Anda di halaman 1dari 12

TEHNOLOGI SEDIAAN PADAT

DISUSUN OLEH

NAMA : DWI INTAN SAFIRA WALLY


NPM : 4820118083
KELAS : AMBON
SEMESTER : IV (EMPAT)
PRODI : FARMASI

PROGRAM STUDI S1-FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA
AMBON
2020
1. Formula Asli
Tablet Amoxcillin 500 mg

2. Rangcangan Formula
Tiap tablet 625 mg mengandung :
 Amoxillin : 500 mg
 Avicel PH 102 : 65,5 mg
 PVP : 18,75 mg
 Mg Stearat : 3,125 mg
 Talk : 6,25 mg
 Lakrosa Anhidrat ad : 625 mg

3. Master Formula
 Nama Produk : TRIACILLIN®
 Nama Pabrik : PT SWEET FARMA
 No. Batch : E1505005
 Jumlah produksi : 100 Tablet

Bahan TRIACILLIN
NAMA FUNGSI PER. PER.
BAHAN PRODUKSI BATCH
AMC-001 Amoxillin Zat Aktif 500 mg 50000 mg
AV-002 Avicel PH Penghancu 62,5 mg 6250 mg
102 r
PVP-003 Polivinil Pengikat 18,75 mg 1875 mg
pirolidon
MG-004 Magnesium Lubrikan 3,125 mg 312,5 mg
stearat
TL-005 Talk Glidan 6,25 mg 625 mg
LA-006 Laktosa Pengisi 34,375 mg 3437,5 mg
Anhidrat

4. Uraian Bahan
a. Amoxicillin Natrium (Dirjen POM, 1979 : 4)
Nama Resmi : Amoxicillin
Nama Lain : Amoksisilin
RM/BM : C16H19N3O5S/36,4
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih ; sangat higroskopik
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol; sangat sukar
larut dalam aseton ; praktis tidak larut dalam kloroform dan dalam eter
Prnyimpanan : dalam wadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya
b. Talk  (Exipients, 2009 : 404-405)
Nama Resmi    : TALCUM
Nama Lain : Altalc; E553b; hydrous magnesium calcium silicate; hidrous magnesium
silicate; Impereal; Luzenac Pharma; magnesium hydrogen metasi
silicate; magsil osmanthus; Magsil Star; powdered talc; purivied French
chalk; Purtac; soapstone; steatite; Superiore; talcum
Nama Kimia : Talc [14807 – 96 -6]
Pemerian : Talk adalah sangat halus, putih keabu-abuan, tidak berbau, rasa manis,
bubuk kristal.
Kelarutan : Larut dalam air, dan jernih
Range : 5 – 30 %
Penyimpanan : Simpan pada wadah tertutup rapat dan baik, dingin, dan tempat yang
kering.
Kegunaan : Zat pelicin obat
c. Mg Stearat (Rowe, 2009; 404)
Nama Resmi : MAGNESII STEARAS
Nama Lain : Magnesium Stearate, magnessi stearas, Mg stearate, magnesium
octadecanoate
RM : C36H70MgO4
BM : 591,24
Pemerian : serbuk sangat halus, putih terang, mengendap, jika disentuh terasa halus
yanpa ada butiran kasar, memiliki bau hamper mirip dengan asam stearate
dan rasa yang khas. Serbuk berminyak yang mudah melekat pada kulit
Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter dan air, sedikit larut
pada benzene panas etanol panas
Kestabilan : magnesium stearate stabil jika penyimpanannya benar
Penyimpanan : simpan pada wadah tertutup rapat dan baik, dingin, dan tempat yang
kering
Inkompatibilitas : tidak cocok dengan asam kuat, basa, dan garam besi. Hindari
pencampuran dengan bahan prngoksidasi kuat. Magnesium stearate tidak
dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa
vitamin dan kebanyakan alkaloid garam.
Kegunaan : sebagai zat pelincir
d. PVP (Povidon) (Handbook Of Pharmaceutical Exipent edisi VI halaman 508; Farmakope
Indonesia Edisi III halaman 510)
Nama Resmi : POVINYL PIROLIDON
Nama Lain : Povinil Pirolidon, Povidon
RM : (C3H4O2)n
Pemerian : serbu sangat halus, berwarna putih samapai krem, tidak atau hamper
tidak berbau, higroskopik
Kelarutan : stabil pada suhu 110-130oC; mudah terurai dengan adanya udara dari
luar; dapat bercampur dengan air; stabil bila disimpan ditempat kering
BJ : 0,29-0,39g/ml
PH : 3,0-7,0
Inkimpatibilitas : ditambahkan thimerosol akan membentuk senyawa kompleks.
Kompatibel terhadap gerak organic alami, resin sintetik dan senyawa
lainnya. akan terbentuk senyawa sulfathiazole, sodium salisilat, asam
salisilat, fenol barbitan, dan komponen lainnya
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, sejuk (15-25oC), dan kering
Konsentrasi : 2%
Range : 0,5-5%
Tujuan Penggunaan : Lubrikan (pelicin)
Kelebihan : Granul dengan polivinilpirolidon (PVP) memiliki sifat alir yang baik,
sudut diam minimum, menghasilkan finis lebih sedikit dan daya
kompaktibilitasnya lebih baik. PVP sebagai bahan pengikat dapat
digunakan dalam bentuk larutan berair maupun alcohol. PVP juga
berkemampuan sebagai pengikat kering (Barker dan Anderson,1986).
Penggunaan PVP menghasilkan granul dengan daya kompresi yang baik,
selain itu juga menghasilkan tablet,granul yang kuat, dan cepat larut.
(Mohrle, 1980)
e. Avicel PH 102 (MICROCRYSTAK|LINE CELULOSE) (Rowe, 2009 : 129)
Pemerian : Serbuk kristalin dengan partikel berpori; berwarna putih; tidak berbau;
dan berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larutan asam dan sebagian besar pelarut
organic.
Luas Permukaan : 1,21-1,30m2/g (avicel pH 102)
Bobot Jenis : 0,337g/cm3(baik), 0,478g/cm3 (tapped), 1,512-1,668 g/cm3 (true)
Stabilitas : materi higroskopis yang stabil. Disimpan di wadah tertutup rapat pada
tempat yang sejuk dan kering
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat
Kegunaan : pengisi atau pengikat pada sediaan tablet dan kapsul, mempunyai
kegunaan sebagai lubrikan dan disentegrant
Konsentasi : 20-50% (pengisi); 4-15% (pengahancur); 5-20% (anti lengket)

