Askep Gagal Jantung
Askep Gagal Jantung
PENGKAJIAN
Hari, tanggal: Sabtu, 8 Mei 2004 Jam: 09.00 WIB Oleh: Suhartanto
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Tn. D
b. Umur : 67 th
c. Alamat : Dusun Sanggrahan RT 01
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Pendidikan : ST
f. Agama : Katolik
g. Suku bangsa : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1. Ny. Sudarsono P Istri 60 SR Katolik IRT
Keterangan; Laki-laki
Perempuan
2
Penderita
Menikah
Tinggal serumah
k. Tipe keluarga
Keluarga Tn. D merupakan extended family dengan lima anggota
keluarga terdiri dari orang tua, anak, menantu, dan cucu.
l. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mengadakan acara rekreasi secara khusus, hanya kadang-
kadang saja dengan waktu yang tidak tentu jalan-jalan dengan keluarga.
Di rumah mendengarkan radio dianggap sebagai aktivitas rekreasi. Bapak
senang sekali dengan kesenian jawa khususnya campur sari, juga anaknya
(Tn. S).
Ny. D mengatakan,” Sejak sakit itu sampai sekarang Bapak masih kontrol
ke dokter, kami juga sudah mencari kartu merah”.
Tn. S mengatakan,” Sudah 5 kali bapak mondok di rumah sakit, 2 kali di
Panti Rapih, sekali di puskesmas, dan 2 kali di Morangan”.
Ny. D pernah masuk rumah sakit dan menjalani operasi di kepala karena
jatuh. Ny. D mengatakan,” Kejadiannya sudah lama Mas, waktu itu saya
jatuh di tepi selokan, saya tidak ingat tiba-tiba saya sudah di morangan
dan kepala saya gundul”.
Tn. S mengatakan,” Di kepala Ibu bekasnya masih itu di jidat kanan atas,
tulangnya sudah diambil, maka Ibu masih sering merasa pusing jika
terkena hawa dingin”.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn. D mengatakan,” Kalau setahu saya, dari garis keturunan saya, tidak
ada yang menderita penyakit seperti saya”. Sedangkan Ny. D
mengatakan,” Keluarga saya juga tidak ada yang menderita penyakit
jantung”.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah:
1) Denah rumah
Rumah keluarga Tn. D terletak di Dusun Sanggrahan RT 01
Kelurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman. Adapun denah rumah sebagai
berikut:
13 m
KT KK KT
11 m RT RK D Halaman Sungai U
KT KT
KM
Halaman RJ
Keterangan: Pintu Jendela
Meja Sumur
4
Tn. D aktif dalam aktivitas dusun juga dalam kesenian campur sari. Tn. D
tercatat sebgai salah satu hansip di Kelurahan Tirtoadi. Anaknya Tn. S
juga aktif dan selalu datang dalam kegiatan rutin seperti; arisan bulanan,
kerjabakti, dan lain-lain. Sedangkan Ny. D juga sama aktif mengikuti
kegiatan di dusun. Tapi sejak sakit kegiatan Tn. D menjadi terganggu. Tn.
D mengatakan,” Sejak saya sakit anak saya ini yang mencari nafkah,
bahkan menggantikan saya jika ada kumpulan di dusun”.
e. Sistem pendukung keluarga
Jarak antara rumah dengan puskesmas ± 1,5 Km, dengan rumah sakit ±
10 Km, dengan pasar ± 1,5 Km. Keluarga Tn. D dulu memiliki sepeda
motor tapi dijual untuk biaya mondok di rumah sakit, sekarang hanya
memiliki sepeda. Anaknya Tn. S memiliki sepeda motor yang digunakan
untuk bekerja.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Keluarga memakai bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-hari. Tidak
ada yang dominan dalam berkomunikasi dan inisiatif bisa dilakukan oleh
siapa saja anggota keluarga. Komunikasi yang digunakan merupakan
komunikasi terbuka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Jika ada permasalahan maka akan didiskusikan dan dimusyawarahkan.
