Salah satu sumberdaya alam yang berperan penting di kawasan pesisir adalah hutan mangrove, baik di dalam memelihara produktifitas perairan pesisir maupun di dalam menunjang kehidupan masyarakat di sekitarnya. Bagi wilayah pesisir, keberadaan hutan mangrove, terutama sebagai jalur hijau di sepanjang pantai sangatlah penting dalam mempertahankan kualitas ekosistem perikanan, pertanian dan pemukiman yang berada dibelakangnya (Bengen, 2001).
Keberadaan hutan mangrove sekarang ini cukup mengkhawatirkan karena ulah
manusia untuk kepentingan konversi lahan sebagai tambak, permukiman, perhotelan, ataupun tempat wisata. Adanya aktivitas penebangan hutan mangove secara legal maupun ilegal di pesisir utara Jawa ini mampu menurunkan populasi mangrove hingga lebih dari 50% dalam kurun waktu 30 tahun (Sulistyawati 2009).
Hilangnya mangrove dari ekosistem perairan pantai telah menyebabkan
keseimbangan ekologi lingkungan pantai menjadi terganggu. Konversi kawasan mangrove menjadi lahan tambak ikan/udang merupakan penyebab utama rusaknya ekosistem mangrove di Indonesia. Adanya pembuatan tambak di sekitar pesisir pantai menyebabkan ekosistem mangrove hanya tersisa pada tempat-tempat tertentu yang sangat terisolasi atau ditanam di tepi tambak yang berbatasan dengan pantai atau sungai untuk mencegah abrasi (Setyawan & Winarno 2006).
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum mangrove ini adalah:
1. Mengidentifikasi zonasi mangrove yang terdapat pada video praktikum. 2. Mengidentifikasi masing-masing jenis mangrove beserta karaktristik bentuk akar, daun dan buah. 1.3 Manfaat Praktikum Adapun manfaat dari diadakannya praktikum mangrove ini adalah:
1. Untuk menambah pengetahuan tentang zonasi mangrove yang ada di dalam
video. 2. Untuk menambah pengetahuan tentang karaktristik bentuk akar, daun dan buah dari mangrove.