Anda di halaman 1dari 29

KERANGKA KONSEP

1. Pengertian Krangka konsep


Kerangka konsep adalah :
Hubungan antara konsep yang dibangun berdasarkan hasil/hasil-hasil studi
empiric terdahulu sebagai pedoman dalam melakukan penelitian
Kerangka konsep penelitian pada dasamya adalah kerangka hubungan antara
konsepkonsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
dilakukan.
Dengan kata lain Kerangka konsep diartikan suatu hubungan atau kaftan antara
konsep satu terhadap konsep yang lain atau variabel-variabel dari masalah yang ingin
diteliti
Tujuan kerangka konsep:
1. Memberikan arch strategi dan pendekatan penulis untuk memecahkan masalah
2. Menggambarkan secara menyeluruh konsep yang digunakan dalam penelitian,
dan sekaligus dapat menyajikan hubungan antara variabel dan faktor yang
digunakan
3. Menghindari kesalahan yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan
dapat mengambil manfaat dari pengalaman mereka.
Cara merumuskan kerangka konsep :
1. Tentukan variabel penelitian baik dependen maupun independen
2. Buat kerangka yang mengacu dari kerangka teori
3. Konsep pads dasamya suatu yang abstrak sehingga susah untuk diukur. Agar
dapat diukur konsep dijabarkan dalam suatu variabel variabel.
4. Dari tinjauan pustaka dan kerangka teori, maka dikembangkan kerangka
konsep
5. Kerangka konsep merupakan bagian yang mengungkapkan strategi dan
pendekatan penulis untuk memecahkan masalah. 1.
6. Kerangka konsep menggambarkan secara menyeluruh konsep yang
digunakan dalam penelitian dan menyajikan variabel-variabel yang diteliti
7. Kerangka konsep pada dasamya adalah gabungan dari beberapa teori- teori
yang akan digunakan dalam sebuah penelitian
8. Kerangka konsep digambarkan dalam bentuk skema.

Contoh kerangka konsep:


Judul Penelitian
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI di Puskesmas X
tahun 2019 .
(variabel independennya : pendapatan keluarga, ketersediaan waktu, sikap
petugas dan orang tua) Kerangka konsep ini disusun mengacu pada kerangka teori
Green.L (2005)
Gambar 2.2
Kerangka konsep :

adalah : Pendidikan, Pengetahuan, sikap, persepsi,

Variabel Indepeneden Variabel Dependen

1. Pendidikan
2. Pendapatan Perilaku
keluarga pemberian ASI
3. Ketersedian
waktu.
4. Sikap petugas dan
orag tua.

Contoh 2 kerangka konsep :


Judul penelitian :
Hubungan Teknik Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Di Rs Xtahun 20...
Kerangka konsep ini disusun mengacu pads kerangka teori (Moison, 2000)
Gambar 2.2.
Kerangka Konsep

Variabel Independen (X-) Variabel Dependen (Y)

Teknik Komunikasi Tingkat Kepuasan Pasien


Teraupetik Perawat

Contoh 3 kerangka konsep:


Judul Penelitian :
Faktor'-faktor yang berhubungan Kunjungan ANC di Puskesmas X tahun .... (variabel
independennya adalah : Pengetahuan, sikap, kepercayaan dan nilai) Kerangka konsep ini
disusun mengacit pads kerangka teori Green.L (2005)

Berdasarkan kerangka teori Green.L (2005) yang dilah dibahas pads Bab II maka kerangka
konsep pads penelitian ini adalah :

Gambar 2.2
Kerangka konsep

Variabel Independen/Bebas Variabel Dependen/Terikat

Factor Predisposisi :
1. Pengetahuan Kunjungan Antenatal
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai

Latihan
Rumuskan kerangka teori penelitian untuk judul penelitian dibawah ini:
1. Hubungan Antara Wim Kei* Etos Ker a Dan Disiplin Ker a Dengan Produktivitas Ker a
Para Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit "A" Lampung Tahun
2. Efektifitas Penggunaan Posisi Tangan Dengan Telungkup Pada Waktu Pemasangan Infus
Di Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
3. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kineda Perawat Di Rsud Kalianda
4. Lampung Selatan Tahun ....
5. Efektifitas Perawatan Luka Dengan Kasa Kering Dan Kasa Basah Nacl Dalam Proses,
Penyembuhan Luka Bersih Di Poli Bedah Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
6. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien
Post Op Apendiktomi Di Pav GI Dan G2 Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
7. Hubungan Tingkat Stres Dan Frekuensi Kekambuhan Pada Pasien Penyakit Jantung
Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
8. Hubungan Bimbingan Orang Tua Dengan Perkembangan Kemapuan Dasar Anak Usia
Prasekolab (3-5 Th.) Di TK PGRI "A" Lampung Tahun....
9. Perbandingan Antara Pola Eliminasi Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaaan Keagle
Exercise Pada Pasien Post Operasi BPH Di Pav GI Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
10. Pengaruh Imobilsasi Yang Lama Terhadap Tingkat Depresi Pada Pasien Post Operasi
Fraktur Ekstremitas Bawah Di Ruang Bedah Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
11. Hubungan Antara Penggunaan Sumber Air Dengan Kejadian Diare Di RT. 01 RW. 03
Desa "A" Lampung Tahun....
12. Faktor Factor Yang Berhubungan Remaja Dalam Penyalahgunaan NAPZA Di Lembaga
Pemasyarakatan "A" Lampung Tahun....
13. Hubungan Antara Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana
Dengan Kepuasan Pasien Di Ima Bedah Dan Irna Medik RSU "A" Lampung Tahun....
14. Hubungan Antara Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang
Rawat Inap RSUD "A" Lampung Tahun....
15. Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut Usia Di
UPTD " A"
16. Hubungan Status Pekedaan Ibu Dengan Kemampuan Personal Sosial Anak Usia
Prasekolah Di PAUD "A"
17. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Usia Pra Lansia Di RT 01 RW
04 "A"
18. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi Dan Metode Simulasi Terhadap
Pengetahuan Lansia Tentang Diit DM Di Posyandu Lansia " A" Desa
19. Efektifitas Pendekatan Positive Deviance Melalui Pos Gizi Pada Status Gizi Balita KEP
Di Desa. "A"
20. Hubungan Antara Obesitas Dengan Penyakit Hipertensi Pada Mahasiswa STIKES "A"
Lampung Tahun....
21. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi S1 Tingkat II
STIKES "A" Lampung Tahun....
22. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi Dan Ceramah Terhadap
Kemampuan Menggosok Gigi,Pada Anak Usia 6 Tahun Di Tk. "A" Lampung Tahun....
23. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Anak Usia 4-5 Tahun Di
Kelurahan "A"
24. Hubungan Pengetahuan Lansia Tentang Pentingnya Kegiatan Posyandu Lansia. Dengan
Keaktifan Datang Di Posyandu Lansia "A" Lampung Tahun....
25. Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia Penderita Hipertensi Tentang Hipertensi Dengan
Kepatuhan Menjalankan Diet Hipertensi Di Panti Werdha "A"

HIPOTESIS
Pengertian
Hipotesis Hipotesis berasal dari kata hupo dan tahunesis. Hupo artinya sementara/lemah
kebenarannya dan tahunesis artinya hipotesis berafti Opemyataan atau teori. pemyataan
sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan
pengujian yang disebut pengujian hipotesis.
Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang tingkah laku, gejala-gejala, atau kejadian
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Suatu hipotesis adalah pernyataan masalah
yang spesifik. Karakteristik hipotesis yang baik adalah: dapat diteliti, menunjukkan hubungan
antara variable-variabel, dapat diuji, mengikuti temuan-temuan penelitian terdahulu.
Hipotesis merupakan kunci keberhasilan suatu eksperimen. Hipotesis merupakan salah
satu bentuk konkrit dari perumusan masalah.
Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk membenarkan atau menolak
hipotesis.
1. Hipotesi adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah.
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan sebaliknya
pengamatan dengan teori.
2. Jawaban sementara dari suatu penelitian
3. Hipotesa dalam suatu penelitian berarti jawaban sementara penelitian atau dalil sementara
yang kebenarannya akan akan dibuktikan dalarn penelitian tersebut
4. Setelah melalui pembuktian dari hasil penelitian , maka hipotesa itu dapat benar atau
salah, dapat diterima atau ditolak.
5. Hipotesa sangat penting dari suatu penelitian, karena dg hipotesa penelitian diarahkan
6. Hipotesis dapat membimbing atau mengarahkan dalam pengumpulan data
7. Biasanya hipotesis terdiri dari pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan
antara dua variabel, yaitu variabel bebas(variabel independen) dan variabel terikat
(dependen).
8. Variabel bebas ini merupakan variabel penyebabnya atau variabel pengaruh, sedangkan
variabel terikat merupakan variabel akibat atau variabel terpengaruh.
Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni:
1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pads
akhir penelitian).
2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pads saat berlangsung).

Cara mengetahui kedudukan hipotesis antara lain:


1. Perlu di uji apakah ada data yang menunjuk hubungan variabel penyebab dan variabel
akibat.
2. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada ,memang ditimbulkan oleh
penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan
akibat tersebut.

Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan , maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai
kedudukan yang kuat dalam penelitian.
Kegunaan hipotesis
Kegunaan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan

Kaidah Perumusan Hipotesis:


Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menguraikan
hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis
mempunyai peranan memberikan arah dan tujuan pelaksanaan penelitian. dan memandu ke
arah penyelesaiannya secara lebih efisien.
Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan, dan pengumpulan data
yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis.

Ciri- ciri suatu hipotesis :


1. Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan (statement), bukan dalam bentuk
kalimat tanya
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti bahwa
hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang atau yang
akan diteliti
3. Hipotesis harus dapat diuji, artinya hipotesis harus mengandung variabelvariabel yang
dapat diukur dan dapat dibanding-bandingkan
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas, artinya hipotesis yang tidak menimbulkan
perbedaan-perbedaan, pengertian serta tidak terlalu luas sifatnya.
5. Disusun berdasarkan kerangka konsep penelitian,
6. Disusun berdasarkan variabel penelitian yang ada
7. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
8. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabelvariabel-
variabel.
9. Hipotesis harus dapat diuji
10. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
11. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.