Biasanya Tn. D yang berperan dalam mengambil kesimpulan tapi sejak
sakit perannya digantikan oleh anaknya. Ny. D mengatakan,” Ya anak
saya ini yang menggantikan bapak sejak sakit 6 bulan yang lalu”.
c. Struktur peran formal dan informal
Tn. D berperan sebagai suami, kepala keluarga, orang tua, dan mertua
bagi keluarganya. Tn. D juga berperan sebagai personel grup campur sari.
Ny. D berperan sebagai istri, ibu rumah tangga, orang tua, dan mertua.
Tn. S berperan sebagai anak, suami, orang tua, dan menggantikan peran
Tn. D sejak Tn. D sakit. Ny. D mengatakan,” Ya anak saya ini yang
menggantikan bapak sejak sakit 6 bulan yang lalu”. Ny. SM berperan
7
sebagi ketua dasa wisma, istri, ibu rumah tangga, orang tua, dan menantu
dari Tn. D.
d. Nilai dan norma
Tn. D mengatakan,” Saya selalu menekankan pada anak dan cucu saya
bahwa kesenian jawa harus di lestarikan dan dijaga jangan sampai punah.
Saya juga yakin adanya petunjuk dari Tuhan terhadap semua
permasalahan. Termasuk masalah kesehatan pada diri saya. Mengenai
masalah perbedaan agama bagi saya tidak masalah, karena pilihan itu kan
berdasarkan kemantapan dan hati”.Tn. S mengatakan,” Selama ini tidak
ada masalah atara saya dan bapak yang terkait dengan agama”.
Tn. D melanjutkan,” Kalau urusan kesehatan yang utama dokter atau
puskesmas atau rumah sakit”.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi biologis
1) Keadaan kesehatan
Saat pengkajian Tn. D dalam keadaan kurang sehat, keluarga merasa
Tn. D dalam keadaan sakit tapi sudah mulai membaik. Keluarga Tn.
D mengatakan,” Sejak pulang dari rumah sakit 2 minggu yang lalu
kondisi bapak ya seperti ini, lumayan baik meskipun tidak seperti
dulu”.
Tn. D mengatakan,” Saya itu mudah merasa lelah, bahkan untuk jalan
jauh sudah tidak mampu. Tapi saya tetap usahakan untuk jalan-jalan
pagi meskipun hanya sebentar, jika saya paksakan maka sesak nafas”.
Tn. D menambahkan,” Saya kencing kira-kira 6 kali sehari tapi
jumlahnya sangat sedikit’.
Ny. D dalam keadaan baik tidak ada keluhan. Anaknya (Tn. S),
menantu (Ny. SM), dan cucu (An. CN) juga tidak ada keluhan.
2) Kebersihan perseorangan
Seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan mandi dengan
mengunakan sabun mandi dan sikat gigi dengan pasta gigi 2 kali
8
ingin atau ada tamu. Jumlah air yang diminum rata-rata setiap
anggota keluarga 8 gelas sehari.
8) Pola istirahat
Anggota keluarga rata-rata tidur selama 7-9 jam perhari (pukul 20.00-
05.00). Selain Tn. D, tidak ada anggota keluarga yang memiliki
kebiasaan tidur siang. Tn. S dan Ny. SM hanya kadang-kadang tidur
siang jika merasa capai dan tidak ada kegiatan. Tn. D kalau malam
sulit tidur, hanya bisa tidur 2 jam. Tn. D mengatakan,” Saya beberapa
hari ini sulit tidur, kalau malam dada terasa sesak. Sebenarnya sejak
saya mondok si Morangan, tapi semakin berat beberapa hari ini”.
Keluarga mengatakan,” Bagaimana ya Mas, sudah diberi obat tapi
bapak juga masih sulit tidur”.Keluarga juga mengatakan.” Bapak
kalau tidur dikamar tapi sering juga di sini (kasur di ruang tamu)”.
Sedangkan Tn. D menambahkan,” Saya merasa ngantuk kalau siang
begini”.
b. Fungsi psikologis
1) Keadaan emosi
Selama ini tidak ada masalah yang menyebabkan hubungan antar
anggota keluarga menjadi renggang. Keadaan emosi semua anggota
keluarga stabil. Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup
harmonis.