f. Laktosa (Exipients, 2009 : 364-366)


Nama Resmi : LACTOSUM
Nama Lain : CapsuLac, GranuLac, Lactochem, lactosum monohydricum,
Monohydrate, Pharmatose, PrismaLac, SacheLac, SorboLac, SpheroLac,
Super Tab 30GR, Tablettose.
Nama Kimia : O-β-D-Galactopyranosyl-(14)-α-D-glucopyranosemonohydrate [5989-
81-1]
Rumus Molekul : C12H22O11.H2O
Berat Molekul : 360,31
Pemerian : Dalam bentuk padat, laktosa terlihat memiliki variasi bentuk isomeric,
tergantung pada kristalisasi dan kondisi pengeringan. Laktosa berwarna
putih atau tidak berwarna dalam bentuk kristalnya maupun serbuk. Tidak
berbau, rasa manis.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform, etanol, dan eter. Larut dalam air dan
semakin meningkat kelarutannya dengan pemanasan
Range : 20 – 25 %
Stabilitas : Jamur tumbuh saat kelembapan tinggi. Laktosa berubah menjadi
kecoklatanpada penyimpana, adanya reaksi yang dipercepat dengan
pemanasan, kondisi basah. Kemurnian dari laktosa yang berbeda dapat
berubah-ubah dan penting untuk dilakukan evaluasi warna, terutama jika
tablet sedang diformulasi. Stabilitas warna dari berbagai jenis laktosa juga
berbeda.
Inkompatibilita : Reaksi kondensasi (Maillard-type) seperti terjadi antara laktosa dan
senyawa amina primer menjadi produk yang berwarna coklat atau
kuning. Interaksi Maillard juga terjadi antara laktosa dan amina
sekunder. Laktosa juga inkompatibel dengan asam amino, amfetamin,
dan lisinopril.
Kegunaan : Zat pengisi tablet.
Penyimpanan : Simpan pada wadah yang tertutup baik, dingin dan tempat yang kering.