Jenis rumusan hipotesis :


Berdasarkan bentuk rumusannya hipotesis digolongkan menjadi tiga:
1. Hipotesis kerja/hipotesis alternatif (Ha)
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok.
Atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan variabel satu dengan variabel yang
lain.

Hipotesis ini menjelaskan ada hubungan antara variabel


"Ada hubungan antara..... Dengan atau ada perbedaan antara.... Dengan atau ada
pengaruh . Dengan
Contoh:
Ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu yang
merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Ada hubungan
merokok dengan berat badan bayi

(Penulisan hipotesis hanya, dituliskan berupa hipotesis alternatif/ Ha)

2. Hipotesis Hipotesis nol (Ho) atau hipotesis statistik.


Hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara dua
kelompok. Atau hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu
dengan variabel yang lain.
Bila dinyatakan tidak adanya perbedaan antara 2 variabel disebut hipotesis nol/hipotesis
statistik
Ho :
- Tidak ada hubungan antara Dengan
- atau : Tidak ada pengaruh antara.... Dengan ....
Contoh:
Ho:
Tidak ada perbedaan berat badan bayi antara mereka yang dilahirkan dari ibu
yang merokok dengan mereka yang dilahirkan dari ibu yang tidak merokok. Tidak
ada hubungan merokok dengan berat badan bayi

3. Hipotesis Hubungan atau hipotesis perbedaan


Hipotesis hubungan berisi tentang dugaan adanya hubungan antara dua variabel.

Contoh Hipotesis hubungan:


Makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin sering (teratur) memeriksakan
kehamilanya.
Contoh hipotesis perbedaan:
Peraktek pemberian ASI ibu-ibu dikelurahan X lebih tinggi bila dibandingkan dengan
pratek pemberian ASI ibu-ibu di Kelurahan Y.

Contoh 1 cara merumuskan hipotesis Ha dan Ho:


Judul Penelitian : Hubungan Umur dan Lingkungan dengan kejadian. TBC di Puskesmas
X tahun ....
Hipotesis :
Ha :
1. Ada Hubungan Umur dengan kejadian TBC
2. Ada Hubungan Lingkungan dengan kejadian TBC
H0 :
1. Tidak. Ada Hubungan Umur dengan kejadian TBC
2. Tidak Ada Hubungan Lingkungan dengan kejadian TBC

Contoh 2 cara merumuskan hipotesis Ha dan Ho:


Judul Penelitian : Pengaruh ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada, pasien
Strok di RS X tahun ...
Ha :
Ada Pengaruh ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pads pasien Strok
Ho :
Tidak Ada Pengaruh ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada, pasien Strok

Contoh 3 cara merumuskan hipotesis Ha dan Ho:


Judul Penelitian
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Di Rsud Kalianda Lampung
Selatan Tahun…….
(variabel independen yang diteliti adalah: umur, jenis kelamin, pelatihan, pendidikan- I
motivasi keda, imbalan perawat dan uraian tugas)
Ha:
1. Ada Hubungan Umur Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupater. Lampung
Selatan Tahun
2. Ada Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kiner a Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
3. Ada Hubungan Pelatihan Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
4. Ada Hubungan Pendidikan Perawat Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
5. Ada Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
6. Ada Hubungan Imbalan Perawat Dengan Kinerj~a Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
7. Ada Hubungan Uraian Tugas Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
8. Ada Hubungan Supervisi Dengan Kinerja Perawat Di RSVD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
Ho:
1. Tidak ada Hubungan Umur Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
2. Tidak ada Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
3. Tidak ada Hubungan Pelatihan Dengan Kineda Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun
4. Tidak ada Hubungan Pendidikan Perawat Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
5. Tidak ada Hubungan MotivAi Kerja Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
6. Tidak ada Hubungan Imbalan Perawat Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
7. Tidak ada Hubungan Uraian Tugas Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan Tahun
8. Tidak ada Hubungan Supervisi Dengan Kinerja Perawat Di RSUD Kalianda Kabupaten
Lampung Selatan Tahun

Hipotesis menghubungkan dua faktor


Sebagai contoh, pada penelitian jamur di atas, dua faktor yang berhubungan adalah
adalah lampu dan pertumbuhan jamur. Hipotesis yang mungkin muncul untuk
menjawab pertanyaan di alas adalah: says percaya bahwa jamur tidak memerlukan cahaya untuk
berkembang biak.
Pada mulanya tidak banyak orang berpendapat bahwa penelitian lebih berhubungan
dengan -pengumpulan fakta-fakta daripada menduga-duga jawaban suatu masalah. Belakangan
baru diyakini manfaat hipotesis bagi pelaksanaan penelitian. Hipotesis mengkonkritkan dan
memper elas masalah yang diselediki, karena dalam hipotesis secara tidak langsung ditetapkan
lingkup persoalan dan jawabannya. Pada gilirannya hipotesis memberikan arah dan tujuan
pelaksanaan penelitian, sehingga terhindarkan adanya penelitian yang tak bertujuan. Dengan
hipotesis yang dirumuskan secara baik, proses penelitian lebih terjamin akan berlangsung secara
teratur, logis dan sistematis menuju pada tujuan akhir penelitian. Selain dari itu hipotesis,
memberikan jalan yang cepat dan efisien ke arah penyelesaian masalah. Tanpa hipotesis,
pengumpulan data dan informasi akan dilakukan secara membabi-buta. Hipotesis memberikan
batasan data yang diperlukan atau sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis
juga dapay dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik.

