun Kewirausahaan
Dalam membangun kewirausahaan, kita perlu memerhatikan hal-hal apa saja yang harus kita
susun atau persiapkan terlebih dahulu Agar dapat terhindarnya faktor-faktor penyebab atau
tantangan dalam membangun kewirausahaan. Beberapa tantangan dalam membangun
kewirausahaan, yaitu:
1) Ketidakmampuan Manajemen
Dalam kebanyakan UMKM ( Usaha Kecil Menengah ke Atas ) kurangnya pengalaman
manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama
dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berlaku.
2) Kurang Pengalaman
Pendidikan formal seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan tentang wirausaha. Namun, untuk mengatasi keterbatasan informasi dan
memacu kreativitas, Anda bisa mengikuti berbagai pelatihan wirausaha yang saat ini makin
sering diadakan. Kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pelatihan akan berpengaruh
terhadap minimnya jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produknya.
3) Lemahnya Kendali Keuangan
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi, yaitu:
kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap pelanggan. Banyak
wirausahawan membuat kesalahan.
4) Siap Terima Risiko
Risiko menjadi entrepreneur pasti ada, risiko terbesarnya adalah gagal dan bangkrut.
Bisa dibilang risiko ini menjadi makanan sehari-hari bagi entrepreneur, karena dalam dunia
entrepreneur tidak bisa ditebak seperti dibohongi klien, uang diambil partner bisnis, barang
hilang, dan lain sebagainya. Semakin bertambahnya waktu, Anda sebagai entrepreneur akan
lebih mahir dalam menghadapi setiap risiko.
5) Kehilangan Banyak Waktu
Banyak yang bilang bahwa menjadi entrepreneur waktunya bebas, bisa sesuka hati
kerjanya, memang itu tidak salah. Tetapi jika seorang entrepreneur yang baru merintis
bisnisnya pasti akan membutuhkan banyak waktu untuk memikirkan bagaimana bisnisnya
6
bisa berkembang dan sukses. Berbeda cerita kalau bisnisnya sudah sukses, Anda tidak perlu
kehilangan waktu banyak untuk mengurusinya, cukup menyerahkan kepada salah satu orang
kepercayaan saja.6
2. Hambatan Dalam Kewirausahaan
1) Hambatan Kemampuan
Kemampuan adalah keserasian antara pengetahuan dan keterampilan
yang diperoleh yang meliputi kemampuan hasil pembelajaran dan kemampuan
yang dimiliki dari lahir/bakat. Wirausaha memerlukan pengetahuan dan
keterampilan dalam mengambil keputusan. Zimmerer dan Scarborough (2005)
mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal
dalam menjalankan usaha barunya:
a. Tidak kompeten dalam manajerial
b. Kurang dapat mengendalikan keuangan
c. Gagal dalam perencanaan
d. Lokasi yang kurang memadai
e. Kurangnya pengawasan peralatan
f. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
g. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
2) Hambatan Personal
Keinginan seseorang secara individu/personal untuk menjadi wirausaha
tergantung pada karakteristik personal dan kepribadian wirausaha. Zimmerer
dan Scarborough (2005) mengemukakan bahwa sikap yang kurang sungguh-
sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan
mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar. Ketidakmampuan dalam
melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.7
6
Shafyullah Ahmad, Tantangan dan Hambatan wirausaha,
https://www.academia.edu/40929964/Tantangan_dan_Hambatan_Wirausaha, 04 November 20.
7
Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri, (Cetakan 3, Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.153.
7
3) Hambatan Sumber Daya
8
Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri, (Cetakan 3, Yogyakarta: Deepublish, 2018), h.157.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya kami selaku manusia biasa
menyadari adanya beberapa kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik maupun saran
bagi kami yang bersifat membangun agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam
penyusunan makalah yang selanjutnya dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
10