5. Spesifika Produk
Bobot sediaan : 625 mg
Warna : putih
Diameter : 12 mm
Bentuk : Biplaner
Tebal : 10 mm
Disolusi : 90 menit

6. Studi Preformulasi
a. Dasar Pemilihan Sediaan
Dipilih tablet konvensional karena tablet diabsorpsi dengan baik dari duodenum (75-
90%) dan tahan terhadap inaktivasi asam lambung. (Martindale ed 36.p. 203)
Dimana tabletkonvensional adalah tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus
pengempaan tunggal atau dalam kombinasi dengan excipient. Tablet ini akan
terdesintegrasi apabila bersentuhan dengan saluran cerna. (Charles, 2010. p. 6)
b. Studi Preformulasi Zat Aktif
 Farmakologi
1. Indikasi
Infeksi saluran kencing, otits media, sinusitis, bronchitis, rendah atau sedang-
beratnya komunitas-pneumonia, salmonellosis, meningitis listerial. (British
National Formulary. p.337)
2. Dosis
- Dosis sehari-hari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisillin, yaitu 3
kali 250-500 mg sehari. (Farmakologi dan Terapi.p. 673)
- Tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125,250 dan 500 mg. dosis
sehari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisillin karena absorpsinya
lebih baik daripada ampisillin, yaitu 3 kali 250-500 mg sehari. ( Syarif,
Amir. 2007.p.673)
3. Mekanisme kerja
Menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis
dinding sel mikroba dimana yang sensitive. Akan menghasilkan efek
bakterisid. (Syarif, Amir. 2007.p. 667)
4. Efek samping
Reaksi alergi : dari pembentukan eritema ringan hingga syok anafilatik.
Terutama pasien dengan mononucleosis infeksius terancam, pada pasien kasus
eksantema naik dari 7% sampai 90-100% untuk mencegah perkembangan
alergi, penggunaan topical dilarang. (Schimitz, gery, 2003.p. 495)
5. Kontraindikasi
Hipersensitifitas terhadap amoxicillin, penisilin, atau komponen dari
formulasi. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
6. Perhatian
Pada pasien dengan gangguan ginjal dan frekuensi pemberian harus diubah
pada respon dengan tinggkat kerusakan ginjal. Persentase yang tinggi dari
pesien dengan infeksi mononucleosis telah mengembangkan ruam selama
terapi dengan amoxicillin. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
7. Farmakokinetika
- Absorpsi : oral : cepat dan hampir lengkap, makanan tidak mempengaruhi
absorpsi. Distribusi : luas untuk sebagian besar cairan tubuh dan tulang
dan pentrasi buruk kedalam sel, mata, dan di meninges yang normal.
Metabolesme : sebagian hati. Ekskresi : urin (80% sebagian obat tidak
berubah), lebih rendah di neoriate. (Drug Of Handbook Information.p. 99)
- Oleh rute oral, 75% sampai 90% diserap. Dalam plasma, 17% protein
terikat, dari 50% sampai 72% dieliminasi oleh sekresi tubukus ginjal.
( Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
 Farmasetika
1. Sifat fisika kimia zat aktif
a. Pemerian
Serbuk Kristal berwarna putih atau berwarna purih halus sampai berwarna
putih tulang. (Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
b. Kelarutan
1 g dalam 370 mL air atau 2000 mL alcohol. (Remington’s
Pharmaceutical Science)
c. Aliran
1,0 mL/min. (British Pharmacopoeia, 2009.p.363)
d. Stabilitas
Kelembaban tinggi dan suhu lebih dari 37 derajat mempengaruhi stabilitas
e. Persyaratan kadar
95% tidak kurang dari 105,0%. (British Pharmacopoeia, 2009.p.361)
f. Inkompatibilitas
Amoxicillin tidak aktif oleh beta lactam. (Sweetman, Sean.p.202)
 Dasar pemilihan metode pembuatan
- Metode yang digunakan adalah metode granulasi kering karena zat aktif
amoxicillin memiliki sifat kelembaban tinggi dan suhu lebih dari 37
derajat mempengaruhi stabilitas, sehingga dibuat dalam metode granulasi
kering. (Remington’s Pharmaceutical Science :1520)
- Dimana granulasi kering dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin
digranulasi basah karena tidak stabil atau peka terhadap panas dan lembab
atau juga tidak mungkin dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif
tidak dapat mengalir bebas, dan dosis efektif zat aktif terlalu besar untuk
dikempa langsung. (Charles, 2010.p.223)

