Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 1
AKUNTANSI DAN IFRS (INTERNATIONAL FINANCIAL
REPORTING STANDARDS)
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini pembelajar diharapkan:
a. Mampu membandingkan perbedaan standar akuntansi IFRS dan standar sebelumnya
b. Mampu menguraikan 3 pilar utama pengembangan akuntansi
c. Mampu menjelaskan sejarah perkembangan akuntansi
d. Mampu menjelaskan definisi akuntansi
e. Mampu menjelaskan pemakai informasi akuntansi
f. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar akuntansi
menyusun laporan kuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement).
Standar ini mengadopsi IFRS untuk Small Medium Enterprice (SME) dengan beberapa
penyederhanaan. Standar ETAP lebih sederhana dan tidak banyak perubahan dari praktik
akuntansi yang saat ini berjalan. Contoh penyederhanaan dalam standar ETAP adalah
sebagai berikut:
a. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam
laporan perubahan ekuitas atau komponen ekuitas dalam neraca
b. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan properti investasi setelah tanggal
perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar.
c. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan, beban pajak diakui sebesar
jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
Entitas yang menggunakan SAK ETAP dalam laporan auditnya menyebutkan laporan akan
memudahkan entitas yang tidak memiliki akuntaabilitas publik signifikan menyusun
laporan keuangan karena SAK ETAP lebih mudah dan sederhana. Namun beberapa pihak
berpendapat penggunaan istilah ETAP memberikan kesan bahwa entitas tidak memiliki
akuntabilitas. Padahal semua entitas pasti memiliki akuntabilitas pada publik namun tingkat
akuntabilitasnya yang berbeda. Standar ini efektif dapat digunakan untuk laporan keuangan
tahun 2009. Entitas yang memenuhi kriteria menggunakan ETAP pada tahun 2011 harus
memilih menggunakan SAK ETAP atau PSAK. Jika pada tahun 2011 tetap menggunakan
PSAK maka pada tahun berikutnya harus konsisten menggunakan PSAK dan tidak boleh
berubah menggunakan SAK ETAP.
Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) adalah standar yang digunakan
untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas berbasis syariah. Standar
akuntansi syariah terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan,
standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah, murabahah, salam, ijarah, dan istishna. Standar ini merupakaan standar yang
dikembangkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (DSAK Syariah). Bank
syariah menggunakan dua standar dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang
memiliki akuntabilitas publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan
untuk transaksi syariahnya menggunakan PSAK syariah.
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah standar akuntansi yang digunakan
untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintahan baik pusat maupun daerah. SAP
berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010. Peraturan
Pemerintah ini sudah berlaku namun instansi pemerintah masih diperkenankan
menggunakan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 SAP berbasis kas menuju akrual,
sampai dengan tahun anggaran 2014. SAP berbasis kas menuju akrual, menggunakan basis
kas untuk penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk
penyusunan neraca. Dalam SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran tetap
menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran yang disusun dengan
menggunakan basis akrual.Unit usaha yang dimiliki pemerintah baik dalam bentuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD0 dan Badan Layanan
Umum (BLU) sebagai entitas milik pemerintah menyusun akuntansi sesuai dengan standar
akuntansi keuangan umum yang berlaku. Laporan keuangan BLU digabungkan dengan
laporan keuangan instansi terkait. Lapoaran keuangaan BUMN/BUMD tidak digabungkan
dan tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan pemerintah. Pemerintah hanya
mencatat investasi dalam BUMN/BUMD dalam laporan keuangannya.
Penerapan IFRS membawa dampak beragam perubahan, baik perubahan yang
sebatas bersifat administratif maupun yang bersifat substantif. Standar IFRS menuntut
dilakukannya perubahan di praktik-praktik akuntansi yang sudah ada, terkait dengan
pengembangan staandar berbasis prinsip (principle-based) dan pengukuran berbasis nilai
wajar (fair value). Standar sebelumnya dipertimbangkan lebih mendasarkan pada
pengembangan berbasis aturan (rules-based) dan pengukuran berbasis biaya historis
(historical cost). Tabel 1 menyajikan beberapa perbedaan antara produk IASB dan FASB.
Tabel 1. Perbedaan antara Produk FASB dan IASB
TOPIK FASB IFRS
Terminologi resmi Neraca Laporan Posisi Keuangan
laporan Laporan Laba/Rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif
Penggunaan istilah Aktiva Aset
Hutang/Utang/Kewajiba Liabilities
n
Modal Ekuitas
Format pelaporan Kurang Fleksibel Cukup Fleksibel
Basis standarisasi Rules - based Principles - based
Basis pengukuran Terutama historical cost Menuju fair value/nilai wajar
Metode penentuan kos Membolehkan Melarang penggunaan lifo
penggunaan lifo
Akuntansi untuk Petunjuk yang rinci Petunjuk yang minimal
industri khusus
oleh Luca Pacioli pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan
menggunakan sistem berpasangan. Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di
Eropa khususnya di Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudian pada
abad ke-19, teori dan praktek pembukuan berpasangan di kembangkan di Amerika Serikat
menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika Serikat
ini dikenal dengan Anglo-Saxon.
Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-puti
Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi.
Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri lain. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi
sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-saxon. Untuk mengembangkan akuntansi, pada
tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Namun, baru tahun 1967 saat dibukanya penanam modal asing, akuntansi di Indonesia
berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Dan
perkembangan terbaru bahwa IAI sebagai regulator dan pembuat standar akuntansi
keuangan di Indonesia , telah menyelesaikan lebih dari 90 persen adaptasi International
Financial Reporting Standard yang berlaku secara global diseluruh dunia.
4. Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi
yang akan membantu manajer, investor, otoritas, dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah. Akuntansi merupakan seni dalam mengukur, berkomunikasi, dan
menginterpretasikan ativitas keuangan.
Dalam versi bahasa inggris, accountancy is the process of identifying, measuring, and
communicating economic information to permit informed judgments and decisions by users
of the information. Secara luas, akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha atau the
language of business.
2. Kegunaan Akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna
dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang
bersangkutan.
Dengan demikian akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) di dalam
suatu perusahaan mengenai kegiatan ekonomi yang dijalankan oleh perusahaan serta
kondisi perusahaan tersebut.
Kegiatan-kegiatan di atas perlu dirangkaikan dalam suatu sistem yang disebut sistem
akuntansi.
Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akhir akuntansi
adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yakni
manajemen perusahaan. Jenis informasi yang dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen
berbeda sesuai dengan besarnya perusahaan. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit
kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung dengan kagiatan sehari-
hari. Akan tetapi, walaupun demikian manajemen harus mendapatkan informasi yang tepat
waktu mengenai bermacam-macam aspek yang terdapat dalam perusahaan itu.
Accounting entity. Dalam penyusunan informasi akuntansi maka yang menjadi fokus
pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas
sebagai suatu entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain. Kita tidak bisa mencatat
atau menyajikan informasi akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan dan
pemiliknya. Informasi yang disusun harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan
entity lain.
Going Concern. Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan harus dianggap bahwa
perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang,
tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar.
Time period. Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal
tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang dan modal
pada saat atau pada tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan informasi hasil
usaha pada periode tertentu. Sedangkan laporan arus kas menggambarkan informasi arus
kas masuk dan keluar pada periode tertentu.
Monetary Unit. Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran
moneter atau uang. Semua transaksi perusahaan dikuantifikasikan dan dilaporkan dalam
bentuk nilai uang.
Accrual. Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan
kas tetapi didasarkan pada faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak atau
kewajiban perusahaan atau belum. Kalau sudah harus dicatat tanpa menunggu pembayaran
atau penerimaan kas.
Exchange Price. Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada
harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai harga bargaining antara pembeli
(demand) dan penjual (supply).
dimilikinya. Misalnya judgment tentang memilih FIFO, LIFO, metode garis lurus, atau
double declining, klasifikasi perkiraan dan sebagainya.
General purpose. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan
akuntansi keungan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakai khusus. Tidak
ditujukan khusus kepada banker, investor, kreditor, analisis, manajemen, atau karyawan.
Interrelated Statement. Neraca, daftar laba rugi , dan laporan sumber dan penggunaan dana
mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu dengan yang lain. Ini merupakan
salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu
juga tanpa memperhatikan hubungan satu pos (akun) dengan pos lainnya.
Substance over form. Karena akuntansi ingin memberikan informasi yng dipercaya bagi
pengambil keputusan maka akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal
dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legalnya. Misalnya dalam akte
notaris modal telah disetor penuh, tetapi kenyataan setoran belum ada maka akuntansi
berpihak pada kenyataan sebenarnya. Kalau memang belum ada setoran yang benar-benar
telah masuk ke rekening perusahan maka belum bisa dicatat kendatipun secara legal formal
dianggap sudah disetor penuh. Kredit bank yang sudah disetujui tetapi belum dimanfaatkan
seluruhnya akan dicatat sebesar penggunaannya saja kendatipun secara legal dana itu sudah
dapat dimanfaatkan atau diambil.
Materiality. Laporan keuangan hanya memuat informasi yng dianggap penting dan dalam
setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya. Pengertian penting di
sini adalah informasi dapat mempengaruhi para pengambil keputusan yang normal.
BAB II
ANALISIS TRANSAKSI
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini pembelajar diharapkan:
a. Mampu memahami persamaan akuntansi
b. Mampu melakukan analisis transaksi
c. Mampu menjelaskan mekanisme debet kredit
d. Mampu menguraikan jenis-jenis akun
1. Persamaan Akuntansi
Akuntansi mendasarkan diri pada persamaan akuntansi ASET = LIABILITIES + EKUITAS
baik dari perspektif IFRS maupun sejarah akuntansi, keduanya mendasarkan pada
persamaan akuntansi tersebut. Bukti bahwa standar yang berlaku (IFRS) berdasar pada
persamaan akuntansi tersebut adalah adanya pendefinisian bahwa elemen ekuitas adalah hak
residual terhadap aset perusahaan setelah dikurangi semua liabilities perusahaan, yang
secara matematika dapat dituliskan sebagai Ekuitas = Aset – Liabilities.
Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan. Artinya, mengakibatkan berubahnya jumlah atau komposisi persamaan antara
kekayaan dan sumber pembelanjaan. Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam
akuntansi adalah satuan uang. Oleh sebab itu, hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang
saja yang dicatat dalam akuntansi. Transakasi atau kejadian dalam perusahaan dicatat
berdasarkan nilai yang muncul karena transaksi yang telah diselesaiakan. Setiap transaksi
usaha dapat dinyatakan dalam bentuk efeknya terhadap persamaan akuntansi. Persamaan
akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Karena transaksi usaha akan
mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, maka setiap transaksi usaha dapat dinyatakan
dalam efeknya terhadap unsur-unsur persamaan akuntansi. Efek terhadap unsur persamaan
akuntansi dinyatakan dalam penambahan atau pengurangan dari unsur unsur tersebut.
