Anda di halaman 1dari 12

Stachytarpheta indica Vahl

Sistematika :
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Bangsa :Lamiales
Suku :Verbenaceae
Marga :Stachytarpheta
Jenis :Stachytarpheta indica Vahl.
Sinonim : S. Bogoriensis
Nama Lokal : Pecut kuda, jarong lalaki, ngadi rengga
Morfologi
Stachytarpheta indica Vahl. Merupakan tumbuhan semak yang tumbuh tegak setinggi
20-90 cm. Batang berkayu, bulat, bercabang, dan hijau keputih-putihan. Daun tunggal
berhadapan berbentuk bulat telur dengan ujung meruncing, tepinya bergerigi, pangkal
merunsing, panjangnya 4-9 cm dengan lebar 2-2,5 cm. Pertulangan daun menyirip, berbulu,
tangkai daun 1-1,5 cm dan berwarna hijau. Bungan merupakan bunga majemuk, berbentuk
bulir,tangkai pendek dan kelopak bertajuk empat, panjang bunga 5 mm, berwarna hijau,
mahkota berbentuk tabung, bagian dalam berambut putih, bertaju lima, benang sari berwarna
ungu dan kepala sari berwarna coklat sedangkan kepala putih berwarna kuning. Bentuk
bulirmasih muda berwarna hijau setelah tua berwarna hitam. Akar merupakan akar tunggang.
Manfaatnya :
Rasa pahit dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai pembersih darah, anti radang dan peluruh
kencing (diuretik). Pecut kuda mengandung glikosa flavonoid dan alkaloid. Bagian yang
digunakan adalah herba, bunga dan akar. Herba digunakan untuk pengobatan infeksi dan batu
saluran kencing, sakit tenggorokan karena radang (faringitis), batuk,rematik dan haid tidak
teratur. Bunga dan tangkainya digunakan untuk pengobatan radang hati (hepatitis A). Akar
digunakan untuk pengobatan keputihan (leukore).
Tanaman Sidaguri ( Sida rhombifolia )

Sistematika :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Sida
Spesies : Sida rhombifolia L.
Nama Daerah : Sidaguri
Bioekologi
Tanaman sidaguri dalam bahasa ilmiah disebut Sida rhombifolia atau Sida retusa Linn.
Tanaman sidaguri mudah tumbuh dimana saja, dapat tumbuh liar di tepi jalan, tanah
berumput, hutan, ladang dan tempat lainnya yang mendapat sinar matahari yang cukup.
Sidaguri banyak tumbuh di daerah tropis di seluruh negara belahan dunia baik dataran rendah
maupun dataran tinggi mencapai 1.450 mdpl. Tanaman sidaguri disebut juga saliguri, kahidu
dan nama asing dari sidaguri adalah sida hemp, yellow barleria atau walis-walisan.
Morfologi
Cara mudah untuk mengetahui ciri tanaman sidaguri ini, adalah :
1. Sidaguri termasuk tanaman perdu
2. Dapat tumbuh di daerah tropis, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi tumbuh
mencapai 1.450 mdpl
3. Tinggi tananam sidaguri sendiri 2 m dengan cabang kecil berambut rapat
4. Tanaman sidaguri berdaun tunggal, letaknya berseling, bentuknya bulat telur atau lanset,
tepi daun bergerigi, ujung daun runcing, daun bertulang menyirip, bagian bawah berambut
pendek warnanya abu-abu, panjang daun 1,5-4 cm dan lebar 1-1,5 cm
5. Berbunga tunggal, bunga berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun. Uniknya
bunga sidaguri bermekaran tiap jam 12 siang dan akan layu kembali 3 jam setelahnya.
6. Memiliki buah sidaguri dengan 8-10 kendaga, berdiameter 6-7 mm
7. Akar dan kulit sidaguri bersifat kuat, sehingga kerap kali dimanfaatkan untuk pembuatan
tali.
Manfaatnya :
Sidagori memiliki khasiat anti radang, anti inflamasi, diuretik dan analgesik.
Penggunaan tanaman ini sebagai obat telah lama diyakini masyarakat. Pada awalnya tanaman
ini sering digunakan untuk meng-obati penyakit, diantaranya rematik, demam, disentri, cacing
kremi, bisul dan ketombe. Namun akhir-akhir ini sidagori banyak dimanfaatkan oleh
penderita penyakit asam urat. Pada prinsipnya semua orang mengan-dung asam urat dengan
kadar yang berbeda-beda sesuai dengan kemam-puan metabolismenya. Kadar normal asam
urat di dalam darah berkisar antara 2 - 7 mg% . Bila melebihi dari 7 mg%, maka kondisi
tersebut akan dapat menimbulkan GOUT akibat kristalisasi dalam persendian. Gout adalah
serangan asam urat yang parah sehingga penderita benar-benar merasa kesakitan. Kondisi ini
terjadi akibat ginjal tidak akan sang-gup mengaturrnya sehingga ke-lebihannya akan
menumpuk pada jaringan dan sendi. Tapi jangan salah, kadar asam urat dalam level
rendahpun ternyata berbahaya juga karena dapat menimbulkan sakit akibat pelepasan kristal
dari tempat-nya menempel di persendian. GOUT yang disebabkan oleh asam urat me-mang
muncul sesekali karena meta-bolisme purin yang tidak normal. Makin tinggi kadar purin
dalam darah akan meningkatkan kadar asam urat. Pada beberapa daerah seperti Bogor dan
Jakarta, tanaman ini su-dah banyak diaplikasikan masyara-kat untuk mengobati asam urat
yang terbukti dengan banyaknya informasi di media mengenai pengalaman keberhasilan
menggunakan terhadap tanaman ini. Khususnya di Balitro sendiri, pemanfaatan tanaman ini
sudah banyak dicoba oleh peneliti dan kemanjurannya cukup terbukti.
Phyllanthus niruri

