Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN KELUARGA

I. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Paeran
2. Umur : 49 tahun
3. Alamat : RT 06 Rajek Lor
4. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh
5. Pendidikan Kepala Keluarga : STM
6. Agama : Islam
7. Suku bangsa : Jawa
8. Komposisi keluarga
No Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
1 Ny. Sumehsih P Istri 38 thn SLTA Islam IRT
2 Roni Setiawan L Anak 14 thn SMP Islam Pelajar
3 Ahmad Nursidik L Anak 2.5 thn - Islam -

9. Status imunisasi anggota keluarga (balita)


Status Imunisasi
N Nama BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
o
1 Ahmad Nursidik Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö Ö

10. Genogram
11. Tipe keluarga : Keluarga inti
12. Status sosial ekonomi keluarga : Kurang
13. Aktifitas rekreasi keluarga : Kadang-kadang saja,
tidak rutin
II. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga
dengan anak remaja
2. Riwayat keluarga inti :
a. Tn. Paeran: Menurut pengakuan keluarga, Tn
paeran dalam satu tahun terakhir tidak pernah mengalami sakit berat
yang harus istirahat lama atau harus dilakukan perawatan di Rumah
Sakit. Sakit yang dialami hanyalah sakit ringan seperti batuk pilek tapi
biasanya tidak pernah lebih dari satu minggu sudah sembuh.
b. Ny. Sumehsih: Saat ini Ny. Sumehsih sedang
hamil untuk anaknya yang ke-3. Umur kehamilan 38 minggu. Dalam
kehamilannya saat ini Ny. Sumehsih pertama kali memeriksakan
kehamilannya ke Puskesmas umur kehamilan 3 bulan. Kehamilannya
saat ini telah 3 kali melakukan pemeriksaan, telah imunisasi sebanyak 1
kali dan selalu mengkonsumsi tablet Fe dan vitamin yang diberikan oleh
Puskesmas. Selama mengkonsumsi tablet Fe tidak ada keluhan.
Menurut pengakuan dalam kehamilannya saat ini tidak terdapat
keluhan-keluhan yang serius, biasanya hanya cepat lelah dan pegal-
pegal pada kaki dan sedikit bengkak tetapi jika diistirahatkan hilang.
c. Roni Setiawan: Menurut pengakuan Ibu
anaknya selama ini tidak pernah mengalami sakit berat hanya batuk
pilek ringan dan biasanya cepat sembuh.
d. Ahmad Nurikhsan: Menurut pengakuan Ibu,
sejak kelahirannya sampai dengan usia saat ini anaknya jarang sakit

2
hanya batuk pilek biasa dan biasanya diobati ke Puskesmas langsung
sembuh. Riwayat pemberian makanan tambahan kurang dari 4 bulan.
3. Riwayat keluarga sebelumnya :
Dalam kehamilannya terdahulu Ny. Sumehsih pernah mengalami
Tekanan darah yang tinggi (tekanan systole 160 mmHg) pada saat akan
bersalin sehingga dari Puskesmas harus di Rujuk ke Rumah Sakit Daerah.
Menurut pengakuan keluarga, dari keluarga Ny. Sumehsih maupun
keluarga suami tidak ada yang mengalami sakit berat ataupun penyakit
keturunan.

III. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah : 10 x 8 = m2
a. Denah rumah : 10 meter

1 5

2
2

3 4

Keterangan:
1. Ruangan kosong/Ruang pertemuan
2. Kamar tidur
3. Ruang tamu
4. Dapur

