Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Negara
Di dalam kepustakaan Indonesia, lembaga negara digunakan
dengan istilah yang berbeda-beda, misalnya istilah organ negara,
badan negara, dan alat perlengkapan negara, namun maknanya
sama. Dalam kepustakaan Inggris, lembaga negara disebut dengan
istilah political institution, sedangkan dalam terminologi bahasa
Belanda disebut staat organen.Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia terdapat istilah lembaga pemerintah yang diartikan
sebagai badan-badan pemerintahan di lingkungan eksekutif. Jika
kata pemerintah diganti dengan kata negara, sehingga menjadi
lembaga negara, maka hal itu berarti badan-badan negara di
lingkungan pemerintahan negara. Jadi tidak hanya badan eksekutif,
tetapi juga badan legislatif, yudikatif, dan badan-badan negara
lainnya. Kamus istilah hukum Fockema Andreae, menerangkan
bahwa kata orgaan berarti “alat perlengkapan”. Sedangkan alat
perlengkapan berarti “orang” atau “majelis” yang terdiri dari orang-
orang yang berdasarkan undang-undang atau anggaran dasar
berwewenang mengemukakan dan merealisasikan kehendak badan
hukum. Selanjutnya diterangkan bahwa negara dan badan
pemerintahan rendah mempunyai alat perlengkapan, yaitu mulai
dari raja (presiden) sampai pada pegawai yang terendah. Para
pejabat itu dapat dianggap sebagai alat perlengkapan. Tetapi,
perkataan ini lebih banyak digunakan untuk badan pemerintahan
tinggi dan dewan pemerintahan yang mempunyai wewenang yang
diwakilkan secara teratur dan pasti.

Dengan demikian, Fockema Andreae menerangkan pengertian


alat perlengkapan negara secara luas dan sempit. Pengertian secara
luas maksudnya bahwa alat perlengkapan negara meliputi semua
pegawai yang ada dalam negara, dari presiden sampai dengan
kepala desa (lurah), baik yang bersifat tunggal maupun kolegial
( merupakan suatu badan atau majelis). Alat perlengkapan negara

1
yang bersifat tunggal, misalnya kepala negara, kepala
pemerintahan, kepala daerah, dan kepala desa. Sedangkan yang
bersifat kolegial, misalnya MPR, DPR, DPD, MA, MK, Komisi Yudisial,
Komisi Pemilihan Umum, DPRD, dan lain-lain. Dalam arti sempit,
karena terminologi alat perlengakapan negara pada umumnya
digunakan untuk badan-badan negara di tingkat pusat dan badan
perwakilan (permusyawaratan) rakyat maupun daerah. Jadi terdapat
limitasi penggunaan terminologi alat perlengakapan negara, yaitu
khusus bagi badan-badan negara di tingkat pusat. Tetapi, suatu
kriteria yang jelas dikemukakan oleh Fockema Andreae, bahwa alat
perlengkapan negara tersebut dibentuk berdasarkan hukum
(undang-undang dan anggaran dasar) dan memiliki kewenangan
untuk merealisasikan fungsi-fungsinya.
1) Pembedaan Dari Segi Hierarkinya.
Pembedaan Lembaga Negara dari segi hirarkinya itu penting
karena harus ada pengaturan mengenai kedudukan hukum dari
lembaga-lembaga negara tersebut mana yang lebih tinggi dan
mana yang lebih rendah.1 Perlakukan hukum antara lembaga
yang satu dengan yang lain adalah berbeda (misalnya dalam hal
protokoler, gaji,dsb), hal ini tergantung dari kedudukan lembaga
negara tersebut apakah dibentuk berdasarkan UUD, UU, PP atau
Peraturan lain dibawahnya.Firmansyah Arif,dkk
mengklasifikasikan lembaga-lembaga negara berdasarkan
landasan hukum pembentukkannya, yaitu lembaga-lembaga
negara berdasarkan UUD 1945, berdasarkan Undang-Undang
(UU), dan berdasarkan Keputusan Presiden (KepPres).Lembaga-
lembaga negara yang terdapat di dalam UUD 1945 jumlahnya 2l
lembaga, yang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 1.
lembaga negara yang bentuk atau nama dan wewenangnya
diatur langsung oleh UUD, yaitu MPR, Presiden, Wakil Presiden,
Kementerian Negara, pemerintahan daerah
provinsi,pemerintahan daerah kabupaten, pemerintahan daerah