Kekayaan atau biasa disebut aktiva/aset merupakan sumber daya (resources) bagi
perusahaan untuk melakukan usaha. Sumber pembelanjaan di lain pihak, menunjukkan
siapa yang membelanjai kekayaan tadi. Oleh sebab itu, maka aktiva harus selalu sama
dengan sumber pembelanjaannya. Pihak yang menyediakan sumber pembelanjaan
mempunyai hak klaim terhadap aktiva perusahaan.
Sumber pembelanjaan dapat dibagi menjadi dua, yakni kreditur dan pemilik. Bagi
perusahaan, diterimanya pembelanjaan dari kreditur membawa akibat timbulnya kewajiban
untuk mengembalikan. Oleh karena itu, sumber pembelanjaan dari kreditur disebut
kewajiban (liabilities) atau kadang-kadang disebut utang. Sumber pembelanjaan dari
pemilik disebut modal/ekuitas. Tidak seperti halnya pembelanjaan dari kreditur, perusahaan
tidak berkewajiban untuk mengembalikan setoran modal pemilik menurut perjanjian yang
pasti. Jika perusahaan memperoleh laba, maka laba ini akan menjadi hak pemilik. Perluasan
dari persamaan di atas adalah sebagai berikut:
2. Analisis Transaksi
Input yang diolah akuntansi berupa transaksi (transactions). Yang dimaksud transaksi
adalah peristiwa bisnis yang bersifat ekonomi, yaitu yang dapat diukur menggunakan satuan
moneter. Didefinisikan secara operasional transaksi adalah peristiwa bisnis yang diukur
menggunakan nilai moneter dan yang menyebabkan minimal di 1 elemen persamaan
akuntansi. Transaksi dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu transaksi eksternal, perusahaan
melakukan transaksi yang melibatkan pihak eksternal, dan transaksi internal, perusahaan
mengakui adanya transaksi karena berdasar prinsip dasar akuntansi dipertimbangkan telah
terjadi perubahan dana, misal pengakuan beban penyusutan gedung setiap akhir periode.
Prinsip dasar yang berbeda akan memberi dampak yang berbeda. Sebagai contoh
prinsip pencatatan basis akrual mejadikan peristiwa bisnis penjualan kredit dicatat sebagai
transaksi meskipun belum terjadi penerimaan kas. Andai perusahaan menggunakan prinsip
basis kas maka penjualan kredit tidak akan dicatat sebagai penghasilan /pendapatan sampai
dengan perusahaan menerima kas sebagai pelunasan atas penjualan kredit tersebut.
Salah satu prinsip dasar yang penting di akuntansi, khususnya dalam analisis
transaksi adalah prinsip kesatuan usaha (economic entity). Prinsip kesatuan usaha adalah
perusahaan dianggap sebagai entitas ekonomi yang terpisah dari pemiliknya maupun pihak-
pihak lain yang terkait dengan perusahaan. Berdasar prinsip ini pencatatan akuntansi yang
dibuat oleh perusahaan harus dilihat dari sudut pandang perusahaan. Transaksi penyetoran
modal oleh pemilik, misalnya, diperlakukan sebagai transaksi antara dua pihak, yaitu
perusahaan dan pihak eksternal yang dalam hal ini adalah pemilik.
Dari perspektif IFRS persamaan akuntansi ekstensi dapat dituliskan sebagai berikut:
Dari perspektif sejarah, persamaan akuntansi ekstensi dapat dituliskan sebagai berikut:
Yang membedakan diantara kedua persamaan diatas adalah penempatan elemen beban, dari
perspektif IFRS elemen beban diletakkan di sisi kanan persamaan (tanda negatif) karena
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 9
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
elemen tersebut per definisi mengurangi ekuitas, sedangkan dari perspektif sejarah elemen
beban diletakkaan di sisi kiri persamaan karena per definisi elemen beban merupakan salah
satu bentuk penggunaan dana.
a. Aset adalah bentuk penggunaan dana berupa sumber daya yang memberi manfaat ke
perusahaan di masa datang
b. Beban adalah bentuk penggunaan dana berupa pengkonsumsian dana dalam rangka
kegiatan bisnis perusahaan.
c. Liabilitas adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari pihak ketiga sebagai
pemberi pinjaman (kreditor).
d. Penghasilan adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari kegiatan bisnis.
e. Ekuitas adalah sumber pemerolehan dana yang berasal dari lain-lain. Elemen ini
berfungsi untuk menampung beragam sumber pemerolehan dana yang tidak dapat
dikategorikan sebagai liabilitas ataupun penghasilan. Komponen utama ekuitas adalah
akun-akun yang terkait dengan modal saham dan akumulasi laba yang tidak
didistribusikan (saldo laba).
1. Aset, adalah sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan dan masih
memberikan manfaat dimasa yang akan datang. Terdiri dari:
a. Aset Lancar, meliputi kas dan sumber-sumber lainnya yang dapat dicairkan
menjadi kas, dijual atau habis dipakai dalam rentang waktu satu tahun, seperti:
d. Aset tetap tidak berwujud, mencerminkan hak-hak istimewa atau kondisi yang
menguntungkan perusahaan dalam mencapai pendapatan.Dapat diperoleh dengan
membeli dari pihak luar atau mengembangkannya sendiri, seperti goodwill, hak
patent, franchise, dan lain-lain.
e. Aset lain-lain, aktiva yang tidak dapat dikelompokkan dalam aktiva lancar,
investasi jangka panjang,aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud
( gedung yang masih dalam proses pembangunan, bangunan/mesin yang tidak lagi
digunakan)
2. Liabilities, klaim atau hak para kreditur terhadap harta perusahaan, terdiri dari:
a. Liabilities lancar adalah kelompok hutang yang akan dilunasi dalam rentang waktu
kurang dari atau sama dengan satu tahun, meliputi :
b. Liabilities jangka panjang adalah hutang yang pelunasannya meliputi rentang waktu
lebih dari satu tahun
c. Liabilities hipotik adalah hutang jangka panjang yang dijamin dengan sejumlah aktiva
tetap
e. Liabilities Bank, pinjaman yang ditrarik oleh perusahaan dari Bank (kurang dari atau
sama dengan satu tahun).
g. Tansitoris pasif , yaitu penerimaan kas oleh perusahaan yang belum saatnya diakui sebagai
penghasilan (pendapatan diterima dimuka).
h. Antisipasi Pasif, yaitu biaya yang sudah diakui oleh perusahaan tetapi belum
dikeluarkan kasnya (hutang biaya)
3. Ekuitas, sisa hak pemilik atas aktiva didalam perusahaan setelah dikurangi dengan
segenap utang-utang perusahaan
standar akuntansi yang ada tetapi praktik akuntansi secara otomatis menggunakannya.
Secara terminologi “DEBET” diakuntansi maknanya “KIRI”, sedangkan kata “KREDIT”
bermakna “KANAN”. Akuntansi modern, termasuk IFRS menyatakan bahwa mekanisme
debet kredit sebatas merupakan aturan, kesepakatan ataupun kebiasaan yang telah
digunakan dari masa ke masa.
1. Elemen-elemen yang berada dipinggir, yaitu elemen aset dan beban memiliki ketentuan
yang sama, bertambah di debet, berkurang di kredit.
2. Elemen-elemen yang berada di tengah, yaitu elemen liabilitas, ekuitas dan penghasilan
memiliki ketentuan yang sama, bertambah dikredit, dan berkurang di debet.
Dari perspektif sejarah, penerapan mekanisme debet kredit merupakan aplikasi matematika.
Pertama, terminologi kiri (debet) dan kanan (kredit) merupakan aplikasi matematika karena
persamaan akuntansi merupakan persamaan aljabar yang hanya mengenal sisi kiri dan sisi
kanan. Kedua, ketentuan debet kredit digunakan karena akuntansi menyajikan informasi
keuangan yang tidak mengenal angka negatif. Secara matematika, angka negatif di satu sisi
misalnya dikiri (debet) persamaan, akan berubah menjadi angka positif ketika dipindah ke
sisi lainnya, dalam hal ini adalah ke kanan (kredit) persamaan. Ketentuan debet kredit
tersebut dapat dituliskan dalam persamaan akuntansi dari perspektif sejarah sebagai berikut:
a. Semua elemen yang mencerminkan bentuk-bentuk penggunaan dana, dalam hal ini
adalah aset dan beban, bertambah didebet, sedangkan berkurang dikredit. Dengan kata
lain semua elemen yang mencerminkan bentuk-bentuk penggunaan dana terletak di sisi
kiri (debet) persamaan maka penambahan dituliskan di debet, sedangkan pengurangan
dituliskan dikredit.
b. Semua elemen yang mencerminkan sumber-sumber pemerolehan dana, dalam hal ini
adalah liabilitas, ekuitas, dan penghasilan, bertambah dikredit, sedangkan berkurang
didebet. Dengan kata lain semua elemen yang mencerminkan sumber-sumber
pemerolehan dana terletak di sisi kanan (kredit) persamaan, maka penambahan
dituliskan di kredit, sedangkan pengurangan dituliskan di debet.
4. AKUN
Walaupun tidak dibahas secara jelas di Kerangka dasar dan IFRS, prinsip dasar
pencatatan berfokus “akun” telah lama digunakan di praktik akuntansi. Berdasarkan prinsip
ini akuntansi menyajikan informasi keuangan yang diharapkan lebih bermanfaat bagi para
pengguna dan meminimalkan risiko terjadinya salah interpretasi. Prinsip pencatatan
berfokus akun ini pada dasarnya berlandas pada matematika aljabar.
Akun (pernah disebut sebagai “rekening” atau “perkiraan”) berasal dari bahasa
inggris “account” . Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PSAK) No. 1 (2009) menyebut
akun sebagai “pos”. Dari perspektif matematika, sebuah akun merupakan bagian (part) dari
suatu elemen di persamaan akuntansi. Dengan kata lain, elemen-elemen di persamaan
akuntansi terdiri dari banyak akun. Sebagai contoh, akun kas merupakan bagian dari elemen
aset. Selain akun kas, elemen aset juga terdiri dari akun piutang usaha, akun Supplies, akun
Mesin, dsb.
Proses pencatatan ini merupakan awal dari siklus akuntansi. Sebelum kita membahas lebih
lanjut tahap-tahap dalam proses ini, akan dibahas terlebih dahulu pengertian dan
karakteristik akun.
Seperti halnya kita mencatat materi pelajaran pada buku catatan per subjek pelajaran,
perusahaan juga melakukan hal yang sama. Begitu banyak transaksi keuangan yang terjadi
setiap harinya pada suatu perusahaan. Transaksi keuangan tersebut akan dicatat berdasarkan
kesamaan sifat dan jenisnya. Transaksi keuangan yang memiliki kesamaan sifat dan jenis
akan dicatat pada satu buku. Catatan-catatan inilah yang disebut akun. Kalau dianalogikan,
materi pelajaran yang dicatat pada buku catatan itulah yang disebut akun. Istilah lainnya,
akun merupakan terjemahan dalam bahasa akuntansi dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi pada suatu perusahaan. Jadi dalam mencatat transaksi keuangan dalam sistem
akuntansi digunakanlah akun-akun.
1. Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat pada Neraca. Saldo dari akun riil akan
dibawa terus dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi berikutnya. Akun
riil terdiri dari:
a. Aset
Asset adalah manfaat ekonomi pada masa depan yang dikuasai oleh
perusahaan sebagai hasil dari transaksi pada masa lalu. Aset dikelompokkan
menjadi 2 kelompok:
Aset Lancar
Adalah aset yang menurut tujuannya akan digunakan perusahaan dalam
kurun waktu kurang dari 12 bulan. Contoh aset lancar adalah kas, piutang,
perlengkapan, persediaan
Aset Tetap
Aset tetap adalah aset yang menurut tujuannya akan digunakan
perusahaan dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan. Contoh aset tetap
adalah tanah, gedung, peralatan, dll.
b. Hutang
Hutang merupakan penggunaan dari manfaat ekonomi pada masa depan
dengan jalan menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain pada masa
depan sebagai akibat dari transaksi pada masa lalu. Hutang terbagi dua:
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 15
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
2. Akun Nominal
Akun nominal adalah akun-akun yang terdapat pada Laporan Laba Rugi. Saldo
dari akun nominal tidak akan dibawa dari satu periode akuntansi ke periode
akuntansi berikutnya. Saldo dari akun nominal akan ditutup pada setiap periode
akuntansi. Yang termasuk akun nominal adalah:
a. Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas
atau penyelesaian hutang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode
yang diperoleh dari penjualan atau produksi produk, penyerahan jasa, atau
aktivitas lain yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
b. Beban
Beban adalah arus keluar/penggunaan aset atau penambahan hutang (atau
kombinasi keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan dari pengiriman
atau produksi produk, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang berhubungan
dengan kegiatan utama perusahaan
Karakteristik akun disini maksudnya adalah letak saldo normal akun. Artinya, apabila saldo
suatu akun bertambah atau berkurang, maka dimanakah akun tersebut dicatat (debet atau
kredit). Hal ini sesuai dengan prinsip pencatatan dalam akuntansi atau yang lebih dikenal
double entry system (sistem pencatatan berganda). Dimana setiap transaksi minimal akan
mempengaruhi dua akun, satu akun di debit dan satu akun lagi di kredit. Sehingga jumlah
saldo debit akan selalu sama dengan kredit. Pemahaman terhadap karakteristik akun ini
sangat diperlukan dalam membuat jurnal. Berikut karakteristik akun seperti dijelaskan pada
tabel dibawah ini:
Jumlah sisa debet (penambahan) dalam suatu rekening bisa sama atau lebih besar dari pada
sisi kredit (pengurangannya), akan tetapi hampir semua rekening pada umumnya bersaldo
positif (penambahan lebih besar dari pada pengurangan). Untuk menentukan saldo suatu
rekening, maka jumlah sisi yang besar dikurangi dengan jumlah sisi yang kecil, inilah yang
disebut saldo normal.
BAGAN PERKIRAAN
Banyaknya perkiraan yang digunakan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh sifat
kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan.
Daftar perkiraan yang dipakai dalam suatu perusahaan lengkap dengan nomor kode
perkiraan dan namanya disebut bagan perkiraan (chart of accounts).
Aktiva
100 kas
110 piutang
dst
Hutang
dst
Modal
dst
Pendapatan
dst
Biaya
dst
BAB III
SIKLUS AKUNTANSI
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini pembelajar diharapkan:
a. Mampu menjelaskan pengertian siklus akuntansi
b. Mampu membuat jurnal dan buku besar
c. Mampu membuat neraca saldo
d. Mampu membuat jurnal penyesuaian
e. Mampu membuat neraca lajur
f. Mampu menyusun Laporan Keuangan
g. Mampu membuat jurnal penutup
Akuntansi pada dasarnya terdiri dari tiga proses aktivitas, yaitu : mengidentifikasi, mencatat
dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses
pertama adalah identifikasi, yaitu aktivitas memilih kegiatan yang termasuk kegiatan
ekonomi. Proses kedua adalah pencatatan, yaitu semua kejadian ekonomi tersebut dicatat
untuk menyediakan sejarah dari kegiatan keuangan dari organisasi tersebut. Proses ketiga
adalah komunikasi, yaitu informasi yang telah didapat dari identifikasi dan pencatatan tidak
akan berguna bila tidak dikomunikasikan, informasi ini dikomunikasikan melalui persiapan
dan distribusi dari laporan akuntansi, yang paling umum disebut laporan keuangan.
Siklus Akuntansi adalah kegiatan bertahap yang harus di lalui dalam proses akuntansi yang
berjalan terus menerus dan berulang.
1. Analisis Transaksi
2. Jurnal
3. Posting jurnal ke buku besar
4. Neraca Saldo
5. Jurnal Penyesuaian
6. Neraca Lajur
7. Penyusunan laporan KeuanganJurnal Penutup
8. Jurnal Penutup
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan
10. Jurnal Balik
SIKLUS AKUNTANSI
(1). (3).
(2).
Sumber - Transaksi Di
Transaksi -
Sumber catat
Transaksi
Dokumen Kedalam
Perusahaan
Perusahaan Jurnal
(4).
(6).
(5). Posting
Jurnal
Neraca Saldo Kedalam
Penyesuaian
Buku Besar
1. Jurnal Umum
Bentuk atau format buku jurnal sebagai tempat mencatat transaksi pada setiap
perusahaan berbeda satu dengan yang lainnya. Standar Jurnal Umum terdiri dari
kolom-kolom sebagai berikut :
Keterangan :
Kolom Keterangan diisi dengan nama akun yang harus di debet dan akun yang
harud di kredit akibat terjadinya transaksi. Akun yang harus
di debet ditulis lebih dahulu, jumlahnya ditulis di kolom
debet. Akun yang harus di kredit biasanya ditulis agak ke
kanan pada baris berikutnya, jumlah ditulis di kolom kredit.
Keterangan singkat ditulis dibawahnya.
Kolom referensi (Ref) diisi nomor kode akun buku besar sebagai tempat
pemindahbukuan data yang bersangkutan. Kolom ini diisi
pada saat data pos jurnal yang bersangkutan dipindahkan
(posting) ke buku besar.
Kolom Debit/ Kredit diisi dengan sejumlah nilai/angka yang di debit atau di Kredit
sesuai dengan transaksi yang terjadi
2. Buku Besar
Nama Rekening
No. ………
Debet Kredit
Tgl. Keterangan Ref. Jumlah Tgl. Keterangan Ref. Jumlah
Bagian Referensi mengacu pada pencatatan dalam jurnal yaitu halaman jurnal pada
saat transaksi dicatat. Proses posting mengacu ke pencatatan Debet atau Kredit pada
jurnal yaitu bila dalam jurnal dicatat dalam sisi debet dari suatu perkiraan tertentu
maka dalam perkiraan Buku Besar untuk perkiraan yang sama juga harus didebet.
3. Neraca Saldo
Apabila saldo dari akun-akun tersebut di atas dihitung dan dibuatkan daftar
(neraca saldo).
Saldo
Nama Akun
Debet Kredit
Neraca saldo merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan.
Banyak dari jumlah yang dicantumkan di dalamnya dapat langsung disajikan dalam
neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Untuk bisa memilah mana
akun yang didebet dan yang dikredit menggunakan dasar saldo normal.
4. Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan
Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal
penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca
saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan
tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya
memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
a. Beban yang Masih Harus Dibayar
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung perusahaan,
tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum bisa dibayar maka akan
dicatat sebagai Utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut
adalah :
Beban xxxx
Utang xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui ada tagihan listrik yang karena
sesuatu hal belum bisa dibayar sebesar Rp 150.000.
Analisis :
Beban Listrik bertambah Rp 150.000,- (Debet)
Karena belum dibayar maka Utang pembayaran listrik bertambah
Rp 150.000,- (Kredit)
Piutang xxxx
Pendapatan xxxx
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 22
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember tahun 2005 diketahui ada sebagian peralatan
yang disewakan ke pihak lain senilai Rp 400.000,- namun sampai sekarang
belum diterima pembayaran sewanya.
Analisis :
Pendapatan sewa bertambah Rp 400.000,- (Kredit)
Karena belum diterima pembayarannya maka Piutang Sewa
bertambah Rp 400.000,- (Debet)
Analisis :
Beban Penyusutan kendaraan bertambah Rp 200.000,- (Debet)
Akumulasi Penyusutan Kendaraan bertambah Rp 200.000,-
(Kredit)
Analisis :
Perlengkapan di Neraca Saldo sebesar Rp 800.000,-. Setelah
dilakukan pengecekan jumlah perlengkapan yang sebenarnya Rp
300.000, maka perlengkapan harus dikurangi Rp 500.000,- artinya
Perlengkapan berkurang Rp 500.000 (Kredit).
Perlengkapan berkurang untuk kegiatan usaha maka diakui sebagai
Beban Perlengkapan, artinya Beban Perlengkapan bertambah Rp
500.000 (Debet).
a. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai aktiva (terlihat di
Neraca Saldo akun .......... Dibayar di Muka) maka penyesuaian untuk
transaksi tersebut adalah :
beban ......... xxxx
........ dibayar dimuka xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun Sewa dibayar
dimuka Rp 600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran
sewa tersebut untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 600.000/6 =100.000
Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang sudah dijalani 4
bulan (Sep – Des) sehingga sewa dibayar dimuka yang sebenarnya
hanya untuk 2 bulan (Jan – Peb) karena belum dijalani sewanya.
Dari perhitungan di atas jumlah sewa dibayar dimuka sebenarnya
Rp 200.000 (2 bulan) bukan Rp 600.000,- maka sewa dibayar
dimuka harus dikurangi Rp 400.000,- artinya Sewa Dibayar
Dimuka berkurang Rp 400.000,- (Kredit).
Sedangkan sewa yang sudah dijalani 4 bulan senilai Rp 400.000
harus diakui sebagai Beban Sewa, artinya Beban Sewa bertambah
Rp 400.000,- (Debet).
b. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai Beban (terlihat di
Neraca Saldo akun Beban ............) maka penyesuaian untuk transaksi
tersebut adalah :
....... Dibayar dimuka xxxx
Beban.... xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun Beban Sewa Rp
600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran sewa tersebut
untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 600.000/6 = 100.000
Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang sudah dijalani selama
4 bulan (sep – Des) sehingga Beban sewa yang sebenarnya hanya
untuk 4 bulan. Dari perhitungan di atas jumlah beban sewa
sebenarnya Rp 400.000 (4 bulan) bukan Rp 600.000,- maka beban
sewa harus dikurangi Rp 200.000,- artinya Beban Sewa berkurang
Rp 200.000,- (Kredit).
Sedangkan sewa yang belum dijalani 2 bulan senilai Rp 200.000
harus diakui sebagai Sewa Dibayar Dimuka, artinya Sewa Dibayar
Dimuka bertambah Rp 200.000,- (Debet).