3
5. Sumur

b. Keadaan lingkungan dalam rumah


Rumah keluarga Bapak Paeran merupakan rumah permanent dengan
luas 80 m2 , dengan status kepemilikan pribadi. Dinding terbuat dari tembok
dengan lantai plester. Penerangan yang digunakan adalah listrik. Luas lantai
80 m2. Untuk penerangan ruangan di siang hari selain dari jendela juga
terdapat genteng kaca yang membuat cahaya dapat memasuki ruangan. Pada
setiap ruangan terdapat jendela yang cukup lebar, tetapi pemanfaatannya
kurang. Jendela lebih sering di tutup. Menurut keluarga tidak masalah jika
jendelanya tidak dibuka, karena sudah biasa, cukup dari pintu saja yang
dibuka jika ada tamu. Dapur Terpisah dari ruangan lain, terdapat di belakang
rumah dan terbuka. Penataan alat-alat rumah tangga dan kebersihan kurang.
Secara umum kebersihan rumah kurang dan perabot rumah tidak tertata
dengan baik.
c. Keadaan lingkungan di luar rumah
Halaman depan dimanfaatkan untuk kandang dan tanaman pisang
dan tempat menjemur pakaian. Keadaan kebersihan kandang tampak tidak
terawatt, keluarga mengatakan biasa membersihkan kandang seminggu sekali
tetapi hanya menyingkirkan kotoran-kotoran hewan ke tepi kandang. Untuk
Sumber air bersih dan air minum keluarga memiliki sumur gali dengan
kerekan. Keluarga tidak memiliki kamar mandi dan jamban, sehingga jika
mandi hanya menggunakan air yang ditampung di ember dan terbuka. Air
bekas mandi dan cucian hanya disalurkan ke pekarangan di belakang rumah
dan terbuka. Untuk buang air besar biasanya keluarga buang air besar di kali.
Untuk pengelolaan sampah rumah tangga keluarga membuat lubang
sampah terbuka dan jika seudah penuh sampah dibakar. Letak rumah
Keluarga Bapak Paeran berdekatan dengan Pabrik penggilingan padi,

4
sehingga menyebabkan polusi suara. Menurut keluarga kondisi ini biasa-biasa
saja walaupun kadang terasa mengganggu, tapi lama kelamaan terbiasa.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas : Jarak antar rumah cukup jauh
dibatasi pekarangan kecuali satu tetangga sebelah rumahnya yang hanya
berjarak 2 m dari rumahnya. Menurut pengakuan Ibu hubungan dengan
tetangga di Dusun rajek Lor terutama RT 06 baik dan kekeluargaannya
tinggi dibuktikan dengan perhatian dari tetangga yang cukup besar seperti
dari sebelum melahirkan pun banyak tetangga yang memberinya susu ibu
hamil bahkan perlengkapan bayi. Demikian juga keluarga Tn. Paeran
selalu mempersilahkan tetangganya yang tidak memiliki sumber air untuk
mengambil dari rumahnya. Dalam lingkungan RT 06 juga terdapat
kegiatan-kegiatan seperti ronda, pengajian dan terdapat kegiatan posyandu
balita dan usia lanjut yang menurut keluarga sangat membantu
keluarganya untuk memantau kesehatan anaknya.
3. Mobilitas geografis keluarga : Menurut Ibu Keluarganya biasanya
pergi ke tempat keluarganya tetapi tidak selalu rutin, hanya kadang-
kadang saja jika ada keperluan atau ada acara.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Keluarga besar
tidak memiliki acara khusus pertemuan keluarga yang rutin tetapi hanya
sewaktu-ewaktu jika ada acara di salah satu keluarga, atau saat lebaran.
Interaksi keluarga dengan masyarakat cukup baik, keluarga selalu
mengikuti kegiatan-kegiatan seperti ronda, pengajian, arisan RT.
5. Sistem pendukung keluarga : Saat ini seluruh anggota keluarga
dalam keadaan sehat. Menurut Ibu, keluarga tidak memiliki fasilitas
kesehatan seperti asuransi kesehatan, tidak memiliki tabungan khusus
untuk kesehatan. Tetapi menurut Ibu dukungan keluarga dan tetangga
sangat besar, untuk kelahiran anaknya sekarang keluarganya telah
menyanggupi untuk mencukupi biayanya dengan jaminan sapi.