2) Kebiasaan buruk
Tidak ada kebiasaan keluarga Tn. D yang buruk bagi kesehatan.
3) Pengambilan keputusan
Musyawarah dan diskusi dengan pola komunikasi terbuka tetap
dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut keluarga.
Pengambilan kesimpulan oleh Tn. D sebelum sakit dan digantikan
oleh Tn. S karena keterbatasan Tn. D.
4) Ketergantungan obat/bahan
Ny. D minum obat tradisional cina yang dibeli di Malioboro untuk
menghilangkan rasa pusing dan sakit di kepalanya jika terkena udara
10
dingin. Sejak sakit Tn. D secara rutin minum obat dari dokter.
5) Mencari pelayanan kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke puskesmas atau
ke dokter.
c. Fungsi sosial
1) Tingkat pendidikan
Tn. D tamat ST (setingkat SMP), sedangkan Ny. D tamat SR
(setingkat SD). Anaknya (Tn. S tamat SMP), menantu (Ny. SM tamat
SD), sehingga keluarga Tn. D tingkat pendidikannya cukup dan dapat
menulis dan membaca.
2) Hubungan inter keluarga
Hubungan antar anggota keluarga baik dan cukup harmonis.
3) Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan tetangga baik, saling tolong menolong. Selama
sakit dijenguk dan dibantu oleh tetangga.
4) Kegiatan organisasi sosial
Anggota keluarga aktif mengikuti kegiatan sosial di masyarakat. Tapi
sejak sakit Tn. D menjadi kurang aktif dalam kegiatan di masyarakat.
d. Fungsi spiritual
1) Ketaatan beribadah
Tn. Dan Ny. D beragama katolik, di rumah mereka berdoa dan
mengikuti misa di gereja setiap minggu. Sejak Tn. D sakit tidak dapat
ke gereja tapi kegiatan ibadah tetap dilakukan di rumah. Anak dan
menantunya (Tn. S dan Ny. SM) merupakan pemeluk agama Islam
yang menjalankan sholat 5 waktu serta ibadah lainnya.
2) Keyakinan kesehatan
Keluarga meyakini penyakit pada Tn. D dapat disembuhkan tapi
harus dengan usaha.
e. Fungsi kultural
1) Pengambilan keputusan
11
3) Keadaan ekonomi
Keluarga Tn. DH memiliki keadaan ekonomi yang kurang.
4) Status sosial ekonomi keluarga
Keluarga memiliki status sosial ekonomi bawah.
h. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
1) Mengenal masalah
Keluarga Tn. D tidak tahu mengenai pengertian penyakit gagal
jantung, sebab, dan perawatannya. Keluarga mengatakan,” Kami
hanya tahu sejak 10 bulan yang lalu bapak kena penyakit jantung dan
kami harus hati-hati. Tapi jenisnya apa, sebabnya, dan harus
bagaimana kami belum tahu”.
Tn. D menambahkan,” Waktu dirawat di rumah sakit dulu dokter dan
perawatnya tidak menjelaskan secara rinci mengenai penyakit yang
saya derita, tapi mengenai makanan pantangan saya sudah
diberitahu”. Tn. D juga mengatakan,” Mengapa saya ini kalau
beraktivitas merasa sesak?”
2) Mengambil keputusan yang tepat
Pada mulanya keluarga memberi Tn. D multivitamin, tapi karena
tidak ada perbaikan lalu di bawa ke puskesmas dan dirujuk ke rumah
sakit. Sekarang Tn. D setiap 2 minggu sekali kontrol di Rumah Sakit
Daerah Sleman. Jika ada kejadian yang mendesak maka Tn. D dibawa
ke puskesmas.
