1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), 12.
2
Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Penddidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, cet. ke-2 (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2002), 11.
1
2
3
Ki Hadjar Dewantara, Karja I (Pendidikan) (Jogyakarta: Pertjetakan Taman Siswa,
1962), 14-15.
4
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet. ke-4,
2012), 310.
5
Fauzi Rahman, Islamic Parenting (Jakarta: Erlangga, 2011), 10.
3
6
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/04/kemendikbud-bentuk-direktorat-
pembinaan-pendidikan-keluarga-4131-4131-4131, diakses 17 Maret 2020.
7
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=39,
diakses 17 Maret 2020.
4
orang tua lain, sehingga dapat menjadi fasilitas belajar bersama. Orang tua
juga dapat belajar dari pengalaman orang tua lain yang berhasil mendidik
anak-anaknya hingga berhasil.
Ki Hadjar Dewantara menambahkan bahwa keluargalah yang menjadi
lingkungan yang pertama dan utama dalam mendidik anak. Sayangnya, justru
keluarga merupakan pelaku pendidikan yang paling kurang tersiapkan jika
dibandingkan dengan segenap pelaku pendidikan lainnya.8 Disisi lain,
komunikasi yang baik antara keluarga dengan sekolah/ madrasah sangatlah
penting. Kerjasama keduanya, diyakini akan meningkatkan capaian
pendidikan anak-anak bangsa.
Adapun dampak pelibatan keluarga maupun orang tua/ wali peserta
didik dalam pendidikan anak antara lain:9
(1) Meningkatkan prestasi akademik anak, (2) Meningkatkan komunikasi
antara orang tua dan anak, (3) Meningkatkan kehadiran siswa di sekolah,
(4) Mengurangi perilaku disruptif anak, (5) Meningkatkan kepercayaan
diri orang tua, (6) Meningkatkan kepuasan orang tua terhadap sekolah,
(7) Orang tua merasa berhasil, (8) Meningkatkan ekspektasi orang tua
pada anak, (9) Meningkatkan kebiasaan belajar anak, (10) Meningkatkan
keinginan anak untuk melanjutkan sekolah, (11) Meningkatkan
kecenderungan orang tua melanjutkan pendidikan, (12) Sikap dan
perilaku anak yang lebih positif, (13) Meningkatkan moral guru, (14)
Mendukung iklim sekolah yang lebih baik, dan (15) Mendukung
kemajuan sekolah secara keseluruhan.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa partisipasi
masyarakat dan orang tua disekitar sekolah sangatlah penting. Disatu sisi
sekolah memerlukan masukan dalam penyusunan program yang relevan,
sekaligus dukungan dalam pelaksanaannya. Dilain pihak, masyarakat dan
orang tua memerlukan jasa sekolah untuk mendapatkan program-program
pendidikan yang sesuai dengan harapan. Hal ini dipertegas oleh Maisyaroh
bahwa masyarakat perlu membantu penyelenggaran pendidikan agar kualitas
8
Nurmiyati, dkk., Praktik Baik Pelibatan Keluarga (Jakarta: Kemdikbud RI, 2017), x.
9
Nandang Hidayat, dkk., Kemitraan Sekolah dengan Keluarga dan Masyarakat (Jakarta:
Ditjen PAUD dan Dikmas, Kemdikbud, 2016), 14.
5
10
Djum Djum Noor Benty & I Gunawan, Manajemen Hubungan Sekolah dan
Masyarakat (Malang: UM Press Universitas Negeri Malang, 2015), 2.
11
Wawancara langsung dengan Bapak Mustofa, S.Pd.I, M.Pd.I selaku kepala sekolah di
MI Plus Ma’arif NU kabupaten Purbalingga pada tanggal 11 Maret 2020.
12
Rulli Nasrullah, Media Sosial; Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi
(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016), 13.