Analisis :
Pendapatan diterima dimuka Rp 300.000,-. Pendapatan diterima
dimuka diakui untuk pekerjaan menjahit yang belum selesai yaitu
hanya untuk 2 celana sebesar Rp 60.000 (2 x Rp 30.000). Jadi
pendapatan diterima dimuka bukan Rp 300.000,- tetapi sebesar Rp
60.000,- maka pendapatan diterima dimuka harus dikurangi Rp
240.000, artinya Pendapatan Diterima Dimuka berkurang Rp
240.000,- (Debet)
Sedangkan untuk jahitan yang selesai yaitu untuk 8 celana sebesar
Rp 240.000,- (8 x Rp 30.000) harus diakui sebagai pendapatan,
artinya Pendapatan bertambah Rp 240.000,- (Kredit)
ii. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai Pendapatan
(terlihat di Neraca Saldo akun Pendapatan ..........) maka penyesuaian
untuk transaksi tersebut adalah:
Pendapatan .......... xxxx
........ Diterima di Muka xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui akun Pendapatan Jahit Rp
300.000,-. (Kredit). Diperoleh informasi bahwa pendapatan tersebut untuk
penyelesaian jahitan atas 10 jahitan celan dengan tarif Rp 30.000,- per
celana. Per 31 Desember sudah 8 celana yang selesai dijahit.
Analisis :
Pendapatan Jahit Rp 300.000,-. Pendapatan jahit diakui untuk
pekerjaan menjahit yang selesai yaitu hanya untuk 8 celana sebesar
Rp 240.000 (8 x Rp 30.000). Jadi pendapatan jahit bukan Rp
300.000,- tetapi sebesar Rp 240.000,- maka pendapatan jahit harus
dikurangi Rp 60.000, artinya Pendapatan jahit berkurang Rp
60.000,- (Debet)
5. Neraca Lajur
Neraca lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas kerja
dalam penyusunan laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur, dapat mengurangi
kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan.
Di samping itu, neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan
perhitungan yang dilakukan, dan memungkinkan penyusunan data secara logis.
Seperti halnya laporan keuangan, tiga baris pertama neraca lajur memuat: (1)
nama perusahaan; (2) nama kertas kerja; dan (3) jangka waktu yang dicakup.
Bentuk neraca lajur terdiri dari kolom untuk nomor dan nama akun serta 5 pasang
kolom debet dan kredit (sehingga seluruhnya menjadi 10 kolom). Judul lima
pasang kolom debet-kredit tersebut adalah: neraca saldo, jurnal penyesuaian,
neraca saldo disesuaikan, laporan laba rugi, dan neraca.
Nama akun, kolom ini diisi dengan nama-nama akun yang terdapat di
dalam neraca saldo.
Neraca Saldo, data untuk kolom ini diambil dari neraca saldo yang telah
dibuat sebelumnya.
Jurnal Penyesuaian, data ini diambil dari ayat-ayat jurnal penyesuaian yang
telah dibuat. Apabila nama akun yang harus disesuaikan tidak ada dalam
neraca saldo dapat dibuat akun baru dibawahnya.
Neraca saldo disesuaikan, kolom ini menunjukkan neraca saldo setelah
disesuaikan dengan jurnal penyesuaian. Saldonya sudah mencerminkan
keadaan perusahaan yang sebenarnya. Angka-angka dalam kolom ini
diperoleh dengan jalan menambah atau mengurangkan angka-angka yang
terdapat dalam kolom neraca saldo dengan jurnal penyesuaian.
Laporan laba rugi, data dalam kolom ini diisi dengan memindahkan saldo
akun-akun nominal yang terdapat dalam neraca saldo disesuaikan.
Neraca, data dalam kolom ini berisi akun-akun riil yang dipindahkan dari
kolom nerca saldo disesuaikan.
6. Laporan Keuangan
Hasil akhir siklus akuntansi adalah laporan keuangan. Untuk sebuah
perusahaan perseorangan laporan keuangan terdiri dari: (a) neraca; (b) laporan
laba rugi; dan (c) laporan perubahan modal. Laporan keuangan dapat disusun
dengan menggunakan neraca lajur sebagi dasar. Berdasarkan pada PSAL 1
(penyesuaian 2014), komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas :
a. Laporan posisi keuangan pada alkhir periode
b. Laporan laba rugi komptehensif selama periode
c. Laporan perubahan ekuitas selama periode
d. Laporan arus kas selama periode
e. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain.
f. Informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimanan
ditentukan pada PSAK 1 Paragraf 38 dan 38A
Pendapatan xxx
Beban (xxx)
Laba/Rugi xxx
Penghasilan lain-lain:
Pendapatan sewa gedung xxx
Laba/Rugi xxx
7. Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi, buku besar perusahaan akan terdiri dari enam
jenis akun, yaitu:
a. Akun aset
b. Akun liabilities
c. Akun ekuitas
d. Akun prive
e. Akun penghasilan/pendapatan
f. Akun beban
Akun-akun penghasilan/pendapatan, beban, dan prive adalah akun-akun
sementara yang digunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan
perubahan-perubahan yang terjadi pada akun modal selama periode akuntansi.
Pada akhir periode, efek akhir dari akun-akun ini harus dipindahkan ke akun tetap.
Dengan demikian akun-akun tersebut dapat digunakan untuk mengumpulkan data
periode berikutnya.
Untuk membuat ayat jurnal penutup, diperlukan satu akun tambahan yang
dapat digunakan untuk mengikhtisarkan data yang terdapat dalam akun-akun
pendapatan dan beban. Akun tambahan ini disebut Ikhtisar Laba Rugi. Ada empat
tahapan untuk melakukan ayat jurnal penutup:
ekuitas xxx
Ikhtisar laba rugi xxx
(jika rugi)
BAB IV
PERUSAHAAN DAGANG
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini pembelajar diharapkan:
a. Mampu menjelaskan kegiatan perusahaan dagang
b. Mampu membuat jurnal khusus
c. Mampu membuat buku besar pembantu
d. Mampu memahami pencatatan persediaan
Perusahaan dagang membeli barang dagang untuk dijual kepada pelanggan tanpa mengubah
bentuk atau memroses lebih lanjut. Perbedaan utama di antara perusahaan jasa dan
perusahaan dagang berkaitan dengan aktivitas pendapatan. Pendapatan disebut dengan
penjualan.
Dalam sebuah perusahaan dagang kegiatan pembelian meliputi pembelian aktiva produktif,
pembelian barang dagang, serta pembelian barang dagang dan jasa lain dalam rangka
kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya
dilakukan kepada beberapa suppier. Pembelian secara kredit akan menimbulkan utang dan
biasanya dicatat dalam akun “Utang Dagang”.
Pada waktu membeli barang dagang, perusahaan terikat pada suatu syarat jual beli tertentu.
Jumlah yang dibebankan kepada perusahaan untuk memperoleh suatu barang sampai siap
untuk dijual, merupakan harga pokok barang tersebut.
Pembayaran
Pembelian akan diikuti pembayaran. Kapan pembelian harus dibayar tergantung pada syarat
jual beli yang ditetapkan. Disamping pembelian, pembayaran dapat dilakukan untuk
keperluan lain, misalnya pengembalian pinjaman atau membagikan laba kepada pemilik.
Penjualan
Pada saat perusahaan menjual barang dagangnya, maka diperolah pendapatan. Jumlah yang
dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan
perusahaan yang bersangkutan. Untuk perusahaan dagang akun yang digunakan untuk
mencatat penjualan barang dagang disebut “Penjualan”.
Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya kepada beberapa
pelanggan. Penjualan secara kredit menimbulkan piutang yang biasanya dicatat dalam akun
“Piutang Dagang”. Seperti halnya pembelian, ketika menjual barang dagang perusahaan
juga terikat dengan syarat jual beli tertentu.
Penerimaan Uang
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 31
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
Penjualan akan diikuti penerimaan uang. Seperti halnya pembelian, penerimaan uang dari
suatu penjualan tergantung pada syarat jual beli yang telah ditetapkan. Disamping dari
penjualan, perusahaan mungkin menerima uang dari sumber-sumber lain, misalnya setoran
pemilik, pinjaman kreditur, dan lain-lain.
Jual beli hakikatnya adalah perjanjian antara penjual dan pembeli untuk menyerahkan
barang atau jasa disertai imbalan tertentu. Kapan perusahaan mengakui adanya suatu
penjualan dan mencatatnya dalam pembukuan tergantung pada syarat-syarat yang tercantum
didalamnya. Demikian juga halnya dengan pengakuan dan pencatatan pembelian. Perbedaan
utaman dalam syarat jual beli biasanya berhubungan dengan siapa yang menanggung biaya
pengiriman dan biaya-biaya yang berhubungan.
Loko Gudang
Pada syarat jual beli ini pembeli menanggung biaya pengiriman barang dari gudang
penjual ke gudang sendiri. Bagi penjual, begitu barang telah dipindahkan ke truk
(alat pengangkutan) yang disewa pembeli untuk mengangkut barang tersebut ke
gudangnya, maka penjualan dapat diakui dan dicatat dalam pembukuan. Demikian
juga halnya bagi pembeli, pada saat itu pembelian dapat diakui dan dicatat dalam
pembukuan.
Franco Gudang
Kebalikan dari syarat loko gudang adalah franco gudang. Pada syarat ini penjual
menanggung biaya pengiriman sampai gudang pembeli. Penjualan diakui bila
barang telah sampai di gudang pembeli.
Free on Board
Dalam syarat jual beli yang dinyatakan dengan free on board, pembeli di luar negeri
menanggung biaya pengiriman dari pelabuhan muat penjual sampai dengan
pelabuhan bongkar yang digunakan oleh pembeli. Penjual di dalam negeri hanya
menanggung hanya menanggung biaya pengangkutan sampai dengan pelabuhan
muatnya.
Cost, Freight, and Insurance (CIF)
Ada kalanya dalam perjanjian jual beli disebutkan bahwa penjual harus
menganggung biaya pengiriman (pengangkutan) dan asuransi kerugian atas barang
tersebut. Syarat demikian disebut dengan cost, freight, and insurance (CIF).
Potongan Harga
Potongan Tunai
Potongan tunai adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan
lebih cepat dari jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut
potongan penjualan, sedangkan dari segi pembeli disebut potongan pembelian.
Potongan tunai misalkan dinyatakan dengan 2/10, n/30. Syarat ini berarti bahwa
potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10
hari setelah tanggal transaksi, sementara jangka waktu kredit yang diberikan adalah
30 hari.
Potongan Perdagangan
Potongan ini diberikan karena perbedaan cara penjualan atau perbedaan langganan
yang dilayani. Misalnya, suatu perusahaan memberikan potongan sebesar 25%
apabila penjualan dilakukan tunai dan potongan 20% apabila penjualan dilakukan
denga kredit.
2. Jurnal Khusus
Jurnal Khusus
Buku jurnal yang digunakan hanya untuk mencatat satu jenis transaksi. Karena perusahaan
dagang memiliki empat transaksi yang paling tinggi frekwensinya, maka jurnal khusus di
dalam perusahaan dagang dapat dibagi menjadi empat jurnal khusus.
Jurnal Penjualan
Jurnal Khusus Penjualan adalah buku harian yang hanya digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan produk perusahaan secara kredit. Penjualan produk perusahaan secara
tunai tidak dicatat di buku harian ini.