Menguji hipotesis
Sesuadah hipotesis dirumuskan , hipotesis tersebut kemudian diuji secara empiris dan tes
logika.Untuk menguji suatu hipotesis ,peneliti harus
1. Menarik kesimpulan tentang konsekuensi-konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis tersebut benar.
2. Memilih metode-metode penelitian yang mungkin pengamatan , eksperimental, atau
prosedur lain yang diperlakukan untuk menunjukkan apakah akibat-akibat tersebut terjadi
atau tidak.
3. Menerapkan metode ini serta mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk
menunjukkan apakah hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.

Latihan
Rumuskan hipotesis untuk judul penelitian dibawah ini Ha dan Ho
1. Hubungan Tingkat pendidikan ibu tentang ANC dg kunjungan ulang ANC di
Puskesmas X tahun ....
2. Pengaruh senam nifas dg peningkatan kadar Hb pada ibu hamil di Rumah Sakit X
tahun ....
3. Efektifitas kompres dingin dengan kompres hangat pada pasien febris di RS X
tahun....
4. Hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR di Rs X tahun .... (variabel
karakteristik: umur, budaya, berat badan ibu dan Pendidikan)
5. Hubungan beban kej a perawat dengan kiner a perawat di RS X tahun ....

RANCANGAN PENELITIAN
Pengertian
Design research atau rancangan penelitian adalah suatu rencana, tentang cara
mengumpulkan dan mengolah data agar dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan penelitian.
Desain penelitian adalah Rencana atau struktur penyelidikan yang disusun sedemikian
rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban atas pertanyaanpertanayan penelitian
atau hipotesa. (Kerlinger, 2004).
Yang termasuk rancangan penelitian adalah : Jenis penelitian, populasi, sample, sampling,
instrumen penelitian, cara pengumpulan data, cara pengolahan data, perlu I tidak mengunakan
statistik, serta cara mengambil kesimpulan

Kegunaan Desain Penelitian


Desain penelitian mepunyai dua maksud atau kegunaan mendasar, yaitu
1. Menyediakan jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan peneliti
2. Mengontrol dan mengendalikan varian
Desain penelitian dibuat untuk menjadikan peneliti mampu menjawab peranyaan peneliti
dengan sevalid, seobyektif, setepat dan sehemat mungkin.

Jenis-Jenis Desain Penelitian


Pembagian jenis-jenis desain / pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis,
tergantung dari sudut pandangannya walaupun sebenarnya antara jenis yang satu dengan
yang lainnya kadang-kadang saling Over Lapping.
1. Desain menurut tekhnik Samplingnya, dibagi atas
a. Pendekatan Populasi
b. Pendekatan Sampel
c. Pendekatan Kasus
2. Jenis Desain menurut timbulnya variabel
a. Pendekatan non eksperimental.
b. Pendekatan Eksperimen

3. Jenis Desain menurut pola-pola atau sifat penelitian Non Eksperimental


a. Penelitian Kasus
b. Penelitian Kausal / Komparatif
C. Penelitian Korelasi
d. Penelitian Historis
e. Penelitian Filosofis
4. Jenis desain menurut model pengembangan atau pertumbuhan
a. "One Shot" model, yaitu model pendekatan yg menggunakan satu
kali pengumpulan data pada "suatu saat"
b. "Longitudinal " model, yaitu mempelajari berbagai tingkat
pertumbuhan dgn cara "mengikuti" perkembangan bagi individu-
individu yg sama
c. "Cross Secsional" model, yaitu gabungan antara model one shot
dan longitudinal utk memperoleh data yg lebih lengkap yg dilakukan dgn
cepat, sekaligus dpt menggambarkan perkembangan individu selama
masa pertumbuhan.
5. Jenis Desain menurut Rancangan Eksperimen
a. Pre Eksperimental Desain/ Quasi Eksperimen ( Eksperimen Yg belum. Baik) -
One shot Case studi
- Pre test dan Post test
- Static Group Comparisson
b. True Eksperimental Design (Eksperimen yg dianggap sudah baik)
- Control grog pre test dan post test
- Random, Pre test dan Post test desain
- Bentuk 3,4 kelompok eksperimental dan kontrol
Macam Design Research
Berdasar tujuannya, rancangan penelitian dibedakan:
1. Eksploratif
2. Deskriptif
3. Analitik
4. Eksperimental
Eksploratif
Rancangan Penelitian Eksploratif digunakan untuk menelusuri kemungkinan adanya
hubungan sebab akibat antara dua variabel yang belum pernah diketahui
Deskriptif
Rancangan Penelitian Deskriptif- digunakan untuk menggambarkan besarnya masalah
(variabel Orang, Tempat, Waktu)
Analitik
Rancangan penelitian Analitik: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
antara, dua variabel secara observasional, dimana bentuk hubungan dapat: perbedaan.
hubungan atau pengaruh
Eskperimen
Rancangan Penelitian Eskperimen: digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
antara dua variabel, dimana sebabnya merupakan intervensi peneliti
Pendekatan Cross sectional atau Transversal atau stud] Prevalensi adalah penelitian yang
dilakukan pada satu saat atau satu periode tertentu dan pengamatan obyek stud] hanya
dilakukan sekali
Pendekatan. Longitudinal / Time series Penelitian yang dilakukan pada periode waktL, tertentu,
untuk melihat perubahan yang ter adi mulai awal sampai waktu yang ditentukan secara berurutan