7. Studi Preformulasi Zat Tambahan


a. Tujuan penggunaan konsentrasi dan mekanisme kerja
1. Avicel Ph (Disintegran)
 Tujuan disintegran adalah untuk menentang pengikat tablet dan gaya fisik yang
bertindak dibawah pengempaan untuk membentuk tablet. Konsentrasi 3%.
(Shiregar, Charles : 166-168)
 Mengontrol kecepatan lepasnya obat bila dikombinasikan dengan laktosa. Avicel
juga mampu bersifat sebagai disintegrator sangat berguna untuk obat yang
membutuhkan peningkatan kohesivitas namun tetap juga waktu disintegran tetap
singkat. (Anwar, Effionora, 2012.p.70)
 Farmasetika
 Pemerian : serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa, partikel mudah hancur,
rapuh.
Kelarutan : sedikit larut dalam 5% b/v larutan natrium hidroksida, praktis tidak
dalam air, asam encer, dan kebanyakan pelarut organic.
Stabilitas : stabil meskipun termasuk material Higroskopik
Incompatibilitas : dengan zat pengoksidasi kuat. (Excipient ed. P.131)

2. PVP (Pengikat)
 Tujuan ditambahkannya kedalam formulasi untuk menambahkan kohesivitas
serbuk sehingga memberikan ikatan yang penting untuk membentuk granul yang
dibawah pengempaan akan membentuk suatu massa kohesif atau kompak yang
disebut tablet. Konsentrasi 3%. (Shiregar, Charles : 160)
 Kelebihan PVP yaitu : merupakan pengikat serbaguna dan unggul dibandingkan
pati. Dapat diproses dengan baik, cepat kering, dan sifat kempa sangat baik.
(Shiregar, Charles : 163)
PVP digunakan karena dapat memperbaiki sifat alir dari sediaan dan akan
membentuk granul yang baik. (Anwar, Effionora, 2012.p.131)
Kekurangan : penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak atau berlebihan
akan menghasilkan massa yang terlalu keras, sehingga tablet yang dihasilkan
mempunyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya, kekurangan bahan pengikat
akan menghasilkan daya rekat yang lemah, sehingga tablet akan rapuh dan terjadi
capping. (Voight, 1984)
 Farmasetika
- Pemerian : serbuk higroskopik putih krem, tidak berbau, atau hamper tidak
berbau
- Kelarutan : bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton,
methanol dan air, praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak
mineral.
- Stabilitas : suhu, tahan hingga suhu 110 derajat celcius

3. Magnesium Stearat (Lubrikan)


 Adapun tujuan pemberian pelican adalah untuk mengurangi gesekan yang timbul
pada antarpermukaan tablet atau dinding lubang kempa selama pengempaan dan
pengeluaran tablet dari lubang kempa. Konsentrasi 0,5%. (Shiregar, Charles :
175)
 Keuntungan : sifat mg. stearat sebagai lubrikan unggul dibandingkan lubrikan
yang lainnya. Dapat mempercepat aliran granul dalam corong kedalam ruang
cetakan, mencegah melekatnya granul pada stampel dan cetakan. Mengurangi
gesekan antara tablet dan dinding cetakan dan memberikan rupa yang baik pada
tablet yang sudah jadi. (Ansel, 2008)
 Farmasetika
- Pemerian : serbuk halus berwarna putih terang hamper tidak berbau,
memiliki rasa yang khas
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol (95%) eter dan air, sedikit larut
dalam benzene hangat dan etanol (95%) hangat
- Stabilitas : stabil dan harus disimpan diwadah tertutup ditempat sejuk dan
kering.
- Incompabilitas : kompatibel dengan asam kuat, alkal, dan garam besi.
Hindari dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearate tidak dapat
digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa vitamin, dan
alkaloid garam. (Excipient ed.36 : 404-405)