5
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga : Menurut Ibu,
Komunikasi dalam keluarganya lancar tidak ada hambatan. Mereka
terbiasa saling berkomunikasi terutama bila sedang berkumpul. Bahasa
yang dipergunakan sehari-hari adalah bahasa daerah.
2. Struktur kekuatan keluarga : Dalam keluarga
dalampengaturan sehari-hari ibu lebih berperan, misalnya dalam
menegakan aturan-aturan pada anaknya yang remaja ibu lebih sering
untuk mengontrolnya.
3. Struktur peran (formal dan informal) : Pada Keluarga
Tn. Paeran suami sebagaiu pencari nafkah utama dilakukan oleh Tn.
Paeran dengan baik. Ny. Paeran sebagai ibu berperan membesarkan dan
menngasuh anak-anaknya juga membantu penghasilan keluarga dengan
menjual sayur-sayuran hasil petanian para tetangganya.
4. Nilai dan norma keluarga : menurut Ibu dalam
keluarganya selalu diupayakan jika makan sore selalu bersama-sama.
Keluarga juga memiliki aturan-aturan seperti pada anaknya yang mulai
remaja tidak boleh minum-minuman keras dan tidak boleh sembarangan
bergaul. Pada awalnya ibu tidak membolehkan anknya merokok, tetapi
karena pengaruh lingkungan anaknya sekarang merokok tetapi terbatas
jika sedang berkumpul dengan teman-temannya. Keluarga khususnya anak
ditanamkan untuk saling menghormati terutama pada orang tua.

V. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis keluarga :
Seluruh anggota keluarga saat ini dalam keadaan sehat. Keluarga
memiliki kebiasaan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi 2 kali

6
sehari. Anak balita sering main disekitar halaman rumah dan pelataran rumah
yang kotor dan biasanya anak main tanpa alas kaki.
Keluarga biasa makan 3 kali sehari dengan makanan beraneka ragam.
Dalam konsumsi buah dan susu kadang-kadang. Menurut ibu sejak
kehamilannya porsi makannya tidak bertambah, biasa saja seperti saat tidak
hamil. Pada anaknya yang Balita makanan mengikuti menu keluarganya, ibu
tidak mengkhususkan menu untuk balita. Anaknya juga terkadang pola
makannya tidak teratur terutama makan siang, tetapi biasanya ibu memberikan
makanan lain seperti kue-kue, biscuit dll yang dianggap bisa mengenyangkan.
Anak juga memiliki kebiasaan jajan karena teman-teman sepermainannya
terbiasa jajan sehingga sulit sekali untuk dilarang. Keluarga biasanya istirahat
dari pukul 21 malam sampai dengan pukul 4 pagi. Ibu dan anaknya yang balita
terkadang istirahat siang sekitar 2 jam.
2. Fungsi psikologis keluarga :
Keadaan emosi keluarga baik, satu sama lain saling menyayangi dan
anaknya yang paling besar juga sering berbincang-bincang (curhat) tentang
kesehariannya terutama pada ibu, dengan ayahnya biasanya hanya bicara yang
lebih umum seperti perkembangan politik, permainan bola dll. Anaknya yang
pertama juga tampak sangat menyayangi adiknya yang masih balita. Menurut
keluarga walaupun usia mereka terpaut sangat jauh tetapi kakaknya sangat
menyayangi adiknya.
Kepala keluarga dan anak pertamanya memiliki kebiasaan buruk yaitu
merokok tetapi hanya sebatas diluar rumah dari pergaulannya dengan teman-
teman mereka tetapi jika di rumah tidak.
Dalam pengambilan keputusan biasanya antara suami dan istri di
bicarakan terlebih dahulu. Dalam keseharian dalam keputusan-keputusan rumah
tangga biasanya isteri yang lebih berperan dibandingkan dengan suami. Dalam

7
mencari pelayanan kesehatan saat sakit biasanya keluarga berobat ke PUSTU
karena jaraknya yang dekat.

