Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
2. Rangcangan Formula
Tiap tablet 625 mg mengandung :
Amoxillin : 500 mg
Avicel PH 102 : 65,5 mg
PVP : 18,75 mg
Mg Stearat : 3,125 mg
Talk : 6,25 mg
Lakrosa Anhidrat ad : 625 mg
3. Master Formula
Nama Produk : TRIACILLIN®
Nama Pabrik : PT SWEET FARMA
No. Batch : E1505005
Jumlah produksi : 100 Tablet
Bahan TRIACILLIN
NAMA FUNGSI PER. PER.
BAHAN PRODUKSI BATCH
AMC-001 Amoxillin Zat Aktif 500 mg 50000 mg
AV-002 Avicel PH Penghancu 62,5 mg 6250 mg
102 r
PVP-003 Polivinil Pengikat 18,75 mg 1875 mg
pirolidon
MG-004 Magnesium Lubrikan 3,125 mg 312,5 mg
stearat
TL-005 Talk Glidan 6,25 mg 625 mg
LA-006 Laktosa Pengisi 34,375 mg 3437,5 mg
Anhidrat
4. Uraian Bahan
a. Amoxicillin Natrium (Dirjen POM, 1979 : 4)
Nama Resmi : Amoxicillin
Nama Lain : Amoksisilin
RM/BM : C16H19N3O5S/36,4
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih ; sangat higroskopik
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol; sangat sukar
larut dalam aseton ; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter
Prnyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
b. Talk (Exipients, 2009 : 404-405)
Nama Resmi : TALCUM
Nama Lain : Altalc; E553b; hydrous magnesium calcium silicate; hidrous magnesium
silicate; Impereal; Luzenac Pharma; magnesium hydrogen metasi
silicate; magsil osmanthus; Magsil Star; powdered talc; purivied French
chalk; Purtac; soapstone; steatite; Superiore; talcum
Nama Kimia : Talc [14807 – 96 -6]
Pemerian : Talk adalah sangat halus, putih keabu-abuan, tidak berbau, rasa manis,
bubuk kristal.
Kelarutan : Larut dalam air, dan jernih
Range : 5 – 30 %
Penyimpanan : Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik, dingin, dan tempat yang
kering.
Kegunaan : Zat pelicin obat
c. Mg Stearat (Rowe, 2009; 404)
Nama Resmi : MAGNESII STEARAS
Nama Lain : Magnesium Stearate, magnessi stearas, Mg stearate, magnesium
octadecanoate
RM : C36H70MgO4
BM : 591,24
Pemerian : serbuk sangat halus, putih terang, mengendap, jika disentuh terasa halus
yanpa ada butiran kasar, memiliki bau hamper mirip dengan asam stearate
dan rasa yang khas. Serbuk berminyak yang mudah melekat pada kulit
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter dan air, sedikit larut
pada benzene panas etanol panas
Kestabilan : magnesium stearate stabil jika penyimpanannya benar
Penyimpanan : simpan pada wadah tertutup rapat dan baik, dingin, dan tempat yang
kering
Inkompatibilitas : tidak cocok dengan asam kuat, basa, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan prngoksidasi kuat. Magnesium stearate tidak
dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa
vitamin dan kebanyakan alkaloid garam.
Kegunaan : sebagai zat pelincir
d. PVP (Povidon) (Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi VI halaman 508; Farmakope
Indonesia Edisi III halaman 510)
Nama Resmi : POVINYL PIROLIDON
Nama Lain : Povinil Pirolidon, Povidon
RM : (C3H4O2)n
Pemerian : serbu sangat halus, berwarna putih samapai krem, tidak atau hamper
tidak berbau, higroskopik
Kelarutan : stabil pada suhu 110-130oC; mudah terurai dengan adanya udara dari
luar; dapat bercampur dengan air; stabil bila disimpan ditempat kering
BJ : 0,29-0,39g/ml
PH : 3,0-7,0
Inkimpatibilitas : ditambahkan thimerosol akan membentuk senyawa kompleks.
Kompatibel terhadap gerak organic alami, resin sintetik dan senyawa
lainnya. akan terbentuk senyawa sulfathiazole, sodium salisilat, asam
salisilat, fenol barbitan, dan komponen lainnya
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, sejuk (15-25oC), dan kering
Konsentrasi : 2%
Range : 0,5-5%
Tujuan Penggunaan : Lubrikan (pelicin)
Kelebihan : Granul dengan polivinilpirolidon (PVP) memiliki sifat alir yang baik,
sudut diam minimum, menghasilkan finis lebih sedikit dan daya
kompaktibilitasnya lebih baik. PVP sebagai bahan pengikat dapat
digunakan dalam bentuk larutan berair maupun alcohol. PVP juga
berkemampuan sebagai pengikat kering (Barker dan Anderson,1986).
