Anda di halaman 1dari 83

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬

Halaqah yang ke-51 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Mizan (Timbangan) dan
Penimbangan Amal (bagian yang ke 2)”

Amalan yang paling berat di dalam timbangan pada hari kiamat adalah dua kalimat syahadah. Dari
Abdullah ibnu ‘Amr ibnul Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya Allah akan memilih seseorang dari umatku di hadapan makhluk-makhluk yang lain pada
hari kiamat. Maka dibukalah di hadapannya 99 sijil.

Makna sijil adalah kitab besar. Dan maksud beliau ‫ ﷺ‬adalah kitab yang berisi dosa-dosa
hamba tersebut. Kemudian beliau ‫ ﷺ‬mengatakan setiap sijil besarnya sejauh mata
memandang. Kemudian Allah bertanya kepada hamba tersebut,

Apakah ada di antara isi kitab tersebut yang engkau ingkari? Apakah para malaikat penulis telah
menzolimimu?

Hamba tersebut menjawab, Tidak wahai Rabb-ku

Allah bertanya, Apakah kamu memiliki alasan?

Dia kembali menjawab, Tidak wahai Rabb-ku

Maka Allah pun berkata, Sesungguhnya engkau memiliki hasanah di sisi kami. Dan sesungguhnya engkau
tidak akan didzolimi pada hari ini.
Maka dikeluarkanlah sebuah kartu yang bertuliskan “Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh”.

Allah pun berkata, Lihatlah timbanganmu

Hamba tersebut mengatakan, Wahai Rabb-ku apa arti sebuah kartu ini dibandingkan dengan sijjil yang
begitu banyak?

Maka Allah berkata, Sesungguhnya engkau tidak akan didzolimi.

Diletakkanlah sijjil yang banyak tersebut, di satu piringan timbangan dan diletakkan kartu di satu
piringan timbangan yang lain. Maka ringanlah sijjil yang banyak dan beratlah kartu tersebut.

Kemudian beliau ‫ ﷺ‬mengatakan, Tidak ada sesuatu yang mengalahkan beratnya nama
Allah (Hadits Shahih Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Di antara amalan yang sangat memberatkan timbangan pada hari kiamat adalah akhlak yang baik.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya,

Tidak ada sesuatu yang lebih berat di dalam timbangan dari pada akhlak yang baik (Hadits Shahih
Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).

Di antara akhlak yang baik adalah menyambung orang yang memutus kita, memberi kepada orang yang
tidak mau memberi kepada kita dan memaafkan orang yang menzolimi kita. Di antara amalan yang
berat adalah ucapan “Subhanallahi wa bihamdihi subhanallahil ‘azhim” sebagaimana didalam hadits
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Di antara amalan yang memenuhi timbangan adalah ucapan Alhamdulillah, sebagaimana dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim senantiasa memperbaiki dua kalimat syahadat yang dia
ucapkan. Berusaha untuk memahami maknanya dan mengamalkan isinya dan istiqomah di atas
keduanya sampai meninggal dunia. Di samping itu hendaknya dia memperbaiki ibadahnya kepada Allah
dan akhlaknya kepada manusia. Melakukan itu semua karena Allah dan untuk memperberat
timbangannya di hari kiamat.

Orang yang berbahagia adalah orang yang lebih berat timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Dan orang yang celaka adalah orang yang lebih ringan timbangan kebaikannya dari pada kejelekannya.
Sebagaimana disebutkan oleh Allah di dalam Surat Al-Qaariah.

Orang kafir tidak memiliki sesuatu yang memberatkan timbangan mereka. Karena amalan mereka batal
dengan kesyirikan dan kekufuran. Lihat Surat Al-Kahfi : 103-106.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya,

Sesungguhnya akan datang seseorang yang besar lagi gemuk pada hari kiamat akan tetapi beratnya di
sisi Allah tidak lebih dari berat satu sayap dari seekor nyamuk (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwasanya ada tiga perkara yang akan ditimbang pada hari kiamat.
Amalan, orang yang mengamalkan dan kitab catatan amalan.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini.

Halaqah yang ke-52 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Telaga Rasulullah
‫”ﷺ‬
Diantara beriman kepada hari akhir adalah Beriman tentang Adanya Telaga Rasulullah ‫ﷺ‬
pada hari kiamat. Hadits-hadits yang datang di dalam masalah ini mencapai derajat mutawatir.
Diantaranya adalah sabda beliau ‫ﷺ‬

ِ ‫ار َدةً َوإِنِّي أَرْ جُو أَ ْن أَ ُكونَ أَ ْكثَ َرهُ ْم َو‬


ً‫ار َدة‬ ِ ‫إِ َّن لِ ُكلِّ نَبِ ٍّي حَوْ ضًا َوإِنَّهُ ْم يَتَبَاهَوْ نَ أَيُّهُ ْم أَ ْكثَ ُر َو‬

Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya mereka akan saling berbangga siapa di
antara mereka yang telaganya paling banyak didatangi. Dan aku berharap akulah yang telaganya akan
paling banyak didatangi (Hadits ini dishahihkan oleh Tirmidzi).

Rasulullah ‫ ﷺ‬juga bersabda,

‫ظ َمأ ُ أَبَدًا‬
ْ َ‫ب ِم ْنهَا فَاَل ي‬
َ ‫َر‬ ِ ‫ك َو ِكي َزانُهُ َكنُج‬
ِ ‫ُوم ال َّس َما ِء َم ْن ش‬ ْ َ‫يرةُ َشه ٍْر َما ُؤهُ أَ ْبيَضُ ِم ْن اللَّبَ ِن َو ِري ُحهُ أ‬
ِ ‫طيَبُ ِم ْن ْال ِم ْس‬ َ ‫ضي َم ِس‬
ِ ْ‫َحو‬

Telagaku sepanjang 1 bulan perjalanan, airnya lebih putih dari pada susu dan baunya lebih wangi
daripada minyak kesturi dan kiizaan-nya yaitu sejenis teko sebanyak bintang di langit. Barangsiapa yang
meminum darinya maka dia tidak akan haus selama-lamanya (HR Bukhari dan Muslim).

Sebagian ulama mengatakan bahwasanya seandainya dia masuk ke dalam neraka setelah itu karena
dosa yang dia lakukan maka dia tidak akan diazab dengan rasa haus. Umat beliau ‫ ﷺ‬akan
mendatangi telaga beliau ‫ ﷺ‬dan meminum darinya. Beliau ‫ ﷺ‬mengatakan
yang artinya,

Dan aku akan menolak manusia dari telagaku sebagaimana seseorang menolak unta orang lain dari
telaganya. Maka para sahabat bertanya kepada beliau, Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami
pada hari tersebut? Beliau menjawab, Iya. Kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki umat-umat yang lain.
Kalian akan mendatangi telagaku dalam keadaan putih wajah, tangan dan kaki kalian dari bekas
berwudhu (HR. Muslim).
Orang yang beriman ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬masih hidup kemudian dia murtad sepeninggal
beliau maka akan dijauhkan dari telaga beliau ‫ ﷺ‬di dalam sebuah hadits, beliau
‫ ﷺ‬mengatakan yang artinya,

Aku akan mendahului kalian diatas telaga dan akan dinampakkan beberapa orang diantara kalian
kemudian tiba-tiba dijauhkan dariku Akupun bertanya, Wahai Rabb-ku, Bukankah mereka adalah para
sahabatku? Maka dikatakan kepada beliau, Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka
lakukan setelah dirimu (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhum).

Di dalam hadits yang lain dikatakan kepada beliau,

Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang mereka rubah setelahmu (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama mengatakan bahwasanya membuat bid’ah di dalam agama termasuk merubah yang
dimaksud di dalam hadits ini. Dikhawatirkan dia tidak bisa meminum dari telaga Nabi ‫ﷺ‬
Namun, bukan berarti apabila dia masuk ke dalam neraka dia kekal di dalamnya. Karena yang kekal di
neraka hanyalah orang-orang kafir.

Dua hadits terakhir menunjukkan bahwasanya setelah meninggal dunia, beliau ‫ ﷺ‬tidak
mengetahui apa yang dilakukan umatnya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang
bisa meminum dari telaga Rasulullah ‫ ﷺ‬pada hari dimana kita sangat membutuhkannya.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-53 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Kejadian di
Padang Mahsyar Bagian Yang Pertama”

Di antara kejadian di Padang Mahsyar adalah percekcokan antara para pembesar orang-orang kafir dan
para pengikutnya. Allah menyebutkan di dalam Surat Saba’ 31-33 bahwasanya orang-orang kafir akan
dihadapkan kepada Allah. Berkatalah orang-orang yang dianggap lemah kepada pembesar-pembesar
mereka, Kalau bukan karena kalian tentulah kami dahulu menjadi orang-orang yang beriman.
Pembesar-pembesar tersebut membantah dan mengatakan, Apakah kami yang telah menghalangi
kalian dari petunjuk, sesudah petunjuk itu datang kepada kalian? Tidak! Sebenarnya kalian sendirilah
orang-orang yang berdosa (maksudnya kalian sendirilah yang menginginkan kesesatan dan kami hanya
mengajak).

Orang-orang yang dianggap lemah balik membantah dan mengatakan, Tidak! Sebenarnya tipu daya
kalian malam dan siang itulah yang menghalangi kami, ketika kalian menyuruh kami untuk kafir kepada
Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.

Akhirnya semuanya menyesal tatkala melihat adzab. Demikianlah keadaan para pembesar dan tokoh
masyarakat yang mengajak kepada kesyirikan dan menghalangi manusia dari tauhid. Mereka berlepas
diri dari para pengikut mereka dan tidak bisa menolong mereka sedikitpun. Para pengikut akan celaka
sebagaimana para tokoh tersebut dan para pembesar juga celaka.

Oleh karena itu seorang muslim hendaknya menyelamatkan dirinya dari neraka. Jadilah seorang tokoh
masyarakat yang mengajak kepada tauhid. Dan apabila dia adalah orang yang lemah maka janganlah dia
mengikuti kemauan para pembesar maupun orang banyak apabila dia menghalangi manusia dari tauhid
dan mengajak kepada kesyirikan.

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬memberikan hidayah kepada kita dan juga mereka. Menghilangkan rasa cinta
dunia yang berlebihan dalam diri kita dan menghilangkan kesombongan dari dalam kita dan menjadikan
rasa takut kita hanya kepada Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Dan di antara kejadian di Padang Mahsyar bahwasanya Allah akan bertanya kepada orang-orang
musyrikin tentang sesembahan selain Allah yang mereka sembah di dunia. Dimanakah mereka pada hari
tersebut. Dan Allah akan bertanya kepada mereka tentang bagaimana sikap mereka terhadap ajakan
para Rasul ‘Alaihimussalam.

Di dalam Surat Al-Qashas : 62-66 Allah akan memanggil orang-orang musyrikin dan menghina mereka
dengan bertanya, Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian sangka mereka adalah sekutu-
sekutu-Ku? Kemudian Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬akan berkata kepada orang-orang musyrikin, Berdoalah kalian
kepada sekutu-sekutu kalian.
Maka merekapun berdoa kepada sesembahan-sesembahan mereka di dunia. Meminta pertolongan
kepada mereka dalam keadaan genting tersebut sebagaimana mereka dahulu meminta di dunia. Maka
sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa berbuat apapun dan tidak menjawab seruan mereka.

Barulah mereka mengetahui bahwasanya sesembahan-sesembahan tersebut tidak bisa menolong


mereka sedikitpun. Allah juga akan bertanya kepada mereka, Apakah jawaban kalian terhadap ajakan
para Rasul? Yaitu apakah kalian membenarkan mereka? Dan mengikuti ajakan mereka untuk bertauhid?
Demikianlah keadaan orang-orang musyrikin sesembahan-sesembahan mereka di dunia tidak bisa
mengabulkan doa mereka ketika sangat dibutuhkan. Tidak bisa menolong mereka di hadapan Allah,
bahkan mereka berlepas diri. Allah berfirman

ْ ُ‫وا لَهُمۡ أَ ۡعدَٓا ۬ ًء َوكَان‬


‫وا‬ ِ ‫) َوإِ َذا ح‬٥( َ‫ُوا ِمن دُو ِن ٱهَّلل ِ َمن اَّل يَ ۡست َِجيبُ لَهُ ۥۤ إِلَ ٰى يَ ۡو ِم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة َوهُمۡ عَن ُدعَٓا ِٕٕٮِـ ِهمۡ َغ ٰـفِلُون‬
ْ ُ‫ُش َر ٱلنَّاسُ كَان‬ ْ ‫ضلُّ ِم َّمن يَ ۡدع‬
َ َ‫َو َم ۡن أ‬
٦( َ‫بِ ِعبَا َدتِ ِہمۡ َك ٰـفِ ِرين‬

Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang-orang yang berdoa kepada selain Allah yang tidak bisa
mengabulkan sampai hari kiamat. Dan mereka lalai dari doa orang yang berdoa kepada mereka. Dan
apabila manusia dikumpulkan, mereka akan menjadi musuh bagi orang-orang yang menyembah mereka.
Dan mereka akan mengingkari ibadah yang dilakukan orang-orang musyrikin terhadap mereka. (Surat Al-
Ahqaf : 5-6)

Adapun orang yang bertauhid, maka Allah akan menolong mereka di dunia maupun di akhirat.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-54 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Kejadian di
Padang Mahsyar Bagian Yang Kedua”

Di antara kejadian di Padang Mahsyar bahwasanya Allah akan bertanya kepada para Malaikat dan Nabi
Isa 'Alaihissalam, Allah menyebutkan di dalam Surat Saba: 40-42 bahwasanya di Padang Mahsyar Allah
akan bertanya kepada para Malaikat yang disembah oleh sebagian manusia. Sebagai penghinaan
terhadap orang-orang musyrikin yang dahulu menyembah mereka.

Apakah mereka terlebih dahulu menyembah kalian?


