FAKULTAS FARMASI
SISTEM PENCERNAAN
OLEH :
STAMBUK : 15020200038
KELAS : C2
KELOMPOK : II (DUA)
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2020
LEMBAR KERJA PERCOBAAN
SIMULASI PROSES KIMIA DAN FISIKA DARI PROSES DIGESTI
1. Simulasi Perkiraan Proses Digesti Zat Pati Oleh Enzim Amilase Saliva
I. PENDAHULUAN
I.2.1 Maksud
Mahasiswa mampu melakukan simulasi perkiraan proses digesti zat pati
oleh enzim amilase saliva.
I.2.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana aktivitas enzim dapat
diperkirakan dengan pengujian enzim : Uji IKI dan uju Benedict
b. Mahasiswa dapat mendefinisikan istilah enzim, katalis, hidrolase, substrat
dan kontrol
c. Mahaiswa mampu memahami spesifikasi dari kerja enzim amilase
d. Mahasiswa mampu menyebutkan produk hasil akhir dari digesti karbohidrat
e. Mhasiswa mampu menunjukkan uji kimia yang cocok untuk menentukan
apakah proses digesti dari makanan telah terjadi
f. Mahasiswa mampu mendiskusikan efek yang mungkin terjadi dari pengaruh
pH dan suhu terhadap aktivitas enzim amilase.
I.3 Prinsip
Pada percobaan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang cara
kerja enzim amilase, aktivitas enzim dalam pengujian enzim IKI dan Benedict,
serta proses digesti zat pati oleh enzim amilase saliva.
II.2 Bahan
1. Amilase
2. Strach
3. Matose
4. pH 2,0 Buffer
5. pH 7,0 Buffer
6. pH 9,0 Buffer
7. Deionized Water
8. Benedict
9. IKI
II.3 Prosedur Kerja
Instruksi percobaan
INKUBASI
1. Tarik tabung reaksi ke penahan pertama (1) di unit inkubasi. Tujuh
tabung reaksi lagi secara otomatis ditempatkan di unit inkubasi.
2. Tambahkan zat yang ditunjukkan di bawah ini ke tabung. 1 sampai 8 :
Tabung 1: amilase, pati, buffer pH 7,0
Tabung 2: amilase, pati, buffer pH 7,0
Tabung 3: amilase, pati, buffer pH 7,0
Tabung 4: amilase, air deionisasi, buffer pH 7,0
Tabung 5: air deionisasi, pati, buffer pH 7,0
Tabung 6: air deionisasi, maltosa, buffer pH 7,0
Tabung 7: amilase, pati, buffer pH 2,0
Tabung 8: amilase, pati, buffer pH 9,0
Untuk menambahkan zat ke dalam tabung reaksi, seret tutup pipet
botol pada larutan rak ke atas tabung reaksi.
3. Klik nomor (1) di bawah tabung tes pertama. Tabung akan turun ke
inkubasi satuan. Semua tabung lainnya harus tetap dalam posisi
terangkat.
4. Klik Boil to boil tube 1. Setelah mendidih beberapa saat, otomatis tube
akan naik.
5. Klik angka (2) di bawah tabung reaksi kedua. Tabung akan turun ke
inkubasi satuan. Semua tabung lainnya harus tetap dalam posisi
terangkat
6. Klik Frezee to frezee tube 2. Setelah diam beberapa saat, tube akan
otomatis naik
7. Klik Inkubasi untuk memulai proses. Perhatikan bahwa suhu inkubasi
diatur pada 37 °C dan timer disetel pada 60 menit. Unit inkubasi dengan
lembut akan mengaduk rak tabung reaksi, mencampur isi semua tabung
reaksi secara merata selama inkubasi. Stimulasi memampatkan priod
waktu 60 menit menjadi 10 detik waktu nyata. Jadi apa yang akan
menjadi file Inkubasi 60 menit dalam waktu nyata hanya membutuhkan
10 detik dalam simulasi. Ketika waktu inkubasi berlalu, rak tabung reaksi
akan naik secara otomatis, dan pintu ke kabinet uji akan terbuka.
Setelah pintu lemari pengujian terbuka, perhatikan dua reagen
di lemari pengujian. Tes IKI untuk Kehadiran pati dan reagen benediktus
mendeteksi adanya gula pereduksi, seperti glukosa atau maltosa, yang
merupakan produk pencernaan pati. Di bawah reagen ada delapan
tabung uji kecil yang mana Anda akan membutuhkan sedikit larutan uji
dari sampel yang diinkubasi dalam inkubasi unit, ditambah setetes IKI.
8. Tarik tabung pertama di unit inkubasi ke tabung uji kecil pertama di sisi
kiri lemari pengujian untuk menuang kira-kira setengah dari isi dalam
tabung reaksi ke dalam tabung uji. Langkah decanting secara otomatis
akan diulangi untuk sisa tabung di unit inkubasi.