Sistematika :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Geraniales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Phylianthus
Jenis : Phyllanthus niruri L.
Nama lokal : Meniran ( Jawa )
Morfologi
Meniran adalah tanaman semusim, tumbuh tegak, bercabang-cabang, dan tingginya
antara 30 cm-50 cm. Batang Berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50
cm, tidak berambut, hijau, diameternya 3 mm. Daun Merupakan majemuk, berseling, anak
daun 15-24, bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, panjang 1,5 cm, lebar 7 mm, tepi
rata, hijau. Bunga merupakan Bunga tunggal, terdapat pada ketiak daun menghadap ke arah
bawah, menggantung, berwarna putih, daun kelopak bentuk bintang, benang sari dan putik
tidak nampak jelas, mahkota bunga kecil, berwarna putih. Buahnya kotak, bulat pipih, licin,
diameter 2mm, berwarna hijau keunguan, sedangkan Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal
dan berwarna coklat. Akar Merupakan akar tunggang, berwarna putih.
Daun :
Epidermis atas terdiri dari 1 lapis sel dan agak menonjol keluar, epidermis bawah lebih
menonjol dari epidermis atas, pada penampang tangensial sel epidermis atas dan bawah
mempunyai dinding samping yang bergelombang, kutikula jelas dan berbintik. Stomata tipe
anisositik, terdapat pada kedua permukaan, pada permukaan bawah lebih banyak. Jaringan
palisade terdiri dari 1 lapis sel berbentuk silindrik, tebal jaringan hampir setengah tebal
mesofil daun. Pada jaringan palisade dari varietas genuinus terdapat hablur kalsium oksalat
berbentuk prisma berukuran 10 m sampai 15 m; pada jaringan palisade dari
varietas javanicus terdapat hablur kalsium oksalat berbentuk roset berukuran lebih kurang
20 m. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel. Berkas pembuluh tipe kolateral,
tulang daun di dalam mesofil disertai hablur kalsium oksalat berbentuk roset, umumnya
berukuran lebih kecil dari hablur di jaringan palisade.
Batang :
Epidermis terdiri dari 1 lapis sel dengan bentuk memanjang. Korteks terdiri dari jaringan
kolenkim dan parenkim yang berisi butir hijau daun atau berisi hablur kalsium oksalat
berbentu roset besar; kelompok serabut perisikel, berlignin dan tersusun dalam lingkaran yang
terputus-putus. Floem sedikit. Xilem sekunder tersusun radial. Jari-jari xilem terdiri dari 1
sampai 2 deret sel yang agak terentang radial. Dalam parenkim empulur terdapat hablur
serupa hablur di korteks.
Buah :
Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel epidermis, bentuk pipih dengan dinding luar cembung,
kutikula berbintik; di bawahnya terdapat berturut-turut 1 lapis sel parenkim jernih; 2 lapis sel-
sel kecil dengan dinding radial agak menebal, selapis sel serupa jaringan palisade yang jernih
dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin.
Biji :
Di dalam kulit biji terdapat 1 lapis sklerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat
atau segi panjang, dinding luar dan dinding radial lebih tebal dari dinding dalam, berlignin,
lumen berbentuk segi tiga, saluran noktah bercabang-cabang. Endosperm terdiri dari sel-sel
kecil.
Serbuk :
Warna hijau kelabu. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dan bawah serta hablur
kalsium oksalat berbentuk prisma atau berbentuk roset yang berasal dari jaringan palisade
atau parenkim di sekitar berkas pembuluh; fragmen mesofil; fragmen kulit buah dengan
dinding tangensial serupa serabut sklerenkim; fragmen kulit biji tampak tengensial.
Syarat tumbuh :
Meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di hutan-
hutan, ladang ladang, kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak
dipelihara, karena dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur di tempat yag
lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Seperti
juga di sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah terlantar di permukaan.
Manfaatnya :
Herba dan akar digunakan untuk penyakit radang, infeksi saluran kencing, serta untuk
merangsang keluarnya air seni (diureticum), untuk penyebuhan diare, busung air, infeksi
saluran pencernaan, dan penyakit yang disebabkan karena gangguan fungsi hati. Buahnya
berasa pahit digunakan untuk luka dan scabies. Akar segar digunakan untuk pengobatan
penyakit kuning. Dapat digunakan untuk penambah nafsu makan dan obat anti demam.
Passiflora foetida