Para Malaikat menjawab, Maha Suci Engkau. Engkau-lah pelindung kami, bukan mereka. Akan tetapi
sebenarnya mereka sebelumnya telah menyembah jin. Kebanyakan mereka beriman kepada jin
tersebut.

Maksudnya bahwasanya orang-orang musyrikin ketika menyembah di samping Allah, baik orang yang
shaleh, benda mati dan lain-lain, maka pada hakikatnya mereka menyembah jin, karena yang
memerintahkan mereka untuk menyekutukan Allah adalah jin. Apabila mereka menaati, berarti mereka
telah menyembah jin tersebut. Para Malaikat pun tidak memerintah untuk memberikan manfaat, dan
tidak pula mudharat kepada orang-orang yang telah menyembah mereka. Para penyembah malaikat itu
pun akan diadzab oleh Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Di dalam Surat Al-Maidah: 116-117 Allah menyebutkan bahwasanya Allah akan bertanya kepada Nabi
'Isa' Alaihissalam sebagai penghinaan dari Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬terhadap orang-orang nasrani yang
menjadikan beliau dan ibu beliau Tuhan.

Wahai 'Isa putra Maryam, Apakah dahulu pernah mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan
ibuku dua Tuhan selain Allah?

'Isa menjawab, Maha Suci Engkau mengatakan patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku untuk
membahasakannya. Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau
melihat apa yang ada pada diriku dan aku tidak melihat apa yang ada pada diriMu. Engkau
Sesungguhnya Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka
kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku untuk mengatakannya, yaitu “Sembahlah Allah Rabb-ku
dan Rabb kalian”. Dan I be to be the over them for me live together them, maka setelah Engkau
wafatkan I, Engkau-lah yang bersama mereka. Dan Engkau Maha Menyaksikan segala sesuatu.

Demikianlah keadaan para Malaikat dan Nabi 'Isa' Alaihissalam. Mereka adalah mahluk yang taat pada
Allah. Senang persekutuan manusia hanya menyembah kepada Allah dan mereka tidak pernah
memerintahkan manusia menyembah diri mereka.

Demikian pula orang-orang yang shaleh dan wali-wali Allah. Manusialah yang terlalu berlebih-lebihan
kepada mereka membuat patung mereka, memajang gambar mereka, membangun dan menghias
mereka, meyakini bahwasanya mereka melihat yang ghaib, berdoa kepada mereka, berangkat jauh
untuk berziarah ke makam mereka, beri'tikaf di kuburan mereka, ibadah kepada mereka, membangun
masjid di atas kuburan mereka atau memasukkan kuburan mereka di dalam masjid, bertawassul dengan
doa mereka setelah mereka meninggal dunia atau menganggap orang-orang shaleh tersebut bisa
mendekatkan diri mereka kepada Allah, semua termasuk berlebihan.

Jangan sampai keadaan seseorang seperti keadaan kaum Nabi Nuh 'Alaihissalam yang terhadap lima
orang shaleh yang berlebihan dalam Surat Nuh: 23 atau seperti sebagian orang yang mengaku mencintai
Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, Husain dan sebagian keturunan beliau Radhiyallahu' anhum
kemudian berlebih-lebihan terhadap mereka.

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya

Halaqah yang ke-55 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Dikumpulkannya Orang-
orang Kafir ke Dalam Neraka”

Setelah hisab di Padang Mahsyar selesai, maka mulailah dipisah antara penduduk Surga dan penduduk
Neraka secara bertahap. Al-Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam kedua shahihnya dari Abu
Said Al-Khudry Radhiyallahu'anhu dari Rasulullah ‫ ﷺ‬bahwasanya kelak di hari kiamat akan
ada yang memanggil dan memerintahkan setiap umat untuk mengikuti Tuhan yang dia sembah di dunia.
Maka ada manusia yang menyembah selain Allah seperti patung dan batu, kecuali dia akan memenuhi
ke dalam neraka. Sehingga tidak tersedia kecuali orang-orang yang beriman baik yang shaleh maupun
yang fasik dan sebagian kecil atau sisa ahlul kitab yaitu orang Yahudi dan Nasrani.

Dikatakan kepada orang Yahudi, Apakah yang kalian sembah?

Mereka mengatakan, Kami dahulu menyembah Uzair, anak Allah,

Dikatakan kepada mereka, Kalian telah berdusta. Allah tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang
kalian inginkan?

Mereka melaksanakan, Kami haus. Maka berilah kami air minum.


Karena saat itu Allah cinta kepada mereka Jahannam yang jauh seperti udara. Maka ditunjukkanlah
Jahannam yang dari jauh seperti udara tersebut, dan dikatakan mereka, apakah kalian tidak mau
mendatanginya?

Maka mereka pun dikumpulkan ke Jahannam dan berjatuhan di dalamnya. Kemudian dikatakan kepada
orang-orang Nasrani, Apakah yang kalian sembah?

Mereka mengatakan, Kami dahulu menyembah 'Isa anak Allah.

Dikatakan kepada mereka, Kalian telah berdusta. Allah tidak memiliki istri dan anak. Lalu apakah yang
kalian inginkan?

Mereka berkata, Kami haus, maka berilah Kami air minum.

Maka ditunjukkanlah Jahannam yang dari jauh seperti udara dan dikatakan kepada mereka, Apakah
kalian tidak mendatanginya?

Akhirnya mereka juga dikumpulkan ke Jahannam dan berjatuhan di dalamnya. Dan di dalam hadits Abu
Hurairah Radhiyallahu'anhu yang juga dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim arus bahwasanya Allah
akan berkata kepada manusia, Barang siapa yang menyembah sesuatu maka yanglah mengikutinya

Maka penyembah matahari akan mengikuti matahari, penyembah bulan akan mengikuti bulan,
penyembah thaghut akan mengikuti thaghut. Dan thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain
Allah. Kemudian tersisalah umat islam dan bersama mereka orang-orang munafik.

Di dalam hadits Abdullah Ibnu Mas'ud Radhiyallahu'anhu, bahwasanya orang-orang yang terlebih
dahulu menyembah Nabi Isa 'Alaihissalam, maka mereka akan mengikuti setan Nabi Isa yang
diserupakan dengan beliau.
Dan yang terlebih dahulu menyembah Uzair, maka akan mengikuti setan Uzair yang diserupakan dengan
beliau (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani di dalam Al-Mu'jamul Kabir).

Demikianlah keadaan orang-orang yang menyembah kepada selain Allah baik orang-orang musyrikin
maupun ahlul kitab, orang Yahudi dan Nasrani. Mereka menyembah dari Allah saja. Yang mencakup
orang-orang yang benar-benar menyembah Allah, mereka lah orang-orang yang beriman atau orang-
orang yang pura-pura menyembah Allah. Dan mereka lah orang-orang munafik.

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya

Halaqah yang ke-56 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Orang-orang Kafir
di Dalam Neraka”

Pertama,

mereka akan digiring dengan kasar. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

١٤( َ‫) هَ ٰـ ِذ ِه ٱلنَّا ُر ٱلَّتِى ُكنتُم بِہَا تُ َك ِّذبُون‬١٣( ‫َار َجهَنَّ َم َد ًّعا‬
ِ ‫يَ ۡو َم يُ َد ُّعونَ إِلَ ٰى ن‬

Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam dengan keras. Dikatakan kepada mereka, “Inilah
neraka yang dahulu kalian dustakan”. (Ath-Thuťur : 13-14)

Yang kedua,

mereka akan digiring secara berkelompok dan akan disambut oleh para malaikat penjaga neraka, di
ambang pintu neraka dengan penuh penghinaan. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman yang artinya,

“Orang-orang kafir akan digiring ke neraka jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila
mereka telah sampai ke ambang neraka dibukalah pintu-pintunya. Dan berkatalah para penjaga neraka
pada mereka, “Bukankah telah datang kepada kalian, Rasul-rasul yang berasal dari kalian yang
membacakan kepada kalian ayat-ayat Rabb kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari
ini?”. Mereka menjawab, “Benar telah datang. Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kafir.”
Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian melalui pintu-pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan
kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
menyombongkan diri”. (Az-Zumar : 71-72)

Yang ketiga,

mereka akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajah-wajah mereka. Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
berfirman

ً‫ضلُّ َسبِي ۬ال‬ ۬ ۬


َ َ‫ٱلَّ ِذينَ ي ُۡح َشرُونَ َعلَ ٰى ُوجُو ِه ِهمۡ إِلَ ٰى َجهَنَّ َم أُوْ لَ ٰـٓ ِٕٕٮِـكَ َش ٌّر َّمكَانًا َوأ‬

“Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka jahanam dengan berjalan di atas wajah-wajah mereka,
mereka itulah orang-orang yang paling jelek kedudukan mereka dan paling sesat jalan mereka.” (Al-
Furqan : 34)

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ‫ﷺ‬

Wahai Nabi Allah, bagaimana orang kafir dikumpulkan di atas wajahnya pada hari kiamat? Beliau
‫ ﷺ‬menjawab, Bukankah yang telah menjadikan dia berjalan di atas kedua kakinya di dunia
mampu untuk menjadikan dia berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat,

mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ص ۬ ًّم ۖ‌ا‬
ُ ‫َون َۡح ُش ُرهُمۡ يَ ۡو َم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة َعلَ ٰى ُوجُو ِه ِهمۡ عُمۡ ۬يًا َوب ُۡك ۬ ًما َو‬

“Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat di atas wajah-wajah mereka dalam keadaan
buta, bisu dan tuli.” (Al-Israa : 97)

Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwasanya mereka buta, bisu dan tuli tidak dalam semua
keadaan.
Kelima,

mereka akan dikumpulkan bersama teman-teman mereka dan sesembahan-sesembahan mereka. Dan
akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam neraka. Lihat
Surat Ash-Shaaffat : 22-32

Keenam,

sebelum mereka sampai ke neraka, mereka akan mendengar suara neraka. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

۬
‫ُوا لَهَا تَ َغيُّظًا َوزَ فِي ۬ ًرا‬ ِ ۭ ‫إِ َذا َرأَ ۡتهُم ِّمن َّمك‬
ْ ‫َان بَ ِعي ۬ ٍد َس ِمع‬

“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara neraka yang
bergemuruh karena marah.” (Al-Furqan : 12)

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬menjauhkan kita dan keluarga kita dari neraka jahanam dan memasukkan kita
ke dalam surgaNya.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-56 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Keadaan Orang-orang Kafir
di Dalam Neraka”

Pertama,

mereka akan digiring dengan kasar. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

١٤( َ‫) هَ ٰـ ِذ ِه ٱلنَّا ُر ٱلَّتِى ُكنتُم بِہَا تُ َك ِّذبُون‬١٣( ‫َار َجهَنَّ َم َد ًّعا‬
ِ ‫يَ ۡو َم يُ َد ُّعونَ إِلَ ٰى ن‬

Pada hari mereka akan didorong ke neraka jahannam dengan keras. Dikatakan kepada mereka, “Inilah
neraka yang dahulu kalian dustakan”. (Ath-Thuťur : 13-14)
Yang kedua,

mereka akan digiring secara berkelompok dan akan disambut oleh para malaikat penjaga neraka, di
ambang pintu neraka dengan penuh penghinaan. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman yang artinya,

“Orang-orang kafir akan digiring ke neraka jahannam secara berkelompok-kelompok, sehingga apabila
mereka telah sampai ke ambang neraka dibukalah pintu-pintunya. Dan berkatalah para penjaga neraka
pada mereka, “Bukankah telah datang kepada kalian, Rasul-rasul yang berasal dari kalian yang
membacakan kepada kalian ayat-ayat Rabb kalian, dan mengingatkan kalian pertemuan dengan hari
ini?”. Mereka menjawab, “Benar telah datang. Namun telah tetap adzab bagi orang-orang kafir.”
Dikatakan kepada mereka, “Masuklah kalian melalui pintu-pintu neraka jahannam tersebut, sedangkan
kalian kekal di dalamnya. Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
menyombongkan diri”. (Az-Zumar : 71-72)

Yang ketiga,

mereka akan dikumpulkan dalam keadaan berjalan di atas wajah-wajah mereka. Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
berfirman

ً‫ضلُّ َسبِي ۬ال‬ ۬ ۬


َ َ‫ٱلَّ ِذينَ ي ُۡح َشرُونَ َعلَ ٰى ُوجُو ِه ِهمۡ إِلَ ٰى َجهَنَّ َم أُوْ لَ ٰـٓ ِٕٕٮِـكَ َش ٌّر َّمكَانًا َوأ‬

“Orang-orang yang dikumpulkan ke neraka jahanam dengan berjalan di atas wajah-wajah mereka,
mereka itulah orang-orang yang paling jelek kedudukan mereka dan paling sesat jalan mereka.” (Al-
Furqan : 34)

Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ‫ﷺ‬

Wahai Nabi Allah, bagaimana orang kafir dikumpulkan di atas wajahnya pada hari kiamat? Beliau
‫ ﷺ‬menjawab, Bukankah yang telah menjadikan dia berjalan di atas kedua kakinya di dunia
mampu untuk menjadikan dia berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat? (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat,
mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta, bisu dan tuli. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ص ۬ ًّم ۖ‌ا‬
ُ ‫َون َۡح ُش ُرهُمۡ يَ ۡو َم ۡٱلقِيَ ٰـ َم ِة َعلَ ٰى ُوجُو ِه ِهمۡ عُمۡ ۬يًا َوب ُۡك ۬ ًما َو‬

“Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat di atas wajah-wajah mereka dalam keadaan
buta, bisu dan tuli.” (Al-Israa : 97)

Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwasanya mereka buta, bisu dan tuli tidak dalam semua
keadaan.