13
Wawancara via WA dengan Bapak Khotibul Iman, S.Pd, M.Pd selaku guru kelas 3A di
MI Plus Ma’arif NU kabupaten Purbalingga pada tanggal 14 April 2020.
6
14
Wawancara via WA dengan Bapak Khotibul Iman, S.Pd, M.Pd selaku guru kelas 3A di
MI Plus Ma’arif NU kabupaten Purbalingga pada tanggal 14 April 2020.
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ketahui tujuan dari rancangan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan serta
menganalisis penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi guru kelas
dengan wali murid di MI Plus Ma’arif NU Makam Purbalingga.
8
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan gambaran, sumbangan pengetahuan dan wawasan serta
pengembangan teori tentang penggunaan media sosial sebagai sarana
komunikasi guru kelas dengan wali murid di MI Plus Ma’arif NU
Makam Purbalingga.
b. Memberikan informasi mengenai alasan pentingnya kajian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Menambah khazanah ilmiah khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya tentang penggunaan dan pemanfaatan
media sosial sebagai sarana komunikasi antara guru kelas dengan
wali murid yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas
pembelajaran pada pendidikan formal di tingkat dasar.
b. Diharapkan mampu menjadi referensi atau sumbangan bagi guru
maupun madrasah untuk lebih meningkatkan lagi kualitas
komunikasi yang efektif tanpa terkendala ruang dan waktu dengan
orang tua siswa sebagai salah satu upaya mewujudkan tujuan
pendidikan.
c. Menjadi sumber inspirasi, acuan dan bahan kajian/pemikiran lebih
lanjut bagi penulis lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.
E. Landasan Teori
1. Penggunaan Media Sosial
Penggunaan berarti proses, cara, perbuatan memakai sesuatu, atau
pemakaian.15 Penggunaan merupakan kegiatan dalam menggunakan atau
memakai sesuatu seperti sarana atau barang. Menurut Ardianto tingkat
penggunaan media dapat dilihat dari frekuensi dan durasi dari
penggunaan media tersebut.16
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), 852.
15
17
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),
125.
18
https://kbbi.web.id/sosial, diakses 17 Maret 2020.
19
Andreas M. Kaplan & Michael Haenlein, Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media" (Business Horizons, 2010), hal. 59–68.
20
Rulli Nasrullah, Media Sosial; Perspektif Komunikasi..., 11.
10
sama (to co- operate) diantara pengguna dan melakukan tindakan secara
kolektif yang semuanya berada diluar kerangka institusional meupun
organisasi. Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa.
Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi
untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang
bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah
komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai
diri sendiri.21
WhatsApp (WA) dapat digunakan untuk pengguna iPhone,
BlackBerry, serta Symbian. Aplikasi WhatsApp hanya dapat bekerja
untuk sesama pengguna yang memiliki aplikasi WhatsApp. Aplikasi
WhatsApp ini dapat diunduh secara gratis di websitenya. Aplikasi ini
menggunakan nomor telepon ponsel yang diunakan untuk berinteraksi
dengan sesama pengguna WhatsApp. Aplikasi ini memungkinkan
pengguna BlackBerry, iPhone, dan Symbian untuk dapat saling
berkomunikasi satu sama lain. Aplikasi ini menggunakan fitur push
sehingga Anda dapat selalu memberitahukan pesan yang sedang diterima
dan sudah dibaca oleh penerimanya.22
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media sosial adalah proses atau kegiatan yang dilakukan
seseorang dengan sebuah media yang bisa digunakan untuk berbagi
informasi, berbagi ide, berkreasi, berfikir, berdebat, menemukan teman
baru dengan sebuah aplikasi online yang digunakan melalui smartphone
(handphone), dalam konteks ini adalah aplikasi WA.