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. D berusaha merawat dengan melarang Tn. D
beraktivitas. Ny. D mengatakan,” Kami berusaha merawat bapak
sebaik-baiknya. Semua kebutuhan berusaha kami penuhi. Tidak
bicara keras misalnya, tidak banyak mikir, tidak bekerja, dan banyak
tidur”. Tapi keluarga masih bertanya mengenai aktivitas yag boleh
dilakukan. Keluarga mengatakan,” Kami tahu bapak tidak dapat
bekerja berat, maka bapak kami minta untuk beristirahat saja. Tapi
apakah pada keadaan ini bapak boleh bekerja?”
13
7. PEMERIKSAAN FISIK
No Nama TB BB LLA TD N R S Keteterangan
o
Cm Kg Cm Mm/Hg x/’ x/’ C Keluhan
1. Tn. D 162 50 - 90/60 92 30 36, Mudah sesak nafas
terutama untuk
lem cep 2
beraktivitas, tidak
ah at terdapat edema pada
ekstremitas, kulit teraba
dan dan
dingin dan lembab,
cep dan kapilary refill < 2 detik.
Melaporkan orthopnea,
at gka
tekanan darah sebelum
l aktivitas 90/60 mmHg,
setelah aktivitas 110/70
mmHg. Respirasi
setelah aktivitas 34
kali/menit, berjalan >
10 m tampak lelah dan
beristirahat, melaporkan
ketidaknyamanan
setelah aktivitas.
Tampak mata
merah, tampak
kantong mata,
tampak lelah dan
tidak bergairah.
2. Ny. D 147 47 - 100/80 80 18 37 Saat ini tidak ada
keluhan, pusing jika
terkena udara dingin,
tampak bekas luka
operasi di bagian frontal
lateral kiri.
3. Tn. S 164 45 - 100/70 78 20 374 Tidak ada
4. Ny. SM 162 50 - 110/70 80 18 37 Tidak ada
5. An. CN 110 12 - - 60 24 365 Tidak ada
15
8. HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Keluarga berpendapat masalah yang ada harus diatasi dengan bantuan
medis dan berdoa kepada Tuhan. Tn. D mengatakan,” Saya akan berusaha
sabar dan berusaha mencari kesembuhan dengan mentaati saran dokter”.
b. Harapan terhadap masalah
Keluarga berharap Tn. D dapat sembuh dan beraktivitas lebih banyak .Tn.
S mengatakan,” Harapan kami tentu bapak kembali baik dan tidak perlu
mondok lagi sulur-sukur bisa beraktivitas seperti biasa”.
16
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Prioritas
a. Penurunan cardiac output pada Tn. D
No Kriteria Penghitunga Skor Pembenaran
n
1. Sifat masalah: 3/3 X 1 1 Terdapat tanda-tanda
Tidak/kurang sehat kegagalan jantung kiri
diantaranya sesak nafas
pada saat istirahat.
2. Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Pengetahuan dan
dapat diubah: teknologi perawatan pada
Mudah penderita gagal jantung
sudah maju dan mudah
diakses. Sumber daya
keluarga; tenaga ada,
biaya (kartu merah),
waktu tersedia.
Sumber daya perawat:
jarak dengan puskesmas
dekat.
Sumber daya masyarakat:
adanya bantuan dari
masyarakat sekitar.
3. Potensial masalah untuk 2/3 X 1 2/3 Masalah pelik karena
dicegah: Cukup merupakan penyakit
kronis dengan komplikasi
sitemik.
Lamanya masalah > 6
bulan
Tindakan yang sekarang
dilakukan cukup baik;
membawa ke rumah sakit,
kontrol teratur
Tidak ada kelompok high
risk
4. Menonjolnya masalah: 2/2 X 1 1 Jika tidak ditangani segera
Ada masalah dan perlu maka dapat berakibat
ditangani segera mengancam jiwa.
Keluarga juga tahu
20
Jumlah 3 2/3
Tn. D mengatakan,” Saya beberapa hari ini sulit tidur, kalau malam
dada terasa sesak. Sebenarnya sejak saya mondok si Morangan, tapi
semakin berat beberapa hari ini”.
Keluarga mengatakan,” Bagaimana ya Mas, sudah diberi obat tapi
bapak juga masih sulit tidur”.
