Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Manajemen Keuangan

MANAJEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Jon Efendi. M.Pd

NAMA KELOMPOK :

Adelia Puspitasari 19003043

Nona Syukma Olieva 19003083

Suci Raudatul Qalby 19003108

Susan Komala Sari 19003108

PENDIDIKAN LUAR BIASA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat dan baik. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan sebaik - baiknya. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang sama – sama kita
harapkan memberikan syafaat bagi kita semua dikemudian hari.

Dalam proses pembuatan makalah ini kami berterima kasih kepada semua
pihak yang telah memudahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Karena atas
semua kontribusi semua pihak tersebut kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik mungkin.

Kami menyadari sepenuhnya bahwasanya makalah ini masih sangatlah


jauh dari kata sempurna tak lepas dar/i kami yang begitu banyak kekurangan
pengalaman dan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak guna
membangun kesempurnaan dan kemajuan pembelajaran seluruh mahasiswa
sekalian.

Demikianlah kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan


manfaat bagi dunia pendidikan dan memberikan banyak inspirasi bagi seluruh
pihak atau pembaca.

Padang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Dan Tujuan Manajemen Keuangan...............................................3
B. Kegunaan Tata Tertib Keuangan.......................................................................4
C. Pengurusan Keuangan.........................................................................................5
D. Anggaran Tahunan..............................................................................................6
E. Sumbangan Anggaran Pendidikan.....................................................................7
F. Penyususnan UKOR............................................................................................9
H. Pertanggungjawaban Keuangan.......................................................................10
I. Laporan dan Pemeriksaan Keuangan..............................................................11
BAB PENUTUP III........................................................................................................12
1. Kesimpulan.........................................................................................................12
2. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada mata kuliah disemester III ini terdapat salah satu mata kuliah
yang khusus memperlajari tentang seluk – beluk manajemen pembelajaran
Anak Berkebutuhan Khusus. Mata kuliah tersebut yakninya Manajemen
Pendidikan Khusus (MPK) yang akan mengkaji tentang manajemen
pendidikan di sekolah bagi anak berkebutuhan khusus seperti manajemen
kesiswaan, manajemen kurikulum dan manajemen keuangan serta lain -
lainyna
Pada mata kuliah tersebut, materi yang akan dibahas pada makalah
ini adalah “Manajemen Keuangan” yang memuat tentang pengertian
manajemen keuangan hingga pemeriksaa keuangan dan laporan keuangan.
Akan tetapi tak lepas dari itu semua, mahasiswa lebih ditekankan pada
kemampuan melihat, mengamati serta manganalisa hal yang terjadi di
sekitaranya termasuk bagaimana cara peserta didik tersebut menuangkan
segala ide dari pemikiran – pemikirannya tersebut. Maka dari itu latar
belakangnya penyusunan dan pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas kuliah juga sebagai media pembelajaran daring (dalam
jaringan ) dalam perkuliahan online mata kuliah Manajemen Pendidikan
Khusus itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan dan apa saja tujuan
dari manajemen keuangan?
2. Apa saja kegunaan tata tertib keuangan?
3. Bagaimana pengurusan keuangan?
4. Apa yang dimaksud dengan anggaran tahunan?
5. Apa yang dimaksud dengan sumbangan anggran pendidikan?

1
6. Apa yang dimaksud dengan penyusunan UKOR?
7. Apa yang dimaksud dengan RAPBS?
8. Bagaimana pertanggung jawaban keuangan?
9. Bagaiaman laporan dan hasil pemeriksaan keuangan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dalam pembuatan dan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk melatih kemampuan berpikir, menganalisa dan merumuskan
materi tentang pembelajaran Administrasi dan Supervisi Pendidikan
2. Untuk menambah wawasan bagi peserta didik.
3. Untuk berbagi atau sharing ilmu dan pengetahuan kepada peserta
didiklainnya.

1.4 Manfaat Penulisan


Tak lepas dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan
pada pembuatan makalah ini juga terdapat manfaat dari penulisan
makalah tersebut yakni antara lain sebagai berikut:
1. Membantu dalam belajar dan memahami masalah dan solusinya
2. Menerapkan ilmu yang dipelajari
3. Mampu mengasah kemampuan menulis
4. Menjadikan pribadi yang lebih berfikir kritis saat melihat suatu
permasalahan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Tujuan Manajemen Keuangan.