Penjualan (K)
Buku Harian Khusus Penerimaan Kas yaitu buku harian yang digunakan hanya untuk
mencatat aktivitas penerimaan kas dari berbagai sumber penerimaa perusahaan.
Debit Kredit
No
Bukt Keterangan Ref Ka Potongan Piutang Penjualan Serba-
i s Penjualan Dagan serbi
g
Jurnal Pembelian
Buku Harian Pembelian adalah buku harian yang digunakan hanya untuk mencatat transaksi
pembelian barang dagangan secara kredit dan pembelian barang lain dalam bentuk kredit..
Debit Kredit
Tgl Faktur Keterangan Ref
Pembelian Serba- Utang
serbi Dagang
Buku Harian Khusus Pengeluaran Kas adalah buku harian yang digunakan khusus untuk
mencatat transaksi pengeluaran kas untuk berbagai keperluan. Baik pengeluaran kas untuk
membayar hutang, pembelian barang dagangan secara tunai, membayar berbagai macam
beban operasi maupun untuk berbagai keperluan yang ada.
Debit Kredit
No. Keterangan Ref
Serba Hutang Potongan Kas
serbi Dagang pembelian
Jurnal Umum
Buku Jurnal Umum (Buku Harian Serbaserbi)yaitu buku harian yang digunakan untuk
mencatat berbagai macam transaksi perusahaan dagang yang tidak dapat ditampung di
keempat buku harian khusus, seperti pengembalian barang (retur), penyusutan aktiva tetap,
dan pengambilan oleh pemilik pribadi (prive).
Alamat : Nomor :
Buku Utang
Merupakan buku besar tambahan untuk mrngumpulkan transaksi utang yang terjadi
selama periode akuntansi berdasarkan tiap-tiap pemasok pada suatu saat itu. Buku
piutang juga disebut sebagai buku kumpulan kartu utang.
Alamat : Nomor :
Metode Periodik
Metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan persediaan
barang dagangan di dalam perusahaan dagang, dimana persediaan dicatat dan
dihitung hanya pada awal dan akhir periode akuntansi untuk menentukan harga
pokok penjualannya.
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 35
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
Suatu metode untuk menentukan harga pokok barang yang dijual dan nilai
persediaan barang dagangan.
Catatan persediaan tidak menunjukkan nilai barang dagangan yang tersedia untuk
dijual dan nilai barang dagangan yang terjual selama periode tersebut.
Pemisahan pencatatan untuk pos-pos pembentuk harga pokok penjualan.
Pada saat terjadi penjualan, hanya pendapatan (penjualan) yang dicatat.
Barang yang keluar sebagai harga pokok penjualan dicatat pada akhir tahun dengan
penyesuaian.
Perlu dilakukan penghitungan fisik barang yang tesisa di gudang untuk menentukan
persediaan akhir dan harga pokok penjualan.
Metode Perpetual
Metode Perpetual adalah metode yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang
berkaitan dengan persediaan barang dagangan di dalam perusahaan dagang, dimana
persediaan dicatat dan dihitung secara detail, baik pada waktu dibeli maupun dijual.
Setiap pembelian dan penjualan barang dagangan dicatat dalam akun Persediaan dan
akun Harga Pokok Penjualan.
Nilai barang dagangan tersedia untuk dijual dan nilai barang dagangan yang dijual
secara kontinu disajikan di catatan persediaan.
Hanya disediakan satu akun Sediaan Barang Pada saat terjadi penjualan, pendapatan
(penjualan) dan biaya (kos barang terjual) dicatat sekaligus.
Kos barang terjual dan sediaan akhir secara automatis terhitung saldonya.
Tidak diperlukan penyesuaian akhir tahun kecuali untuk tujuan pencocokan.
Diperlukan kartu sediaan untuk merunut kos barang yang keluar.
Beban angkut Beban angkut pembelian (D) Persediaan barang dagang (D)
pembelian
Kas (K) Kas (K)
BAB V
1. Jurnal Umum
2. Buku Besar
3. Naraca Saldo
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 38
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
9 Maret Membayar upah mingguan periode 1-8 Maret Rp 150.000,00
9 Maret Menerima upah jahit dari langganan Rp 850.000,00
12 Maret Membeli perlengkapan rupa-rupa dari Toko Mekar
Rp 50.000,00 tunai.
15 Maret Dikirim faktur penagihan kepada BAYU TAILOR atas pekerjaan obras
yang telah selesai dikerjakan senilai Rp 200.000,00 untuk periode 2
-14 Maret.
16 Maret Menerima upah jahit dari langganan Rp 1.250.000,00
17 Maret Menerima pembayaran dari BAYU TAILOR atas faktur yang dikirim
pada tanggal 15 Maret
21 Maret Membayar pembelian perlengkapan jahit pada tanggal 7 Maret.
22 Maret Membayar biaya servis mesin jahit senilai Rp 50.000,00
dalam rangka pemeliharan mesin
23 Maret Diambil oleh Ny. ANGIEuntuk keperluan pribadi Rp 150.000,00
24 Maret Membayar upah mingguan periode 9-23 Maret 300.000.
26 Maret Membeli tambahan perlengkapan jahit dari Toko Karisma senilai Rp
150.000,00
27 Maret Membayar beban rupa-rupa Rp 150.000,00
28 Maret Menerima upah jahit dari langganan Rp 950.000,00
30 Maret Dikirim faktur tagihan kepada BAYU TAILOR atas pekerjaan obras
periode 16-29 Maretsenilai Rp 150.000,00
31 Maret Membayar gaji bagian pembukuan Rp 300.000
DIMINTA:
1. Jurnal Umum
2. Buku Besar
3. Neraca Saldo
4. Jurnal Penyesuaian
5. Buat Jurnal Penututup
6. Susun Neraca Saldo Penutupan
7. Susun Laporan Keuangan
3. Perusahaan Jasa
PT Andini merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang jasa akuntan.
Berikut laporan keuangan PT Andini per tanggal 29 Februari 2010.
PT Andini
Neraca Saldo
Per 29 Februari 2010
Akun D K
Kas Rp 23.800.000
Piutang Rp 11.420.000
Perlengkapan kantor Rp 18.000.000
Tanah Rp 250.000.000
Gedung Rp 285.000.000
Kendaraan Rp 100.000.000
Inventaris kantor Rp 20.500.000
Utang usaha Rp 9.000.000
Utang hipotek Rp 210.000.000
Modal pemilik Rp 300.220.000
Prive Rp 12.000.000
Pendapatan jasa Rp 308.500.000
Beban iklan Rp 8.500.000
Beban gaji Rp 57.500.000
Beban listrik dan air Rp 10.000.000
Beban telepon Rp 10.500.000
Biaya pemeliharaan Rp 20.500.000
kendaraan
Rp 827.720.000 Rp 827.720.000
Instruksi:
1) Susunlah transaksi-transaksi tersebut mulai dari jurnal umum sampai dengan kertas
kerja 10 kolom dengan perhitungan penyesuaian diakhir periode (bila ada).
2) Susunlah laporan keuangan (Laporan L/R, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan
Posisi Keuangan).
4. Yhuda Siregar pada januari 2010 mendirikan bengkel mobil dengan nama Yhuda
Servis. Dibawah neraca saldo per 30 November 2010
- Des 2 dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp 900.000 4 dibeli peralatan seharga
Rp 1.500.000 dibayar tunai sebesar Rp 500.000 sisanya dibayar 1 bulan kemudian 6
permohonan tuan Yhuda untuk mendapatkan kredit sebesar Rp 10.000.00 disetujui,
hari ini dicairkan.
- 7 diterima uang dari pekerjaan servis yang telah diterima sebesar Rp 5.000.000
- 9 diterima uang tunia sebesar Rp 750.000 atas servis yang telah diberikan
- 11 diterima uang tunai Rp 3.100.000 dari tugas menyelsaikan pekerjaan Rp 4.900.000
sisanya akan diterima satu bulan kemudian
- 11 diserhakan perhitungan penyelsaian servis Mobil sebesar 9.120.000
- 13 dibayar gaji karyawan Rp 2.150.000
- 15 dibayar beban lain-lain sebesar 1.110.000
- 17 diterima pembayaran pekerjaan yang telah diselsaikan sebeesar 1.520.000
- 20 di terima pembayaran pekerjaan perhitungan sebesar Rp 9.120.000 pada tanggal
11 Des
- 24 diterima pembayaran dari pekerjaan yang telah diselsaikan sebesar 3.550.000
- 27 dibayar beban makan sebesar Rp 550.000
- 29 dibayar beban lsitrik sebesar Rp 970.000
Penyesuaian:
1. Perlengkapan yang tersisa per 31 Desemebr 2010 sebesar Rp 3.100.000
2. Asuransi dibayar dimuka per 31 desember 2010 Rp 500.000
3. Gaji karyawan per 31 Desember sebesar Rp 1.050.000 masih belum dibayar
4. Beban penyusutan gedung per 31 Desember 2010 Rp 1.500.000
Diminta Buatlah
1. Jurnal umum
2. Buku besar
3. Neraca saldo
4. Jurnal penyesuaian
5. Kertas kerja
6. Laporan keuangan
7. Jurnal penutup dan pembalik
5. UD. ABADI JAYA MOTOR (AJM) adalah perusahaan yang baru memulai usahanya
bulan September 2013 dan bergerak di bidang penjualan motor second dan nama
pemiliknya adalah pak Zlatan. Berikut adalah transaksi yang dilakukan AJM selama
bulan September 2013 :
- 1/9/13 Pak Zlatan menyetorkan modal sebesar 200 juta ke AJM untuk kebutuhan
usaha.
- 1/9/13 AJM membeli kendaraan mobil pick up dari PT. Shaufan untuk sarana
pengangkut milik perusahaan sebesar 75 juta.
- 3/9/13 AJM membeli motor Beat dari pak Habeb dengan tunai sejumlah 7 juta dan
sisanya sebanyak 4 juta akan dibayarkan setelah BPKB diterima.
- 4/9/13 Pak Artha menjual 3 unit motornya kepada AJM seharga 33 juta.
- 5/9/13 AJM membeli perlengkapan dari PT. Andika untuk operasional perusahaan
sebesar 2 juta.
- 8/9/13 Pak Sultan membeli motor Vixion seharga 17 juta.
- 9/9/13 Pak Habeb mengantarkan BPKB Beat dan menerima sisa pembayarannya
sebesar 4 juta dari AJM.
- 13/9/13 Pak Fadhil menjual 2 unit motornya kepada AJM dengan 22 juta.
- 15/9/13 AJM menjual 2 unit motor kepada Pak Indra sebesar 33 juta rupiah.
- 18/9/13 Pak Rian menjual 4 unit motor kepada AJM seharga 41 juta.
- 21/9/13 AJM membayar biaya pajak kendaraan dengan total sebesar 5 juta rupiah.
- 25/9/13 AJM menjual 5 unit motornya sekaligus kepada PT. Oky dengan total harga
65 juta rupiah.
- 30/9/13 AJM mebayar biaya listrik, air, dan telepon sebesar 1 juta.
- 30/9/13 Pak Zlatan mengambil kas perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar 3
juta.
- 30/9/13 AJM membayar gaji karyawan sebesar 5 juta.