1
Isharyanto, Hukum Kelembagaan Negara,( Yogyakarta,Deepublish:2016 ),hlm.7

2
kota, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten, DPRD Kota, DPR, DPD,
BPK, MA, KY, MK, TNI, Kepolisian Negara RI.
2. lembaga negara yang bentuk atau namanya tidak ditentukan
di dalamUUD, tetapi wewenangnya diberikan oleh UUD, yaitu
Dewan Pertimbangan Presiden dan KPU
2) Pembedaan Dari Segi Fungsinya.
Dari segi fungsinya menurut Jimly Assidiqie ada yang bersifat
utama atau primer, dan ada pula yang bersifat penunjang atau
skunder .Untuk memahami perbedaan keduanya maka lembaga
negara tersebut dapat dibedakan menjadi 3 ranah (domain)
yakni;
1. Kekuasaan eksekutif atau pelaksanaan
2. Kekuasaan legislative dan fungsi pengawasan
3. Kekuasaan Kehakiman atau fungsi yudisial.
Bahkan, menurut Jimly Asshiddiqie masih ada lembaga-
lembaga negara lain yang menjalankan fungsi yang berkaitan
dengan kekuasaan kehakiman yang lebih lanjut diatur dengan
undang-undang. Hal itu sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat ,
yakni “Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dengan undang-undang.” Dengan
demikian terdapat lebih dari 28 lembaga negara yang secara
eksplisit maupun implisit di dalam UUD 1945. Tetapi, hanya 24
lembaga negara yang dapat sebagai pihak dalam sengketa antar
lembaga negara di MK. Sebab bank sentral, duta dan konsul tidak
ditentukan wewenangnya secara eksplisit dan implisit di dalam UUD
1945. Sementara itu, kesatuan masyarakat hukum adat tidak
termasuk katagori lembaga negara dan berada di luar lingkup dan
jangkauan organisasi negara.

B. SUSUNAN PEMERINTAHAN PUSAT


Susunan lembaga-lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia
telah dilakukan penyempurnaan sesuai dengan aspirasi rakyat, sehingga mengalami
beberapa perubahan. Perubahan yang sangat jelas terlihat pada kedudukan Majelis

3
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sebelum UUD 1945 diamandemen, kedudukan
MPR berada lebih tingggi dari lembaga-lembaga tinggi lainnnya. Namun, setelah
UUD 1945 mengalami amandemen kedudukan MPR disejajarkan dengan lembaga-
lembaga tinggi lainnnya, seperti DPR, MA, DPA, BPK, dan Presiden.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
Lembaga negara yang memegang kekuasaan menurut UUD 1945 hasil
amandemen adalah MPR, DPR, presiden, MA, MK, dan BPK. Anggota MPR
terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden, yang sekarang masih
diketuai oleh Zulkifli Hasan. Masa jabatan anggota MPR lima tahun dan berakhir
bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum
memangku jabatannya, anggota MPR mengucapkan sumpah/janji bersama-sama
yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR. Dengan
demikian, sesuai dengan UUD 1945 yang telah diamandemen maka MPR termasuk
lembaga negara. Sesuai dengan Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen
mempunyai tugas dan wewenang diantaranya: mengubah dan menetapkan undang-
undang dasar; melantik presiden dan wakil presiden; memberhentikan presiden dan
wakil presiden dalam masa jabatannya menurut undang-undang dasar.
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak
berikut ini: mengajukan usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar,
menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan, keuangan dan
administratif, melantik presiden dan wakil presiden dan memberhentikan presiden
dan wakil presiden.
Anggota MPR mempunyai kewajiban sebagai berikut: mengamalkan
Pancasila; melaksanakan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan; menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kerukunan nasional;
mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan; melaksanakan peranan sebagi wakil rakyat dan wakil daerah.2
2. Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ketua Setya Novanto, merupakan lembaga
perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai lembaga negara. Anggota DPR