9. Seret tutup penetes IKI ke tabung pengujian pertama untuk
mengeluarkan setetes IKI ke dalam pengujian tabung. Dropper secara
otomatis akan berpindah dan mengeluarkan IKI ke sisa tabung
10. Periksa tabung untuk perubahan warna. Warna biru kehitaman
menunjukkan pati positif uji. Jika pati tidak ada, campuran akan terlihat
seperti IKI encer, uji pati negatif. Jumlah pati menengah menghasilkan
warna abu-abu pucat. Klik Rekam data untuk menampilkan hasil di grid
(dan catat hasil Anda di bagan 1).
11. Tarik tutup penetes reagen Benedict ke tabung reaksi di penahan
pertama (1) di unit inkubasi untuk membuang lima tetes reagen
Benediktus ke dalam tabung. Penetes akan secara otomatis bergerak
melintasi dan mengeluarkan reagen benedict ke tabung yang tersisa.
12. Klik Rebus. Seluruh rak tabung akan turun ke unit inkubasi dan secara
otomatis rebus isi tabung selama beberapa saat.
13. Periksa tabung untuk perubahan warna. Warna hijau sampai kemerahan
menandakan berkurangnya gula hadir; ini adalah tes gula positif. Sampel
berwarna oranye mengandung lebih banyak gula dari sampel hijau.
Warna coklat kemerahan menunjukkan lebih banyak gula. Sebuah
negative Uji gula ditunjukkan dengan tidak adanya perubahan warna
dari warna biru cerah aslinya. Klik Rekam Data untuk menampilkan
kesusahan Anda di grid (dan catat hasil Anda di bagan 1).
14. Setelah Anda menyelesaikan expriment, ikuti Kuis pasca-lab online
untuk aktivitas 1.
Tube no 1 2 3 4 5 6 7 8
Additives amylase, amylase amylase, amylase, deionized deionize amylase, amylase,
starch, starch, starch, deionized water, d water, starch, starch,
pH 7,0 pH 7,0 pH 7,0 water, starch, maltose, pH 2,0 pH 9,0
buffer buffer buffer pH 7,0 pH 7,0 pH 7,0 buffer buffer
buffer buffer buffer
Incubation Boil Frezee 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for 37°C for
Condition first, first the 60 60 60 60 60 60
then incubate minutes minutes minutes minutes minutes minutes
incubate at 37°C
at 37 °C for 60
for 60 minutes
minutes
IKI test + - - - + - + +
Benedict’ - ++ ++ - - ++ + +
s test
III.2 Pembahasan
Enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhunya tinggi maka akan
menyebabkan rusaknya enzim. Kerusakan pada enzim tersebut menyebabkan
zat pati pad tube 1 tidak memecah menjadi maltosa, sehingga pada test IKI
terjadi perubahan dari warna karamnel menjadi warna biru kehitaman. Jadi,
pada proses pemanasan dapat menyebabkaan menurunnya kerja enzim
sehingga tidak maksimal hingga tidak dapatnya memecah pati menjadi maltosa.
Sedangkan pada proses pendinginan, menyebabkan enzim tidak berfungsi
dengan baik.
Pada tube 3 ketika dilaakukan uji IKI tidak memberikan efek apapun
pada perubhan warnanya. Namun, setelah ditetesi uji Benedict maka yang
terjadi adalah adanya perubahan warna menjadi orange terang yang
menunjukkan adanya kndungan maltosa yang telah terurai oleh pati. Pada tube
3 diberikan perlakuan dengan suhu 37o C dan waktu 60 menit.
Enzim amilase hanya dapat bekerja dengan baik pada rentang pH
antara 6-8. Jika rentang pH cenderung lebih kecil dari pH 6 (1, 2, 3, 4, 5)
ataupun pH lebih besar dari 8 (9, 10, 11, 12, 13, 14) menyebabkan enzim
bekerja kurang maksimal, yang menyebabkan amilum uang dipecah juga
kurang optimal atau setengahnya saja.
Berdasarkan hasil simulasi digesti zat pati oleh enzim saliva lipase kita
dapat mengetahui perbandingan perlakuan dari beberapa tube berdasarkan
campuran senyawa yang dicampurkan kemudian diberi pereaksi IKI dan
pereaksi Benedict. Setelah itu, dapat disimpulkan bahwa terntayata perubahan
pH, Pross pemanasan, pendinginan maupun inkubasi pada 37o C memiliki hasil
yang berbeda-beda. Pada pH < 6 maupun > 8 cenderung bereaksi kurang
optimal. Itulah sebabnya pada lambung, enzim amilase saliva kurang aktif di
dalam lambung, karena di dalam lambung mengandung pH asam ataau < 6.
IV. KESIMPULAN
V. REFERENSI
- Penuntun Anatomi dan fisiologi manusia
- Athur C. Guytun, 1992
- Sumardjo, Damin. 2008. Pengantar kimia. Jakarta : Buku kedokteran EGC.
ParafAsisten