Keluarga juga mengatakan.” Bapak kalau tidur dikamar tapi sering
juga di sini (kasur di ruang tamu)”.
Tn. D mengatakan,” Saya merasa ngantuk kalau siang begini”.
DO:
Dyspnea setelah aktivitas
Tampak mata merah
Tampak kantong mata
Tampak lelah dan tidak bergairah
Tampak kasur di ruang tamu dengan alas tikar, lantai dalam keadaan
kotor.
d. Kerusakan/keterbatasan pemeliharaan rumah keluarga Tn. D
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. D menyediakan
lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anggota
keluarga ditandai dengan
DS:
Ny. D mengatakan,” Ya beginilah rumah saya, kotor soalnya saya
tidak mampu membersihkan semuanya inipun anak mantu saya yang
sehari-hari menata rumah”.
Keluarga mengatakan,” Kami tahu keadaan kami ini kurang baik
untuk kesehatan, tapi kami sudah berusaha semampu kami agar kami
tetap sehat”.
DS:
Keluarga Tn. D merupakan extended family
Ventilasi kurang dari 10 %
Rumah tampak gelap
Langit-langit dapur tampak hitam dan kotor
27
D.
1. Perencanaan DX 2
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
2. Intoleransi Umum 1. Kaji pengetahuan keluarga mengenai
aktivitas pada Tn. D mampu perawatan intoleransi pada aktivitas.
Tn. D b.d. melakukan aktivitas 2. Kaji cara perawatan yang telah dilakukan
Ketidakmamp ringan tanpa sesak oleh keluarga.
uan keluarga nafas setelah 5 3. Kaji sumber daya yang ada di keluarga;
merawat minggu perawatan. tenaga, biaya, waktu, peralatan.
anggota 4. Diskusikan dan ajarkan mengenai cara-cara
keluarga yang Khusus konservasi energi.
mengalami Keluarga mampu 5. Minta keluarga untuk menjelaskan ulang
intoleransi hal-hal yang telah diajarkan.
aktivitas
merawat Tn. D 6. Beritahu kepada keluarga pentingnya
karena tidak secara baik aktivitas ringan dengan teknik konservasi
tahu tentang setelah 3 kali energi bagi Tn. D.
keadaan kunjungan, 7. Tanyakan kesanggupan keluarga untuk
penyakit Tn. D dengan kriteria merawat Tn. D.
8. Evaluasi cara perawatan yang dilakukan
hasil: keluarga.
1. Keluarga 9. Motivasi dan beri pujian pada keluarga atas
mampu usaha yang telah dilakukan
menyebutkan
cara perawatan
yang
dibutuhkan
oleh Tn. D.
2. Keluarga
bersedia
melakukan
perawatan.
3. Keluarga
tampak
mempraktekka
33
n perawatan.
1. Perencanaan DX 3
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
3. Kurang tidur Umum 1. Kaji kebutuhan tidur Tn. D.
pada Tn. D Kebutuhan tidur Tn. 2. Kaji kebiasaan Tn. D sebelum tidur.
b.d. D terpenuhi selama 3. Anjurkan keluarga untuk memonitor
ketidakmampu perawatan di rumah. terjadinya sesak nafas saat tidur.
an keluarga 4. Diskusikan cara-cara perawatan pada Tn.
merawat Khusus D; menghindari minum atau hal-hal lain
35
Dx
3. Sabtu, 8 Mei 2004 Jam 10.30 WIB Selasa, 8 Mei 2004 Jam 11.00 WIB
a. Mengkaji kebutuhan tidur Tn. D. S: Tn. D mengatakan hanya bisa
b. Melakukan pengkajian kebiasaan Tn.
D sebelum tidur.
tidur 2 jam dan hal ini sudah sejak
c. Menganjurkan keluarga untuk lama tapi memberat beberapa hari
memonitor Tn. D apakah terjadi sesak ini.
nafas saat tidur. Tn. D mengatakan bahwa ia
biasanya lebih banyak tidur
malam daripada siang karena
kalau siang sering datang tamu.