Sistematika :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora foetida L.
Nama lokal : Rambusa/ermot/ceplukan blungsun
Morfologi :
Rambusa atau ermot adalah nama sejenis buah kecil, yang ketika masak tertutup oleh
perbesaran kelopak bunga. Buah ini juga dikenal dengan pelbagai nama daerah seperti
ceplukan blungsun (Jw.), permot, rajutan, kaceprek atau ki leuleu’eur (Sd.), dan timun
dendang atau timun padang (Mal.)
Herba pemanjat yang berbau kurang enak, 1,5–5 m panjangnya. Batang berambut
panjang jarang. Daun tunggal, bertangkai 1-3 cm, berambut panjang. Helaian daun bundar
telur, berbagi tiga, bertepi rata atau bergigi tidak dalam, dengan ujung-ujung meruncing,
pangkal daun bentuk jantung, 3,5-13 × 4,5-14 cm.
Bunga dengan kelopak tambahan berupa daun pembalut 3 helai, berbagi menyirip
rangkap dengan taju serupa benang teranyam, 1-3 cm. Tabung kelopak bentuk lonceng lebar.
Daun mahkota dengan mahkota tambahan, memanjang 1,5-2,5 cm, putih cerah sering dengan
warna ungu di tengahnya. Tangkai sari pada pangkalnya berlekatan, juga dengan putiknya.
Tangkai putik 3 berbentuk gada.
Buah buni berbiji banyak terbungkus oleh daun pembalut, bulat lonjong, 1,5-2 cm,
kuning jingga apabila masak.
Diduga berasal dari Amerika Selatan, rambusa kini hidup meliar di banyak tempat.
Tumbuhan ini biasa didapati bercampur dengan herba dan semak lainnya di kebun, tegalan,
sawah yang mengering, di pasir pantai, tepi jalan, tepi hutan dan bagian-bagian hutan yang
terbuka disinari terik matahari.
Pada masa lalu rambusa ditanam untuk buahnya, yang manis dan banyak sari buahnya
jika masak. Anak-anak menyukainya. Hanya saja, buah yang muda beracun.Rambusa juga
ditanam sebagai tanaman pagar dan tanaman penutup tanah, untuk melindungi tanah dari
erosi yang berlebihan. Pucuknya yang muda kadang-kadang dimanfaatkan sebagai sayuran.
Manfaatnya :
Tumbuhan obat Passiflora foetida L.secara tradisional telah digunakan untuk
mengobati koreng bernanah, skabies, dan borok pada kaki, suatu penyakit yang diduga karena
aktivitas mikroba tertentu.
Spigelia anthelmia
Sistematika :
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Gentianales
Family : Loganiaceae
Genus : Spigelia
Spesis : Spigelia anthelmia L.
Nama Umum : Wormbush, Wurmkraut, Erva-lombrigueira

Morfologi :
Spigelia anthelmia ini merupakan gulma tahunan tropis yang tumbuh dengan
ketinggiam tidak lebih dari 1 kaki. Batang jarang bercabang dan beruas pendek, tangkai daun
berbulu, tulang daun berbentuk bulat telur. Bunga keluar dari mahkota yang berbentuk seperti
duri dan bunganya berwarna ungu serta berukuran kecil. Buah terdapat pada kedua tangkai
daun berupa kapsul yang biji berkutil. Spigelia anthelmia sangat beracun karena mengandung
bahan kimia alkaloid yang bertindak sebagai spigeline pada jantung terutama bagian
endokardium yang dalam jumlah besar dapat melemahkan jantung sedangkan bagian akar
memiliki kualitas acronarkotika ( dapat menghasilkan narkotika dan efek iritan ).
Manfaatnya :
Suku asli Amerika menggunakan akar spigelia anthelmia dalam merawat tubuh untuk
parasit usus, cacing gelang dan seperti cacing pita. Salain itu, sakit kepala seperti migrain ,
sakit kepala umum, dan sinus infeksi, juga dapat diobati melalui penggunaan spigelia
anthelmia.

Anda mungkin juga menyukai