Manajemen keuangan diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang
harus dilaksanakan oleh manajer keuangan. Tanggung jawab utama
seorang manajer keuangan adalah perencanaan, pengadaan maupun
penggunaan dana dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan.
Dengan kata lain, manajer keuangan bertugas menentukan sumber dana,
mengalokasian dana atau investasi dalam berbagai tujuan perusahaan.
Secara ringkas fungsi utama manajemen keuangan adalah pendanaan,
investasi, dan kebijakan dividen. Administrasi Keuangan adalah upaya
pengelolaan mencakupsemua aktivitas yang berhubungan erat dengan
semua system keuangan untuk mencapai tujuan tiap perusahaanatau
organisasi. Menurut para ahli pengertian administrasi dibagi menjadi 2
yaitu :
1. Arti sempit
Administrasi keuangan dalam arti sempit yaitu segala pencatatan
masuk dan keluarnya keuangan untuk membiayai suatu kegiatan
organisasi kerja yang berupa tata usaha atau tata pembukuan keuangan.
2. Arti Luas Administrasi
Keuangan menurut arti luas yaitu kebijakan dalam pengadaan dan
penggunaan keuangan untuk mewujudkan kegiatan organisasi kerja
yang berupa kegiatan perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban,
dan pengawasan keuangan.
Menurut Ubben, Hughes & Norris (dalam Nurhizrah Gistituati,
2012: 150) kegiatan menajemen keuangan sekolah cukup variatif,
mulai dari yang sangat sederhana, yaitu perencanaan keuangan yang
sangat sederhana, sampai pada pengelolaan keungangan yang sangat
kompleks, akibat dari perencanaan kegiatan yang kompleks. Menurut

3
Depdiknas (2000) bahwa pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan.
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan
sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari
perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah. Pembiayaan pendidikan
hendaknya dilakukan secara efisien.manajemen keuangan merupakan
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan.
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan
kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya,
dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai
pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu
tujuan manajemen keuangan adalah:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan
sekolah
b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
c. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala
sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan
bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-
jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

B. Kegunaan Tata Tertib Keuangan


penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam penanganan keuangan negara.
Seperti diketahui fungsi manajemen ada empat yang disingkat POAC yaitu
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(pelaksanaan), dan controlling (pengawasan). Jadi pengelolaan keuangan
negara dalam pengertian ini adalah rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan sampai pengawasan keuangan negara. Uraian-uraian di atas
menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan negara merupakan suatu
bentuk penerapan fungsi-fungsi manajemen oleh penyelenggaran
kekuasaan negara dalam pelaksanaan tugas dan kewenangannya dalam

4
rangka pencapaian tujuan negara yang termaktub dalam konstitusi
sehingga pengelolaan keuangan negara secara filosofis dapat dimaknai
sebagai suatu upaya untuk mewujudkan tujuan dan fungsi negara
Indonesia. Menurut Bafadal dalam Agustinus Hermino manajemen
keuangan memiliki fungsi sebagai berikut: (1) perencanaan anggaran
tahunan, (2) pengadaan anggaran, (3) pendistribusian anggaran, (4)
pelaksanaan anggaran, (5) pembukuan keuangan, (6) pengawasan dan
pertanggung jawaban keuangan.8 Selanjutnya menurut Agustinus, fungsi
manajemen keuangan pendidikan memiliki makna yang lebih luas yakni:
menyediakan informasi.

C. Pengurusan Keuangan
Menurut Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan
tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan
demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian
aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien.
Menurut Arwidayanto dkk, ruang lingkup manajemen keuangan
pendidikan terdiri dari empat aspek kegiatan yakni: penyusunan atau
perencanaan anggaran (budgeting), pembukuan (accounting),
pemeriksaan, dan pertanggung jawaban.
1. Perencanaan Anggaran (Budgeting) Budgeting adalah kegiatan
mengidentifikasi tujuan, menentukan prioritas, menjabarkan tujuan
kedalam penampilan operasional yang dapat di ukur, menganalisis
alternatif, pencapaian tujuan, dengan analisis cost eff ectiveness,
membuat rekomendasi alternatif.
2. Pembukuan (Accounting) Pembukuan (accounting) dalam manajemen
keuangan pendidikan meliputi dua hal: Pertama, pengurusan
menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima dan
mengeluarkan uang. Kepengurusan ini disebut juga dengan istilah
kepengurusan tata usaha. Kedua, kepengurusan yang menindak lanjuti
urusan pertama yakni menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang

5
dalam pengelolaan keuangan, hendaknya kepala sekolah memberikan
arahan serta bimbingan kepada seluruh staf yang diberikan
kepercayaan untuk mengelola keuangan sekolah.
3. Pemeriksaan (auditing) Pemeriksaan. (auditing) adalah kegiatan yang
menyangkut pertanggung jawaban penerimaan, penyimpanan, dan
pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendahara kepada
pihak-pihak yang berwenang. Terdapat beberapa bentuk auditing
yakni: (1) pemeriksaan laporan keuangan. Kegiatan ini bertujuan untuk
menentukan apakah keseluruhan laporan keuangan merupakan
informasi yang sudah terukur dan terverifikasi sesuai dengan kriteria
tertentu. (2) pemeriksaan (audit) operasional adalah pemeriksaan atas
keseluruhan atau bagian manapun dari prosedur atau metode operasi
suatu organisasi yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan
efisiensi
4. Pertanggung Jawaban Pertanggung jawaban adalah pelaporan dibuat
sebagai bentuk pertanggung jawaban keuangan kepada kalangan
internal lembaga atau eksternal yang menjadi stakeholder lembaga
pendidikan. Menurut Arwildayanto dkk, Pertanggung jawaban
keuangan sekolah dapat diberikan sesuai dengan keperluan mulai
setiap triwulan sekali, satu tahun sekali atau setiap pergantian
kepemimpinan kepala sekolah.

D. Anggaran Tahunan
Mulyadi (2001:56) menyatakan anggaran adalah merupakan suatu rencana
kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan
moneter. Mahsun (2006:145) menyatakan anggaran adalah perencanaan
keuangan untuk masa depan yang pada umumnya mencakup jangka waktu
satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran ini merupakan
perencanaan jangka pendek organisasi yang menerjemahkan berbagai
program ke dalam rencana keuangan tahunan yang lebih kongkret. Usulan
anggaran pada umumnya ditelaah atau direview terlebih dahulu oleh
pejabat yang lebih tinggi untuk bisa dijadikan anggaran formal. Anggaran
adalah alat ekonomi terpenting yang dimiliki pemerintah untuk
mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin

6
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran
merupakan alat utama kebijakan fiskal pemerintah. Anggaran tahunan
dipecah lagi menjadi anggaran triwulan dan anggaran triwulanan dipecah
lagi menjadi anggaran bulan.

E. Sumbangan Anggaran Pendidikan


Fasli Djalal (2002: 123), staf ahli Mendiknas mengemukakan
bahwa paling tidak ada tiga pengertian tentang anggaran pendidikan.
Pertama, anggaran untuk sector pendidikan. Selain untuk anggaran
pendidikan masyarakat umum, dalam pengertian ini juga termasuk
pendidikan yang diselenggarakan oleh departemen lain selain Depdiknas.
Kedua, anggaran Depdiknas, yaitu anggaran pendidikan nasional yakni
semua anggaran pembangunan. Ketiga, anggaran pendidikan nasional,
yakni semua anggaran pendidikan di semua departemen, termasuk
anggaran rutin untuk gaji PNS dan biaya rutin operasional lembaga
Pembiayaan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal ini sesuai amanat
UUSPN Nomor 20 tahun 2003 Pasal 46 ayat (1). Pembiayaan pendidikan
merupakan hubungan saling keterkaitan yang di dalamnya terdapat
komponen-komponen yang bersifat mikro dan makro pada satuan
pendidikan. Setiap komponen memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun
memiliki tujuan akhir yang sama, yaitu:
1. Peningkatan potensi SDM yang berkualitas
2. Penyediaan komponen-komponen sumber- sumber pembiayaan
pendidikan
3. Penetapan sistem dan mekanisme pengalokasian dana; d)
pengefektifan dan pengefisiensian penggunaan dana
4. Akutabilitas (dapat dipertanggungjawabkan) dari aspek keberhasilan
dan mudah terukur pada se tiap satuan pendidikan
5. Meminimalis ter jadinya permasalahan-permasalahan yang terkai t
dengan penggunaan pembiayaan pendidikan.
Terkait dengan model pembiayaan pendidikan, Amhar (dalam Wibisono,
2006) berpendapat bahwa terdapat 4 (empat) model pembiayaan
pendidikan, yaitu:

7
a. Subsidi penuh dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi
b. Pendidikan gratis pendidikan tinggi diberikan kepada peserta didik
sampai usia tertentu
c. Pendidikan gratis diberikan sampai SMA, dan pendidikan tinggi tetap
membayar SPP sekalipun masih menerima subsidi
d. Semua jenjang pendidikan wajib membiayai diri sendiri.
Penggalian sumber dana dapat diperoleh dari upaya kerja sama dengan
industri atau memanfaatkan bantuan CSR (corporate social responsiblity),
membentuk komunitas alumni, atau bersumer dari orangtua/wali peserta
didik.
Pada Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan terdapat kerancuan antara Bab I Pasal 1 Ayat (10) dan Bab IX
Pasal 62 Ayat (1) s/d (5) tentang ruang lingkup standar pembiayaan.
Ketentuan Umum tentang Standar Pembiayaan pada Pasal 1 tampak lebih
sempit dari Pasal 62 yaitu standar pembiayaan pada Pasal 1 adalah
mencakup standar yang mengatur komponen satuan pendidikan yang
berlaku selama investasi, biaya operasi dan biaya. Pada Bab IX: Standar
Pembiayaan, Pasal 62 disebutkan bahwa:
1) Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan
biaya personal.
2) Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat
(1) meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
3) Biaya personal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) meliputi biaya
pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa
mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
4) Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
meliputi:
a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji.
b) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai
c) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

8
5) Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan Peraturan
Menteri berdasarkan usulan BSNP

F. Penyususnan UKOR
Ukor adalah sebuah lembaga Yang berupa mekanisme penganggaran yaitu
mekanisme penganggaran rutin untuk membiayai kegiatan-kegiatan
pendidikan yang bersifat rutin (berulang dalam waktu kurang dari satu
tahun) dalam bentuk usulan kegiatan operasional rutin (UKOR) dan
mekanisme penganggaran pembangunan untuk membiayai kegiatan-
kegiatan pendidikan yang bersifat investasi dalam bentuk usulan kegiatan
operasional (UKOP).

G. Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS)


Menurut Harsono (2007:58), RAPBS adalah serangkaian rencana kegiatan
sekolah yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan belajar dan mengajar pada waktu
tertentu pada waktu yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, dapat
dipahami bahwa RAPBS berisi semua komponen manajemen anggaran,
dari perencanaan hingga pertanggungjawabannya.
Dalam kegiatan perencanaan anggaran pembiayaan pendidikan, kepala
sekolah memiliki kewajiban untuk menggerakkan sumber-sumber
pendanaan pendidikan serta menyusun Rencana Angg78l;aran dan
Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS). Dalam penyusunannya, hendaknya
kepala sekolah melibatkan seluruh stakeholder sekolah sehingga seluruh
anggota masyarakat sekolah merasa bertanggung jawab terhadap
keberhasilan rencana tersebut. Berdasarkan jenisnya, sumber pendanaan
pendidikan dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis yakni :
1. Pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,
Misalnya: Anggaran Rutin (DIK), anggaran operasional, pembangunan
dan perawatan (OPF), Dana Penunjang Pendidikan (DPP), Bantua
Operasional Sekolah (BOS).
2. Wali peserta didik, misalnya SPP.
3. Masyarakat, misalnya: sumbangan perusahaan industri, lembaga sosial
donatur, tokoh masyarakat, alumni, dan lainlain. Untuk dapat

9
menggerakkan sumber-sumber pendanaan tersebut, peran kepala sekolah
untuk menyusun perencanaan yang baik mutlak diperlukan
Agar penyusunan anggaran sekolah atau RAPBS dapat efektif dan efisien,
langkah-langkah yang perlu diambil adalah:
a. menginventarisasi program/kegiatan sekolah selama satu tahun
mendatang
b. menyusun program kegiatan tersebut berdasarkan jenis dan prioritas;
c. Menghitung volume, harga satuan, dan kebutuhan dana untuk setiap
komponen kegiatan
d. membuat kertas kerja dan lembaran kerja, menentukan dana dan
pembebanan anggaran, serta menuangkannya ke dalam format baku
RAPBS
e. menghimpun data pendukung yang akurat untuk bahan acuan guna
mempertahankan anggaran yang diajukan, (Suharsaputra, 2010:272).

