Anda di halaman 1dari 5

M Yusran l Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana

Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana


Muhammad Yusran1
1
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Diabetes mellitus (DM) dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular berupa retinopati diabetik (RD). Kejadian RD cukup
banyak dan dapat menimbulkan kebutaan jika tata laksana tidak adekuat. Tinjauan kasus ini bertujuan untuk menunjukkan
pentingnya penegakan diagnosis yang cepat dan tepat melalui skrining, serta beberapa modalitas terapi pada RD. Pasien
perempuan dengan penurunan tajam penglihatan secara perlahan sejak 6 bulan disertai timbul bayangan hitam pada mata
kiri yang makin memberat. Pasien menderitaDM, hipertensi, dan hiperkolesterol. Pasien didiagnosis dengan Proliferative
Retinophaty Diabetic (PDR) pada kedua mata dan perdarahan vitreus pada mata kiri. Rencana terapi berupa laser
fotokoagulasi panretinal dan fokal laser/intravitreal anti VEGF untuk mata kanan dan vitrektomi dengan endolaser pada
mata kiri. Skrining rutin RD pada pasien DM perlu dilakukan. Pemeriksaan biomikroskopi, angiografi floresen, ultrasonografi
dan Optical Coherence Tomography (OCT)dapat dilakukan untuk penegakan diagnosis.Beberapa tata laksana RD meliputi
fotokoagulasi laser, steroid intravitreal, vitrektomi dan anti-Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) intravitreal.

Kata kunci: diabetes mellitus, non-Proliferative Retinophaty Diabetic, Proliferative Retinophaty Diabetic, retinopati diabetik.

Diabetic Retinopathy: Diagnosis and Treatment Case Review


Abstract
Diabetes mellitus (DM) can cause microvascular complicationsofretinopathy diabetic (RD). The prevalence of RD is
increasing and can lead to blindness if the management is inadequate. This case aims to demonstrate the importance of
rapid and precise diagnosis through screening and some therapeutic modalities in RD. Female patients with vision loss
gradually since 6 months accompanied by a dark shadow of the left eye. Patients suffer from DM, hypertension, and
hypercholesterolemia. Patients were diagnosed with Proliferative Retinophaty Diabetic (PDR) on both eyes and vitreous
bleeding in the left eye. The therapeutic plan is a panretinal photocoagulation laser and focal lasel/anti VEGF intravitreal
focal for the right eye and vitrectomy with the endolaser on the left eye. It is impotant to do routine RD screening of DM
patients. Biomicroscopic examination, florescent angiography, ultrasound and Optical Coherence Tomography (OCT) can be
performed for diagnosis. Some RD procedures include laser photocoagulation, intravitreal steroids, vitrectomy and
intravitreal anti-Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF).

Keywords: Diabetes Mellitus, Non-Proliferative Retinophaty Diabetic, Proliferative Retinophaty Diabetic.

Korespondensi : dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M, alamat Jl. Soemantri Brodjonegoro No. 1, HP 081272358340, e-mail
dmuhartono@yahoo.com