Kelima,

mereka akan dikumpulkan bersama teman-teman mereka dan sesembahan-sesembahan mereka. Dan
akan saling menyalahkan di antara mereka, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam neraka. Lihat
Surat Ash-Shaaffat : 22-32

Keenam,

sebelum mereka sampai ke neraka, mereka akan mendengar suara neraka. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

۬
‫ُوا لَهَا تَ َغيُّظًا َوزَ فِي ۬ ًرا‬ ِ ۭ ‫إِ َذا َرأَ ۡتهُم ِّمن َّمك‬
ْ ‫َان بَ ِعي ۬ ٍد َس ِمع‬

“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar suara neraka yang
bergemuruh karena marah.” (Al-Furqan : 12)

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬menjauhkan kita dan keluarga kita dari neraka jahanam dan memasukkan kita
ke dalam surgaNya.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
Halaqah yang ke-57 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah adalah tentang “Tinggalnya Orang-
orang Beriman dan Orang-orang Munafiq”

Di dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan
bahwasanya setelah orang-orang kafir baik musyrikin maupun ahlul kitab digiring ke neraka, maka tidak
tersisa kecuali orang-orang yang menyembah Allah, yang shaleh maupun yang faajir.

Dikatakan kepada mereka, Apa yang menghalangi kalian untuk pergi, sedangkan manusia sudah pergi?

Dalam riwayat Muslim, Apa yang kalian tunggu? Mereka berkata, Kami berbeda dengan mereka di
dunia. Padahal kami dahulu butuh dengan mereka.

Maksudnya dahulu mereka bertauhid tidak menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
Meskipun mereka membutuhkan orang-orang kafir tersebut dalam beberapa hal.

Mereka berkata, Sungguh kami telah mendengar penyeru menyeru supaya setiap kaum mengikuti apa
yang dia sembah. Dan kami sekarang sedang menunggu Rabb kami.

Maka datanglah Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬di dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk yang mereka lihat
pertama kali. Ini menunjukkan bahwasanya orang-orang yang beriman akan melihat Allah di Padang
Mahsyar. Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, Maka Allah berkata, “Aku adalah Rabb kalian.”
Mereka berkata, “Kami berlindung kepada Allah darimu. Kami tidak menyekutukan Allah sedikitpun.”

Mereka mengatakan perkataan ini 2 atau 3 kali.

Maksudnya Allah akan menguji mereka dengan memperlihatkan diri-Nya kepada mereka dalam bentuk
yang lain. Ketika mereka melihat Allah dalam bentuk yang lain, maka mereka berlindung kepada Allah,
supaya tidak terfitnah di dalam ujian ini. Dan ucapan mereka, “Kami tidak menyekutukan Allah
sedikitpun”, menunjukkan tentang keutamaan tauhid.
Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

Maka tidak berbicara kepada Allah saat itu kecuali para Nabi. Maka Allah berkata, Apakah kalian
memiliki tanda sehingga kalian mengetahui bahwa Dia adalah Rabb kalian? Mereka berkata, Betis. Maka
disingkaplah betis Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Para ulama mangatakan bahwasanya ini adalah termasuk hadits yang berisi sifat Allah. Kewajiban kita
beriman bahwasanya Allah memiliki betis sesuai dengan keagungan-Nya. Tidak boleh kita ingkari, tidak
boleh kita serupakan dengan makhluk, tidak boleh kita takwil, dan tidak boleh kita bertanya tentang
bagaimana-Nya.

Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Maka sujudlah setiap mukmin.

Dan dalam riwayat Muslim disebutkan, Tidak tersisa orang yang dahulu sujud untuk Allah, ikhlas dari
dirinya kecuali Allah akan mengijinkan dia bersujud. Kemudian tidaklah tersisa orang yang dahulu sujud
karena hanya ingin melindungi diri dan riya’ kecuali Allah akan menjadikan punggungnya menjadi rata.
Setiap akan sujud dia jatuh tersungkur di atas tengkuknya.

Maksudnya dia tidak bisa sujud karena punggungnya yang semula memiliki beberapa ruas tulang yang
memudahkan dia untuk membungkuk, menjadi hanya memiliki satu ruas tulang yang rata. Demikianlah
keadaan orang-orang yang dahulu menipu Allah dan orang-orang yang beriman di dunia. Maka Allah
menipu mereka. Mereka mengira bahwasanya mereka akan selamat dengan tinggalnya mereka saat itu
bersama orang-orang yang beriman. Namun ternyata perkiraan mereka adalah perkiraan yang salah.

Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Kemudian orang-orang yang beriman mengangkat kepala mereka dan Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬telah kembali
kepada bentuk-Nya yang semula.
Kemudian Allah berkata, Aku adalah Rabb kalian. Mereka pun berkata, Engkau adalah Rabb kami.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-58 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Perpisahan Orang-orang
Yang Beriman dan Orang Orang Munafik”

Setelah bangkit dari sujud, maka orang-orang yang beriman akan mengikuti Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬Dan akan
dibentangkan Ash-shirath (jembatan) di atas neraka.

Sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Keadaan saat itu gelap gulita. Seorang yahudi pernah bertanya kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬, Di
manakah manusia pada hari di mana bumi dan langit diganti? Beliau ‫ ﷺ‬menyebutkan , Di
tempat yang gelap sebelum jembatan (Hadits Shahih Riwayat Muslim)

Kemudian orang-orang yang beriman akan diberikan cahaya. Di dalam hadits yang shahih yang
diriwayatkan oleh Ath-Thabrani, di dalam Al-Mu'jamul Kabir, dari Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu
'anhu, bahwasanya Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Maka Allah memberikan kepada mereka cahaya sesuai dengan amalan mereka. Ada di antara mereka
yang diberi cahaya sebesar gunung yang besar yang berjalan di lapangan. Dan ada yang diberi lebih kecil
dari itu. Dan ada di antara mereka yang diberi cahaya sebesar pohon kurma di sebelah kanannya. Dan
ada yang diberi lebih kecil dari itu. Sehingga ada orang yang diberi cahaya di jempol kakinya, kadang
menyala dan kadang padam. Apabila menyala, maka dia melangkahkan kakinya dan berjalan. Dan
padam, dia berdiri.

Ini menunjukkan kepada kita tentang pentingnya mengamalkan ilmu bagi seorang muslim. Semakin
banyak cahaya ilmu yang dia amalkan di dunia, maka akan semakin banyak cahaya yang akan dia
dapatkan di hari kiamat.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, arus bahwasanya orang-orang munafik juga akan
diberikan cahaya dan akan mengikuti Allah. Namun cahaya mereka padam sebelum sampai jembatan.
Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬menceritakan dalam Surat Al-Hadid: 12-15 yang artinya,

“Pada hari Anda melihat orang-orang yang beriman, laki-laki dan wanita, cahaya mereka bersinar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka. Dikatakan kepada mereka, “Pada hari ini ada berita gembira
untuk kalian. Yaitu surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai yang kalian akan kekal di dalamnya.
Itulah keberuntungan yang besar. ” Pada hari ketika orang-orang munafik, laki-laki dan wanita, berkata
kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami, tim kami dapat mengambil sebagian cahaya dari
kalian.” Dikatakan kepada orang-orang munafik, “Kembalilah kalian ke belakang dan dilayani sendiri
cahaya untuk kalian.” Lalu dibuatlah di antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik
sebuah dinding yang memiliki pintu. Di sebelah kiri, yaitu di sisi orang-orang yang beriman ada rahmat.
Dan di sebelah luarnya, yaitu sisi orang-orang munafik ada siksa. Orang-orang munafik memanggil
orang-orang yang beriman dan berkata, “Bukankah kami terlebih dahulu bersama-sama dengan kalian di
dunia?” (Maksudnya bersama-sama dengan orang-orang yang beriman secara zhahir. Orang-orang
beriman menjawab, “Benar. Akan tetapi kalian mencelakakan diri kalian sendiri, yaitu dengan kenifaqan
kalian. Dan kalian dahulu menunggu-nunggu kehancuran kami. Dan kalian ragu-ragu Serta ditipu oleh
angan-angan kosong. Sehingga datanglah ketetapan Allah Dan kalian dahulu menunggu-nunggu
kehancuran kami. Dan kalian ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga datanglah
ketetapan Allah Dan kalian dahulu menunggu-nunggu kehancuran kami. Dan kalian ragu-ragu serta
ditipu oleh angan-angan kosong. Sehingga datanglah ketetapan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬Dan penipu yaitu
setan, telah memperdaya kalian tentang Allah. Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari
kalian maupun dari orang-orang kafir. Tempat kalian adalah neraka, area berlindung kalian, dan suhu
seburuk-buruk tempat kembali. ”

Demikianlah orang-orang munafik kembali tertipu. Mereka mendapat cahaya di awal dan menyangka
bahwasanya mereka akan selamat bersama dengan orang-orang yang beriman. Namun ternyata
persangkaan mereka salah. Orang-orang yang beriman ketika melihat cahaya orang-orang munafik
padam mereka berdoa kepada Allah

‫ڪ ِّل ش َۡى ۬ ٍء قَ ِدي ۬ ٌر‬ َ َّ‫ٱغفِ ۡر لَنَ ۖآ‌ إِن‬


ُ ‫ك َعلَ ٰى‬ ۡ ‫َربَّنَآ أَ ۡت ِممۡ لَنَا نُو َرنَا َو‬

“Wahai Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa untuk melakukan segala sesuatu. ” (At-Tahrim: 8)
Di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan juga Tirmidzi, Rasulullah
‫ ﷺ‬bersabda

Bahwasanya orang yang berjalan ke masjid di dalam kegelapan malam, yaitu melakukan shalat
berjamaah, maka dia akan mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat.

Di antara usaha seorang muslim untuk menghilangkan kenifaqan adalah menjaga shalat lima waktu
secara berjamaah. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Barang siapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjamaah mendapatkan takbiratul uwla
(yaitu takbiratul ihram), maka dia akan terlepas dari dua perkara. Dari neraka dan terlepas dari
kenifaqan (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya

Halaqah yang ke-59 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang "As-Shirath"

Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya ash-shirath yaitu jembatan yang
dipasang di atas jahanam untuk lewat orang-orang yang beriman menuju surga. Setelah berpisah
dengan orang-orang munafik maka tinggallah orang-orang yang beriman dengan berbagai tingkatan
keimanan mereka. Mulai dari para Nabi 'alaihimussalam sampai para pelaku dosa besar. Mereka semua
akan menuju surga dengan melewati sebuah jembatan yang berada di atas neraka. Allah ‫ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬
berfirman

‫) ثُ َّم نُنَ ِّجى ٱلَّ ِذراجين ٱتَّقواظَّلين‬٧١( ‫ض ً۬يـًّّا‬


ِ ‫ار ُدهَ ۚا‌ َكانَ َعلَ ٰى َربِّكَ َح ۡت ۬ ًما َّم ۡق‬
ِ ‫َوإِن ِّمن ُكمۡ إِاَّل َو‬
“Dan tidak seorangpun dari kalian kecuali akan neraka, yang demikian adalah ketentuan Allah yang
ditetapkan. Kemudian Kami akan selamatkan orang-orang yang bertakwa dan akan kami biarkan orang-
orang yang zhalim masuk ke dalam neraka dalam keadaan berlutut. ” (Surat Maryam: 71 - 72)

Didalam hadits Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan

bahwa jembatan tersebut sangat menggelincirkan. Di atasnya ada besi-besi pengait dan duri yang keras
yang bentuknya seperti duri Sa'dan.

Berkata Abu Sa'id Al Khudri, sahabat yang meriwayatkannya di sini, di dalam riwayat Muslim,

Telah sampai kepadaku bahwasanya jembatan ini lebih lembut dari pada rambut dan lebih tajam dari
pedang.

Di dalam hadits ini, bahwasanya ada orang yang beriman yang melewati jembatan dengan sangat cepat
seperti kedipan mata, ada yang seperti kilat, ada yang Cipta angin, ada yang Cipta burung, ada yang
Cipta larinya kuda, ada yang Cipta larinya onta dan ada yang sangat lambat sehingga dia lewat jembatan
tersebut dalam keadaan terhubung, dialah orang yang terakhir melewati jembatan.

Rasulullah juga menyebutkan di dalam hadits bahwa bahwanya manusia akan terbagi menjadi 3:

Orang benar-benar selamat melewati neraka yaitu tanpa terkena sambaran, dan

Orang yang selamat neraka akan tetapi terkoyak tubuhnya, dan

Orang yang tersambar dan akhirnya terjatuh ke dalam neraka.

Di dalam hadits Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda,
Maka aku dan umatku lah yang pertama kali akan melewati dan tidak berbicara saat itu kecuali para
Rasul. Doa mereka saat itu, Ya Allah, selamatkan, selamatkan. Di atas jembatan tersebut ada besi besi
pengait seperti duri Sa'dan, Tahukah kalian duri sa'dan, mereka menjawab, Iya yaa Rasulullah,

Beliau berkata, Besi pengait tersebut seperti duri Sa'dan. Namun tidak ada artinya kecuali Allah. Dia akan
menyambar manusia sesuai dengan amalan mereka, yaitu dosanya. Ada diantara mereka yang binasa
karena amalannya dan ada diantara mereka yang terkoyak dari belakang kemudian selamat. Di antara
yang selamat adalah 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab. Wajah wajah mereka seperti
bulan di malam bulan purnama. Menyusul setelah mereka rombongan yang wajah mereka seperti
bintang yang paling terang. (Hadits Riwayat Muslim).

Dari Jabir ibnu Abdillah al Anshari radhiyallahu 'anhuma,

Dan akan dikirim amanah dan rahim atau kekerabatan ”.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, Dan akan dikirim amanah dan rahim atau kekerabatan, maka
rekomendasi berdiri di samping kanan dan kiri jembatan (HR Muslim).