Beda Rancangan Penelitian Observasional Dan Eksperimental


• Penelitian observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya melakukan
observasi, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti
• Penelitian ekperimental adalah penelitian dimana peneliti melakukan intervensi pada
variabel sebab yang akan diteliti

Pendekatan Penelitian Observasional


Pada penelitian observasional dibedakan tiga pendekakan:
1. Cross Sectional
2. Cohort / Prospektif
3. Retrospectif / Kasus Kontrol

Pendekatan Cross Sectional


o Penelitian Analitik Cross Sectional adalah penelitian observaional dimana cars
pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung dilakukan sekali waktu
pada saat yang bersamaan
o Populasinya adalah semua responden baik yang mempunyai kriteria variabel
bebas dan variabel tergantung maupun tidak
o Contoh: Hubungan antara. Depo Provers dengan Obesitas pada Wanita Usia
Subur
o Jika penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional, maka populasinya
adalah:
o Semua Wanita Usia Subur (baik yang ikut depo provers maupun tidak, serta baik
yang obesitas maupun tidak)
o Cara pengambilan data, setiap responden diambil datanya untuk dua variabel
sekaligus
o Setiap responden (WUS), dilakukan pengambilan dua data sekaligus, yaitu data
tentang memakai depo propera atau tidak, sekaligus diukur sedang mengalami
obesitas atau tidak

Latihan
Judul Penelitian dibawah ini termasuk desain penelitian apa ?
1. Hubungan Nilai Fisiologi, Biologi Dan Kimia Dengan Prestasi Mahasiswa Dalam
Melaksanakan Praktek Klinik Asuhan Kebidanan.
2. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Yg Diberikan Kepada Klien Gastritis
Dengan Penurunan Nyeri Epiastrium A
3. Pengaruh Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Terhadap Peningkatan Kadar HB
Di Puskesmas X Tahun ...
4. Perbedaan Tingkat Kemampuan Lulusan D. III Kebidanan Dengan DIV
Kebidanan Terhadap Pelaksanaan Pemberian Asuhan Kebidanan Yang
Komprehensif Di .... Tahun ....
5. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD Oleh
6. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Terhadap Men Hiperemisis Gravidaruml --1/
Akseptor KB Di Puskesmas Kedaton Tahun ....
7. Diruang Kebidanan Rumah Sakit Abdul Muluk Tahun ...
8. Hubungan Antara Iklim Keda, Etos Ker a Dan Disiplin Keda Dengani
9. Karakteristik Klien Dengan Hipertensi Di Rumah Sakit ...Tahun ...
10. Produktivitas Kerja Para Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit "A" Lampung Tahun
11. Efektifitas Penggunaan Posisi Tangan Dengan Telungkup Pada Waktu
Pemasangan Infus Di Rumah Sakit "A" Lampung Tahun....
12. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kiner a Perawat Di Rsud Kalianda
13. Lampung Selatan Tahun ....
14. Efektifitas Perawatan Luka Dengan Kasa Kering Dan Kasa Basah Nacl Dalam
Proses Penyembuhan Luka Bersih Di Poli Bedah Rumah Sakit "A" Lampung
Tahun....
15. Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Op Apendiktomi Di Pav GI Dan G2 Rumah Sakit "ALampung
Tahun....
16. Hubungan Tingkat Stres Dan Frekuensi Kekambuhan Pada Pasien Penyakit
Jantung Koroner Di Poli Jantung Rumah Sakit "A" Lampung Tahun.... i
17. Hubungan Bimbingan Orang Tua Dengan Perkembangan Kemapuan Dasar Anak
Usia. Prasekolah (3-5 Th.) Di TK PGRI "A" Lampung Tabun....
18. Perbandingan Antara Pola Eliminasi Sebelum Dan Sesudah Pelaksanaaan Keagle
Exercise Pada Pasien Post Operasi BPH Di Pav GI Rumah Sakit "A" Lampung
Tabun....
19. Pengaruh Imobilsasi Yang Lama Terhadap Tingkat Depresi Pada Pasien Post
Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Ruang Bedah Rumah Sakit "A" Lampung
Tabun....
20. Hubungan Antara, Penggunaan Sumber Air Dengan Kejadian Diare Di RT. 01
RW. 03 Desa. "A" Lampung Tabun....
21. Faktor Factor Yang Berhubungan Remaja Dalam Penyalahgunaan NAPZA Di
Lembaga Pemasyarakatan "A" Lampung Tabun....
22. Hubungan Antara, Penerapan Tindakan Keselamatan Pasien Oleh Perawat
Pelaksana Dengan Kepuasan Pasien Di Irna Bedah Dan Irna Medik RSU "A"
Lampung Tabun....
23. Hubungan Antara Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di
Ruang Rawat Inap RSUD "A" Lampung Tabun....
24. Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Klien Lanjut
Usia Di UPTD " A"
25. Hubungan Status Pekedaan Ibu Dengan Kemampuan Personal Sosial Anak Usia
Prasekolah Di PAUD "A"
26. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Hipertensi Pada, Usia Pra Lansia Di RT
0 1 RW 04 "X'
27. Efektifitas Pendidikan Kesehatan Metode Demonstrasi Dan Metode Simulasi
Terhadap Pengetahuan Lansia Tentang Diit DM Di Posyandu Lansia " A" Desa