Diminta :
1. Buatlah jurnal umum dan jurnal penyesuaian untuk UD. ABADI JAYA MOTOR!
2. Buatlah buku besar, neraca saldo, neraca lajur, dan laporan keuangan!
Ket : bagi transaksi yang tidak diberi keterangan dianggap dilakukan secara tunai.
Karman dan Budi adalah para sekutu Firma KARMAN & REKAN yang bergerak
dalam bidang layanan hukum. Pada 31 Maret 2003, saldo-saldo rekeningnya
menunjukkan posisi seperti berikut :
Kas Rp 5.180.000
Piutang usaha Rp 2.812.000
Perangkat Kantor Rp 2.960.000
Perpustakaan Rp 6.660.000
Utang usaha Rp 577.200
Utang Pajak Penghasilan Rp 407.000
Diminta:
a. Lakukanlah penjurnalan terhadap sehenap transaksi bulan April
b. Lakukanlah posting ke buku besar.
c. Siapkan neraca saldo per 30 April 2003
7. Pada tanggal 1 Desember 2012 Nyonya Murni memulai usahanya untuk membuka
usaha jasa penjahit pakaian wanita. Usaha jahitnya diberi nama “Penjahit Murni”.
Dalam merintis usahanya Nyonya Murni mempekerjakan 3 orang karyawan untuk
membantunya. Upah karyawan akan dibayar setiap tanggal 25 (upah sehari sebesar
Rp. 25.000) . Untuk setiap pakaian yang dikerjakannya, Penjahit Murni akan
mengenakan tarif sebesar Rp. Rp. 80.000 untuk setiap potong dan sebesar Rp.
130.000 untuk setiap stel pakaian.
- 01 Des Membayar sewa tempat usaha selama 1 tahun ke depan sebesar Rp. 6.000.000
- 01 Des Membeli 2 buah mesin jahit seharga Rp. 3.000.000, 1 buah mesin obras senilai
Rp 2.000.000 dan membayar biaya angkut mesin jahit sebesar Rp. 50.000. Mesin jahit
ini diestimasi memiliki umur ekonomis selama 5 tahun dan penyusutan peralatan
mesin jahit ini dilakukan setiap bulan.
- 02 Des Membeli perlengkapan jahit senilai Rp. 3.775.000
- 02 Des Menerima pesanan untuk membuat 2 potong pakaian wanita. Pakaian akan
diambil
pada tanggal 6 Desember 2012
8. Berikut ini adalah transaksi dari Tn. Yudhi seorang pemilik perusahaan reparasi
barang elektronik selama bulan agustus:
- 5 agustus 2013 Tn. Yudhi menanamkan modal pada saat pendirian perusahaan
tersebut sebesar Rp 5.000.000,00
- 6 agustus 2013 dibeli perlengkapan secara tunai Rp 1.000.000,00
- 7 agustus 2013 dibeli peralatan dengan harga Rp 3.000.000 dibayar tunai sebesar
Rp 1.000.000,00 dan sisanya dibayar 1 bulan kemudian
- 9 agustus 2013 diterima uang sebesar Rp 800.000,00 dari pekerjaan service yang telah
dilakukan
- 12 agustus 2013 dibayar sewa kios untuk masa 12 bulan senesar Rp 2.400.000,00
- 19 agustus 2013 diterima uang sebesar Rp 500.000,00 dari tugas menyelesaikan
pekerjaan Rp 1.200.000,00 dan sisanya dibayar kemudian
- 21 agustus 2013 diterima sisa pembayaran pekerjaan perhitungan tanggal 19 agustus
2013 yang lalu sebesar
- 24 agustus 2013 Tn. Yudhi mengambil uang untuk keperluan pribadinya sebesar Rp
500.000,00
- 30 agustus 2013 dibayar gaji karyawan sebesar Rp 300.000,00
Dari transaksi-transaksi di atas buatlah persamaan akuntansinya sampai neraca
saldonya!
Berikut adalah data penyesuaian untuk bulan agustus :
Pada tanggal 30 agustus masih terdapat beban telepon yang akan dibayar sebesar
Rp 250.000
- Pada tanggal 1 0ktober 2013 dibayar biaya iklan di harian Kompas untuk 20 kali
penerbitan sebesar Rp 6.000.000,00 pada pada akhir agustus baru diterbitkan 15 kali.
Apabila pada waktu membayar dicatat sebagai beban.
9. Saldo perkiraan buku besar usaha “Pertamanan Elok” milik Tuan Rian di Jl. Latung
Jakarta. Pada tangal 31 Desember 2005 disusun neraca sebagai berikut :
FOLIO NAMA PERKIRAAN NERACA SALDO (Rp)
Pada tanggal 31 Desember 2005 untuk data penyesuaian diketahui antara lain :
1. Saldo kas sebesar Rp. 12.502.000,- setelah diadakan pemeriksaan fisik diketahui hal-
hal sebagai berikut :
a. Beban administrasi bank Rp.100.000.000,- (masuk ke perkiraan beba serba serbi).
b. Pendapatan bunga Rp. 25.500,-
c. Pengambilan prive Tuan Rian Rp. 2.650.000,-
2. Berdasarkan surat perintah kerja (SPK) dari PT Sentosa Real Estate di Pulo Gebang,
pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan pada tanggal 28 Desember 2005 yang
bernilai Rp. 36.000.000,- tetapi kwitansi penagihan belum diserahkan, rencana
penyerahannya tanggal 7 Januari 2006
3. Inventarisasi fisik pada tanggal 31 Desember 2005, diketahui sebagai berikut :
a. Perlengkapan kantor yang masih tersedia Rp. 800.000,-
b. Perlengkapan kerja yang masih tersedia Rp. 250.000,-
4. Beban Asuransi adalah untuk periode 1 Mret 2005 sampai 1 Maret 2006, ke dalam
akun Asuransi Dibayar Dimuka terbukukan asuransi untuk kendaraan pribadi Tuan
Rian sebesar Rp. 1.200.000,-
5. Sebagia dari peralatan kerja yang disewa dari PT. Harapan Jaya, yaitu sebesar Rp.
3.600.000,- untuk masa 1 Juni 2005 sampai I Juni 2006.
6. Beban Penyusutan ditetapkan menurut metode garis lurus dari harga perolehannya
yang dihitung sebagai berikut :
a. Peralatan pekerjaan 10% dari Rp. 25.000.000,-
b. Peralatan kantor 10% dari Rp. 12.000.000,-
c. Kendaraan 20% dari Rp. 34.000.000,-
d. Gedung 5% dari Rp.400.000.000,-
7. Di antara karyawan lapangan ada dua orang pulang kampong pada tanggal 26
Desember 2005, melihat saudaranya sakit dan istrinya melahirkan. Upah terhitung 2
hari kerja per 1 orang Rp. 25.000,- untuk tiap hari. (bukukan ke hutang lain-lain).
8. Pembayaran beban rekening listrik tanggal 10 Januari 2006 untuk pemakaian bulan
Desember 2005 Rp. 65.000,-. Pembayaran beban Rekening telepon/fax tanggal 10
Januari 2006 untuk pemakaian bulan Desember 2005 Rp. 120.000,-. (Bukukan ke
perkiraan hutang lain-lain)
9. Ke dalam akun pemeliharaan kendaraan terbukukan pemeliharaan kendaraan Tuan
Rian Rp.500.000,-
DIMINTA :
10. Pada tanggal 1 Oktober 2013 Laras memulai usaha dibidang cleaning servive yaitu
jasa yang menyediakan dan menjalankan sistem kebersihan dengan nama “Raharja
Cleaning Service” yang terletak di Jl. Adi Purwa No.7 Jakarta. Laras memiliki tiga
orang karyawan yang dibayar secara mingguan dan pembukuan dipegang sendiri.
Bagan Perkiraan:
Untuk ketertiban catatan kegiatan usahanya, Laras menyediakan akun-akun
sebagai berikut:
N
Nama Perkiraan Rek Nama Perkiraan
Rek
AKTIVA PENDAPATAN
11 Kas 11 Pendapatan Jasa
12 Piutang Usaha
113 Perlengkapan Service BEBAN
114 Sewa Dibayar Dimuka 11 Beban Gaji
115 Asuransi Dibayar Dimuka 512 Beban Perlengkapan
121 Peralatan Service 13 Beban Sewa
122 Akum. Penyusutan Peralatan Service 514 Beban Listrik, Air, dan Telepon
515 Beban Iklan
2 KEWAJIBAN 516 Beban Asuransi
11 Hutang Usaha 517 Beban Pemeliharaan Peralatan
518 Beban Penyusutan Peralatan
3 EKUITAS 519 Beban lain-lain
11 Modal Laras
312 Prive Laras
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Perusahaan Cleaning Service bulan
Oktober 2013.
Okt 1 Penerimaan uang tunai dari Laras pemilik perusahaan sebesar Rp 50.000.000
sebagai investasi pada perusahaannya.
Okt 3 Pembelian peralatan service dari Toko Bunga seharga Rp 16.000.000. Dibayar
tunai Rp 4.000.000 sisanya di bayar tiga kali angsuran.
Okt 6 Pembayaran sewa kantor sebesar Rp 4.800.000 untuk masa sewa 1 tahun
Okt 7 Pembelian tunai perlengkapan service seharga Rp 4.000.000
Okt 10 Pembayaran premi asuransi untuk masa 1 tahun sebesar Rp 600.000
Okt 15 Penerimaan uang tunai sebesar Rp 4.000.000 untuk jasa service yang
diserahkan kepada pelanggan minggu kedua.
Okt 16 Pembayaran rekening listrik dan telepon sebesar Rp 400.000
Okt 20 Pembayaran gaji pegawai sebesar Rp 3.000.000
Okt 22 Pengeluaran kas sebesar Rp 600.000 untuk pemasangan iklan mini pada
sebuah surat kabar harian umum
Okt 23 Pengiriman faktur no.015 kepada PT. Sinar Mulia untuk pekerjaan yang telah
diselesaikan seharga Rp 4.000.000. Pembayaran dalam 10 hari setelah tanggal
faktur.
Okt 26 Penerimaan uang tunai daro PT. Sinar Mulia untuk pembayaran pertama atas
faktur no.015 sebesar Rp 2.000.000
Okt 28 Pengiriman faktur no.016 kepada PT. Sentosa untuk pembuatan taman yang
telah selesai dengan harga kontrak Rp 8.000.000. Sebagai pembayaran
diterima uang tunai Rp 5.000.000 sisanya akan dibayar kemudian.
Okt 29 Penerimaan uang tunai untuk pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu
ketiga dan keempat sebesar Rp 8.200.000
Okt 30 Pembayaran gaji pegawai tengah bulan terakhir Rp 5.000.000 dan macam-
macam beban sebesar Rp 400.000
Okt 30 Pengeluaran uang tunai untuk perbaikan peralatan sebesar Rp 300.000
Okt 31 Pengeluaran kas Rp 2.000.000 untuk keperluan pribadi Laras pemilik
perusahaan.