Ini menunjukkan bahwa melaksanakan amanah dan menyambung silaturrahim atau hubungan
kekerabatan perkaranya besar di dalam agama islam, menuntut orang-orang yang tidak memenuhi hak.
Sebagian orang yang beriman jatuh ke dalam neraka karena ucapan yang dia ucapkan di dunia.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sungguh seorang hamba yang mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Allah dan hamba tersebut
tidak menganggap kalimat itu penting, dia jatuh dengan ucapan tadi ke dalam jahanam (HR Bukhari).
Sebuah batu yang dilempar ke dalam akan sampai ke dasar neraka 70 tahun kemudian. Sebagaimana di
dalam hadits Riwayat Muslim. Sebuah peristiwa yang pasti akan kita alami dan sangat mendebarkan,
berjalan di atas jembatan yang sangat kecil, sangat panjang di bawahnya ada neraka yang sangat dalam
dan berisi azab yang sangat pedih dan di samping kanan dan kiri ada besi-besi pengait yang siap
mengenai orang yang berhak. Ketegaran kita di atas jembatan saat itu sesuai dengan ketegaran kita di
dunia di dalam berpegang teguh dengan agama islam. Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬merahmati kita dan
menyelamatkan kita semua. Aamiin

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya

Halaqah yang ke-60 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Contoh Dosa
Penyebab Jatuhnya Seseorang Masuk Neraka Bagian Yang Pertama”

Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬tidak mengampuninya akan
menjadi sebab seseorang terjatuh ke dalam neraka. Di antara dosa tersebut adalah dosa bid’ah.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

َ ‫ َو ُك َّل‬، ٌ‫ضاللَة‬
َ ‫ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬، ٌ‫ َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة ِب ْد َعة‬، ‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا‬ ُ
ِ َّ‫ضاللَ ٍة فِي الن‬
‫ار‬ ِ ‫َو َش َّر األ ُم‬

Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah
bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka (Hadits Shahih Riwayat
Nasa’i).

Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat islam. Umat yang dahulu bersatu, satu di atas
Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi ‫ﷺ‬
generasi terbaik umat islam, menjadi berbagai aliran yang banyak. Golongan yang selamat adalah
golongan yang tetap berpegang dengan islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat radhiyallahu
‘anhum. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ َما أَنَا َعلَ ْي ِه َوأَصْ َحابِ ْي‬:‫ َو َم ْن ِه َي َيا َرسُوْ َل هللاِ؟ قَا َل‬:‫ قَالُوْ ا‬،ً‫اح َدة‬
ِ ‫ار ِإالَّ ِملَّةً َو‬ ٍ َ‫ق أُ َّمتِ ْي َعلَى ثَال‬
ِ َّ‫ث َو َسب ِْع ْينَ ِملَّةً ُكلُّهُ ْم فِي الن‬ ُ ‫َوتَ ْفت َِر‬
Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu
golongan. Mereka berkata, “Siapakah golongan tersebut Yaa Rasulullah?” Beliau menjawab, “Golongan
yang berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku”. (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).

Ucapan beliau ‫ﷺ‬, ummati yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut
tidaklah kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan. Dan ucapan beliau ‫ ﷺ‬semuanya masuk
neraka, menunjukkan bahwasanya bid’ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan
masuk neraka.

Kalau Allah menghendaki, maka Allah mengampuni tanpa diadzab dan kalau Allah menghendaki maka
Allah akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Allah kehendaki.

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya:

1. Mereka Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al-Qur’an dan Al-
Hadits.

2. Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid,

3. Mendahulukan akal di atas dalil Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama, Dan ada di antara
mereka yang memiliki baiat khusus kepada pemimpin aliran.

Dan di antara cirinya mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.

Tidak berhati-hati di dalam berdalil berdasar hadits-hadits Nabi ‫ ﷺ‬Mencukupkan diri


dengan Al-Qur’an tanpa hadits di dalam berdalil. Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan
orang yang tidak sependapat dengan mereka.

Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian
manusia. Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya
jumlah mereka. Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur
kesesuaiannya dengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan
cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara seislam. Dan upaya menyatukan
umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.

Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti seseorang
hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama. Kemudian mengikuti syahwat dan hawa
nafsunya. Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat yaitu kerancuan
berpikir dan menjauhi fitnah syahwat. Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬memberikan hidayah kepada kita
semua.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-61 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Contoh Dosa
Penyebab Jatuhnya Seseorang ke Dalam Neraka Bagian Yang Kedua”

Di antara dosa yang membahayakan seseorang yang beriman dan bisa menjadi penyebab jatuhnya
seseorang ke dalam neraka ketika melewati shirath adalah berdusta atas nama Nabi ‫ﷺ‬,
Beliau ‫ ﷺ‬,

ْ
ِ َّ‫ي فَ ْليَتَبَوَّأ َم ْق َع َدهُ ِم ْن الن‬
‫ار‬ َّ َ‫ب َعل‬
َ ‫َم ْن َك َذ‬

Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia menyiapkan tempatnya
di dalam neraka (HR.Bukhari dan Muslim)

Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan hadits dari Nabi ‫ ﷺ‬menjauhi


hadits-hadits dha’if dan palsu, baik dalam masalah aqidah, fadhail amal, maupun masalah yang lain. Dan
bagi yang tidak mampu menghukumi sendiri sebuah hadits, maka hendaknya dia taqlid dengan ulama
atau ustadz yang dia anggap paling ahli di dalam hadits.

Di antara dosa tersebut adalah dosa lisan dan kemaluan. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬pernah
ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia di dalam neraka. Maka beliau
‫ ﷺ‬mengatakan
‫ْالفَ ُم َو ْالفَرْ ُج‬

Mulut dan kemaluan (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba,
berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa hak, makan dan minum yang haram dan lain-lain. Dosa yang
dilakukan kemaluan seperti berzina, liwath, dan lain-lain.

Dan di antara dosa tersebut adalah SOMBONG. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya,

Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat zarroh-pun dari kesombongan.
Seorang laki-laki bertanya, Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan sandalnya bagus.
Maka beliau ‫ ﷺ‬berkata, Sesungguhnya Allah adalah indah dan mencintai keindahan. Yang
dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia (HR. Muslim)

Ucapan beliau ‫ ﷺ‬tidak akan masuk surga adalah ancaman bagi pelakunya, bahwasanya dia
bukan termasuk orang-orang yang pertama-tama masuk surga. Dan balasan kesombongan dia adalah
masuk neraka terlebih dahulu. Marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun datangnya.
Karena pada hakikatnya kebenaran adalah dari Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬Dan janganlah kita meremehkan orang
lain, karena ilmu, harta, jabatan atau gelar yang kita miliki. Karena Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬yang telah
memberikan kepada kita kenikmatan-kenikmatan tersebut, mampu untuk memberikan kepada orang
lain yang semisal atau yang lebih baik kapan Allah kehendaki. Semakin seseorang rendah hati karena
Allah, maka Allah akan semakin mengangkat derajatnya.

Di antara dosa tersebut adalah memakan makanan yang haram. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makanan yang haram, kecuali neraka lebih pantas bagi
daging tersebut (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).
Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam mencari rezeki untuk diri-sendiri dan keluarga.
Tidak memakan dan memberi makan, kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya ia menjauhi riba,
memakan harta orang lain tanpa hak, menjauhi uang suap, menjauhi kurang di dalam menimbang dan
segala jenis harta haram lainnya.

Dan di antara dosa yang bisa menjadi sebab jatuhnya seseorang ke dalam neraka adalah tidak ikhlas di
dalam menuntut ilmu, maksudnya ilmu agama. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda yang artinya,

Barang siapa yang menuntut ilmu, yang sebenarnya digunakan untuk mencari ridha Allah. Dia tidak
menuntut ilmu tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari
kiamat (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud).

Di dalam hadits yang lain beliau ‫ ﷺ‬mengatakan bahwasanya barangsiapa saja yang
menuntut ilmu hanya untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk berdebat dengan
orang-orang bodoh, maka ancamannya adalah neraka (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-62 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Contoh Dosa
Penyebab Jatuhnya Seseorang ke Dalam Neraka Bagian Yang ke Tiga”

Di antara dosa yang bisa menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam neraka adalah dosa bunuh diri.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Barangsiapa yang melempar dirinya dari gunung untuk membunuh dirinya, maka dia berada di dalam
neraka jahannam. Dilempar di dalamnya kekal selamanya. Dan barang siapa yang meneguk racun untuk
membunuh dirinya, maka di dalam neraka jahannam akan meletakkan racun di tangannya, dia akan
meneguknya selamanya di neraka. Dan barang siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi
tersebut di tangannya dia menusuk dengan besi tersebut perutnya di neraka jahannam kekal selamanya
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bunuh diri bukanlah cara untuk lepas dari masalah, namun justru akan mendatangkan masalah yang
lebih besar. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, maka Allah akan memberikan hidayah kepada
hatinya. Di antara dosa tersebut adalah membunuh tanpa hak. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

۬
‫َظي ۬ ًما‬
ِ ‫ب ٱهَّلل ُ َعلَ ۡي ِه َولَ َعنَهُ ۥ َوأَ َع َّد لَهُ ۥ َع َذابًا ع‬ ِ ‫َو َمن يَ ۡقتُ ۡل ُم ۡؤ ِمنًا ُّمتَ َع ِّم ۬ ًدا فَ َجزَ ٓا ُؤهُ ۥ َجهَنَّ ُم خَ ٰـلِ ۬ ًدا فِيہَا َو َغ‬
َ ‫ض‬

“Dan barangsiapa yang membunuh orang yang beriman karena sengaja, maka balasannya adalah
jahannam dia akan kekal di dalamnya. Allah akan marah kepadanya dan melaknatnya, dan Allah akan
siapkan untuknya adzab yang besar.” (An-Nisa : 93)

Para ulama menjelaskan bahwasanya maksud dari kekal di dalam neraka bagi orang yang membunuh
orang yang beriman tanpa hak atau bunuh diri yaitu pada asalnya inilah balasan bagi orang tersebut.
Namun dalil lain menerangkan bahwasanya orang yang beriman, sekecil apapun imannya dan sebesar
apapun dosanya dia akan keluar dari neraka baik dengan ampunan Allah atau dengan syafa’at.

Dan di antara dosa tersebut adalah memakan riba. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

١٣١( َ‫وا ٱلنَّا َر ٱلَّتِ ٓى أُ ِع َّد ۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِرين‬ ْ ُ‫ض ٰـ َعفَ ۬ۖ‌ةً َوٱتَّق‬
ْ ُ‫) َوٱتَّق‬١٣٠( َ‫وا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُكمۡ تُ ۡفلِحُون‬ ۬ ۡ َ‫وا ٱل ِّرب ٰ ٓو ْا أ‬
َ ‫ض َع ٰـفًا ُّم‬ َ ْ ُ ‫ڪل‬ ُ ‫وا اَل ت َۡأ‬
ْ ُ‫يَ ٰـٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan riba dengan berlipat ganda. Dan
bertakwalah kalian kepada Allah, supaya kalian beruntung. Dan takutlah dengan api neraka yang
disediakan untuk orang-orang kafir.” (Ali-Imran : 130-131)

Dan betapa banyak praktek riba di zaman sekarang, seseorang yang akan melakukan sebuah transaksi
hendaknya mengetahui ilmunya. Dan janganlah dia menganggap mudah perkara riba ini. Dan
barangsiapa meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.

Dan di antara dosa yang berbahaya adalah menggambar makhluk yang bernyawa. Rasulullah
‫ ﷺ‬bersabda,
َ ‫اس َع َذابًا ِع ْن َد هَّللا ِ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ْال ُم‬
َ‫ص ِّورُون‬ ِ َّ‫إِ َّن أَ َش َّد الن‬

Sesungguhnya orang yang paling keras adzabnya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para penggambar
(HR. Bukhari dan Muslim).

Dan maksud dari para penggambar di sini adalah penggambar makhluk bernyawa, masuk di dalamnya
orang yang membuat patung makhluk bernyawa dan orang yang melukis makhluk bernyawa. Banyak
para ulama yang memasukkan gambar fotografi dalam larangan ini. Tidak diperbolehkan kecuali karena
darurat seperti untuk surat -surat penting dan lain-lain. Perbedaan pendapat di antara para ulama dan
banyaknya manusia yang melakukan, janganlah menjadi alasan bagi seseorang untuk bermudah-
mudahan di dalam gambar fotografi ini.

Dan di antara dosa tersebut adalah dosa wanita yang berpakaian tetapi telanjang. Rasulullah
‫ ﷺ‬bersabda,

Dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka, sebuah kaum yang
memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka gunakan untuk memukul manusia. Dan wanita-wanita yang
berpakaian tetapi telanjang. Berjalan lenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Mereka tidak akan masuk ke dalam surga dan tidak akan mencium baunya, padahal bau surga bisa
dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.

Dan makna berpakaian tapi telanjang ada yang mengatakan menutupi sebagian aurat dan membuka
sebagian yang lain untuk menampakkan keindahan. Atau memakai pakaian tetapi tidak sempurna
seperti memakai pakaian yang tipis atau membentuk badan. Seorang muslimah hendaknya bersungguh-
sungguh di dalam menjaga hijabnya dan ikhlas karena Allah. Semoga kesabaran seorang muslimah atas
rasa gerah, risih dan ribet yang mungkin dirasakan oleh sebagian. Dan juga kesabaran menghadapi
gunjingan orang lain, menjadi sebab selamatnya dia dari ancaman neraka.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
Halaqah yang ke-63 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Beberapa Contoh Dosa
Penyebab Jatuhnya Seseorang ke dalam Neraka Bagian yang ke Empat”

Di antara dosa yang bisa menyebabkan seseorang terjatuh ke dalam neraka adalah dosa wanita yang
tidak bersyukur kepada suaminya. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Diperlihatkan kepadaku bahwa sebagian besar penduduk neraka adalah wanita. Mereka telah ingkar.
Dikatakan kepada beliau, Apakah mereka ingkar kepada Allah? Beliau bersabda, Mereka ingkar kepada
suami-suami mereka. Mengingkari kebaikan-kebaikan mereka. Seandainya engkau berbuat baik kepada
salah seorang di antara mereka sekian lama, kemudian dia melihat darimu sesuatu yang tidak membuat
dia senang, maka wanita tersebut akan berkata, “Aku tidak melihat kebaikan sedikitpun darimu (HR.
Bukhari dan Muslim)

Seorang wanita yang shalihah hendaklah bersyukur kepada Allah, kemudian bersyukur kepada
suaminya, karena dengan sebabnya Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬menjaga dia sebagai seorang istri, menutupi
kekurangannya, menunaikan hajatnya dan lain-lain.