Pendahuluan serebrovaskular dan kelainan pembuluh darah


Diabetes mellitus (DM) merupakan perifer. Komplikasi mikrovaskular meliputi
penyakit kronik yang banyak diderita di diabetik neuropati, diabetik nefropati dan
seluruh dunia. Prevalensi penderita DM retinopati diabetik (RD).2
mencapai angka 2,8% atau sebanyak 171 juta Gangguan mikrovaskular pada retina
penderita di seluruh dunia pada tahun 2000. disebabkan oleh keadaan hiperglikemia pada
Angka prevalensi ini diperkirakan meningkat pembuluh darah. Keadaan hiperglikemia pada
menjadi 4,4% atau 366 juta penderita pada darah menyebabkan terjadinya kerusakan
tahun 2030.1Indonesia menempati urutan ke- endotel. Selain itu terjadi kehilangan perisit
4 di dunia setelah India, Cina dan Amerika dan penebalan membran basal dari pembuluh
Serikat sebagai negara dengan penderita DM darah sehingga memicu terjadinya oklusi
sebesar 8,4 juta pada tahun 2000, dan kapiler dan iskemi pembuluh darah. Keadaan
diperkirakan akan meningkat menjadi 21,3 ini menyebabkan dekompensasi fungsi
juta penderita pada tahun 2030.1 endotel sebagai sawar darah retina dan terjadi
Penderita DM dapat mengalami edema retina.2-4 Prevalensi RD pada pasien
berbagai macam komplikasi akibat kelainan dengan DM tipe 1 dilaporkan sebesar antara
vaskular. Komplikasi yang terjadi dibagi 0-3%. Prevalensi pasien DM tipe 2 yang baru
menjadi makrovaskular dan mikrovaskular. terdiagnosis didapatkan angka sebesar 6,7-
Kelainan makrovaskular dapat mengakibatkan 3,2%.2 Penelitian oleh Sya’baniyah dkk5 di
terjadinya penyakit kardiovaskular, penyakit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM)

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 578


M Yusran l Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana

menunjukkan RD merupakan komplikasi Growth Factor (VEGF) intravitreal. Tujuan


DMpada organ mata terbanyak kedua (24.5%) penatalaksanaan tersebut adalah untuk
setelah katarak (47.7%). mengatasi edema makula, mencegah
Retinopati diabetik terbagi menjadi berkembangnya RD menjadi tingkat
beberapa stadium, yaitu non proliferatif dan keparahan lebih lanjut dari non proliferatif
proliferatif.Non proliferative diabetic menjadi proliferatif, terjadinya glaukoma
retinopathy (NPDR) ditandai kelainan neovaskular serta mencegah kebutaan. 6-8
mikrovaskular yang tidak melewati membrane Panretinal photocoagulation (PRP)
limitan interna yang ditandai dengan adanya merupakan terapi baku emas pada
mikroaneurisma, area non perfusi kapiler, proliferative diabetic retinopathy (PDR) dan
kerusakan nerve fibre layer, intra retina severe nonproliferative diabetic retinopathy
mikrovaskular abnormalities (IRMAs), dot-blot (NPDR)berdasarkanDiabetic Retinopathy Study
intraretina hemorrhages, edema retina, hard (DRS).6 Studi yang dilakukan oleh DRS
exudates (HE), dan venous beading. Non menunjukkan bahwa pada kelompok dengan
proliferative diabetic retinopathy dibagi PRP didapatkan penurunan angka severe