Adapun klasifikasi media sosial sebagaimana dalam buku
Understanding Social Media, dijelaskan bahwa ada sekitar 6 pembagian
besar, yakni (1) Collaborative project, seperti Wikipedia (2) Blogs and
Microblogs, seperti Twitter (3) Content Communities, seperti Youtube
(4) Social Networking Sites, seperti Facebook (5) Virtual Game Worlds,
21
Ibid.
22
Hartanto ATT., Panduan Aplikasi Smartphone (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010), 12.
11
23
Varinder Taprial & Priya Kanwar, Understanding Social Media (Denmark: Ventus
Publishing ApS, 2012), 30.
24
Hana S. Noor Al-Deen & John Allen Hendricks, Social Media; Usage and Impact
(United Kingdom: Lexington Books, 2012), 61.
25
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), 9.
26
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT
Indeks, 2008) 25-26.
12
31
https://kbbi.web.id/wali, diakses 17 Maret 2020.
32
Megawati Mahalil Asna, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Pola Asuh Orang
Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Sekota Batu”
Tesis, (Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim, 2018)
14
33
Andi Miladiyah, “Pemanfaatan Whatsapp Messenger Info dalam Pemberian Informasi
dan Peningkatan Kinerja pada Sub Bagian Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan” Tesis,
(Makassar: Universitas Hasanuddin, 2017).
34
Irwansyah Suwahyu, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Akhlak dan
Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA UII Yogyakarta” Tesis, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,
2017).
35
Jumiatmoko, “Whatsapp Messenger dalam Tinjauan Manfaat dan Adab” Online Jurnal
of Wahana Akademika, Vol. 3, No. 1 (April 2016), diakses 17 Maret 2020.
36
Edi Suryadi, dkk, “Penggunaan Media Sosial Whatsapp dan Pengaruhnya terhadap
Disiplin Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam” Online Jurnal of
Edukasi Islam, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 07, No. 1 (April 2018), diakses 17 Maret 2020.
15
G. Kerangka Berpikir
Sarana Komunikasi
H. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan paradigma
konstruktivisme. Perspektif interpretivist/constructivist merupakan riset
kualitatif yang memandang dunia sebagai sesuatu yang dikonstruksi,
ditafsirkan, dan dialami oleh orang dalam interaksinya dengan sesama
serta dalam sistem sosial yang lebih luas. Menurut paradigma ini sifat
dasar penelitian adalah penafsiran, sedangkan tujuannya adalah untuk
16
37
S.K. Antwi & K. Hamza, Qualitative and Quantitative Research Paradigms in Business
Research: A Philosophical Reflection. European Journal of Business and Management, 7(3),
2015, 217–225.
38
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), 5.
39
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 234.
17
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2012), 203.
41
Wardani, Teknik Penulisan Karya Ilmiah (Tangerang Selatan: Penerbit Universitas
terbuka, 2013), 2.31.
19
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengambilan dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.42 Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data
tertulis yang berkaitan dengan kajian penelitian ini. Dalam
melakukan pengambilan data, penulis tidak hanya menggunakan
metode observasi dan wawancara tetapi juga menggunakan metode
dokumentasi seperti profil sekolah, foto atau kegiatan penggunaan
media sosial dan lain sebagainya yang berkenaan dengan subjek dan
objek penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang gunakan dalam penelitian ini
merupakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini merupakan
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
fahami, dan tentunya dapat di informasikan kepada orang lain.43
Analisis data dalam penelitian kualitatif lakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama lapangan, dan setelah selesai lapangan, Oleh
karena itu, metode yang gunakan adalah analisis non teknik. Dalam
menganalisis data kualitatif penulis menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, cari tema dan
polanya.44 Jadi, dari data tentang penggunaan media sosial sebagai
sarana komunikasi guru kelas dengan wali murid di MI Plus Ma’arif
NU Makam Purbalingga yang diperoleh dilapangan dengan jumlah
banyak, penulis hanya memilih hal-hal yang penting saja dan
membuang hal-hal yang tidak perlu.
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D…, 240.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D…, 244.