4. Laktosa Anhidrat (Pengisi)


 Tujuan penambahan zat pengisi adalah untuk penyesuaian bobot, ukurab tablet
sesuai yang dipersyaratkan, untuk membantu kemudahan dalam pembuata tablet,
dan meningkatkan mutu sediaan tablet. Konsentrasi 20-30%. (Shiregar, Charles :
145)
 Kelebihan : yang dapat mengalir bebas tanpa air hidrasi, memiliki sifat disolusi
yang baik sekali, lebih baik daripada a-laktosa. (Shiregar, Charles : 149)
Kekurangan : mengandung “fines” yang relative tinggi sehingga kemudahan
mengalirnya kurang optimal. (Shiregar, Charles : 149)
 Farmasetika
- Pemerian : serbuk Kristal berwarna putih
- Kelarutan : larut dalam air, larut dalam etanol (95%)
- Stabilitas : 4 (baik)
- Aliran : 8,3 g/detik
- Kelembapan : 0,5%. (Shiregar, Charles : 147-148)
5. Talk (Glidan)
 Tujuan pemberian glidan adalah untuk memperbaiki karakteristik aliran granulasi
dengan mengurangi gesekan antar particular. Dan meningkatkan aliran zat dari
lubang coromg yang lebih besar ke lubang corong yang lebih kecil, dan akhirnya
kedalam lubang kempa mesin tablet. (Shiregar, Charles. P.178). konsentrasi 1%.
(Excipient 6.p.729)
 Keuntungan : lebih unggul dari pada pati dalam meminimalkan setiap
kecenderungan zat yang melekat pada permukaan pons, suatu sifat yang kadang-
kadang digolongkan sebagai antiadheren. (Shiregar, Charles. P. 181-182).
(Anwar, Offionora. P.90-91)
 Farmasetika
- Pemerian : bubuk Kristal sangat halus, keabu-abuan, tidak berbau, manis,
mudah melekat dikulit dan lembut. (Excipient 6.p.729)
- Stabilitas : bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan pemanasan 160
derjat celcius selama tidak kurang dari 1 jam, dapat juga disterilkan oleh
paparan etilen oksida atau radiasu sinar gamma. (Excipient 6.p.729)
- Incompatibilitas : tidak dapat bereaksi dengan senyawa ammonium
kuartener. (Anwar, Offionora. P.90)

7. Perhitungan
Untuk 1 tablet
 Amoxicillin : 500 mg
 Avicel pH 101 : 10% = 10/100 × 625 mg = 62,5 mg
 PVP : 3% = 3/100 × 625 mg = 18,75 mg
 Mg Stearat : 0,5% = 0,5/100 × 625 mg = 3,125 mg
 Talk : 1% = 1/100 × 625 mg = 6,25 mg
 Laktosa Anhidrat : ad 100% = 625 mg – (500 mg + 62,5 mg + 18,75 mg + 3,125 mg
+ 6,25 mg) = 34,375 mg

Untuk 100 tablet

 Amoxicillin : 500 mg × 100 tab = 50000 mg


 Avicel pH 101 : 62,5 mg × 100 tab = 6250 mg
 PVP : 18,75 mg × 100 tab = 1875 mg
 Mg Stearat : 3,125 mg × 100 tab = 312,5 mg
 Talk : 6,25 mg × 100 tab = 625 mg
 Laktosa Anhidrat : 34,375 mg × 100 tab = 3437,5 mg

8. Cara Kerja
a. Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Timbang semua bahan zat aktif beserta ekspien yaitu : Amoxicillin 500 mg,
polivinilpirolidon 18,75 mg, magnesium stearat 3,125 mg, talk 6,25 mg, laktosa
anhidrat 34,375 mg
3. Metode granulasi kering
- Kemudian amoxicillin dan masing-masing ekspien dihaluskan terlebih
dahulu dalam mesin penggiling
-
- Amoxicillin dan semua ekspien, yakni laktosa anhidrat (pengisi),
polivinilpitolidon (pengika kering), sebagian avicel Ph 101 (disintegran),
magnesium stearate (lubrikan), dam talk (gildan) dicampur dalam mesin
planetary mixer atau twin sell blender
- campuran serbuk tersebut kemudian dikempa dengan mesin besar khusus
dan kuat yang disebut “mesin bongkah” yang menghasilkan bongkahan
- bongkahan tersebut tadi di ekstrusi melalui lempeng penyaring 18-20
mesin dalam mesin oscillating granulation atau mesin fitz mill
- serbuk partikel halus yang dihasilkan tadi kembali dipadatkan dengan
mesin bongkahan atau kompaktor gulung
- hasil bongkahan atau lempeng rapuh, kembali diekstrusi dalam mesin
oscillating granulation atau mesin fitz mill
- granul yang dihasilkan kemudian disatukan dan dicampurkan dengan fase
luar, yaitu sisa magnesium stearate dan avicel pH 101 di dalam mesin twin
sell blender atau mesin cubic
- massa kempa dikempa menjadi tablet
4. setelah itu, masukkan kedalam wadah yang sesuai
5. beri etiket
9. Uji Organoleptis
 Sifat Organoleptis
a. Warna : Serbuk hablur, putih
b. Bau : Tidak berbau
c. Rasa : Agak pahit
d. Bentuk : Tablet

Anda mungkin juga menyukai