H. Pertanggungjawaban Keuangan
Tanggung jawab yang paling penting dari menajer sekolah
terhadap pemerintah, dan juga terhadap komite sekolah, masyarakat, serta
guru-guru adalah laporan mengenai kondisi keungan sekolah (Rebore &
Rebore dalam Narhizrah,2013:185). Penerimaan dan pengeluaran
keuangan sekolah harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara
rutin oleh manajer sekolah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang tua
peserta didik dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dana. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang
berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan lainnya.
Laporan pertanggungjawaban keungan ini penting, agar
pemerintah atau masyarakat pemberi dana tahu untuk apa saja uang yang
telah diberikan ke sekolah dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung
oleh dana tersebut terlaksana atau terimplementasikan sebagaimana yang
direncanakan, serta bagaimana hasil kegiatan yang didukung oleh dana
tersebut, dan bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan tugas utama
sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik

10
I. Laporan dan Pemeriksaan Keuangan
1. Pemeriksaan keuangan
Pemeriksaan keuangan adalah rangkaian perbuatan penelitian atas
penggunan faktor dalam proses administrasi sebagaimana ditetapkan
dalam jumlah anggaran, untuk menjamin penggunaan faktor uang
tersebut sah dan efisien. Agar pelaksanaan anggaran sesuai dengan
ketentuannya dan tidak timbul ketekoran baik pada anggaran organisasi
sebagai keseluruhan maupun anggaran bagianbagiannya, sebelum uang
itu dikeluarkan atau diterima, makadilakukan pengawasan.
Pengawasan tersebut dinamakan “preventieve begrootings bewaking”
(penjagaan anggaran terlebih dahulu). Dengan rumusan yang lain
dinyatakan bahwa pre audit demikian ini dimaksudkan:
a. Dari segi maksudnya diharapkan pelaksanaan anggaran sesuai dengan
ketentuan-ketentuan atau maksud-maksudnya
b. Dari segi sahnya pengeluaran uang apakah tuntutan uang itu sebagai
realisasi anggaran ada dasar hukunya dan akpakah tanda-tanda bukti yang
diperluakan dibuat dengan sesungguhnya dan buktibukti mempunyai
kekuatan hukum yang cukup
c. Dari segi teknis anggarannya, apakah pengeluaran dan penerimaan uang itu
disediann mata anggarannya dan termasuk dalam tahun dinas itu.
2. Pelaporan dan pertanggung jawaban keuangan sekolah
Laporan pertanggungjawaban keungan ini penting, agar
pemerintah atau masyarakat pemberi dana tahu untu k apa saja uang yang
telah diberikan ke sekolah dimanfaatkan, apakah kegiatan yang didukung
oleh dana tersebut terlaksana atau terimplementasikan sebagaimana yang
direncanakan, serta bagaimana hasil kegiatan yang didukung oleh dana
tersebut, dan bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan tugas utama
sekolah, yaitu pembelajaran peserta didik(Concepts & Process, 1985)
.

11
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas
mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan,
pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan sekolah.
Pembiayaan pendidikan hendaknya dilakukan secara efisien.manajemen
keuangan merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan.

2. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan
makalah yang telah di jelaskan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Basri, R. (2013). Analisis Penyusunan Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran


Pada BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 1(4).

Ferdi, W. P. (2013). Pembiayaan pendidikan: Suatu kajian teoritis. Jurnal


pendidikan dan kebudayaan, 19(4), 565-578.

Rida Fironika, K. (2015). Pembiayaan Pendidikan Di Indonesia. Jurnal Ilmiah


Pendidikan Dasar UNISSULA, 2(1), 44.

Putri, A. A. (2000). Administrasi Keuangan. Administrasi Keuangan.

Jambi, K. SISTEM ANGGARAN PENDIDIKAN.

Karianga, H. (2018). Pertanggungjawaban Kerugian Negara Dalam Pengelolaan


Keuangan Daerah. EDUKASI, 16(1).

Zahruddin, Z., Arifin, Z., & Suhandi, A. IMPLEMENTASI PENYUSUSNAN


RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA SEKOLAH. Jurnal
Administrasi Pendidikan, 26(1), 46-56.
.

13

Anda mungkin juga menyukai