Dan secara umum, bersyukur kepada orang lain yang pernah berbuat baik kepada kita diperintahkan
didalam agama islam. Apabila seseorang tidak bisa membalas maka hendaknya dia mendoakan dengan
kebaikan, baik di hadapan orang tersebut maupun tidak di hadapannya. Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda,

Barangsiapa yang berbuat baik kepada kalian, maka balaslah. Kalau kalian tidak menemukan sesuatu
untuk membalasnya, maka doakanlah dengan kebaikan sampai kalian merasa bahwasanya kalian telah
membalas kebaikannya (Hadits Shahih Riwayat Abu Daud dan An-Nasa’i)

Dan di antara dosa yang membahayakan kehidupan seorang hamba di akhirat adalah tiga dosa yang
tercantum dalam sabda Nabi ‫ ﷺ‬Tiga orang yang Allah haramkan masuk surga, pecandu
khomr (minuman keras), anak yang durhaka dan dayyuuts (yaitu laki-laki yang membiarkan kejelekan di
dalam keluarganya) (Hadits Hasan Riwayat Imam Ahmad di dalam Musnadnya).

Seorang kepala keluarga yang membiarkan kemaksiatan di dalam keluarganya dan memfasilitasi,
dikhawatirkan terkena ancaman ini. Seorang kepala keluarga dituntut untuk tegas dan lembut dengan
keluarganya. Rasa sayang bukan berarti harus memberi segala yang diminta. Dan mendidik mereka
untuk taat tidak identik dengan kekerasan. Istri dan anak adalah ujian dan titipan Allah. Kewajiban kita
adalah mengerahkan tenaga semaksimal mungkin untuk menjaga diri dan keluarga kita dari neraka. dan
hidayah di tangan Allah ‫ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Dan di antara dosa yang membahayakan adalah durhaka terhadap kedua orang tua.

Dan di antara bentuk durhaka adalah menyakiti orang tua dengan lisan, dengan sikap ataupun dengan
tangan. Seorang muslim dan muslimah diperintah untuk berlemah-lembut kepada orang tua.
Merendahkan diri di hadapan mereka, dan menaati perintah mereka selama tidak bertentangan dengan
syariat. Dan di antara bentuk bakti yang paling berharga kepada orang tua kita adalah mengeluarkan
mereka dari kegelapan, kesyirikan, kebid’ahan dan kemaksiatan menuju cahaya tauhid, sunnah dan
ketaatan kepada Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Dan di antara dosa yang membahayakan adalah dosa seorang pejabat yang menipu bawahan atau
rakyatnya. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Tidaklah seorang hamba, Allah berikan jabatan kemudian dia mati dalam keadaan menipu bawahan atau
rakyatnya kecuali Allah akan mengharamkan dia masuk ke dalam surga (HR. Bukhari dan Muslim)

Di antara bentuk menipu kepada rakyat adalah tidak menasehati mereka demi keselamatan dunia dan
akhirat mereka, tidak memenuhi hak-hak mereka, tidak berbuat adil di antara mereka dan lain-lain.

Maksud diharamkan masuk surga di sini bahwasanya pelakunya tidak bisa masuk surga secara langsung,
namun dia berhak untuk di adzab di dalam neraka terlebih dahulu apabila Allah menghendaki.

Ini adalah beberapa contoh dosa-dosa besar dan para ulama telah mengarang buku khusus tentang
dosa-dosa besar, kita pelajari supaya kita bisa menjauhi.

Keyakinan ahlussunnah bahwasanya pelaku dosa besar di bawah kehendak Allah.


Kalau Allah menghendaki, maka Allah akan mengampuni, dan kalau Allah menghendaki, maka Allah akan
mengadzabnya terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam surga. Dan adzab neraka bagi pelaku dosa
besar, meski tidak selamanya namun bukan sesuatu yang ringan. Satu menit dibakar dengan api dunia
adalah perkara yang berat. Maka bagaimana dibakar dalam waktu yang lama dengan api akhirat yang
jauh lebih panas.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Api kalian adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari neraka jahanam (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesabaran di dalam menahan hawa nafsu di dunia, bagi seorang muslim jauh lebih ringan dan lebih
mudah dari pada kesabaran di dalam menghadapi adzab neraka di akhirat.

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬melindungi kita dan keluarga kita dari neraka.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke 64 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Syafa’at Bagi Para Pelaku
Dosa Besar (Bagian 1)”.

Setelah sebagian orang-orang yang beriman selamat melewati neraka, maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla
akan memberikan izin kepada mereka untuk memberikan syafaat kepada saudara-saudara mereka dan
orang-orang yang beriman yang terjatuh ke dalam neraka.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri Radhiallāhu anhu
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Ketika orang-orang yang beriman selamat dari neraka, maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-
Nya, tidak ada yang lebih gigih di dalam memohon kepada Allāh, hak saudara-saudara mereka yang
jatuh ke dalam neraka dari pada orang-orang yang beriman di hari kiamat.
Mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami dahulu mereka sholat bersama kami, berpuasa bersama kami
dan haji bersama kami’.”

Ini menunjukkan tentang keutamaan berteman dengan orang-orang shaleh dan melakukan ibadah-
ibadah tersebut bersama mereka.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Maka Allāh berkata,

‘Keluarkanlah oleh kalian orang-orang yang kalian kenal. Maka diharamkanlah wajah-wajah mereka atas
neraka’.”

Maksudnya, orang-orang yang beriman yang melakukan dosa besar dan disiksa di dalam neraka akan
dilindungi wajah-wajah mereka dari api neraka, sehingga bisa dikenal.

“Mereka pun mengeluarkan banyak orang.

Ada di antaranya yang api neraka sudah membakar sampai pertengahan kedua betisnya. Dan ada yang
sampai kedua lututnya.

Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, tidak tersisa seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’
Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu dinar,
maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’

Maka Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat setengah
dinar, maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang. Kemudian mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, kami tidak sisakan seorangpun yang Engkau perintahkan untuk kami keluarkan.’

Maka Allāh berkata,

‘Kembalilah kalian. Barang siapa yang kalian dapatkan di dalam hatinya ada kebaikan, seberat satu
dzarrāh, maka keluarkanlah.’

Mereka pun kembali mengeluarkan banyak orang.”


Yang dimaksud dengan dzarrāh adalah atom, yaitu bagian terkecil dari satu unsur, yang tidak bisa
dibelah lagi.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Mereka berkata,

‘Wahai Rabb kami, tidak tersisakan di dalam neraka seorangpun yang memiliki kebaikan.’

Allāh berkata,

‘Para malaikat telah memberikan syafaat, para nabi telah memberikan syafaat dan orang-orang yang
beriman telah memberikan syafaat. Dan tidak tersisa, kecuali Dzat Yang Paling Penyayang.’

Kemudian Allāh menggenggam satu genggaman dari neraka, dan mengeluarkan kaum yang tidak pernah
beramal sedikitpun. Keadaan mereka telah menjadi arang.

Kemudian mereka dilempar ke dalam sungai yang berada di mulut-mulut surga. Yang dinamakan dengan
sungai kehidupan. Mereka pun tumbuh seperti tumbuhnya benih di dalam lumpur sisa banjir.”

Maksudnya akan dengan cepat tumbuh, karena benih yang berada di dalam lumpur sisa banjir akan
lebih cepat tumbuh disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tanah yang lembut, air yang
memadai dan adanya unsur-unsur yang bermanfaat.

Sebagaimana hal ini diketahui oleh para ahli.

Kemudian Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:


“Apakah kalian pernah melihat benih yang tumbuh, ketika dekat dengan batu atau pohon, bagian yang
dekat dengan matahari akan berwarna kuning dan hijau. Dan yang lebih dekat dengan bayangan maka
akan berwarna putih.”

Maksudnya ada yang mengatakan bahwasanya bagian badan yang terbakar yang lebih dekat dengan
surga akan lebih cepat sempurna dari pada bagian badan yang lebih dekat kepada neraka.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Kemudian mereka akan keluar seperti mutiara. Dan di leher-leher mereka ada khāwatim, yang dikenal
oleh para penduduk surga.”

Sebagian mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan khowātim adalah beberapa barang yang
terbuat dari emas yang dikalungkan di leher mereka.

Kemudian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Maka berkatalah para penduduk surga.”

Mereka adalah orang-orang yang Allāh bebaskan. Allāh telah memasukkan mereka ke dalam surga tanpa
sebab amalan yang mereka amalkan dan tanpa sebab kebaikan yang mereka lakukan.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-65 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Syafa’at Bagi Para Pelaku
Dosa Besar (Bagian 2)”

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan memberikan syafaat untuk umatnya, para pelaku dosa
besar yang disiksa di dalam neraka.
Di dalam sebuah hadīts Anas bin Mālik Radhiyallāhu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhāri dan Muslim,
bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam akan meminta izin kepada Allāh untuk memberi syafaat
dan beliau diizinkan.

Maka Allāh akan mengilhamkan kepada beliau pujian-pujian yang sebelumnya tidak pernah diajarkan
kepada beliau di dunia.

Dan beliau bersujud, maka dikatakan kepada beliau:

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, engkau akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.”

Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

“Wahai Rabb-ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau:

“Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar biji
gandum.”

Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allāh
Subhanahu wa Ta’ala dan sujud kepada-Nya, maka dikatakan kepada beliau:

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, maka engkau akan didengar perkataanmu.
Mintalah, maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.”
Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

“Wahai Rābb-ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau:

“Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di dalam hatinya ada iman sebesar zarrāh atau
qārdalah yaitu biji sawi.”

Maka beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam pergi dan melakukannya.

Kemudian beliau kembali lagi dan kembali memuji Allāh dan sujud kepada-Nya, dikatakan kepada beliau:

“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, niscaya akan didengar perkataanmu. Mintalah,
niscaya akan diberi permintaanmu. Dan berikanlah syafaat, maka akan diterima syafaatmu.”

Beliau Shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

“Wahai Rābb-ku, umatku… umatku….”

Dikatakan kepada beliau:

“Pergilah kamu dan keluarkanlah dari neraka orang yang di hatinya ada iman yang lebih kecil dan lebih
kecil dari sebuah biji sawi.”

Maka beliau pergi dan melakukannya. Kemudian untuk keempat kalinya beliau datang dan kembali
memuji dan sujud kepada Allāh, maka dikatakan kepada beliau:
“Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berkatalah, niscaya akan didengar perkataanmu. Mintalah,
maka kamu akan diberi. Dan berikanlah syafaat, niscaya akan diterima syafaatmu.”

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata:

“Wahai Rābb-ku, izinkan aku untuk memberikan syafaat kepada setiap orang yang mengatakan ‘Lā ilāha
illallāh’.”

Maka Allāh berkata:

“Demi keperkasaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku dan kemuliaan-Ku sungguh Aku akan keluarkan
dari neraka orang yang mengatakan ‘Lā ilāha illallāh.”

Maksudnya adalah orang yang mengatakan ‘Lā ilāha illallāh’ ikhlas dari hatinya dan tidak
membatalkannya dengan kesyirikan.

Di dalam Shahīh Bukhāri disebutkan bahwasanya di antara amalan yang bisa menjadi sebab kita
mendapatkan syafaat Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam di akhirat adalah membaca do’a
setelah mendengar azan, yaitu:

ُ‫ضيلَةَ َوا ْب َع ْثهُ َمقَا ًما َمحْ ُمودًا الَّ ِذي َو َع ْدتَه‬
ِ َ‫ت ُم َح َّمدًا ْال َو ِسيلَةَ َو ْالف‬
ِ ‫صالَ ِة ْالقَائِ َم ِة آ‬
َّ ‫للَّهُ َّم َربَّ هَ ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّمة َوال‬

Dan di antara amalan tersebut adalah bersabar atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madīnah,
kemudian meninggal di dalamnya. Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ ‫اَل يَصْ بِ ُر أَ َح ٌد َعلَى أَل ْ َوائِهَا فَيَ ُموت إِاَّل ُك ْن‬


‫ت لَهُ َشفِيعًا أَوْ َش ِهيدًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة إِ َذا َكانَ ُم ْسلِ ًما‬
“Tidaklah bersabar seseorang atas kesusahan dan kesempitan hidup di Kota Madīnah kemudian dia
meninggal, kecuali aku akan menjadi pemberi syafaat untuknya atau pemberi saksi untuknya di hari
kiamat, apabila dia adalah orang Islam.”

(HR Muslim)

Ada dua golongan dari umat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam yang tidak akan mendapatkan syafaat
beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ
‫ق‬ ِ ‫ َو ُك ُل غَا ٍل َم‬، ‫ إِ َما ٌم ظَلُو ٌم‬: ‫ان ِم ْن أ َّمتِي لَ ْن تَنَالَهُ َما َشفَا َعتِي‬
ٍ ‫ار‬ ِ َ‫ص ْنف‬
ِ

“Dua golongan dari umatku yang tidak akan mendapatkan syafaatku, pemimpin yang zhālim dan setiap
orang yang berlebih-lebihan di dalam agama.”

(Hadīts Hasan Riwayat At Thābrāni di dalam Al Mu’jamul Kabīr)

Kita memohon kepada Allāh, semoga Allāh Subhanahu wa Ta’ala menerima syafaat Nabi Muhammad
shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk kita semua.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-66 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Syafa'at Bagi Para Pelaku
Dosa Besar Bagian yang Ketiga”

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya ada di antara umat beliau ‫ ﷺ‬yang


akan memberikan syafa'at bagi dua dan tiga orang.
Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

‫إِ َّن ال َّر ُج َل لَيَ ْشفَ ُع لِل َّر ُجلَي ِْن َوالثَّاَل ثَ ِة‬

Sesungguhnya seseorang benar-benar akan memberikan syafa'at bagi 2 orang dan 3 orang (Hadits
Shahih Riwayat Al-Bazzar).