POPULASI DAN SAMPLE


Pengertian Populasi :
Beberapa pengertian dari populasi:
o keseluruhan dari unit analisis yang karakteristiknya akan diduga (diteliti) dan
anggota dari populasi disebut sebagai unit populasi atau elemen populasi.
o kumpulan individu dimana hasil penelitian akan dilakukan generalisasi. Populasi
jugs dapat diartikan sebagai keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri/kriteria
yang sama.
o Himpunan objek tersebut dapat berupa himpunan orang, benda (hidup atau coati),
kejadian kasus, waktu atau tempat dengan sifat/ ciri yang sama. Ciri atau kriteria
suatu populasi ditentukan oleh peneliti itu sendiri

Populasi dapat dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran. Sebagai contoh
apabila kits menetapkan rumah tangga sebagai sample sedangkan yang diteliti adalah anggota
rumah tangga yang mengikuti program KB, maka rumah tangga merupakan populasi sampling
dan anggota rumah tangga yang mengikuti KB merupakan populasi sasaran.
Dalam setiap penelitian, populasi erat hubungannya dengan masalah yang ingin diteliti
karena populasi penelitian hares memiliki karakteristik dari apa yang akan diteliti.
Menetapkan populasi dimaksudkan agar peneliti dapat mengukur sesuatu sesuai dengan
kasusnya dan tidak akan berlebihan dengan populasi yang diacu.

Contoh 1 :
Penelitian akibat efek sampingan penggunaan IUD Akseptor KB di Puskesmas
Kecamatan kedaton B Ltahun .... (ruang lingkup penelitian)
Maka populasi penelitian ini adalah:
Akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi IUD di Puskesmas Kecamatan Kedaton
Bandar Lampungtahun ....

Kriteria responden adalah:


1. Akseptor IUD
2. Bertempat Tinggal di Kecamatanamatan Kedaton Bandar Lampung
3. Tercatat sebagai akseptor IUD di Puskesmas Kecamatanamatan Kedaton pada tahun....

Contoh 2:
Penelitian tentang ferekkuensi kunjungan ibu hamil pads puskesmas Kecamatanamatan
Kedaton tahun .... (Ruang lingkup)
Maka populasi penelitian rya adalah:
Semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di puskesmas Kecamatan Kedaton
tahun ....
Kriteria responder adalah:
1. ibu hamil
2. Bertempat tinggal di Kecamatan Kedaton BANDAR LAMPUNG
3. Tercatat sebagai klien yg memeriksakan kehamilannya di puskesmas Kecamatan
Kedaton Bandar Lampung Tahun ....
Dalam pelaksanaan penelitian , kadang-kadang penelitian dilakukan untuk seluruh obyek
penelitian, tetapi dapat hanya sebagian saja dari seluruh obyek penelitian yang hasilnya dapat
mewakili atau mencakup seluruh obyek penelitian.

Dalam prakteknya penelitian populasi diba asi oleh :


1. Waktu
2. Tenaga
3. Biaya.
Generalisasi

Populasi
Sample

Sampling

Sampel
Hampir. Didalam setiap penelitian selalu dilakukan pengambilan sample dengan berbagai
pertimbangan, baik pertimabngan biaya, waktu maupun karena populasi yang luas atau karena
tidak mungkin seluruh populasi diteliti.
Memahami pengambilan sample yang baik perlu dipahami terlebih dahulu Tatar belakang
perlunya dilakukan pengambilan sample sehingga dalam pengambilan sample tidak dilakukan
secara sembarangan , tetapi memenuhi kaidah-kaidah tertentu.

Pengertian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya diteiti. Anggota sample
disebut sebagai unit sample dan dapat sama dengan unit populasi, tetapi dapat jugs unit sample
berbeda dengan unit populasi.
Sampel sebagian dari seluruh populasi yang menjadi objek penelitian yang mempunyai
karakteristik yang sama dengan populasinya (Arikunto, 1998)

Sebagai contoh adalah:


Penelitian mengenai pola, makan bayi, maka unit populasinya adalah bayi sedangkan unit
sampelnya adalah ibu bayi, karena ibu bayi yang tabu mengenai pola makan bayinya dan tidak
mungkin menanyai bayi mengenai pola makannya.
Proses pengambilan sampel dari suatu populasi dinamakan: sampling

Tujuan penentuan sampel adalah :


Untuk memperoleh keterangan mengenai objek yang diteliti dengan cars mengamati
hanya sebagian dari populasi atau dengan kata lain untuk menarik generalisasi dari hasil
penelitian.
Pengambilan sampel haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga representatif , yang
artinya dapat mewakili populasi yang menjadi sasaran penelitian