Okt 31 Pembayaran angsuran hutang kepada Toko Bunga sebesar Rp 4.000.000
Diminta:
1. Catatlah transaksi yang terjadi pada bulan Oktober 2013 ke dalam Jurnal Umum.
Gunakan nama perkiraan yang terdapat dalam bagan perkiraan.
2. Posting ayat jurnal tersebut ke dalam buku besar.
3. Buatlah neraca saldo 31 Oktober 2013
4. Buatlah jurnal penyesuaian 31 Oktober 2013
5. Susunlah neraca lajur
6. Buatlah laporan keuangan (Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan
Neraca)
7. Buatlah jurnal penutup yang diperlukan pada 31 Oktober 2013 dan neraca saldo
setelah penutupan
8. Buatlah jurnal pembalik yang diperlukan
11. Berikut adalah saldo rekening per 31 desember 2010 yang diambil dari catatan
akuntansi perusahaan Maju Lancar :
2. Pendapatan jasa bulan Desember sebesar Rp 8.200.000 belum diterima uangnya dan
belum dicatat
3. Bunga yang terutang bulan Desember berjumlah Rp 14.800.000
4. Bunga wesel yang belum diterima berjumlah Rp 1.600.000
5. Asuransi dibayar di muka pada akhir periode berjumlah Rp 12.600.000
6. Pendapatan sewa untuk bulan Desember sebesar Rp 1.000.000 belum diterima dan
belum dicatat
7. Gaji pada bulan Desember sebesar Rp 8.000.000 belum dibayar
8. Persediaan perlengkapan pada akhir periode berjumlah Rp 4.800.000
9. Depresiasi gedung ditetapkan sebesar Rp 40.000.000
Diminta :
1. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan
2. Buatlah neraca saldo setelah disesuaikan
3. Buatlah jurnal penutup
4. Buatlah neraca saldo setelah penutupan
5. Buatlah jurnal pembalik pada tanggal 1 januari 2011
INSTRUKSI
1. Menghitung jumlah ekuitas Johan Marpaung per Juli 2009
2. Buatlah proses akuntansi mulai dari Jurnal Umum s/d Laporan Keuangan
2. PERUSAHAAN DAGANG
1. Soal Perusahaan Dagang:
Berikut ini adalah transaksi-transaksi dari PT Jongki Corporation selama bulan
Mei 2013 yang terkait pembelian dan penjualan barang dagangan:
a. 03 Mei Membeli barang dagangan secara tunai sebanyak 2.500 unit dengan harga Rp.
15.000 per unit dan membayar ongkos angkut sebesar Rp. 100.000
b. 04 Mei Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Coerce sebanyak 1000 unit
dengan harga Rp. 2.000 per unit. Termin 1/10, n/30 dan membayar ongkos angkut
sebesar Rp. 100.000
c. 05 Mei Menjual barang dagangan secara kredit sebanyak 500 unit. Total harga jual
sebesar Rp. 10.000.000, termin 1/10, n/30
d. 06 Mei Membeli barang dagangan secara kredit sebanyak 1500 unit dengan total
harga sebesar Rp. 30.000.000. Termin 1/10, n/30, dan ongkos angkut sebesar Rp
100.000
e. 07 Mei Mengembalikan barang dagangan yang telah dibeli pada tanggal 3 dan 4 Mei
yang lalu, masing-masing sebanyak 250 unit dan 300 unit
f. 11 Mei Membayar hutang atas transaksi pembelian barang dagangan yang telah
dilakukan pada tanggal 6 Mei yang lau
g. 12 Mei Membeli barang dagangan secara kredit dari PT Netherland sebanyak 2500
unit dengan harga Rp. 2.500 per unit. Termin 2/15, n/45, ongkos angku Rp. 120.000
h. 14 Mei Menerima pengembalian atas barang dagangan yang telah dijual pada tanggal
5 Mei yang lalu sebanyak 100 unit.
i. 15 Mei Menjual barang dagangan secara tunai sebanyak 800 unit dengan total nilai
sebesar Rp. 25.000.000.
j. 17 Mei Membayar hutang atas transaksi pembelian barang dagangan yang telah
dilakukan pada tanggal 4 Mei yang lalu
k. 20 Mei Menerima bayaran atas transaksi penjualan yang dilakukan pada tanggal 5 Mei
l. 20 Mei Menjual barang dagangan secara tunai kepada PT Haiti sebanyak 1000 unit
dengan harga Rp. 2.000 per unit.
m. 22 Mei PT Haiti mengembalikan barang dagangan sebanyak 50 unit
n. 25 Mei Melakukan pembayaran kepada PT Netherland
o. 25 Mei Membeli secara kredit 1000 unit barang dagangan sebesar Rp. 2.500.000.
termin 1/10, n/30, ongkos angkut sebesar Rp. 150.000
Toko Tambora
Neraca Saldo
31 Desember 2012
Transaksi keuangan yang terjadi pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. Tgl 6/1 : Toko Tambora membeli barang dagangan berupa 10 raket tenis @ Rp
180.000 secara tunai dari PT. Asia Sport
2. Tgl 10/1 : Toko Tambora membayar biaya promosi Rp 5.000.000
3. Tgl 20/1 : Toko Tambora menjual barang dagangan secara tunai berupa kaos olah
raga untuk SMPN 115 sebanyak 200 unit @ Rp 25.000
4. Tgl 25/1 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.000.000
5. Tgl 2/2 : Toko Tambora menjual 3 set meja biliard @ Rp 6.500.000 kepada
“Tebet Biliar’s”. Termin 2/10. n/60
6. Tgl 7/2 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.100.000
7. Tgl 15/2 : Toko Tambora membayar hutang sewa Rp 2.000.000
8. Tgl 24/2 : Toko Tambora menerima kembali 10 unit kaos olah raga yang pernah
dijual kepada SMPN 115
9. Tgl 25/2 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.000.000
10. Tgl 3/3 : Toko Tambora menerima seluruh pelunasan piutang dari “Tebet
Biliar’s”
11. Tgl 8/2 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 900.000
12. Tgl 18/3 : Toko Tambora membeli barang dagangan berupa 10 unit sepatu bola
merek NIKE @ Rp 300.000 dari PT. Sarana Olahraga, Toko Tambora mendapat
potongan pembelian 5%
13. Tgl 25/3 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.000.000
14. Tgl 8/4 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.200.000
15. Tgl 15/4 : Toko Tambora menjual barang dagangan berupa 50 unit sepatu bola
merek NIKE @ Rp 350.000 kepada Persija FC secara kredit. Termin 2/10, n/30
16. Tgl 19/4 : Toko Tambora menerima kembali 5 unit sepatu bola merek NIKE yang
pernah dijual kepada Persija FC
17. Tgl 24/4 : Toko Tambora menerima seluruh pelunasan piutang dari Persija FC
18. Tgl 25/4 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.500.000
19. Tgl 8/5 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 900.000
20. Tgl 11/5 : : Toko Tambora mendapat pinjaman berupa uang tunai sebesar
Rp30.000.000 dari Bank BNI cabang Pondok Kelapa. Pinjaman berlaku untuk
Jangka waktu 5 tahun, bunga 15%/tahun. Bunga dibayarkan 2x setahun
21. Tgl 25/5 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.500.000
22. Tgl 8/6 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 800.000
23. Tgl 25/6 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.500.000
24. Tgl 8/7 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.000.000
25. Tgl 21/7 : Toko Tambora menjual barang dagangan berupa 40 set unit Stik Golf
@ Rp 4.000.000, kepada “Toko Golf”. Termin 2/10, n/60
26. Tgl 25/7 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.500.000
27. Tgl 8/8 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.000.000
28. Tgl 18/8 : Toko Tambora membayar biaya promosi Rp 9.000.000
29. Tgl 25/8 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 8.500.000
30. Tgl 8/9 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.200.000
31. Tgl 16/9 : Toko Tambora membeli 1 set komputer seharga Rp 5.250.000 secara
tunai dari Toko “Jaya Elektronik”. Biaya angkut pembelian sebesar Rp 250.000
32. Tgl 20/9 : Toko Tambora menerima seluruh pelunasan piutang dari “Toko Golf”
33. Tgl 25/9 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 9.500.000
34. Tgl 8/10 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.300.000
35. Tgl 20/10 : Toko Tambora membeli mobil Daihatsu Pick-Up dari PT. Daihatsu
Motor seharga Rp 75.000.000. Pembayaran pertama Rp 20.000.000, sisanya dicicil
tiap bulan beserta bunga 12%/tahun. selama 5 tahun
36. Tgl 21/10 : Toko Tambora membeli barang dagangan secara tunai berupa 30
Raket bulutangkis @ Rp 150.000 dari toko “Mandiri Sport”
37. Tgl 25/10 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 9.500.000
38. Tgl 8/11 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.100.000
39. Tgl 11/11 : Toko Tambora membayar biaya bunga pinjaman ke bank BNI cabang
Pondok Kelapa
40. Tgl 18/11 : Toko Tambora mengembalikan 5 raket bulutangkis ke Toko “Mandiri
Sport”
41. Tgl 20/11 : Toko Tambora membayar cicilan hutang pertama & bunga kepada
PT. Daihatsu Motor
42. Tgl 25/11 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 9.500.000
43. Tgl 8/12 : Toko Tambora membayar biaya listrik & telepon Rp 1.300.000
44. Tgl 20/12 : Toko Tambora membayar cicilan hutang kedua & bunga kepada PT.
Daihatsu Motor
45. Tgl 25/12 : Toko Tambora membayar gaji pegawai Rp 9.500.000
Diminta:
1. Catatlah transaksi yang terjadi pada Toko Tambora ke dalam jurnal khusus
2. Posting ayat jurnal tersebut ke dalam buku besar.
3. Buatlah neraca saldo 31 Desember 2013
4. Buatlah jurnal penyesuaian 31 Oktober 2013
5. Susunlah neraca lajur
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 58
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
6. Buatlah laporan keuangan (Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, dan
Neraca)
7. Buatlah jurnal penutup yang diperlukan pada 31 Oktober 2013 dan neraca saldo
setelah penutupan
8. Buatlah jurnal pembalik yang diperlukan
3. Transaksi yang terjadi selama Bulan Maret 2012 pada PD. Taman Indah antara
lain sebagai berikut :
1. Pada tanggal 1 Maret 2012 Tuan Adi menyetorkan uang ke dalam PD. Taman
Indah sebesar Rp. 500.000.000 sebagai setoran modal.
2. Pada tanggal 5 Maret 2012 perusahaan membeli sebuah mobil seharga Rp.
150.000.000 secara tunai.
3. Pada tanggal 5 Maret 2012 dibeli barang dagangan dari PT. Mulia Indah seharga
Rp. 1.000.000, dengan syarat 2/10, n/30
4. Pada tanggal 8 Maret 2012 dijual barang dagangan secara kredit kepada CV.
Rahayu Jaya seharga Rp. 500.000, dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok
penjualan barang tersebut adalah Rp. 250.000.
5. Pada tanggal 10 Maret 2012 barang dagangan yang dibeli pada tanggal 5 Maret
2012 , sebagian diantaranya dikembalikan kepada penjual karena rusak. Harga
barang-barang dagangan yang dikembalikan tersebut seharga Rp. 300.000.