Para syuhada akan Allah berikan kesempatan untuk memberikan syafa'at bagi 70 orang kerabatnya.
Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

‫يَ ْشفَ ُع ال َّش ِهي ُد فِي َس ْب ِعينَ ِم ْن أَ ْه ِل َب ْيتِ ِه‬

Orang yang mati syahid akan memberikan syafa'at bagi 70 orang kerabatnya (Hadits Shahih Riwayat
Abu Daud).

Sebuah kebahagiaan yang luar biasa, seseorang memberi syafa'at untuk orang tua, anak-anak, istri dan
saudara-saudaranya di saat mereka sangat membutuhkan. Ada di antara umat beliau ‫ﷺ‬
yang akan memberi syafa'at untuk orang banyak.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫اى‬ َ َ‫ قِي َل يَا َرسُو َل هَّللا ِ ِس َواكَ ق‬.” ‫”يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ بِ َشفَا َع ِة َر ُج ٍل ِم ْن أُ َّمتِي أَ ْكثَ ُر ِم ْن بَنِي تَ ِم ٍيم‬
َ ‫ال ” ِس َو‬

Akan masuk surga lebih dari jumlah Bani Tamim dengan sebab syafa'at satu orang dari umatku.
Dikatakan kepada beliau, Ya Rasulullah, apakah orang itu adalah selain dirimu? Beliau menjawab, Iya, dia
adalah orang lain selain diriku (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).
Bani Tamim adalah qabilah yang terkenal di zaman Nabi ‫ ﷺ‬Semakin besar iman seseorang,
maka akan semakin besar harapan untuk bisa memberi syafa'at kepada orang lain. Orang yang banyak
melaknat orang lain di dunia tidak bisa memberi syafa'at di hari kiamat.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫إِ َّن الّلَ َعانِ ْينَ اَل يَ ُكوْ نُوْ نَ ُشهَدَا َء َواَل ُشفَ َعا َـء يَوْ َم القِيَا َم ِة‬

Orang-orang yang banyak melaknat tidak akan menjadi saksi dan tidak memberi syafa'at di hari kiamat
(HR. Muslim)

Anak-anak orang yang beriman yang meninggal sebelum dewasa akan memberikan syafa'at bagi kedua
orang tuanya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Anak-anak kecil orang-orang yang beriman akan menjadi da'anish surga.

Arti da'anish adalah jentik-jentik nyamuk yang senantiasa ada di kolam. Maksud Beliau ‫ﷺ‬
bahwasanya anak-anak kecil tersebut pasti akan masuk surga dan tidak akan meninggalkannya.

Kemudian beliau ‫ ﷺ‬menyebutkan,

Salah seorang di antara mereka yang menentukan atau kedua orang tuanya kemudian memegang
pakaian atau memegang seperti aku mengambil ujung pakaianmu ini. Maka dia tidak akan melepaskan
pegangannya sampai Allah memasukkan dia dan kedua orang tuanya ke dalam surga (HR. Muslim)

Ini adalah kabar gembira bagi setiap orang tua yang bersabar ketika diuji oleh Allah dengan
meninggalnya anak yang belum dewasa. Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafa'at.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Puasa dan Al-Quran akan memberikan syafa'at pada hari kiamat untuk seorang hamba. Puasa berkata,
“Wahai Rabb-ku aku telah menahannya dari makan dan syahwatnya di siang hari. Maka terimalah
syafa'atku campur ”Al-Quran berkata,“ Wahai Rabb-ku sebenarnya aku telah mencegahnya dari tidur di
malam hari. Maka terimalah syafa'atku. Maka diterimalah syafa'at penyembuhan ” (Hadits Shahih
Riwayat Ahmad di dalam Musnad beliau).

Ini adalah bagi seseorang untuk berpuasa karena Allah dan menjaga adab-adabnya. Dan untuk membaca
Al-Quran karena Allah dan menunaikan hak-haknya. Demikianlah mereka akan memberikan syafa'at
setelah warisan oleh Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬sebagai bentuk pemuliaan Allah kepada mereka.

Orang-orang yang bertauhid sajalah yang akan mendapatkan syafa'at. Adapun orang-orang musyrik,
orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka mereka tidak akan mendapatkan syafa'at ‫ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬
berfirman

َ‫فَ َما تَنفَ ُعهُمۡ َشفَ ٰـ َعةُ ٱل َّش ٰـفِ ِعين‬

“Maka tidak akan bermanfaat bagi mereka syafaat orang-orang yang memberikan syafa'at.” (Al-
Muddatsir: 48)

Orang-orang yang berdoa kepada Nabi atau Malaikat atau Orang-orang shaleh dengan alasan ingin
mendapatkan syafa'at mereka, justru tidak mendapatkan syafa'at, karena mereka justru membatalkan
iman mereka dengan menyekutukan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬di dalam organisasi.

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-67 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Qantarah dan Qishas
Antara Orang-orang yang Beriman”
Al-Qantarah secara bahasa adalah jembatan. Adapun secara syariat maka yang dimaksud dengan Al-
Qantarah adalah jembatan lain setelah shirath yang terletak antara neraka dan surga, tempat
berkumpulnya orang-orang yang beriman setelah melewati neraka sebelum masuk ke dalam surga.
Termasuk beriman kepada hari akhir adalah beriman dengan adanya Al-Qantarah ini. Tempat akan
dibersihkan hati-hati orang-orang yang beriman dengan di qishas di antara mereka. Dan ini
menunjukkan keadilah Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

‫َت بَ ْينَهُ ْم فِي ال ُّد ْنيَا َحتَّى ِإ َذا هُ ِّذبُوا َونُقُّوا‬ ْ ‫ْض َمظَالِ ُم كَان‬ ٍ ‫ْض ِه ْم ِم ْن بَع‬ ِ ‫ار فَيُقَصُّ لِبَع‬ ِ َّ‫ط َر ٍة بَ ْينَ ْال َجنَّ ِة َوالن‬ ِ َّ‫يخلُصُ ْال ُم ْؤ ِمنُونَ ِمنَ الن‬
َ ‫ار فَيُحْ بَسُونَ َعلَى قَ ْن‬ ْ
ْ‫ أَل َ َح ُدهُ ْم أَ ْهدَى بِ َم ْن ِزلِ ِه فِي ْال َجنَّ ِة ِم ْنهُ بِ َم ْن ِزلِ ِه َكانَ فِي ال ُّدنيَا‬،‫ فَ َوالَّ ِذي نَ ْفسُ ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه‬،‫ول ْال َجنَّ ِة‬
ِ ‫أ ِذنَ لَهُ ْم فِي ُد ُخ‬ُ

Orang-orang yang beriman yang selamat dari neraka, mereka akan ditahan di Al-Qantarah yang terletak
di antara surga dan neraka. Kemudian di qishas kedzaliman-kedzaliman yang terjadi di antara mereka di
dunia. Sehingga apabila sudah dibersihkan dan disucikan mereka akan diizinkan untuk masuk surga. Dan
demi Zat Yang Jiwa Muhammad berada di tangan-Nya. Sungguh salah seorang dari mereka lebih
mengetahui rumahnya di surga dari pada rumahnya di dunia (HR. Bukhari)

Yang akan dibersihkan di sini adalah ghill yang ada didalam hati-hati orang-orang yang beriman, seperti
hasad, dendam, kebencian dan lain-lain yang kadang terjadi di antara mereka. Semakin bersih hati
seseorang di dunia dari ghill maka akan semakin sebentar qishasnya dan akan semakin cepat dia masuk
ke dalam surga. Sebaliknya, semakin banyak ghill hasad, dendam dan kebencian kepada sesama orang
yang beriman, maka akan semakin lama qishasnya dan semakin lama dia masuk ke dalam surga.

Qishas di Al-Qantarah ini terjadi di antara orang yang beriman saja, dengan maksud pembersihan hati.
Adapun Qishas di Padang Mahsyar, maka untuk semua makhluk yang kafir maupun yang mukmin. Yang
mencakup qishas karena kedzaliman harta, fisik maupun kehormatan. Apabila sudah bersih dari ghill
barulah mereka bisa masuk surga. Karena tidak masuk surga kecuali orang yang sudah benar-benar
sudah bersih dan baik keadaannya. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ٍ ۬ ‫ُور ِهم ِّم ۡن ِغ ٍّل إِ ۡخ َوٲنًا َعلَ ٰى ُسر‬


َ‫ُر ُّمتَقَ ٰـبِلِين‬ ِ ‫صد‬ُ ‫َونَ َز ۡعنَا َما فِى‬
“Dan Kami akan hilangkan ghill dari dalam dada-dada mereka.” (Al-Hijr : 47)

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬membersihkan hati kita dan saudara-saudara kita dari hasad, dendam dan
kebencian yang tidak dibenarkan dan semoga Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬menjadikan kita hamba-hamba-Nya
yang mudah untuk memaafkan orang lain.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-68 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Masuknya Orang-orang
yang Beriman ke Dalam Surga Bagian yang Pertama”

Setelah dibersihkan hatinya, maka orang-orang yang beriman akan digiring menuju surga dengan
terhormat dan dimuliakan. Allah akan kembali memuliakan Nabi-Nya di hadapan orang-orang yang
beriman. Beliau ‫ ﷺ‬akan di izinkan untuk memberi syafa’at bagi calon penduduk surga,
supaya dibukakan pintu surga. Syafa’at ini juga termasuk syafa’at khusus bagi Beliau ‫ﷺ‬
Beliaulah ‫ ﷺ‬yang pertama kali akan mengetuk pintu surga.

Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

‫اب ْال َجنَّ ِة‬ ُ ‫َوأَنَا أَ َّو ُل َم ْن يَ ْق َر‬


َ َ‫ع ب‬

Dan akulah yang pertama kali akan mengetuk pintu surga (HR. Muslim)

Beliau ‫ ﷺ‬juga bersabda,

‫ك‬ ُ ْ‫ك أُ ِمر‬


َ َ‫ت اَل أَ ْفتَ ُح أِل َ َح ٍد قَ ْبل‬ َ ‫ ِب‬:ُ‫ فَيَقُول‬،‫ ُم َح َّم ٌد‬:ُ‫ َم ْن أَ ْنتَ ؟ فَأَقُول‬: ُ‫خَازن‬
ِ ‫ فَيَقُو ُل ْال‬،ُ‫اب ْال َجنَّ ِة يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فَأَسْت ْفتِح‬
َ َ‫آتِي ب‬

Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Kemudian aku minta untuk dibuka. Berkatalah
penjaga surga, Siapa kamu? Aku menjawab, Muhammad. Berkatalah Penjaga pintu surga Denganmulah
aku diperintah aku tidak membuka untuk seorang pun sebelummu (HR. Muslim)
Dibukalah pintu-pintu surga dan masuklah penduduk surga dengan disambut oleh para malaikat. Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman yang artinya

“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka akan digiring ke surga secara berombongan.
Sehingga apabila mereka sampai ke surga, dan pintu-pintunya telah dibuka, dan berkatalah penjaga-
penjaga surga kepada mereka, Salam atas kalian. Kalian telah baik, maka masuklah kalian ke dalam
surga, sedang kalian kekal di dalamnya.”

“Dan mereka mengucapkan, Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janjinya untuk kami dan telah
memberi kami tempat ini. Kami diperkenankan menempati tempat di dalam surga dimana saja kami
kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.” (Az-zumar 73-74)

Umat Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬merekalah yang pertama kali akan masuk surga sebelum umat
yang lain. Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

َ‫نَحْ نُ اآْل ِخرُونَ اأْل َ َّولُونَ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َونَحْ نُ أَ َّو ُل َم ْن يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّة‬

Kita adalah umat terakhir tapi akan menjadi yang pertama di hari kiamat. Dan kita yang pertama kali
akan masuk surga (HR. Bukhari dan Muslim)

Rombongan pertama dari umat Muhammad ‫ ﷺ‬yang akan masuk surga, wajah-wajah
mereka terang seperti bulan di malam bulan purnama. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu)

Di dalam hadits Sahl Ibnu Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Akan masuk surga dari umatku 70.000 atau 700.000 (keraguan dari perawi hadits). Mereka saling
bergandengan tangan di antara mereka sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam
surga. Wajah-wajah mereka seperti cahaya bulan di malam bulan purnama. Ada yang mengatakan
merekalah orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab.

Dan sabda Beliau ‫ﷺ‬

“Sehingga masuklah awal mereka dan akhir mereka ke dalam surga “

maksudnya mereka akan masuk ke dalam surga dalam keadaan satu shof secara serentak. Dan ini
menunjukkan sangat besarnya pintu surga.

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya orang-orang fakir muhajirin akan lebih dahulu


masuk ke dalam surga 40 tahun sebelum orang-orang kaya muhajirin. (HR. Muslim)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-69 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Masuknya Orang-orang
Yang Beriman Ke Dalam Surga Bagian yang Kedua”

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah menyebutkan di dalam hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu
yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang orang yang terakhir masuk ke dalam surga. Beliau
‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya aku mengetahui orang yang paling terakhir keluar dari neraka dan paling terakhir masuk
ke dalam surga. Seorang laki-laki keluar dari neraka dalam keadaan merayap,

Maka Allah berkata kepadanya, Pergilah dan masuklah ke dalam surga.

Diapun mendatangi surga, kemudian dibuat terbayang baginya bahwa surga telah penuh. Diapun
kembali dan berkata,
Wahai Rabb-ku aku mendapatkan surga sudah penuh.

Allah berkata, Pergilah dan masuklah,

Maka dia mendatangi surga kemudian dibuat terbayang baginya bahwa surga telah penuh. Diapun
kembali dan berkata,

Wahai Rabb-ku, aku mendapatkan surga telah penuh

Allah berkata, Pergilah dan masuklah.

Maka sungguh untukmu semisal dengan dunia dan sepuluh kali lipat dari dunia. Atau bagimu sepuluh
kali lipat dari dunia.

Maka hamba tersebut berkata, Apakah Engkau mengejekku? Atau menertawakanku, sedangkan Engkau
adalah Raja?

Berkata Abdullah Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu,

Sungguh aku melihat Rasulullah ‫ ﷺ‬tertawa sampai kelihatan gigi geraham beliau.

