Anda di halaman 1dari 6

2.

PENGUAT DAYA AUDIO

Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan prinsip kerja penguat daya audio.
2. Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada penguat daya audio.
Teori Penunjang
Rangkaian penguat daya dalam modul ini, seperti ditujukan pada Gambar 2.1, dibangun
dari 5 buah transistor dan ada 2 pasang penguat komplemen yang kemudian menjalankan
pengeras suara (loud speaker) 8 Ω.
Penguat daya ini dirancang mempunyai spesifikasi sbb:
Daya output : 4 Watt pada beban 8 Ohm
Distorsi Harmonik: lebih kecil dari 2 % pada output maksimum
Sensitivitas : mendekati 1 Vrms
Band width : 15 Hz – 20 KHz
Impedansi input : 1,5 K Ohm
melalui sebuah emitter-follower Tr1 sinyal dilewatkan menuju Tr2 dan Tr3 dan outputnya
digunakan untuk mentrigger Tr4 dan Tr5 yang keempatnya merupakan penguat komplemen.
Sebagian dari sinyal keluaran akan diumpan-balikan negatif ke basis Tr1 melalui R2
untuk makin diperoleh kestabilan titik kerja dc dan penguat ac nya. Adapun prinsip kerja
penguat komplemen dapat dijelaskan sebagai berikut : Pada setengah siklus positif Tr2 dan
Tr4 konduksi, kemudian Tr3 dan Tr5 akan konduk pada setengah siklus negatif ; Jadi
penyaluran daya dari peguat komplemen ke pengeras suara dilakukan melalui Tr4 pada
setengah siklus positif dan melalui Tr5 pada setengah siklus negatif.
Untuk mendapat keluaran yang baik , kedua transistor tersebut harus bener-benar sesuai
dan dipasang dengan menggunakan pendingin pada isolasi yang baik. Bila kedua transistor
tersebut tidak benar-benar sesuai, maka akan terjadi cacat cross-over. Dioda D1 dan D2
dipasang untk membantu mengatasi cacat cross-over dengan mengatur bias majunya pada
harga yang kecil ( diatur melalui Rv1).

8
Gambar 2.1. Pengaut Daya Audio
Daya keluaran maksimum yang tersedia dapat ditentukan dengan perkiraan pertambahan
amplitude sinyal input dimana keluaran gelombang outputnya dimonitor oleh osiloskop.
Tegangan rms melalui beban dengan mengabaikan distorsi dapat digunakan untuk
mendapatkan daya keluaran. Dan rumus dari daya keluarannya yaitu:
V 2 rms
Po = dimana RL = 8 Ω.
R1
Transistor Tr4 dan Tr5 akan rusak jika dialiri arus yang melebihi kemampunnya.

Tugas Pendahuluan
1. Apa fungsi dari Tr1 pada rangkaian diatas? Terangkan jawaban Anda!
2. Sebagai rangkaian apakah Tr4 dan Tr5 diatas? Bagaimana kerjanya ?
Jawaban:

9
Bahan Dan Alat Praktek
1. Gambar rangkaian penguat daya audio
2. Laptop / CPU
3. Program Proteus V8.6

Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian pada Gambar 2.1 di Proteus sampai dapat bekerja dengan normal
dan benar.
2. Beri pada masukkannya gelombang sinus dari generator fungsi tegangan maksimum
dengan keluaran tidak cacad pada frekuensi 1 KHz, Atur RV1 sampai gelombang
keluarannya tetap sinus tidak cacad. Kemudian matikan dulu generator fungsinya dan
ukur tegangan DC pada semua TP dan titik keluarannya dengan multimeter. Catat
hasilnya pada Tabel 2.1.
3. Hidupkan lagi generator fungsinya dan lihatlah hasil keluarannya dengan
menggunakan osiloskop serta catatlah hasilnya, untuk:
Masukan: Vinp-p mak = ...................
Vout p-p mak tak cacad = ..........................
AV = ..................
Kondisi Rusak
4. Buatlah kerusakan pada rangkaian di Proteus seperti yang masing-masing kamu
dapatkan. Ukur semua tegangan DC pada titik-titik pengukuran dan keluarannya (lihat
juga dengan osiloskop) dengan cepat. Catat hasilnya pada Tabel 2.2.
Tugas Dan Pertanyaan
1. Buatlah diagram blok dari rangkaian Gambar 2.1
2. Apa guna RV1, D1 dan D2 pada rangkaian di atas !
Jawaban Tugas dan Pertanyaan

10
Hasil Percobaan
Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Pada Kondisi Normal
TP 1 2 3 4 5 Keluaran
Tegangan
(VDC)
Bentuk
Gelombang

11
Tabel 2.2. Hasil pengamatan saat terjadi kerusakan pada........
Kerusakan Tegangan DC dan Bentuk Gelombang Pada TP
1 2 3 4 5 Keluaran

Analisa Percobaan
Tabel 2.3: Simulasi kerusakan.......
No Gejala kerusakan Dasar Teori Terkait Diagnosis
Kerusakan
1

12
Kesimpulan

13

Anda mungkin juga menyukai