menjadi ringan, sedang, dan berat. NPDR visual loss (SVL) sebesar 50%.7Teknik laser
berat didefinisikan apabila memenuhi salah yang digunakan pada DRS yaitu 1200
satu aturan 4:2:1 yaitu mikroaneurisma di 4 tembakan atau lebih dengan ukuran 500 µm
kuadran, atau venous beading di 2 kuadran, yang berjarak setengah diameter lesi antara
atau IRMAs di 1 kuadran.NPDR berat memiliki dua tembakan dan dibagi dalam 2 atau lebih
risiko progresifitas menjadi PDR sebesar 15% sesi PRP dengan menggunakan laser argon
dalam 1 tahun. NPDR sangat berat 514 nm.8
diklasifikasikan jika terdapat 2 atau lebih Efek utama dari fotokoagulasi laser
kriteria 4:2:1. NPDR sangat berat memiliki pada retinopati diabetik yaitu meningkatkan
progresifitas menjadi PDR sebesar 45% dalam tekanan oksigen pada lapisan retina bagian
1 tahun.3-4 dalam. Laser yang ditembakkan akan diserap
Proliferative diabetic retinopathy oleh pigmen melanin di lapisan retinal
(PDR) ditandai dengan adanya pigment epithelium (RPE) dan menyebabkan
neovaskularisasi yang dipicu oleh keadaan efek koagulasi pada sel RPE dan fotoreseptor
iskemia. Neovascularization of the disk (NVD) di dekatnya.9 Kematian sel RPE dan
dan neovascularization elsewhere (NVE) fotoreseptor akan mengurangi konsumsi
merupakan tanda utama PDR. oksigen pada lapisan retina luar dan
Neovaskularisasi dapat mencetuskan memberikan jalan pintas bagi oksigen pada
terjadinya perdarahan vitreus dan hifema daerah pembuluh darah koroid berdifusi
spontan. Neovaskularisasi yang terjadi di langsung menuju lapisan retina dalam.
sudut bilik mata dapat mengakibatkan Peningkatan tekanan oksigen akan
glaukoma sekunder.4 mengakibatkan penurunan VEGF10 dan
Diagnosis RD dapat ditegakkan melalui vasokonstriksi arteriol.11 Penurunan VEGF dan
beberapa cara. Pemeriksaan yang dapat vasokonstiksi arteriol akan menyebabkan
dilakukan untuk menegakkan diagnosis RD penurunan proliferasi endotel yang pada
antara lain dengan pemeriksaan akhirnya mengurangi neovaskularisasi.12
biomikroskopi, angiografi floresen, Steroid intravitreal pada beberapa
ultrasonografi dan Optical Coherence penelitian sering digunakan secara intravitreal
Tomography (OCT). Pemeriksaan OCT untuk mengatasi edema makula pada
merupakan pemeriksaan yang bersifat retinopati diabetik. Kelompok kortikosteroid
noninvasif dan pada pemeriksaan ini dapat yang digunakan yaitu triamcinolone
diperoleh gambaran potong lintang (cross acetonide, dexamethasone, dan fluocinolone
sectional) retina serta dapat menilai ketebalan acetonide. Namun pemberian injeksi
makula secara kuantitatif. 6-8 intravitreal steroid ini sering diikuti dengan
Dikenal beberapa cara untuk komplikasi okular seperti katarak, peningkatan
penatalaksanaan RD antara lain fotokoagulasi tekanan intra okular bahkan dapat
laser, steroid intravitreal, tindakan vitrektomi mengakibatkan peningkatan risiko terjadinya
dan pemberian anti-Vascular Endothelial endoftalmitis.13