Sampel yang representatif hendaknya memenuhi 2 (dua) syarat pokok yaitu :


1. Kecermatan Cakupan jumlah sampel Artinya, jumlah sampel yang cukup besar untuk
mewakili populasi yang menjadi sasaran penelitian
2. Metode, sampling berdasarkan aqual chance
Artinya setiap individu yang terdapat dalam pupulasi mendapat kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampel penelitian. Kedua, syarat tersebut sangatlah penting, karena jika
sampel tidak representatif maka, keterangan yang diperoleh tidak dapat digeneralisir untuk
seluruh populasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi representatif sampel adalah :


1. Homogenitas populasi, makin homogen makin representatif
2. Jumlah sampel makin banyak makin representatif
3. Jumlah karekteristik yang diteliti makin banyak makin kurang representatif
4. Teknik pengambilan sampel makin random makin representatif

Keuntungan jika menggunakan sampel:


1. Karena subyek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dg populkasi
2. Bila populasinya terlalu besar, maka dihawatirkan ada yang terlewati
3. Dengan menggunakan sampel maka akan lebih efisien dalam segi waktu, uang dan
tenaga,
4. Ada bahaya bias dari. orang yang mengumpulkan data, karena subyek banyak petugas,
menjadi lelah dan kurang waspada
5. Ada kalanya, memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi

Alasan-alasan dilakukannya pengambilan sample adalah sebagai berikut


1. Adanya, populasi yang sangat besar dan tidak terbatas (infinite population) yang tidak
mungkin diperiksa, atau diukur karena, memerlukan biayayang besar dan waktu yang
lama.
2. Karena, homogenitas, yaitu keadaan populasi yang homogen sehingga, tidak semua unit
populasi diperiksa karena akan membuang waktu &n biaya sedangkar.
3. variaBandar Lampunge yang akan diteliti dapat terwakili oleh sebagaian populasi saja.
4. Menghemat biaya, waktu dan tenaga
5. Ketelitian/ ketepatan pengukuran pada jumlah yang sedikit akan lebih baik dari jumlah
yang banyak.
6. Adanya populasi yang tidak mungkin diteliti semuanya
7. Adanya penelitian yang bersifat detruktif (menghancurkan)
Berdasarkan alasan-alasan tersebut maka dilakukanlah pengambilan sample, namun
demikian sample yang diambil hares menggambarkan populasinya, dengan kata lain sample
yang diambil harus menggambarkan karakteristik populasinya, sehingga diperlukan
persyaratan sample yang ideal ( Design Sampling) sebagai berikut :
1. Dapat menghasilkan gambaran yang tepat mengenai karakteristik populasinya.
2. Dapat menentukan presisi (ketepatan) dari hasil penelitian.
3. Sederhana dan mudah dilaksanakan
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah
mungkin
5. Jumlah sample harus dapat dipakai untuk keperluan generalisasi pada populasi
Sebelum menetapkan sample diperlukan Kerangka Sampel (Sampling Frame),
yaitu daftar dari semua unsure sample dalam populasi, daftar ini dapat berupa dafatar
nama, daftar bangunan atau sebuah pets dengan penggambaran unit-unit yang sangat
jelas.

Syarat yang harus dipenuhi oleh kerangka sampling adalah


1. Harus meliputi seluruh unit sample
2. Tidak ada unit sample yang dihitung dua kali
3. Harus Up to date
4. Batas-batasnya harus jelas
5. Harus dapat dilacak dilapangan.

Kerangka sampling dapat berupa sebuah daftar individu atau rumah tangga,
bangunan dan wilayah tergantung dari tujuan penelitian yang akan dilakukan yang pada
akhirnya kan menentukan criteria kerangka sampling.
Dalam proses pengambilan sample terdapat beberapa langkah yang barns dilalui, yaitu :
1. Menetapkan populasi
2. Kerangka sampling
3.Seleksi Metode sampling
4. Besar sample
5. Mempersiapkan Rencana pengambilan sample
6. Memilih Sampel

Teknik Pengambilan Sampel


Teknik sampling
Teknik sampling atau cara pengambilan sampel secara garis besar dapat dibedakan
menjadi 2 (dua) cara yaitu :
1. Probabilitas sampling atau random sampling
Probability Sampling adalah pengambilan sample secara acak (random).
2. Non probabilitas sampling atau non rendomsampling
Non probability sampling adalah pengambilan sample tidak secara acak, tetapi
lebih didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan tertentu

Pada Probabilitas sampling (random sampling) tiap unit atau individu populasi
mempunyai kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel. Jadi dengan kata
lain nilai probabilitas tiap unit populasi untuk terpilih sebagai unit sampel adalah sarna.
Sedangkan pads non random sampling kesempatan tiap unit atau individu populasi untuk
menjadi sampel tidak sama.