3. Fungsi sosial keluarga:


Hubungan anggota keluarga dengan orang lain baik, Keluarga selalu
mengikuti kegiatan di masyarakat dan termasuk aktif mengikuti pertemuan-
pertemuan atau undangan-undangan (jagongan).
4. Fungsi spiritual :
Menurut ibu, keluarganya selalu mencoba untuk taat beribadah tetapi
terkadang suaminya dan anak laki-lakinya tidak selalu pergi untuk shalat
jum’at. Anaknya yang pertama terkadang susah sekali jika disuruh shalat jumat.
Menurut ibu hal ini mungkin karena pergaulannya diluar rumah. Untuk
mendukung kegiatan ibadah dalam keluarga, dirumah disediakan tempat khusus
untuk shalat, tetapi biasanya yang sering menggunakan adalah ibu, karena ibu
yang paling sering di rumah. Keluarga meyakini bahwa sehat adalah anugerah
dan jika mengalami sakit merupakan ujian dari Tuhan
5. Fungsi kultural :
Sebagai bagian dari komunitas suku jawa, keluarga Bapak Paeran juga
memiliki pemahaman tentang kesehatan yang banyak dipengaruhi oleh budaya
setempat seperti adanya keyakinan bahwa bila sakit pilek atau masuk angina
dapat diatasi dengasn minuman hangat seperti minuman jahe, sebagai
pemeliharaan terhadap kebugaran tubuh jika terasa letih dengan mengkonsumsi
madu dengan telur ayam kampung dll. Menurut ibu dalam keluarganya
membicarakan masalah seks terutama dengan anaknya yang pertama yang telah
remaja masih dianggap tabu.
6. Fungsi reproduksi :
Keluarga memiliki 2 orang anak dan saat ini mengandung anaknya
yang ke 3.Menurut ibu kehamilannya yang sekarang karena dirinya telat

8
menggunakan alat kontrasepsi tidak seperti saat lahir anaknya yang pertama.
Pada saat melahirkan anaknya yang pertama 50 hari setelah melahirkan
langsung pasang IUD, tetapi setelah kelahiran anaknya yang kedua terlambat.
Keluarga merencanakan untuk menggunakan alat kontrasepsi IUD setelah
kelahirannya nanti, keluarga merencanakan cukup tiga orang anak saja. Ibu
mengatakan meskipun kehamilannya yang sekarang tidak direncanakan tapi
dirinya dan anggota keluarganya yang lain sangat mengharapkan bayinya lahir
dengan sehat dan selamat.
Dalam hubungan suami istri biasnya tidak sering, dalam satu
minggupun belum tentu sekali, apalagi setelah dirinya hamil. Menurut ibu
Semua itu karena malas, tetapi menurutnya suami juga tidak merasa keberatan.
7. Fungsi ekonomi :
Tulang punggung pada keluargaBapak Paeran adalah Suami dengan
pendapatan antara Rp 300.000 sampai dengan Rp 500.000. Dari
penghasilannya ini keluarga gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Menurut Ibu
pendapatan ini tidak cukup untuk membiayai kedua anaknya sehingga ibu juga
turut membantu dengan jualan sayuran dan tidak memiliki tabungan. Untuk
mengantisipasi biaya-biaya seperti biaya pendidikan anaknya keluarga
memelihara sapi dan hasilnya khusus untuk biaya sekolah, tetapi karena dalam
waktu dekat ini juga harus melahirkan maka biaya cadangan anaknya terpakai.
8. Fungsi perawatan kesehatan :
a. Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi keluarga
(pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah): Menurut ibu saat ini masalah kesehatan yang dihadapinya adalah
karena dirinya sedang hamil, padahal menurutnya tidak banyak tentang
pengetahuan kesehatan pada kehamilan yang dia tahu. Menurut ibu
kehamiulan merupakan keadaan yang kondisi kesehatannya harus selalu
dijaga.