44
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D…, 247.
20
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan rancangan laporan penelitian ini nantinya
dibagi ke dalam tiga bagian besar yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian
akhir. Adapun format penyusunannya mengacu pada buku Panduan Penulisan
Tesis Pascasarjana yang diterbitkan oleh IAIN Purwokerto.
Pada bagian awal terdiri dari cover, pengesahan direktur, pengesahan
tim penguji, nota dinas pembimbing, pernyataan keaslian, abstrak,
transliterasi, moto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, tabel, bagan,
gambar, lampiran dan daftar singkatan. Secara terperinci penulis paparkan
dalam sistematika berikut ini:
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D…, 249.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D…, 252-253.
21
Bab pertama adalah pendahuluan. Pada bab ini berisi latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika pembahasan.
Bab kedua yaitu landasan teori yang meliputi kajian media sosial,
komunikasi, wali murid, dan hasil penelitian yang relevan serta kerangka
berpikir.
Bab ketiga yaitu metode penelitian yang terdiri dari paradigma dan
pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, data dan sumber data,
teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta pemeriksaan keabsahan
data.
Bab keempat yaitu hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi
deskripsi wilayah penelitian, penggunaan media sosial sebagai media
komunikasi guru kelas dengan wali murid serta dampak positif dan negatif
penggunaan media sosial antara guru kelas dengan wali murid.
Bab kelima adalah simpulan, implikasi dan saran. Pada bab ini berisi
simpulan, implikasi dan saran. Kemudian dibagian akhir, selain daftar
pustaka dan riwayat hidup penulis adalah lampiran-lampiran yang terkait
dengan data serta dokumen-dokumen yang diperoleh dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Deen, Hana S. Noor & Hendricks, John Allen, Social Media; Usage and
Impact. United Kingdom: Lexington Books, 2012.
22
Aly, Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2008.
Antwi, S.K. & Hamza, K., Qualitative and Quantitative Research Paradigms in
Business Research: A Philosophical Reflection. European Journal of
Business and Management, 7 (3), 2015.
Asna, Megawati Mahalil, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial dan Pola Asuh
Orang Tua Demokratis terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI
Madrasah Ibtidaiyah Sekota Batu” Tesis. Malang: UIN Maulana Malik
Ibrahim, 2018.
Benty, Djum Djum Noor & Gunawan, I, Manajemen Hubungan Sekolah dan
Masyarakat. Malang: UM Press Universitas Negeri Malang, 2015.
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011.
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.
ke-4, 2012.
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=39,
diakses 17 Maret 2020.
23
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2015/04/kemendikbud-bentuk-
direktorat-pembinaan-pendidikan-keluarga-4131-4131-4131, diakses 17 Maret
2020.
Kaplan, Andreas M. & Haenlein, Michael, Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons, 2010.
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, Cet. ke-XIV. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010.
Nurmiyati, dkk., Praktik Baik Pelibatan Keluarga. Jakarta: Kemdikbud RI, 2017.
Suma, Muhammad Amin, Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.
Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005.