2
Nurul. Struktur Organisasi Pemerintah Tingkat, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2014), hlm. 67.

4
berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasarkan hasil
pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang berada di tingkat
provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota disebut DPRD
kabupaten/kota. Berdasarkan UU Pemilu N0. 10 Tahun 2008 ditetapkan sebagai
berikut: jumlah anggota DPR sebanyak 560 orang; jumlah anggota DPRD provinsi
sekurang-kurangnya 35 orang dan sebanyak-banyak 100 orang; jumlah anggota
DPRD kabupaten/kota sedikitnya 20 orang dan sebanyak-banyaknya 50 orang
Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPR
berdomisili di ibu kota negara. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan
berakhir pada saat anggota DPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum
memangku jabatannya, anggota DPR mengucapkan sumpah/ janji secara bersama-
sama yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna DPR.
Lembaga negara DPR mempunyai fungsi berikut ini: Fungsi Legislasi. Fungsi
legislasi artinya DPR berfungsi sebagai lembaga pembuat undang-undang. Fungsi
Anggaran. Fungsi anggaran artinya DPR berfungsi sebagai lembaga yang berhak
untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Fungsi
Pengawasan. Fungsi pengawasan artinya DPR sebagai lembaga yang melakukan
pengawasan terhadap pemerintahan yang menjalankan undang-undang.
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.
Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah
mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas
bagi kehidupan masyarakat. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu kebijakan tertentu pemerintah yang diduga
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Hak menyatakan pendapat
adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah
mengenai kejadian yang luar biasa yang terdapat di dalam negeri disertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak
interpelasi dan hak angket. Untuk memudahkan tugas anggota DPR maka dibentuk
komisi-komisi yang bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra kerja.3
3. Dewan Perwakilan Daerah
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ketua Irman Gusman, merupakan lembaga
negara baru yang sebelumnya tidak ada. DPD merupakan lembaga perwakilan

3
Vita Setiawati dan Gatot Ristijono, Rapel IPS & PKn SD kelas 4,5,& 6,( Jakarta Selatan, Cmedia:2010
), hlm. 183

5
daerah yang berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil
dari provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.Jumlah anggota DPD dari
setiap provinsi tidak sama, tetapi ditetapkan sebanyak-banyaknya empat orang.
Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR.
Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden. Anggota DPD
berdomisili di daerah pemilihannya, tetapi selama bersidang bertempat tinggal di
ibu kota Republik Indonesia.
Masa jabatan anggota DPD adalah lima tahun. Sesuai dengan Pasal 22 D UUD
1945 maka kewenangan DPD, antara lain sebagai berikut: Dapat mengajukan
rancangan undang-undang kepada DPR yang berkaitan dengan otonomi daerah,
hubungan pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran, serta penggabungan
daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya,
perimbangan keuangan pusat dan daerah. Ikut merancang undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dengan daerah, pembentukan
dan pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dapat
memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan undang-
undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama. Dapat melakukan pengawasan
yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah, hubungan
pusat dengan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah,
pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, perimbangan
keuangan pusat dengan daerah, pajak, pendidikan, dan agama.
4. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden dan Wakil Presiden (Joko Widodo dan Jusuf Kalla). Presiden adalah
lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif. Maksudnya, presiden
mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan. Presiden mempunyai
kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai kepala negara.
Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh
MPR, tetapi setelah amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Presiden dan wakil presiden
memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali hanya
untuk satu kali masa jabatan.
Presiden dan wakil presiden sebelum menjalankan tugasnya bersumpah atau
mengucapkan janji dan dilantik oleh ketua MPR dalam sidang MPR. Setelah