9
b. Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang
sedang dialami : Untuk menjaga kesehatan kehamilannya ibu selalu
memeriksakan kehamilannya sesuai dengan anjuran dan mengkonsumsi
tablet penambah darah dan vitamin yang diberikan saat ia memeriksakan
kehamilannya.
c. Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan : Keluarga biasa memeriksakan ke
Puskesmas jika ada anggota keluarganya yang sakit, tetapi untuk
kehamilannya terkadang juga dipewriksakan ke bidan praktek.
d. Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah timbulnya masalah
kesehatan : Menurut ibu untuk mencegah terjadinya kondisi sakit pada
keluarganya dengan makan yang teratur, istirahat yang cukup.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang: Biaya
sekolah anaknya adalah beban pikiran buat keluargaa, tetapi keluarga tidak
menganggap itu sebagai beban yang berat karena waktunya masih ada satu
tahun lagi, karena saat ini anaknya baru kelas 2 SMP.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap
situasi/stressor : Keluarga cukup adaptif dengan stressor yang ada.
Menurut ibu, masalah tidak selalu harus dipikirkan yang penting berusaha
sedikit-demi sedikit tetap berjalan. Demikian halnya dengan suaminya.
Menurutnya keluarganya selalu berusaha menjalani apa adanya.
3. Strategi koping yang digunakan : Menurut ibu,
selama ini keluarganya tidak pernah sampai berselisih paham yang hebat.
Jika suaminya sedang marah biasanya isteri diam atau sebaliknya. Jika
keadannya sudah mereda biasanya mereka membicarakannya.

10
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Ny. Sumehsih
Nyonya Sumehsih adalah seorang ibu hamil dengan umur kehamilan 38
minggu. HPHT; 20 September 2003. Berat badan saat ini : 55 kg, Berat badan
sebelum hamil : 42 Kg, hasil pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut: Tekanan
darah 130/90 mmHg, Nadi 70 x/m, Respirasi 18 x/m, LLA 27 cm. Pemeriksaan
Leopold 1: dibagian fundus adalah bokong. Leopold II: punggung kanan,
Leopold III: Divergen yang menandakan bagain bawah janin sudah masuk pintu
atas panggul, Leopold IV: bagian presntasi adalah kepala dan sudah tidak dapat
digoyangkan. Hasil pengukuran Tinggi Fundus Uteri 34 cm,umur kehamilan 38
minggu, taksiran berat janin : 3565 gram, Punggung kanan, kepala sudah masuk
PAP, DJJ positif.
Ahmad Nursidik
Ahmad Nursidikadalah anak kedua Bapak Paeran dengan usia 2.5 tahun.
Saat ini Berat Badan 11.5 Kg dengan Berat badan lahir 3250 gram, Tinggi
badan 72 cm, LLA 17 cm. Kebersihan gigi dan mulut kurang yang diperlihatkan
dengan terdapat karies gigi. Kuku pendek dan kotor, Telinga kotor. Sesuai
dengan usianya, nursidik telah bisa menggunakan baju sendiri tanpa kancing,
jika ada kancing masih di Bantu. Dalam perkembangan bahasa juga cukup baik,
sudah dapat berkomunikasi dengan orang lain. Dalam latihan toilet training
menurut ibu anaknya belum bisa, sudah bisa bilang tetapi terkadang sambil
kencing di celana.
VIII. HARAPAN KELUARGA
Keluarga terutama ibu sangat mengharapkan tenaga kesehatan yang saat
ini berkunjung ke tempatnya bisa memberikan pengetahuan-pengetahuan

11
yang sanagt dia butuhkan terutama tentang masalah kehamilan,
persallinan, menyusui dan anak balita.

12

Anda mungkin juga menyukai