Penggunaan PVP menghasilkan granul dengan daya kompresi yang baik,
selain itu juga menghasilkan tablet,granul yang kuat, dan cepat larut.
(Mohrle, 1980)
e. Avicel PH 102 (MICROCRYSTAK|LINE CELULOSE) (Rowe, 2009 : 129)
Pemerian : Serbuk kristalin dengan partikel berpori; berwarna putih; tidak berbau;
dan berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larutan asam dan sebagian besar pelarut
organic.
Luas Permukaan : 1,21-1,30m2/g (avicel pH 102)
Bobot Jenis : 0,337g/cm3(baik), 0,478g/cm3 (tapped), 1,512-1,668 g/cm3 (true)
Stabilitas : materi higroskopis yang stabil. Disimpan di wadah tertutup rapat pada
tempat yang sejuk dan kering
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat
Kegunaan : pengisi atau pengikat pada sediaan tablet dan kapsul, mempunyai
kegunaan sebagai lubrikan dan disentegrant
Konsentasi : 20-50% (pengisi); 4-15% (pengahancur); 5-20% (anti lengket)
5. Spesifika Produk
Bobot sediaan : 625 mg
Warna : putih
Diameter : 12 mm
Bentuk : Biplaner
Tebal : 10 mm
Disolusi : 90 menit
6. Studi Preformulasi
a. Dasar Pemilihan Sediaan
Dipilih tablet konvensional karena tablet diabsorpsi dengan baik dari duodenum (75-
90%) dan tahan terhadap inaktivasi asam lambung. (Martindale ed 36.p. 203)
Dimana tabletkonvensional adalah tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus
pengempaan tunggal atau dalam kombinasi dengan excipient. Tablet ini akan
terdesintegrasi apabila bersentuhan dengan saluran cerna. (Charles, 2010. p. 6)
b. Studi Preformulasi Zat Aktif
Farmakologi
1. Indikasi
Infeksi saluran kencing, otits media, sinusitis, bronchitis, rendah atau sedang-
beratnya komunitas-pneumonia, salmonellosis, meningitis listerial. (British
National Formulary. p.337)
2. Dosis
- Dosis sehari-hari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisillin, yaitu 3
kali 250-500 mg sehari. (Farmakologi dan Terapi.p. 673)
- Tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125,250 dan 500 mg. dosis
sehari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisillin karena absorpsinya
lebih baik daripada ampisillin, yaitu 3 kali 250-500 mg sehari. ( Syarif,
Amir. 2007.p.673)
3. Mekanisme kerja
Menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis
dinding sel mikroba dimana yang sensitive. Akan menghasilkan efek
bakterisid. (Syarif, Amir. 2007.p. 667)
4. Efek samping
Reaksi alergi : dari pembentukan eritema ringan hingga syok anafilatik.
Terutama pasien dengan mononucleosis infeksius terancam, pada pasien kasus
eksantema naik dari 7% sampai 90-100% untuk mencegah perkembangan
alergi, penggunaan topical dilarang. (Schimitz, gery, 2003.p. 495)
5. Kontraindikasi
Hipersensitifitas terhadap amoxicillin, penisilin, atau komponen dari
formulasi. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
6. Perhatian
Pada pasien dengan gangguan ginjal dan frekuensi pemberian harus diubah
pada respon dengan tinggkat kerusakan ginjal. Persentase yang tinggi dari
pesien dengan infeksi mononucleosis telah mengembangkan ruam selama
terapi dengan amoxicillin. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
7. Farmakokinetika
- Absorpsi : oral : cepat dan hampir lengkap, makanan tidak mempengaruhi
absorpsi. Distribusi : luas untuk sebagian besar cairan tubuh dan tulang
dan pentrasi buruk kedalam sel, mata, dan di meninges yang normal.
Metabolesme : sebagian hati. Ekskresi : urin (80% sebagian obat tidak
berubah), lebih rendah di neoriate. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
- Oleh rute oral, 75% sampai 90% diserap. Dalam plasma, 17% protein
terikat, dari 50% sampai 72% dieliminasi oleh sekresi tubukus ginjal.
( Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
Farmasetika
1. Sifat fisika kimia zat aktif
a. Pemerian
Serbuk Kristal berwarna putih atau berwarna purih halus sampai berwarna
putih tulang. (Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
b. Kelarutan
1 g dalam 370 mL air atau 2000 mL alcohol. (Remington’s
Pharmaceutical Science)
c. Aliran
1,0 mL/min. (British Pharmacopoeia, 2009.p.363)
d. Stabilitas
Kelembaban tinggi dan suhu lebih dari 37 derajat mempengaruhi stabilitas
e. Persyaratan kadar
95% tidak kurang dari 105,0%. (British Pharmacopoeia, 2009.p.361)
f. Inkompatibilitas
Amoxicillin tidak aktif oleh beta lactam. (Sweetman, Sean.p.202)
Dasar pemilihan metode pembuatan
- Metode yang digunakan adalah metode granulasi kering karena zat aktif
amoxicillin memiliki sifat kelembaban tinggi dan suhu lebih dari 37
derajat mempengaruhi stabilitas, sehingga dibuat dalam metode granulasi
kering. (Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
- Dimana granulasi kering dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin
digranulasi basah karena tidak stabil atau peka terhadap panas dan lembab
atau juga tidak mungkin dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif
tidak dapat mengalir bebas, dan dosis efektif zat aktif terlalu besar untuk
dikempa langsung. (Charles, 2010.p.223)
2. PVP (Pengikat)
Tujuan ditambahkannya kedalam formulasi untuk menambahkan kohesivitas
serbuk sehingga memberikan ikatan yang penting untuk membentuk granul yang
dibawah pengempaan akan membentuk suatu massa kohesif atau kompak yang
disebut tablet. Konsentrasi 3%. (Shiregar, Charles : 160)
Kelebihan PVP yaitu : merupakan pengikat serbaguna dan unggul dibandingkan
pati. Dapat diproses dengan baik, cepat kering, dan sifat kempa sangat baik.
(Shiregar, Charles : 163)
PVP digunakan karena dapat memperbaiki sifat alir dari sediaan dan akan
membentuk granul yang baik. (Anwar, Effionora, 2012.p.131)
Kekurangan : penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak atau berlebihan
akan menghasilkan massa yang terlalu keras, sehingga tablet yang dihasilkan
mempunyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya, kekurangan bahan pengikat
akan menghasilkan daya rekat yang lemah, sehingga tablet akan rapuh dan terjadi
capping. (Voight, 1984)
Farmasetika
- Pemerian : serbuk higroskopik putih krem, tidak berbau, atau hamper tidak
berbau
- Kelarutan : bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton,
methanol dan air, praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak
mineral.
- Stabilitas : suhu, tahan hingga suhu 110 derajat celcius
7. Perhitungan
Untuk 1 tablet
Amoxicillin : 500 mg
Avicel pH 101 : 10% = 10/100 × 625 mg = 62,5 mg
PVP : 3% = 3/100 × 625 mg = 18,75 mg
Mg Stearat : 0,5% = 0,5/100 × 625 mg = 3,125 mg
Talk : 1% = 1/100 × 625 mg = 6,25 mg
Laktosa Anhidrat : ad 100% = 625 mg – (500 mg + 62,5 mg + 18,75 mg + 3,125 mg
+ 6,25 mg) = 34,375 mg
8. Cara Kerja
a. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang semua bahan zat aktif beserta ekspien yaitu : Amoxicillin 500 mg,
polivinilpirolidon 18,75 mg, magnesium stearat 3,125 mg, talk 6,25 mg, laktosa
anhidrat 34,375 mg
3. Metode granulasi kering
- Kemudian amoxicillin dan masing-masing ekspien dihaluskan terlebih
dahulu dalam mesin penggiling
-
- Amoxicillin dan semua ekspien, yakni laktosa anhidrat (pengisi),
polivinilpitolidon (pengika kering), sebagian avicel Ph 101 (disintegran),
magnesium stearate (lubrikan), dam talk (gildan) dicampur dalam mesin
planetary mixer atau twin sell blender
- campuran serbuk tersebut kemudian dikempa dengan mesin besar khusus
dan kuat yang disebut “mesin bongkah” yang menghasilkan bongkahan
- bongkahan tersebut tadi di ekstrusi melalui lempeng penyaring 18-20
mesin dalam mesin oscillating granulation atau mesin fitz mill
- serbuk partikel halus yang dihasilkan tadi kembali dipadatkan dengan
mesin bongkahan atau kompaktor gulung
- hasil bongkahan atau lempeng rapuh, kembali diekstrusi dalam mesin
oscillating granulation atau mesin fitz mill
- granul yang dihasilkan kemudian disatukan dan dicampurkan dengan fase
luar, yaitu sisa magnesium stearate dan avicel pH 101 di dalam mesin twin
sell blender atau mesin cubic
- massa kempa dikempa menjadi tablet
4. setelah itu, masukkan kedalam wadah yang sesuai
5. beri etiket
9. Uji Organoleptis
Sifat Organoleptis
a. Warna : Serbuk hablur, putih
b. Bau : Tidak berbau
c. Rasa : Agak pahit
d. Bentuk : Tablet