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 579


M Yusran l Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana

Tindakan pembedahan vitrektomi pinhole dan mata kiri 2 meter hitung jari tidak
diindikasikan pada kasus tractional retinal terkoreksi dengan pinhole. Pemeriksaan
detachment, perdarahan vitreus yang segmen anterior kedua mata dalam batas
menetap, perdarahan pre makular dan edema normal. Pada pemeriksaan funduskopi mata
makula yang diakibatkan vítreomacular kanandidapatkan gambaran mikroaneurisma
traction. Tindakan ini juga memberikan akses di 4 kuadran (lebih dari 20 pada setiap
untuk melakukan tindakan laser fotokoagulasi kuadran), venous beading di 2 kuadran, flame
pada keadaan kekeruhan vitreus akibat shape hemmorage, dan hard exudate di
terjadinya perdarahan vitreus.14 daerah makula serta NVE. Pada mata kanan
Sekarang banyak penatalaksanaan dan didapatkan vitreus keruh, pre retinal
penelitian klinik tentang pemberian anti VEGF hemmorage dan NVD. Tekanan intraokular
pada penatalaksanaan retinopati diabetik mata kanan sebesar 17 mmHg dan kiri sebesar
dengan cara menghambat progresivitas 20 mmHg. Pasien didiagnosis dengan PDR
retinopatia diabetik dan meningkatkan tajam pada kedua mata disertai dengan perdarahan
penglihatan dengan mengatasi edema makula. vitreus pada mata kiri.
Ada beberapa anti VEGF yang biasa digunakan Pasien direncanakan untuk dilakukan
pada penatalaksanaan dan penelitian tersebut tindakan laser fotokoagulasi panretinal dan
antara lain ranibizumab (Lucentis; Genentech, fokal laser/intravitreal anti VEGF untuk mata
South San Francisco, CA) dan aflibercept kanan dan vitrektomi dengan endolaser pada
(Eylea; Regeneron, Tarrytown, NY). mata kiri.
Bevacizumab (Avastin; Genentech, South San
Francisco, CA), yang digunakan pada terapi Pembahasan
kanker kolon juga biasanya digunakan secara Pasien tersebut diatas didiagnosis
off-label dalam tatalaksana edema makula.15 dengan PDR dengan ditandai adanya
Tinjauan kasus ini bertujuan untuk neovaskularisasi pada kedua mata. Menurut
menunjukkan modalitas terapi pada retinopati penelitian ETDRS, peningkatan progresivitas
diabetik dan peran skrining retinopati dari retinopati diabetik terjadi akibat kontrol
diabetik. gula darah yang tidak baik dengan parameter
HbA1c yang lebih dari 7 %, tekanan darah
Kasus yang tinggi dan keadaan
Pasien perempuan berusia 50 tahun hiperkolesterolemia.1-4 Ketiga faktor risiko
datang ke poliklinik mata Rumah Sakit Abdoel tersebut dialami oleh pasien ini sehingga
Moeloek, Bandar Lampung dengan keluhan terjadi progresivitas penyakit yang cepat.
mata kanan dan kiri buram secara perlahan Retinopati diabetik merupakan keadaan
sejak 6 bulan yang lalu. Pasien mengeluhkan penyakit yang dapat dicegah untuk
terdapat bayangan hitam yang menutupi mata menghindari terjadinya kebutaan. Skrining
kiri pasien yang makin lama makin memberat. untuk mendeteksi fase awal dari NPDR
Tidak didapatkan mata merah ataupun nyeri penting untuk menghindari terjadinya PDR.6-9
pada kedua mata. Pasien dengan riwayat Pada pasien ini tidak pernah dilakukan
diabetes mellitus sejak 4 tahun yang lalu pemeriksaan fuduskopi mata dengan dilatasi
dengan kadar gula darah yang tidak pupil selama menderita DM. Tenaga
terkontrol. Pasien juga memiliki riwayat darah kesehatan berperan penting dalam
tinggi dan hiperkolesterol. Pasien tidak pernah menginformasikan dan merujuk pasien untuk
ke dokter spesialis mata untuk memeriksakan dilakukan skrining retinopati diabetik.
matanya dan hanya datang ke optik untuk Penelitian yang dilakukan di Jakarta
membuat kaca mata. Tidak didapatkan didapatkan data hanya 48% pasien yang
riwayat trauma dan penggunaan obat-obat mendapatkan edukasi dan anjuran untuk
jangka panjang yang memiliki efek toksik di memeriksakan mata ke dokter mata. 16
mata (kortikosteroid, etambutol, klorokuin). Penelitian lain yang dilakukan di pusat
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesehatan primer di Bandar lampung
tekanan darah 170/90 mmHg. Pemeriksaan didapatkan 30% pasien DM yang mengikuti
oftalmologi didapatkan tajam penglihatan program PROLANIS menderita NPDR dan 90%
mata kanan 6/30 tidak terkoreksi dengan