6. Pada tanggal 14 Maret 2012 melunasi barang dagangan yang dibeli pada tanggal
5Maret 2012.
7. Pada tanggal 17 Maret 2012 membayar premi asuransi untuk 1 tahun sebesar Rp.
500.000.
8. Pada tanggal 17 Maret 2012 diterima kembali sebagian barang dagangan yang
dijual pada tanggal 8 Maret 2012 karena rusak sebesar Rp. 450.000. Harga pokok
barang tersebut adalah Rp. 200.000.
9. Pada tanggal 18 Maet 2012 diterima pembayaran dari CV. Rahayu Jaya sebagai
pelunasan atas transaksi penjualan tanggal 8 Maret 2012.
10. Pada tanggal 26 Maret 2012 dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 1.000.000.
11. Pada Tanggal 30 Maret 2012 Pemilik mengambil uang perusahaan untuk
keperluan pribadi sebesar Rp. 200.000.
Adapun Data Penyesuaian yang dilakukan perusahaan pada akhir periode bulan
Maret 2012 antara lain sebagai berikut :
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 59
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
DIMINTA :
4. Perusahaan dagang
PT. Betamart memiliki data serta transaksi selama bulan desember 2013 sebagai
berikut :
1 desember2013 PT. Betamart membeli barang dagang dari PT. Sigma sebesar
Rp 15.000.000,00 secara kredit dengan syarat 2/10, n/30
6 desember 2013 menjual barang dagang kepada PT jaya murni dengan harga Rp
10.500.000 secara tunai
11 desember 2013 melunasi hutang kepada PT. Sigma atas pembelian tanggal 1
desember 2013.
13 desember 2013 menjual barang dagang kepada PT. Sumber Ayu sebesar Rp
7.500.000,00 secara kredit dengan syarat 1/10, n/30.
30 desember 2013 mebeli barang dagang dari PT. Bulan sebesar Rp 5.000.000,00
secara kredit dengan syarat 2/10, n/30 FOB Destination Point.
Sampai tanggal 31 desember, barang dagang tersebut belum
diterima oleh PT. Betamart.
Buatlah jurnal umum sampai dengan neraca saldo. Berikut adalah data
penyesuaian PT. Betamart pada bulan desember 2013 :
Rp 20.190.000.000 Rp 20.190.000.000
Informasi tambahan :
a. Persediaan barang dagangan pada akhir tahun berjumlah Rp 3.570.000.000
Diminta :
1. Buatlah neraca lajur untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2000
2. Atas dasar neraca lajur di atas, lakukanlah hal-hal berikut :
a. Buatlah jurnal pemyesuaian yang diperlukan
b. Buatlah laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember
2000
c. Buatlah neraca per 31 Desember 2000
d. Buatlah jurnal penutup
6. Perusahaan dagang
1. Persediaan barang dagangan yang ada pada akhir tahun berjumlah Rp 607.200.000
2. Gaji bulan Januari yang belum dibayarkan berjumlah Rp 11.500.000
3. Perlengkapan yang digunakan pada periode ini berjumlah Rp 15.000.000. Separuh
diantaranya digunakan oleh bagian penjualan dan separuh lainnya digunakan oleh
bagian umum
4. Depresiasi untuk gedung ditentukan sebesar Rp 40.000.000 dan untuk peralatan
sebesar Rp 48.000.000. Seperempat dari biaya depresiasi ini dibebannkan ke biaya
penjualan dan sisanya dibebankan ke biaya umum
5. Bunga yang terutang pada akhir periode berjumlah Rp 78.000.000
6. Pendapatan diterima di muka pada akhir Januari berjumlah Rp 12.000.000
Diminta :
7. PERUSAHAAN DAGANG
“PERUSAHAAN DAGANG TANPA NAMA”
NERACA SALDO
30 NOVEMBER 2011
Rp 277.400.000 Rp 277.400.000
5. Dijual barang dagang kepada Toko Melati 1.400.000 dengan syarat 2/10
n/30
11. Diterima pelunasan piutang oleh Toko Melati dan Toko Keluarga
14. Di keluarkan nota debit no.1 kepada PT Rohani Rp 400.000. atas transaksi
tanggal 13 Desember karena barangnya rusak.
26. Dijual barang kepada Toko Sejati Rp 6.000.000 dengan syarat 2/10 ; n/30
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 65
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
Penyesuaian :
Diminta Buatlah
1. Jurnal umum
2. Buku besar
3. Neraca saldo
4. Jurnal penyesuaian
5. Kertas kerja
6. Laporan keuangan
7. Jurnal penutup dan pembalik
8. Perusahaan Dagang
PD Beauty
Neraca Saldo
Per Maret 2010
Akun D K
Kas Rp 7.500.000
Piutang dagang Rp 2.400.000
Persediaan Barang Dagang Rp 11.500.000
Asuransi Dibayar dimuka Rp 360.000
Sewa dibayar dimuka Rp 3.600.000
Perlengkapan kantor Rp 1.000.000
Kendaraan Rp 25.000.000
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp 5.000.000
Peralatan toko Rp 10.000.000
Susi Retna Cahyaningtyas, Jurusan Akuntansi Page 66
[BUKU AJAR PENGANTAR AKUNTANSI 1 BERBASIS IFRS]
Rp 61.360.000 Rp 61.360.000
April 1 Diterima dari Toko Abadi – Jakarta sebagai pelunasan sisa utang bulan lalu tanpa
potongan
3 Dijual barang dagangan kepada Toko Astiti – Jakarta Rp 4.000.000 dengan syarat
2/10, n/30
8 Dibeli barang dagangan dari PT Sandara – Bantul Rp 6.000.000 syarat 3/10, n/30
11 Dibayar kepada Toko Mugi – Jogjakarta sebagai pelunasan bulan lalu tanpa
potongan
12 Diterima pelunasa dari Toko Karya Utama – Jogjakarta sebagai pelunasan utang
bulan Lalu
13 Diterima pelunasan dari Toko Astiti atas transaksi tanggal 3 April 2010
17 Dijual barang dagangan kepada Toko Karya Utama – Jogjakarta dengan syarat
2/10, n/30 sebesar Rp 4.000.000
22 Dibeli barang dagangan dari Toko Mugi – Jogjakarta Rp 2.400.000 syarat 3/10,
n/30
25 Dijual barang dagangan kepada Toko Abadi – Jakarta sebesar Rp 3.600.000 syarat
2/10, n/30
30 Dibayar gaji pegawai toko Rp 1.800.000 dan gaji bagian kantor sebesar Rp
1.000.000 untuk bulan April
Instruksi:
3 Maret Membeli barang dagangan secara tunai sebanyak 1.000 unit dengan
harga Rp.15.000.- per unit dan membayar ongkos angkut sebesar Rp.
150.000.
4 Maret Membeli barang dagangan secara kredit dari PT. Coerce sebanyak 900
unit dengan harga Rp.2000.- per unit. Credit term 1/15, n/30 dan
membayar ongkos angkut sebesar Rp.100.000.-
5 Maret Menjual barang dagangan secara kredit sebanyak 500 unit. Total harga
jual sebesar Rp.10.000.000.- dengan syarat pengangkutan FOB
shippimg point dan credit term yang berlaku adalah 2/15, n/30.
6 Maret Membeli barang dagangan secara kredit sebanyak 1.000 unit dengan
total harga sebesar Rp.20.000.000.-. Syarat pengangkutan adalah FOB
destination point dengn credit term 1/10, n/30.
14 Maret Menerima pengembalian atas barang dagangan yang telah dijual pada
tanggal 5 Maret yang lalu sebanyak 100 unit.
15 Maret Menjual barang dagangan secara tunai sebanyak 800 unit debgab total
nilai sebesar Rp. 25.000.000.- dengan perincian 250 unit dari barang
dagangan yang dibeli pada tanggal 3 Maret dan sisanya yang dibeli
20 Maret Menjual barang dagangan secara tunai kepada PT. Haili sebanyak 1000
unit dengan harga Rp. 2000.- per unit. Syarat pengangkutan adalah
FOB destination point. Ongkos angkut yang dibayarkan sebesar Rp.
120.000.-.
Berikut ini neraca awal UD. Makmur Sentosa dengan alamat Jalan Mayor
Ruslan No.42 Palembang. Telp. 0711-444897. Periode Akuntansi adalah 1 Januari
2006 s/d 31 Desember 2006. Jenis Perusahaan Dagang/ Retail yang menjual Audio
Visual.
NERACA
Transaksi yang terjadi pada UD. Makmur Sentosa selama bulan Januari
adalah:
1/1 Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Bintang seharga Rp.
160.000.000 dengan syarat 2/10,n/30.
5/1 Dibayar biaya asuransi untuk enam bulan ke depan sebesar Rp 6.000.000,00.
8/1 Dibayar seluruh utang kepada PT.Bintang untuk pembelian barang dagangan
yang dilakukan tgl. 1/1.
11/1 Diterima pelunasasn dari Tn Andi atas transaksi tgl. 2/1 melalui bank BCA
12/1 Dibeli barang dagangan dari Firma Mandala Rp.60.000.000 syarat 5/10,n/30.
16/1 Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan tgl/ 12/1
Rp.6.000.000.
18/1 Dijual brg.dagangan kepada Cv.Tiara Rp. 60.000.000 diterima tunai Rp.
20.000.000 sisanya dilunasi selama 14 hari.
22/1 Dibayar utang kepada Firma Mandala untuk pembelian barang tgl. 12/1.
31/1 Nilai Persediaan Akhir (5-2000) pada akhir bulan Januari adalah sebesar Rp.
60.000.000.
31/1 Rekening listrik & telepon sebesar Rp 600.000,00 akan dibayar bulan
Februari.
Diminta:
DAFTAR PUSTAKA
Martani Dwi, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, Edward
Tanuwijaya, 2012, Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK, buku 1, Jakarta,
Salemba Empat
Reeve M James, Carl S. Warren, Jonathan E.Duchac, Ersa Tri Wahyuni, Gatot
Soepriyanto, Amir Abadi Yusuf., dan Chaerul D. Djakman, 2010, Pengantar Akuntansi
Adaptasi Indonesia Buku 1, Jakarta : Salemba Empat
Slamet Sugiri, 2006, Pengantar Akuntansi 1, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Soemarso S.R, 2009, Akuntansi Suatu Pengantar edisi Revisi, Jakarta: Salemba Empat.
Sutrisno, Akuntansi, Proses Penyusunan laporan Keuangan, 2006, Yogyakarta, Ekonisia,
Fakutas Ekonomi UII
Warsono Sony bin Hardono, Irene Natalia, 2011, Akuntansi Pengantar 1 Adaptasi IFRS,
Yogyakarta: AB Publisher.ren S Carl, James
Warren S Carl, James M. Reeve, Jonathan E. Duchac, Novrys Suhardianto, Devi Sulistyo
Kalanjati, Amir Abadi Jususf, Chaerul D.Djakman, Pengantar Akuntansi Adaptasi
Indonesia (berbasis PSAK terbaru), Jakarta, Salemba Empat
Yusuf Al Haryono. 2004, Dasar – Dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN.
www.free-power-point-templates.com
www.themegallery.com
www.bsi.ac.id