Dikatakan bahwa orang ini adalah penduduk surga yang paling rendah tingkatannya. Pintu-pintu surga
ada delapan. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

ٍ ‫الجنَّ ِة ثَ َمانِيَةُ أَ ْب َوا‬


َ‫ الَ يَ ْد ُخلُهُ إِاَّل الصَّائِ ُمون‬، َ‫ فِيهَا بَابٌ يُ َس َّمى ال َّريَّان‬،‫ب‬ َ ‫فِي‬
Di dalam surga ada delapan pintu , di antaranya sebuah pintu yang bernama Ar-rayyan, tidak
memasukinya kecuali orang-orang yang puasa. (HR. Bukhari dari Sahl Ibnu Sa’ad Radhiyallahu ‘anhu)

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan beberapa nama dari pintu-pintu surga. Beliau


‫ ﷺ‬bersabda,

Barangsiapa yang menginfakkan dua pasang unta di jalan Allah, maka akan dipanggil dari Pintu-pintu
surga. Wahai Abdullah ini adalah baik. Maka barangsiapa yang termasuk ahli shalat, dia akan dipanggil
dari pintu shalat. Dan barangsiapa yang termasuk ahli jihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad. Dan
barang siapa yang termasuk ahli puasa, maka akan dipanggil dari pintu ar-rayyan. Dan barangsiapa yang
termasuk ahli shadaqah, maka akan dipanggil dari pintu shadaqah.

Berkata Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu,

Tebusanku bapak dan ibuku Yaa Rasulullah. Tidak ada yang rugi dipanggil dari pintu manapun. Apakah
ada yang dipanggil dari semua pintu? Beliau ‫ ﷺ‬berkata, Ya, dan aku berharap engkau
termasuk mereka. (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang memperbaiki wudhunya kemudian membaca dua kalimat syahadat, maka akan dibuka
untuknya 8 pintu surga. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu kemudian memperbaiki wudhunya kemudian berkata,

ُ‫ َو أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُُدهللا َو َرسُوْ لُه‬،ُ ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هَّللا‬

kecuali akan dibuka baginya delapan pintu surga, silahkan dia memasuki dari mana saja dia kehendaki
(HR. Musim)

Delapan pintu surga ini dibuka setiap tahun di bulan Ramadhan. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
ُ ‫ت أَ ْب َوابُ جهنم َو‬
ِ ‫صفِّ َد‬
ُ‫ت ال َّشيَا ِطين‬ ْ َ‫ت أَ ْب َوابُ ْال َجنَّ ِة َو ُغلِّق‬
ْ ‫ضانُ فُتِّ َح‬
َ ‫إِ َذا َجا َء َر َم‬

Apabila masuk bulan Ramadan, maka akan dibuka Pintu-pintu surga dan akan ditutup Pintu-pintu
Jahanam dan akan dibelenggu setan-setan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada di antara pintu-pintu surga yang jarak antara kedua tepi seperti jarak antara kota Mekah dan kota
Bushra atau kota Mekkah dan kota Hajar (HR. Bukhari dan Muslim )

Hajar adalah kota masyhur di Bahrain dan Bushra adalah kota masyhur di Suriah. Apabila diukur maka
jarak antara kota Mekkah dengan kedua kota tersebut kurang lebih 1200 km. Di dalam hadits yang lain,

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya ada di antara pintu-pintu surga yang jarak kedua
tepinya 40 tahun perjalanan. (HR. Muslim )

Semoga Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬memudahkan jalan kita menuju surga.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-70 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Derajat-derajat Al-jannah
atau Surga”

Al-Jannah memiliki derajat yang banyak dan para penduduknya memiliki derajat yang berbeda sesuai
dengan kadar iman dan taqwa mereka. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ت ۡٱل ُعلَ ٰى‬ َ ‫ت فَأُوْ لَ ٰـٓ ِٕٕٮِـ‬


ُ ‫ك لَهُ ُم ٱل َّد َر َج ٰـ‬ َّ ‫َو َمن يَ ۡأتِ ِهۦ ُم ۡؤ ِم ۬نًا قَ ۡد َع ِم َل ٱل‬
ِ ‫ص ٰـلِ َح ٰـ‬

“Dan barangsiapa yang datang kepada Allah dalam keadaan beriman dan telah mengamalkan amal-amal
yang shaleh, maka merekalah yang akan mendapatkan derajat-derajat yang paling tinggi.” (Thaha : 75)
Dan yang paling tinggi derajatnya adalah Rasulullah ‫ﷺ‬,

Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

Apabila kalian mendengar muadzin, maka katakan seperti yang ia katakan, kemudian bershalawatlah
untukku, karena barangsiapa bershalawat untukku sekali, maka Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬akan bershalawat
untuknya sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah untukku Al-Wasilah. Karena sesungguhnya Al-
wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang tidak pantas kecuali untuk seorang hamba di antara
hamba-hamba Allah. Dan aku berharap akulah hamba tersebut. Maka barangsiapa yang memintakan
untukku Al-Wasilah, dia berhak untuk mendapatkan syafa’at (HR. Muslim).

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan bagaimana ketinggian derajat sebagian orang-orang yang


beriman, dibandingkan penduduk surga yang lain.

Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya penduduk surga akan melihat Ahlul Ghurf, yaitu penduduk surga yang memiliki
kedudukan paling tinggi yang ada di atas mereka, seperti kalian melihat bintang yang masih tersisa di
ufuk timur maupun barat. Yang demikian karena jauhnya perbedaan kedudukan di antara mereka.
Mereka berkata, Yaa Rasulullah, bukankah itu adalah kedudukan para Nabi yang tidak dicapai oleh yang
lain?

Beliau ‫ ﷺ‬bersabda, Iya, demi Zat Yang Jiwaku ada di tangan-Nya mereka adalah orang-
orang yang beriman dan membenarkan para Rasul (HR. Bukhari dan Muslim).

Di antara orang-orang beriman yang akan mendapatkan kedudukan yang tertinggi adalah Abu Bakar dan
Umar Radhiyallahu ‘anhuma.

Sesungguhnya orang-orang yang memiliki derajat atau kedudukan yang paling tinggi akan dilihat oleh
orang-orang yang ada di bawah mereka seperti kalian melihat bintang yang baru terbit di ufuk langit.
Dan sesungguhnya Abu Bakar dan Umar termasuk mereka. Dan mereka berdua akan mendapatkan
nikmat (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah).

Para mujahidin fii sabilillah, mereka termasuk orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi di
dalam surga.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya di dalam surga ada seratus derajat yang Allah sediakan bagi orang-orang yang berjihad di
jalan Allah. Setiap dua derajat seperti antara langit dan bumi. Maka apabila kalian meminta kepada
Allah, mintalah Al-Firdaus. Karena sesungguhnya Al-Firdaus adalah surga yang paling afdhal dan surga
yang paling tinggi. Di atasnya ada arsyurrahman. Dan di sanalah terpancar sungai-sungai surga (HR.
Bukhari).

Orang yang memberikan nafkah kepada janda dan orang miskin, maka dia akan mendapatkan pahala
orang yang berjihad di jalan Allah atau seperti orang yang berpuasa di siang hari dan shalat di malam
hari. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Barangsiapa yang memberi nafkah dua orang anak wanita sampai dia baligh, maka dia akan datang pada
hari kiamat, aku dan dia (kemudian beliau ‫ ﷺ‬menggenggam jari-jari beliau) (HR. Muslim).

Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia di surga seperti dua jari
ini (HR. Muslim).
Dan ini menunjukkan ketinggian derajat orang tersebut. Karena yang dimaksud dengan dua jari di sini
adalah jari telunjuk dan jari tengah. Dan di dalam hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya termasuk orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat denganku
majelisnya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.

Orang tua bisa ditinggikan derajatnya di dalam surga karena sebab istighfar anaknya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sungguh seseorang akan diangkat derajatnya di surga, maka dia berkata, Dari mana ini? Dikatakan
kepadanya, Ini semua karena istighfar anakmu untukmu (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).

Ini adalah dorongan bagi orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik. Dan penghuni surga yang
paling rendah derajatnya telah kita sebutkan dalam halaqah sebelumnya.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-71 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan
Kenikmatannya Bagian yang Pertama”

Al-Jannah secara bahasa adalah kebun. Dan secara syariat. Al-Jannah adalah negeri di akhirat yang
penuh dengan kenikmatan yang Allah sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Kenikmatan yang tidak
pernah terbetik di dalam hati manusia. Bagaimanapun besar kenikmatan di dunia, maka tidak akan
menyamai kenikmatan di surga. Dan bagaimanapun kita berusaha mengkhayal sebuah kenikmatan,
maka tidak akan setara dengan kenikmatan di dalam surga. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman
۬ ‫فَاَل ت َۡعلَ ُم ن َۡف‬
ْ ُ‫سٌ َّمٓا أُ ۡخفِ َى لَهُم ِّمن قُ َّر ِة أَ ۡعيُ ۬ ٍن َج َزٓا ۢ َء بِ َما كَان‬
َ‫وا يَ ۡع َملُون‬

“Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang tersimpan untuknya, berupa kenikmatan yang
menyejukkan mata. Sebagai balasan atas apa yang sudah mereka amalkan.” (As-Sajadah : 17)

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda

‫َر‬
ٍ ‫ب بَش‬ ‫ َوالَ أُ ُذنَ َس ِم َع ْـ‬، ‫ت‬
ِ ‫ َوالَ خَ طَ َر َعلَى قَ ْل‬، ‫ت‬ ْ َ‫ت لِ ِعبَا ِدى الصَّالِ ِحينَ َما الَ َع ْينَ َرأ‬
ُ ‫قَا َل هَّللا ُ أَ ْع َد ْد‬

Allah ta’ala berkata, Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shaleh, kenikmatan yang tidak pernah
dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati
manusia (HR. Bukhari dan Muslim)

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬telah mengabarkan kepada kita sebagian dari kenikmatan surga. Nama-nama
kenikmatan di dalam surga yang Allah kabarkan kepada kita sama dengan nama-nama kenikmatan yang
ada di dunia. Namun memiliki sifat yang berbeda. Rumah di surga lain dengan rumah di dunia, meskipun
namanya sama-sama rumah. Demikian pula buah-buahan di surga jauh lebih nikmat dari pada buah-
buahan di dunia, meski sama namanya. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫وا بِ ِهۦ ُمتَ َش ٰـبِ ۬هً ۖ‌ا‬ ‌ُۖ ‫ُز ۡقنَا ِمن قَ ۡب‬
ْ ُ‫ل َوأُت‬ ْ ُ‫وا ِم ۡنہَا ِمن ثَ َم َر ۬ ٍة ر ِّۡز ۬قً ۙا‌ قَال‬
ِ ‫وا هَ ٰـ َذا ٱلَّ ِذى ر‬ ْ ُ‫ُزق‬
ِ ‫ڪلَّ َما ر‬
ُ

“Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari surga mereka berkata, Inilah rezeki yang telah diberikan
kepada kami dahulu di dunia. Mereka diberi buah-buahan yang serupa……” (Al-Baqarah : 25)

Ada yang mengatakan serupa warna, bentuk dan namanya. Namun berbeda rasa dan kelezatannya.
Orang yang masuk ke dalam surga dan merasakan sedikit dari kenikmatan surga akan merasa bahwa dia
tidak pernah susah di dunia.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
Dan akan didatangkan seorang penduduk surga yang paling susah di dunia. Kemudian dicelupkan sekali
celupan di dalam surga. Kemudian ditanya, Wahai anak Adam, pernahkah engkau merasakan
kesengsaraan? Apakah pernah engkau tertimpa kesusahan? Dia menjawab, Tidak pernah Demi Allah.
Wahai Rabb-ku tidak pernah aku sengsara dan tidak pernah aku melihat kesusahan (HR. Muslim)

Dan di antara kesempurnaan kenikmatan surga, bahwa apa yang kita inginkan akan diberi oleh Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬, Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ۚ ‫لَّهُمۡ فِيهَا َما يَشَٓاءُونَ َخ ٰـلِ ِد‬


‌َ‫ين‬

“Bagi merekalah apa yang mereka inginkan, di dalam surga mereka kekal di dalamnya.” (Al-Furqan : 16)

Oleh karena itu, di antara nama-nama surga adalah Jannaatun Na’im yaitu jannah yang penuh dengan
kenikmatan (Lihat Surat Luqman : 8)

Dan di antara nama-nama surga adalah Daarussalam yang artinya negeri yang selamat. Maksudnya
selamat dari semua kekurangan dan kejelekan (Lihat Surat Al-An’am : 127)

Dan di antara nama surga adalah Maqaam Amiin yang artinya tempat tinggal yang aman. Yaitu aman
dari segala musibah dan kejelekan (Lihat Surat Ad-Dukhan : 51)

Dan di antara nama surga adalah Daarul Muqaamah yang artinya negeri yang terus menerus ditempati
(Lihat Surat Faathir : 35)

Demikianlah kesempurnaan kenikmatan di dalam surga, negeri yang penuh dengan kenikmatan, selamat
dari semua kekurangan, aman dari segala musibah dan kekal selama-lamanya.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
Halaqah yang ke-72 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan
Kenikmatannya Bagian yang Kedua”

Luas surga adalah seluas langit dan bumi. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ُ‫ٲت َوٱأۡل َ ۡرض‬ ُ ‫ارع ُٓو ْا إِلَ ٰى َم ۡغفِ َر ۬ ٍة ِّمن َّربِّڪُمۡ َو َجنَّ ٍة ع َۡر‬
ُ ‫ضهَا ٱل َّس َم ٰـ َو‬ ِ ‫َو َس‬

“Dan hendaklah kalian berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Rabb kalian. Dan berlomba
untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” (Ali-Imran : 133)

Para penduduk surga akan mendapatkan rumah-rumah yang mewah. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‌‫ف َّم ۡبنِيَّ ۬ةٌ ت َۡج ِرى ِمن ت َۡحتِہَا ٱأۡل َ ۡنہَ ٰـ ۖ ُر‬
ٌ ۬ ‫ف ِّمن فَ ۡوقِهَا ُغ َر‬
ٌ ۬ ‫لَ ٰـ ِك ِن ٱلَّ ِذينَ ٱتَّقَ ۡو ْا َربَّہُمۡ لَهُمۡ ُغ َر‬

“Akan tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Allah, bagi mereka kamar-kamar di dalam surga, yang
di atasnya ada kamar-kamar yang dibangun” (Az-Zumar : 20)

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan tentang bangunan dan tanah di surga. Ketika beliau
‫ ﷺ‬ditanya oleh para sahabat tentang bangunan surga, Beliau ‫ ﷺ‬berkata,

Batu bata dari perak dan batu bata dari emas, lumpurnya bau wangi kasturi yang sangat harum.
Kerikilnya mutiara dan batu mulia. Tanahnya elok seperti warna za’faron (Hadits shahih riwayat Tirmidzi)

Di dalam sebuah hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan bahwasanya

orang yang shalat dua belas raka’at setiap hari, maka akan dibangunkan rumah di surga (HR. Muslim)
Maksud dari dua belas raka’at adalah shalat rawatib yang terdiri dari empat raka’at sebelum dzhuhur,
dua raka’at setelah dzhuhur, dua raka’at setelah maghrib, dua raka’at setelah isya’ dan dua raka’at
sebelum shubuh.

