Anda di halaman 1dari 2

Hening, semua tatapan itu tertuju padanya.

Tatapan itu seolah berkata “hal aneh apalagi yang akan


Halid lakukan ?”

Halid hanya tersenyum kecil memandangi setangkai mawar yang ia bawa sambil berdiri di depan
pintu kelas, yg seolah sedang menunggu seseorang datang.

“Cuit ... cuit .. playboy kelas beraksi... asseeekk” Teriak salah seorang murid. Suasana kelas yang
mulanya hening berubah menjadi riuh. Sahutan demi sahutan tertuju pada Halid.

Seketika pandangan Halid pun berubah. Bukan kepada para murid yang meriuhinya, akan tetapi
memandangi lorong sekolah yg saat itu tengah dilewati perempuan bercadar.

Pelan, langkah kaki itu datang menuju Halid. Sedikit demi sedikit senyum Halid melebar melihat
perempuan bercadar itu yang dari kejauhan sudah memandanginya.

Langkah kaki perempuan itu pun terhenti tepat di depan pintu kelas.

“Kalo tidak salah namamu Halid ya?.. Ayo Halid Duduk, ibu' mau ngajar.” Suara yang pelan itu
membuat murid kelas yg tadinya riuh kembali hening.

Halid hanya diam tersenyum dan menyodorkan setangkai bunga itu ke perempuan bercadar yang
tidak lain adalah gurunya sendiri.

Terlihat dari pandangannya ke setangkai mawar itu, sang ibu guru tentu saja terkejut.

“Jangan terlalu dipikirkan ibu' ... ini hanya ucapan selamat saja.” Kata Halid sembari tersenyum.

Terlihat dari matanya yg menyipit, sang ibu guru yg mulanya bingung kini tersenyum sambil
menerima bunga pemeberian Halid.

“Terima kasih untuk bunganya, hmmm .. tapi ucapan selamat untuk apa yaa ? ulang tahun ibu' sudah
lewat 3 bulan yg lalu.”

Halid tertawa kecil.

“Bukan untuk itu ibu', saya ingin mengucapkan selamat untuk ibu' karena telah menjadi daftar
perempuan yg akan saya nikahi di syurga nanti.”

Anda mungkin juga menyukai