6
dilantik, presiden dan wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan
program yang telah ditetapkan sendiri. Dalam menjalankan pemerintahan, presiden
dan wakil presiden tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. Presiden dan
wakil presiden menjalankan pemerintahan sesuai dengan tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
5. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung (MA) ketua Hatta Ali, merupakan lembaga negara yang
memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Mahkamah Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu
diketahui bahwa peradilan di Indonesia dapat dibedakan peradilan umum,
peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara (PTUN).
Kewajiban dan wewenang Mahkamah Agung, antara lain sebagai berikut:
berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang
lainnya yang diberikan oleh undang-undang; mengajukan tiga orang anggota hakim
konstitusi; memberikan pertimbangan dalam hal presiden memberi grasi dan
rehabilitasi.
6. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi (MK) ketua Hamdan Zoelva, adalah lembaga baru
setelah adanya perubahan UUD 1945. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu
lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi
berkedudukan di ibu kota negara.Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan
orang anggota hakim kontitusi yang ditetapkan dengan keputusan presiden.
Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,
seorang wakil ketua merangkap anggota dan tujuh orang anggota hakim konstitusi.
Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh hakim konstitusi untuk masa jabatan
selama tiga tahun. Hakim konstitusi adalah pejabat negara.
Sesuai dengan Pasal 24 C UUD 1945 maka wewenang dan kewajiban
Mahkamah Konstitusi, antara lain sebagai berikut: mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap
UUD; memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD; memutuskan pembubaran partai politik; memutus

7
perselisihan tentang hasil pemilihan umum; wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia menurut UUD.
7. Komisi Yudisial
Komisi Yudisial (KY) ketua Dr Suparman Marzuki, S.H., M.Si. Komisi
Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut ini:
mengusulkan pengangkatan hakim agung; menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Anggota Komisi Yudisial harus
mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki
integritas dan kepribadian yang tidak tercela. Anggota Komisi Yudisial diangkat
dan diberhentikan oleh presiden dengan persetujuan DPR. Anggota Komisi
Yudisial terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua
merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa jabatan anggota Komisi
Yudisial lima tahun.
8. Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ketua Harry Azhar Azis, sejajar dengan
lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan Keuangan yang bebas dan
mandiri. Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan keuangan negara. Hasil
pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya. Berdasarkan UUD 1945 Pasal 23 F maka anggota BPK dipilih
oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh
presiden. BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi.

C. SUSUNAN PEMERINTAHAN PROVINSI DAN KOTA


Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan
daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten,
dan kota mempunyai pemerintahan yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan
provinsi terdiri atas pemerintah provinsi dan DPRD provinsi. Pemerintah provinsi
terdiri atas kepala daerah provinsi yaitu gubernur dan perangkat daerah provinsi.
Perangkat daerah provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD,
dinas daerah, lembaga teknis daerah.
1. Gubernur

8
Gubernur adalah kepala daerah untuk daerah provinsi. Gubernur memiliki
tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah  berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama DPRD. Gubernur dan wakil gubernur dipilih dalam satu
pasangan secara langsung oleh rakyat di provinsi setempat sehingga dalam hal ini
gubernur bertanggung jawab kepada rakyat. Selain sebagai kepala daerah, gubernur
juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi
yang bersangkutan. Dalam hal ini gubernur bertanggung jawab kepada presiden.
Gubernur bukanlah atasan bupati atau walikota, tetapi hanya sebatas membina,
mengawasi, dan mengoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupaten/kota.
2. Bupati dan Wakil Bupati
Bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah
berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih
dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati
merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik). Memimpin
penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan
bersama DPRD.4 Bupati sebagai kepala daerah mempunyai tugas antara lain:
Mengajukan rancangan peraturan daerah (perda). Menetapkan peraturan daerah
yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD. Menyusun dan mengajukan
rancangan peraturan daerah tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan
ditetapkan bersama. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah. Mewakili
daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dapat menunjuk kuasa hukum untuk
mewakili sesuai dengan peraturan perundang - undangan. Melaksanakan tugas dan
wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang - undangan.
Sedangkan tugas wakil bupati adalah untuk membantu kepala daerah dalam
menyelenggarakan pemerintahan daerah. Membantu kepala daerah dalam
mengoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan
dan atau temuan hasil pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan
perempuan dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial
budaya dan lingkungan hidup. Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan
pemerintahan kabupaten dan atau kota bagi kepala daerah provinsi. Memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan, kelurahan dan
4
Dyah Sriwilujeng, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar kelas IV,
(Jakarta, Erlangga:2003),hlm.34-37