O: Kebutuhan tidur Tn. D sesuai
dengan usia seharusnya 6-7 jam
sehari semalam.
Melaporkan terjadinya ortopnea.
Mata tampak merah, tampak
kantong mata.
Tampak lelah dan tidak bergairah.
A: Tujuan belum tercapai
Senin, 17 Mei 2004 jam 08.30 WIB
P: Kontrak pertemuan kedua pada
a. Melakukan diskusi cara-cara
perawatan pada Tn. D; menghindari hari Senin, 17 Mei 2004 jam
minum atau hal-hal lain sebelum tidur 08.00 WIB untuk mendiskusikan
yang menjadikan sulit tidur, minum cara perawatan penderita kurang
obat tidur sesuai dengan petunjuk tidur.
dokter, ciptakan lingkungan yang
tenang, posisi tidur fowler untuk
mengurangi sesak nafas.
b. Meminta keluarga untuk menjelaskan Senin, 17 Mei 2004 jam 09.00 WIB
ulang cara perawatan kurang tidur S: Keluarga menyatakan paham
pada Tn. D. cara yang harus dilakukan agar
Tn. D dapat tidur dengan cukup.
Tn. D mengatakan akan mencoba
Selasa, 25 Mei 2004 jam 09.00
saran yang diberikan.
WIB
a. Melakukan evaluasi pemenuhan O: Keluarga mampu menjelaskan
kebutuhan tidur Tn. D. cara-cara membantu tidur.
A: Tujuan tercapai sebagian
P: Evaluasi kebutuhan tidur pada
Tn. D.
Kontrak pertemuan selanjutnya
Selasa, 25 Mei 2004 jam 09.00
WIB.
O: -
A: Tujuan belum tercapai
P: Kunjungi Tn. D di RSUD
Sleman hari Rabu, 20 Mei 2003
1. Perencanaan DX 4
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
4. Kerusakan/ket Umum 1. Kaji kondisi rumah keluarga Tn. D.
erbatasan Keluarga mampu 2. Kaji penggunaan dan penataan peralatan
pemeliharaan memelihara rumah rumah sesuai dengan fungsinya.
rumah menuju rumah sehat 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang
keluarga Tn. D setelah dilakukan 6 dapat dilakukan menuju rumah sehat.
b.d. kali kunjungan. 4. Anjurkan keluarga untuk merubah hal-hal
ketidakmampu kecil yang tidak memerlukan banyak biaya
an keluarga Khusus dan tenaga; membuat lubang sampah di
Tn. D Setelah dilakukan depan dan belakang rumah, selalu
menyediakan membersihkan rumah tiap hari, menata
lingkungan
kunjungan 3 kali perabotan, membuka jendela.
yang keluarga Tn. D 5. Motivasi keluarga untuk menciptakan
mendukung mampu rumah sehat.
pertumbuhan memodifikasi 6. Evaluasi hal-hal yang telah didiskusikan.
dan lingkungan rumah
perkembangan
anggota
sehingga
keluarga mendukung
pertumbuhan dan
perkembangan
anggota keluarga
dengan kriteria:
1. Keluarga
menyatakan
akan berupaya
semampunya
merubah
rumah agar
menjadi rumah
sehat.
2. Tampak
adanya
perubahan
38
menuju rumah
sehat.
No Pelaksanaan Evaluasi
Dx
4. Jumat, 14 Mei 2004 Jam 14.00 WIB Jumat, 14 Mei 2004 Jam 14.30 WIB
a. Mengkaji kondisi S: Keluarga mengatakan sudah sejak dulu
rumah seperti ini. Rumah juga sudah dibagi
rumah keluarga Tn. D. menjadi 2 bagian untuk anak-anak Tn. D.
b. Mengkaji penggunaan Ny. D mengatakan anak mantu saya yang
dan penataan ruangan dan perabotan di sehari-hari menata rumah.
dalam rumah. O: Keluarga Tn. D merupakan extended family.
c. Melakukan diskusi Ventilasi kurang dari 10 % .