COVER
25
PENGESAHAN DIREKTUR
PENGESAHAN TIM PENGUJI
NOTA DINAS PEMBIMBING
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA)
ABSTRAK (BAHASA INGGRIS)
TRANSLITERASI
MOTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Batasan dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Sosial
1. Pengertian
2. Sejarah
3. Karakteristik
4. Macam-macam
5. Media Sosial WhatsApp
a. Sejarah
b. Penggunaan dan Kelebihan
26
c. Dampak
B. Komunikasi
1. Pengertian
2. Proses Komunikasi
3. Jenis-jenis Komunikasi
4. Komunikasi dalam pendidikan
C. Wali Murid
1. Wali Murid
2. Komite Madrasah
D. Hasil Penelitian yang Relevan
E. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Paradigma dan Pendekatan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
1. Letak dan Keadaan Geografis
2. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya
3. Visi Misi dan Tujuan Pendidikan
4. Struktur Organisasi Madrasah
5. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawannya
6. Keadaan Sarana dan Prasarana
B. Penggunaan Media Sosial sebagai Media Komunikasi Guru Kelas
dengan Wali Murid
C. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Media Sosial antara
Guru Kelas dengan Wali Murid
BAB IV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
27
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Observasi
Lampiran 2 Pedoman Wawancara,
Lampiran 3 Hasil Observasi
Lampiran 4 Hasil Wawancara
Lampiran 5 Dokumen Pendukung (Foto, dll)
Lampiran 6 Surat Ijin & Keterangan Pelaksanaan Penelitian
RIWAYAT HIDUP
PEDOMAN OBSERVASI
28
1 Letak geografis
2 Keadaan lingkungan sekolah dan keluarga wali murid
3 Situasi kelas dan kondisi rumah
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung (HP Android dan
4
Jaringan)
5 Pemahaman atau keterampilan penggunaan media sosial
6 Waktu dan durasi penggunaan media sosial
7 Tema komunikasi atau content yang sering dishare/ dibincangkan
8 Respon terhadap pertanyaan atau postingan
9 Tingkat partisipasi wali peserta didik dan guru kelas
10 Kendala penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi
PEDOMAN WAWANCARA
A. Kepala Madrasah
1. Bagaimanakah latar belakang tujuan didirikanya MI Plus Ma’arif NU
Makam Purbalingga?
2. Kapan dan siapa para pendirinya?
3. Bagaimana kompetensi para guru MI Plus Ma’arif NU Makam
Purbalingga, apakah semua sudah sesuai dengan kompetensi dan
profesinya?
4. Bagaimana jumlah peserta didik dari tahun ke tahun dan ada berapa kelas
total keseluruhan di madrasah ini?
5. Bagaiman komunikasi Bapak selaku kepala madrasah dengan dewan
guru?
6. Apakah semua guru di MI Plus Ma’arif NU Makam Purbalingga
menggunakan HP android untuk komunikasi antar guru?
7. Bagaimana pendapat Bapak tentang media sosial WA?
8. Bagaimana komunikasi paguyuban wali murid di MI Plus Ma’arif NU
Makam Purbalingga?
29
B. Guru Kelas
1. Bagaimana komunikasi Bapak/Ibu guru selama ini dengan Bapak/Ibu
Wali siswa di MI Plus Ma’arif NU Makam Purbalingga?
2. Media apa yang digunakan dalam menjalin komunikasi jarak jauh dengan
para orang tua/ wali siswa?
3. Apa saja bentuk komunkasi yang sudah terjalin selama ini?
4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu guru tentang media sosial WA?
5. Menurut Bapak/Ibu guru, apa saja dampak positif dan negatif dalam
menggunakan media sosial berupa grup WA tersebut?
6. Mengapa Bapak/Ibu guru memilih membuat grup WA sebagai sarana
komunikasi dengan para orang tua/ wali siswa?
7. Bagaimana komunikasi paguyuban orang tua wali siswa di MI Plus
Ma’arif NU Makam Purbalingga dalam menggunakan grup WA?
8. Apa yang Bapak/Ibu tidak sukai dari isi komen/ content dalam grup WA?
9. Bagaimana solusi atau respon Bapak/Ibu jika dalam isi komen grup WA
ada yang tidak sesuai dengan konteks pendidikan?
10. Apa saja yang sering Bapak/Ibu bicarakan dalam grup WA dengan para
orang tua/ wali siswa?
30
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Sejarah Madrasah
2. Letak Geografis
3. Identitas Sekolah
4. Visi, Misi, dan Tujuan
5. Struktur Organisasi
6. Keadaan Guru dan Siswa
7. Sarana Prasarana
8. Daftar Nama Wali Murid
9. Foto Kegiatan Penelitian