9
atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota. Memberikan saran dan
pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah
daerah. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan
oleh kepala daerah. Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila
kepala daerah berhalangan.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga
perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah. Dalam menjalankan tugasnya, DPRD disebut
sebagai lembaga legislatif. DPRD kabupaten/kota mempunyai tugas mengawasi
jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota. Selain DPRD juga bertugas untuk
membuat peraturan daerah dan menetapkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (RAPBD).
4. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah. Tugas sekretaris daerah
adalah membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan
dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah
membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan administrasi
pemerintahan, hukum, organisasi, pengelolaan barang daerah, keuangan,
kepegawaian, umum dan memberikan pelayanan administratif kepada perangkat
daerah.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah mempunyai fungsi
pengkoordinasian perumusan kebijaksanaan pemerintah kabupaten;
pengkoordinasian perangkat daerah; penyelenggaraan administrasi kepegawaian,
hukum, organisasi dan tata laksana, keuangan, barang daerah dan umum; dan
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Sekretaris Daerah membawahi 2 orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang
Pemerintahan dan Asisten Bidang Umum. Asisten Bidang Pemerintahan
membawahi 2 bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian hukum
organisasi dan tatalaksana Asisten Bidang Umum membawahi 3 bagian yaitu
Bagian Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Bagian Umum.
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten, yang
dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD
dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten. Tugas

10
sekretariat DPRD antara lain: Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
DPRD. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD. Mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPRD. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan DPRD dalam pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.
5. Dinas Daerah
Dinas Daerah, adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh
kepala dinas. Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah. Tugas
pokok Dinas Daerah adalah menyelenggarakan kewenangan daerah dan tugas
lainnya yang diberikan oleh Bupati. Dinas yang ada di lingkungan Pemerintah
Kabupaten 12 dinas, yaitu: Dinas Pendidikan Dasar; Pendidikan Menengah Umum
dan Kejuruan; Kesehatan; Pekerjaan Umum; Perhubungan; Kesejahteraan Sosial;
Koperasi dan Tenaga Kerja, Pendapatan Daerah, Pertanian, Perkebunan,
Kehutanan dan Perindustrian dan Perdagangan.
Lembaga Teknis Daerah, merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah
dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang
berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Lembaga Teknis Daerah
merupakan unsur penunjang, pengkoordinasi pemerintah kabupaten yang
mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan
kabupaten sesuai bidang lingkup tugasnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, lembaga
teknis daerah memiliki fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai lingkup tugasnya
dan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan5
D. SUSUNAN PEMERINTAHAN KECAMATAN DAN DESA
1. Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah , berwewenang mengatur dan mengurus keperluan masyarakat. Cara
pembentukan desa dengan syarat memperhatikan asal-usul desa , keadaan sosial
budaya dan masyarakat. Beberapa syarat pembentukan desa yaitu, jumlah
penduduk dan luas wilayah yang memadai dan wilayah dapat dijangkau untuk
pelayanan dan pembinaan masyarakat serta tuntutan dari masyarakat. Kepala desa
dibantu oleh sekretaris desa yang bertugas menangani surat menyurat,
administrasi desa dan mengatur jadwal pertemuan desa.