Rumah tampak gelap.
dengan keluarga tentang hal-hal yang Langit-langit dapur tampak hitam dan kotor.
dapat dilakukan menuju rumah sehat; Memasak memakai kayu bakar dan tidak ada
membersihkan lingkungan rumah
secara teratur. cerobong asap.
Lantai plester dengan keadaan berdebu dan
lembab.
Jarak sumur dengan wc < 10 m.
Air sisa-sisa mandi dan memasak dibuang ke
sungai dengan saluran terbuka.
A: Tujuan belum tercapai
P: Kontrak pertemuan kedua pada hari Selasa,
18 Mei 2004 Jam 08.00 WIB untuk
mendiskusikan hal-hal yang dapt dilakukan
untuk menuju rumah sehat tanpa keluar
banyak biaya dan tenaga.
39
Selasa, 18 Mei 2004 Jam 08.00 WIB Selasa,18 Mei 2004 Jam 08.30 WIB
a. Melakukan diskusi dengan keluarga S: Keluarga menyatakan akan berusaha merubah
kebiasaan yang kurang baik untuk kesehatan.
mengenai hal-hal kecil yang dapat Tn. S mengatakan akan membuat lubang
dilakukan yang tidak memerlukan sampah dan membersihkan rumah tiap hari.
banyak biaya dan tenaga; membuat O: Jendela tampak tidak dibuka, lantai berdebu,
lubang sampah di depan dan belakang rumah tampak gelap.
rumah, selalu membersihkan rumah A: Tujuan tercapai sebagian
tiap hari, menata perabotan, membuka P: Evaluasi pelaksanaan modifikasi rumah.
jendela. Kontrak pertemuan selanjutnya Selasa, 25
Mei 2004 jam 10.30 WIB.
b. Memberi motivasi keluarga untuk
melakukan tindakan.
1. Perencanaan DX 5
pengambil
keputusan.
b. Keluarga dapat
menjelaskan
apa yag
dimaksud
dengan
pergeseran
peran.
No Pelaksanaan Evaluasi
Dx
5. Sabtu, 8 Mei 2004 Jam 11.00 WIB Sabtu, 8 Mei 2004 Jam 11.30 WIB
a. Melakukan pengkajian tingkat S: Keluarga menyatakan secara
pengetahuan keluarga mengenai peran
formal dan informal masing-masing
sosial mereka aktif dalam
anggota keluarga. berbagai kegiatan dan selama ini
b. Menilai sumber daya yang dimiliki belum pernah terjadi konflik yang
keluarga; tingkat pendidikan, tingkat membuat permusuhan antar
penerimaan terhadap informasi. anggota keluarga.
c. Diskusikan mengenai keadaan
keluarga sekarang ini.
O: Tingkat pendidikan keluarga
cucup, sema anggota keluarga
dewasa dapat membaca dan
menulis.
Keluarga menyambut baik diskusi
yang dilakukan, tampak adanya
41
keterbukaan.
A: Masalah belum terpecahkan
Sabtu, 29 Mei 2004 Jam 17.00 WIB
P: Lakukan kunjungan ke dua pada
a. Me hari Sabtu, 29 Mei 2004 Jam
lakukan diskusi mengenai peran pada 17.00 WIB untuk melakukan
anggota keluarga. diskusi mengenai adanya
b. Me perubahan peran.
lakukan terminasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bailon dan Maglaya. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga. Depkes RI. Jakarta
FIK UI. 2000. Kumpulan Makalah Pelatihan Asuhan Keperawatan Keluarga. FK
UI. Jakarta
Carpenito, L.J. 1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta
Hinchliff Sue. 1999. Kamus Keperawatan. Edisi 17. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Hudak, M.C., Gallo, M.B. 1996. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik.
Volume II. Edisi VI. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
NANDA. 2000. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2001-2002.
NANDA. Philadelphia
Price, A.S., Wilson, M.L. 1995. Patofisiologi: Konsep klinis Proses-proses
Penyakit. Buku 2. Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Soeparman, dkk. 1987. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi 2. UI Press. Jakarta
43