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 580


M Yusran l Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana

pasien DM belum pernah mendapatkan Oktober 2011. Jakarta: Departemen Ilmu


pemeriksaan fundus dengan dilatasi pupil. Kesehatan Mata. Fakultas Kedokteran
Tatalaksana retinopati diabetik pada Universitas Indonesia, 2012.
pasien ini yaitu tindakan laser fotokoagulasi 6. Early photocoagulation for diabetic
dan bedah vitrektomi. Saat ini di RSAM belum retinopathy. ETDRS report number 9.
ada fasilitas laser fotokoagulasi sehingga Early Treatment Diabetic Retinopathy
pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan lain. Study Research Group. Ophthalmology
Modalitas terapi yang akan dapat dilakukan 1991;98(5 Suppl):766-85.
saat ini adalah bedah vitrektomi. Poliklinik 7. Photocoagulation treatment of
mata RSAM telah mengusulkan untuk proliferative diabetic retinopathy. Clinical
pembelian laser fotokoagulasi. Alat dignostik application of Diabetic Retinopathy Study
foto fundus, USG mata dan OCT juga (DRS) findings, DRS Report Number 8. The
direncanakan untuk dilengkapi. Diabetic Retinopathy Study Research
Group. Ophthalmology 1981;88(7):583-
Simpulan 600.
Retinopati diabetik merupakan salah 8. Techniques for scatter and local
satu komplikasi mikrovaskular pada DM. photocoagulation treatment of diabetic
Penegakan diagnosis retinopati diabetik sedini retinopathy: Early Treatment Diabetic
mungkin perlu dilakukan melalui upaya Retinopathy Study Report no. 3. The Early
skrining rutin pada pasien DM. Beberapa Treatment Diabetic Retinopathy Study
pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk Research Group. Int Ophthalmol Clin
penegakan diagnosis antara lain pemeriksaan 1987;27(4):254-64.
biomikroskopi, angiografi floresen, 9. Powell JO, Bresnick GH, Yanoff M, Frisch
ultrasonografi dan Optical Coherence GD, Chester JE. Ocular effects of argon
Tomography (OCT).Terdapat beberapa upaya laser radiation. II. Histopathology of
tata laksanaRD, yaitu fotokoagulasi laser, chorioretinal lesions. Am J Ophthalmol
steroid intravitreal, tindakan vitrektomi dan 1971;71(6):1267-76.
pemberian anti-Vascular Endothelial Growth 10. Pournaras CJ, Miller JW, Gragoudas ES,
Factor (VEGF) intravitreal. Husain D, Munoz JL, Tolentino MJ, et al.
Systemic hyperoxia decreases vascular
Daftar Pustaka endothelial growth factor gene
1. Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H. expression in ischemic primate retina.
Global prevalence of diabetes. Diabetes Arch Ophthalmol 1997;115(12):1553-8.
Care 2004;27:1047-53. 11. Stefansson E, Landers MB, 3rd, Wolbarsht
2. Williams R, Airey M, Baxter H, Forrester J, ML. Oxygenation and vasodilatation in
Kennedy-Martin T, Girach A. Epidemiology relation to diabetic and other
of diabetic retinopathy and macular proliferative retinopathies. Ophthalmic
oedema: a systematic review. Eye Surg 1983;14(3):209-26.
2004;18:963-83. 12. Stefansson E. Ocular oxygenation and the
3. Bhagat N, Grigorian RA, Tutela A, Zarbin treatment of diabetic retinopathy. Surv
MA. Diabetic macular edema: pathogenesis ophthalmol 2006;51(4):364-80.
and treatment. Surv Ophthalmol 13. Schwartz SG, Flynn HW,S cott IU.
2009;54:1-32. Intravitreal corticosteroids in the
4. Regillo C, Holekamp N, Johnson MW, Kaiser management of diabetic macular edema.
PK, Schubert HD, Spaide R, et al. Retina and Curr Ophthalmol Rep. 2013. 1(3).
Vitreous. In: Basic and Clinical Science 14. Gupta V, Arevalo JF. Surgical
Course. San Francisco: American Academy Management of Diabetic Retinopathy.
of Ophthalmology, 2011:337-47. Middle East Afr J Ophthalmol. 2013.
5. Sya’baniyah UN, Andayani G, Djatikusumo 20(4): 283–292
A. Prevalensi dan faktor risiko retinopati 15. Moshfeghi DM, Kaiser PK, Michels S,
diabetik pada pasien diabetes mellitus Prenner JL, Midena E, Regillo CD, et all.
berdasarkan skrining fotografi fundus di RS The Role of Anti-VEGF Therapy in the
Cipto Mangunkusumo November 2010- Treatment of Diabetic Macular

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 581


M Yusran l Retinopati Diabetik: Tinjauan Kasus Diagnosis dan Tatalaksana

Edema.Ophthalmic Surg Lasers Imaging among diabetic patients in urban


Retina. 2016;47:S5–14. Indonesia. Arch Ophthalmol.
16. Anriono G, Wang D, Octavianus C, 2011;129(7):930-5
Congdon N. Use of eye care services

JK Unila | Volume 1 | Nomor 3 | 2017 | 582

Anda mungkin juga menyukai