5
Rozali Abdullah. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung.
(Jakarta: PT Raja Grasindo, 2014), hlm. 121.

11
Pemerintahan di desa dipimpin oleh seorang kepala desa, msyarakatlah yang
memilih langsung. Kepala desa bukan seorang pegawai negeri sipil, masa jabatannya
selama 6 tahun. Kepala desa dilantik oleh bupati/ walikota paling lambat 30 hari
setelah terpilihnya. Kepala desa mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu:
- Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa
- Membina perekonomian desa
- Membina kehidupan masyarakat desa
- Memelihara ketentraman dan ketertiban desa
- Mendamaikan perselisihan di sekitar masyarakat desa6
2. Kecamatan
Kecamatan adalah suatu wilayah pemerintahan yang terdiri dari
beberapa desa dan kelurahan, kecamatan dipimpin oleh seorang camat, yang
diangkat oleh bupati atas usul sekretaris daerah . camat dari pegawai negeri sipil
yang menguasai pengetahuan teknis tentang pemerintahan. Camat bekerja sama
dengan unsur-unsur pimpinan dikecamatan seperti, komandan rayon militer dan
kepala kepolisian sektor.
Adapun tugas-tugas camat yaitu:
- Mengkordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat
- Mengupayakan ketertiban dan ketentraman umum
- Mengkordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan
- Memelihara sarana dan fasilitas umum
- Mengkordinasikan kegiatan pemerintahan tingkat kecamatan
- Mengadakan penyelenggaraan pemerintahan desa

6
M.Masan, Panduan Belajar dan Evaluasi Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas 4,
( Jakarta, PT Grasindo:2009),hlm.1-2

12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
  Lembaga-lembaga penyelenggara merupakan faktor penentu keberhasilan
suatu Negara Indonesia dalam membangun dan mewujudkan cita-cita negara
yang di kehendaki berdasarkan UUD 1945. Dengan adanya perubahan
(amandemen) UUD 1945, menyebabkan perubahan juga pada sistem lembaga-
lembaga penyelenggara negara salah satu bukti dari perubahan tersebut yaitu
Negara Indonesia sudah tidak menganut paham pemisahan kekuasaan yang di
cetuskan pertama kali oleh Montesqieu namun telah menganut paham pembagian
kekuasaan yang lebih sesuai dengan karakter dan kebutuhan dari Negara
Indonesia. Salah satu perubahan yang cukup mendasar yaitu perubahan supremasi
MPR menjadi supremasi konstitusi. Pasca Reformasi Indonesia sudah tidak lagi
mengenal istilah “lembaga tertinggi negara” untuk kedudukan MPR sehingga
seluruh lembaga Negara sederajat kedudukannya dalam sistem check and
balances. Seiring dengan itu konstitusi di tempatkan sebagai hukum tertinggi
yang mengatur dan membatasi kekuasaan lembaga-lembaga negara yang
menjalankan roda penyelenggaraan negara.
B. Saran

13
Dari penjelasan di atas diharapkan kita sebagai mahasiswa diharapkan
memahami tentang konsep lembaga negara paska amandemen uud 1945.
Sehingga pengetahuan ini diharapkan mampu memberi pemahaman terhadap
dinamika pemerintahan dalam hal ini ketatanegaraan negara pada waktu yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali, 2004, Pelaksanaan Otonomi Luas dengan


Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Jakarta : PT
Raja Grasindo.

Isharyanto, 2016 ,Hukum Kelembagaan


Negara,Yogyakarta:Deepublish

Masan, M, 2009,Panduan Belajar dan Evaluasi Pendidikan


Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas 4, Jakarta:PT
Grasindo

Nurul, 2014,Struktur Organisasi Pemerintah Tingkat, Jakarta: PT


RajaGrafindo

Setiawati , Vita dan Gatot Ristijono, 2010 , Rapel IPS & PKn SD
kelas 4,5,&
6,Jakarta Selatan,:Cmedia
Sriwilujeng , Dyah, 2003, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar
kelas IV, Jakarta: Erlangga

14
PETA KONSEP

15
16

Anda mungkin juga menyukai