Beberapa macam Non probability sampling adalah sebagai berikut :

1. Convenience sampling, Yaitu memilih sample sesukanya tanpa ada aturan, misalfiya,
melakukan wawancara terhadap siapa saja yang ditemui dijalan
2. Quota Sampling, yaitu menentukan sample dengan menentukan jumlahnya, misalnya
seorang pewawancara hares mendapatkan sepuluh responder.
3. Jugement sampling, yaitu memilih sample dengan proses seleksi bersyarat, misalnya
penderita hipertensi yang merokok.
4. Panel sampling, yaitu memilih sample semi permanent uantuk keperluan studi berkelanj
utan.
Probabilitas sampling ( random sampling)
Random sampling adalah sampel yang diperoleh dengan cara random sampling

Macam -macam cara pengambilan sampel dengan cara random sampling:


1. Simple rendom sampling /sampel acak sederhana
2.Systematic random sampling
3.Stratified random sampling
4. Cluster/ area random sampling
5.Multistage random sampling

Pengambilan sample secara acak dibagi menjadi lima macam, yaitu :


Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen
populasinya tidak begitu banyak. Tetapi jika sudah ratusan, cara undian bisa mengganggu
konsep "acak" atau "random" itu sendiri.

1. Simple Random Sampling (Sampel Acak Sederhana)


Sempel acak sederhana ialah:
Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Cara ini merupakan cara pengambilan sampel yang paling sederhana, namun dalam penelitian
jarang dipakai terutama untuk populasi yang besar.
Sampel acak sederhana dapat digunakan jika populasi penelitian bersifat homogen.

Pengambilan sample ini menggunakan alai Bantu berupa taWndar Lampunge random atau
komputer untuk menentukan darimana pengambilan sample dimulai.

Teknik pelaksanaan :
Pengambilan unit sampel dilakukan dengan cara melalui undian atau menggunakan bilangan
random, dimana semua individu mempunyai kesenipatan yang sama terpilih sebagai sampel.

Cara:
1. Populasi hares homogen (sama)
2.Susun daftar subjek dalam populasi (no)
a. Menurut Alfabet nama
b. Kronologis golongan umur
c. kronologis BB
3. Ambil sampel sejumlah yang ditetapkan dengan cara:
a. Pengundian
b. Bantuan tabel Khusus
Contoh:
Besar populasi adalah 1.000. (N = 1000) , Peneliti ingin mengambil sampel sebanyak 100 (S =
100), maka besarnya peluang untuk setiap anggota populasi untuk menjadi sampel (N menjadi S)
adalah S/ N atau 1000: 100 = 1/10 . Semakin besar anggota sampel yang dikehendaki, peluang N
untuk menjadi S akan semakin besar. Penentuan I peluang anggota populasi untuk menjadi
sampel dengan cara semacam ini dinilai sangat objektif.
Cara lain yang dilakukan pads penarikan sampel secara random adalah dengan membuat tabel
angka random. Tabel angka rendom adalah angka tabel yang penuh dengan angka 0 sampai 9
yaitu 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9.

Teknik pengambilan sampel Secara Non Random


1.Consecutive/ Purposive
Adalah metode pengumpulan data dimana semua populasi dijadikan responder
penelitian "Total Populasi". Metode ini merupakan metode, terbaik. Tetapi mahal
dan lama.
2. Conveience Sampling
Adalah metode pengambilan data dimana responden dipilih berdasarkan
kemudahan untuk mencapai atau memperolehnya. Metode im digunakan jika
diketahui tidak banyak perbedaan hasil untuk perlakuan yang dilakukan
3. Judgement Sampling
Adalah metode pengambilan sampel dimana responden dipilih didasarkan pads
tujuan penelitian.
Metode ini digunakan seorang peneliti aaahli yang didasarkan kepakarannya
dapal mengambil suatu keputusan / ketetapan.
4. Accidental Sampling
Adalah metode pengambilan sampel dimana responden diambil berdasarkar-
sampel yang ada atau yang tersedia saja
Besar Sampel
Ukuran sampel
Besarnya sampling (Menghitung jumlah sampel)
1. Untuk mendapatkan hasil yang valid selain menentukan teknik sampling, juga perlu
dipertimbangkan besarnya jumlah sampel yang akan kita. ambil. Terutam-a berguna
untuk menentukan beraga besar sampel minimal suatu. penelitian
2. Dalam menentukan besarnya sampel dibutuhkan ketepatan (accuracy), perkiraa(estimasi).

Hal-hal yang perlu diketahui dalam menentukan besarnya sampel :


1. Berapa angka. perkiroan (estimasi) proporsi yang akan diukur. Jika prevalens penyakit
tidak diketahui maka estimasi terhadap, pasien dengan penyakit tersebt. digunakan angka
0,5 (50 %)
2. Berapa derajat kebebasan (Degree of Freedom) yang diinginkn dalam penelitiatersebut.
Yang dalam hal ini disebut juga penyimpangan estimasi sempel da- proporsi sebenarnya
dari seluruh populasi 0,01 bila diinginkan ketepatan yar,- tinggi atau bila diinginkan
ketepatan yang rendah gunakan o,05
3. Berapa derajat kepercayaan (Confidence level) yang diinginkan agar estimasampel
akurat. Pada umumnya digunakan 99 % atau 95 %
4. Berapa jumlah populasi yang hares diwakili oleh sumber

Anda mungkin juga menyukai