Di dalam surga juga ada kemah. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Kemah di surga terbuat dari mutiara-mutiara yang berongga dalamnya, tinggi kemah tersebut 30 mil ke
atas (HR. Bukhari)

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬mengabarkan dalam Surat Al-Baqarah : 25

dan juga ayat-ayat yang lain bahwasanya surga di bawahnya mengalir sungai-sungai. Dan Allah ‫ُسب َْحانَهُ َو‬
‫ تَ َعالَى‬mengabarkan di dalam ayat yang lain bahwa di dalam surga ada sungai dari air yang tidak akan
payau, ada sungai dari susu yang tidak akan berubah rasanya. Ada sungai-sungai dari khamr yang lezat
bagi orang-orang yang meminumnya, Dan ada sungai-sungai dari madu yang tersaring lagi bersih (Lihat
Surat Muhammad:15)

Dan di antara sungai-sungai yang ada adalah Al-Kautsar, sungai yang Allah berikan untuk Rasulullah
‫ﷺ‬. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫إِنَّٓا أَ ۡعطَ ۡينَـٰكَ ۡٱلك َۡوثَ َر‬

“Sungguh Aku telah memberimu wahai Muhammad, Al-Kautsar.” (Al-Kautsar : 1)

Di dalam surga juga ada mata air-mata air yang mengalir. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ٍ ۬ ‫إِ َّن ۡٱل ُمتَّقِينَ فِى َجنَّ ٰـ‬


‫ت َو ُعيُو ٍن‬
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam kebun-kebun dan mata air-mata air yang
mengalir” (Adz-Dzariyat : 15)

Dan di antara nama mata air surga adalah salsabil (Lihat Al-Insan : 18)

Di dalam surga juga ada pohon-pohon. Rasulullah ‫ ﷺ‬menyebutkan di dalam sebuah hadits,

Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon yang apabila seorang pengendara berjalan menuruti
bayangannya, yaitu bayangan pohon tersebut, niscaya 100 tahun dia tidak akan selesai (HR. Bukhari)

Dan di antara pohon surga adalah Sidratul Muntaha yang Allah sebutkan dalam Surat An-Najm : 14.

Adapun bau wanginya maka Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan di dalam sebuah hadits yang
shahih yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah,

ً ‫َوإِ َّن ِري َحهَا لَيُو َج ُد ِم ْن َم ِسي َر ِة َس ْب ِعينَ خَ ِريْفا‬

Sungguh bau wangi surga tercium dari jarak perjalanan 70 tahun.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-73 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan
Kenikmatannya Bagian yang Ketiga”

Di antara makanan penduduk surga adalah daging burung dan buah-buahan. Mereka akan meminum
arak di dalam surga yang tidak memabukkan dan tidak membuat pening kepala. Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
berfirman
)٢٠( َ‫) َوفَ ٰـ ِكهَ ۬ـ ٍة ِّم َّما يَتَ َخيَّرُون‬١٩( َ‫ُنزفُون‬ ۡ َ ‫ب وأَبَاري‬ ٌ ۬ ‫يَطُوفُ َعلَ ۡي ِہمۡ ِو ۡلد‬
ِ ‫ص َّد ُعونَ ع َۡنہَا َواَل ي‬
َ ُ‫) اَّل ي‬١٨( ‫س ِّمن َّم ِعي ۬ ٍن‬
ٍ ۬ ‫ق َوكَأ‬ ِ َ ٍ ۬ ‫) بِأ َ ۡك َوا‬١٧( َ‫َٲن ُّمخَ لَّ ُدون‬
٢١( َ‫َولَ ۡح ِم طَ ۡي ۬ ٍر ِّم َّما يَ ۡشتَہُون‬

“Mereka akan dikelilingi oleh anak-anak muda yang akan tetap muda, dengan membawa gelas, cerek
dan seloki atau piala yang berisi arak yang diambil dari mata air yang mengalir. Mereka tidak pening
karenanya dan tidak pula mabuk. Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih. Dan daging burung dari
apa yang mereka inginkan” (Al-Waqi’ah : 17-21)

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Di dalam surga ada burung yang lehernya seperti leher unta, Kemudian beliau ‫ﷺ‬
mengatakan, Yang memakannya lebih baik dari padanya (Hadits hasan riwayat Tirmidzi)

Makanan pertama penduduk surga adalah tambahan hati ikan paus (HR. Bukhari)

Maksudnya adalah sepotong daging yang menggantung pada hati ikan paus dan dia adalah bagian yang
paling lezat dari hati ikan paus.

Di dalam hadits Tsauban Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim,

Beliau ‫ ﷺ‬ditanya oleh seorang ulama Yahudi, Apa yang mereka makan setelah itu? Beliau
‫ ﷺ‬berkata, Akan disembelih bagi mereka sapi jantan dari surga yang akan dimakan oleh
semua penduduk surga.

Ulama Yahudi tersebut berkata, Apa yang mereka minum setelahnya?

Beliau ‫ ﷺ‬berkata, mereka akan minum dari mata air di dalam surga yang dinamakan
salsabil.
Para penduduk surga makan bukan karena lapar, dan minum bukan karena haus. Dan mereka tidak
mengeluarkan kotoran.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Sesungguhnya penduduk surga makan dan minum. Dan tidak meludah, tidak buang air kecil, tidak buang
air besar dan tidak membuang ingus. Mereka bertanya, Lalu ke mana makanannya? Beliau
‫ ﷺ‬mengatakan, Menjadi sendawa dan keringat, seperti keringat minyak kasturi (HR.
Muslim)

Bejana-bejana mereka seperti piring, cangkir dan teko terbuat dari emas dan perak.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Dua surga terbuat dari perak, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya. Dua
surga terbuat dari emas, bejana-bejana keduanya dan apa-apa yang ada di dalam keduanya (HR. Bukhari
dan Muslim)

Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, memakai perhiasan dari emas, perak dan mutiara. Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ب َولُ ۡؤلُ ۬ ًؤ ۖا‌ َولِبَا ُسهُمۡ فِيهَا َح ِري ۬ ٌر‬ ِ ‫ي َُحلَّ ۡونَ فِيهَا ِم ۡن أَ َس‬
ٍ ۬ َ‫او َر ِمن َذه‬

“Mereka diberi perhiasan gelang dari emas dan perhiasan mutiara, dan pakaian mereka dari sutra”(Al-
Hajj : 23)

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ۖ
‫ض ۬ ٍة َو َسقَ ٰٮهُمۡ َربُّہُمۡ ش ََرا ۬بًا طَهُورًا‬
َّ ِ‫او َر ِمن ف‬ ‌ٌ ۬ ‫ض ۬ ٌر َوإِ ۡست َۡب َر‬
ِ ‫ق َو ُحلُّ ٓو ْا أَ َس‬ ۡ ‫س ُخ‬
ٍ ‫َع ٰـلِيَہُمۡ ثِيَابُ سُن ُد‬
“Mereka akan memakai pakaian dalam dari sutra halus yang berwarna hijau dan memakai pakaian luar
dari sutra tebal dan dihiasi dengan gelang dari perak dan Rabb mereka memberi minum kepada mereka
dengan air yang sangat bersih” (Al-Insan : 21)

Mereka akan bersandar di atas permadani yang dalamnya terbuat dari sutra tebal (Lihat Ar-Rahman :
54)

Dan akan bersandar di atas sofa yang tersusun (Lihat At-Thur : 20)

Para penduduk surga akan saling bertemu dan bertegur sapa. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ڪنَّا ِمن‬
ُ ‫) إِنَّا‬٢٧( ‫وم‬ ِ ‫اب ٱل َّس ُم‬ َ ‫)فَ َم َّن ٱهَّلل ُ َعلَ ۡينَا َو َوقَ ٰٮنَا َع َذ‬٢٦( َ‫ڪنَّا قَ ۡب ُل فِ ٓى أَ ۡهلِنَا ُم ۡشفِقِين‬
ُ ‫) قَالُ ٓو ْا إِنَّا‬٢٥( َ‫ض يَتَ َسٓا َءلُون‬ ُ ‫َوأَ ۡقبَ َل بَ ۡع‬
ٍ ۬ ‫ضہُمۡ َعلَ ٰى بَ ۡع‬
٢٨( ‫قَ ۡب ُل ن َۡدعُو ۖ‌هُ إِنَّهُ ۥ هُ َو ۡٱلبَرُّ ٱل َّر ِحي ُم‬

“Dan mereka akan saling berhadapan dan saling bertanya. Mereka berkata, Sesungguhnya kita dahulu di
dunia sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kita merasa takut dengan adzab. Maka Allah
memberikan karunia kepada kita. Dan memelihara kita dari azab neraka. Sesungguhnya kita dahulu
menyembahnya sejak dahulu dan Dia-lah yang Maha Melimpahkan Kebaikan dan Maha Penyayang” (At-
Thur : 25-28)

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-74 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan
Kenikmatannya Bagian yang Ke Empat”

Para penduduk surga akan masuk ke dalam surga seperti manusia yang berumur 33 tahun.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
ٍ ‫يَ ْد ُخ ُل أَ ْه ُل ْال َجنَّ ِة ْال َجنَّةَ جُرْ دًا ُمرْ دًا ُم َك َّحلِينَ أَ ْبنَا َء ثَاَل‬
ً‫ث َوثَاَل ثِينَ َسنَة‬

Penduduk surga akan masuk ke dalam surga dalam keadaan kulit tidak mengawasi, tidak berjenggot,
bercelak matanya seperti manusia yang berumur 30 atau 33 tahun (Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).

Tiga puluh atau tiga puluh tiga adalah keraguan dari rawi. Dan di dalam hadits hasan yang diriwayatkan
oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya mereka akan masuk surga dalam
keadaan kulit berwarna putih, berumur tiga puluh tiga tahun dengan tinggi enam puluh hasta. Satu
hasta adalah dari siku ke ujung jari.

Allah akan menikahkan para laki-laki penduduk surga dengan bidadari yang sempurna kecantikannya.

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ُور ِعي ۬ ٍن‬


ٍ ‫َو َزو َّۡجنَ ٰـهُم بِح‬

“Dan Kami akan menikahkan mereka dengan bidadari-bidadari” (Ath-Thuur: 20)

Dan yang dimaksud dengan Huur adalah wanita-wanita yang putih matanya sangat putih. Dan bagian
hitam matanya sangat hitam. Dan 'iin adalah wanita-wanita yang matanya lebar. Allah menyebutkan
bahwasanya bidadari-bidadari tersebut besar payudaranya dan sebaya umurnya (An-Nabaa: 33).

Mereka diciptakan oleh Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬secara langsung dalam keadaan perawan dan penuh rasa
cinta kepada suaminya (Al-Waqi'ah: 35-37)

Sangat cantik seperti mutiara yang tersimpan, yang tidak berubah warnanya (Al-Waqi'ah: 23)

Dan ada yang seperti batu mulia dan mereka menjaga pandangan mereka hanya untuk suaminya (Ar-
Rahman: 56-58).
Para bidadari tersebut tidak pernah haid dan mereka bersih dari segala kotoran (Al-Baqarah: 25)

Rasulullah ‫ ﷺ‬menyebutkan bahwasanya seandainya

seorang bidadari muncul dan melihat ke bumi, niscaya dia akan menyinari apa yang ada di antara surga
dan bumi. Dan niscaya akan memenuhi antara surga dan bumi dengan bau wangi. Dan benar-benar
khimar atau kerudung seorang bidadari yang lebih baik dari dunia dan seisinya (Hadits Riwayat Bukhari).

Para bidadari tersebut akan cemburu bila suaminya sedang berada di dunia disakiti oleh istrinya di dunia
tersebut, di dalam hadits yang shahih riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Lelaki penduduk yang akan diberi kekuatan seratus kali lipat dalam makan, minum, syahwat dan
mendatangi istrinya (Hadits Shahih Riwayat Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabiir).

Istri di dunia akan menjadi istri di akhirat bersama istri tersebut beriman. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‌ۡ‫صلَ َح ِم ۡن َءابَآ ٕٮِ ِہمۡ َوأَ ۡز َوٲ ِج ِهمۡ َو ُذرِّ يَّ ٰـتِ ِہ ۖم‬
َ ‫ت ع َۡد ۬ ٍن يَ ۡد ُخلُونَہَا َو َمن‬
ُ ‫َجنَّ ٰـ‬

“Surga-surga yang mereka akan masuk ke dalamnya dan juga orang-orang yang shaleh dari bapak-bapak
mereka, istri-istri mereka dan keturunan-keturunan mereka” (Ar-Ra'ad: 23)

Para penduduk surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang Allah ciptakan di dalam surga, mereka
sangat indah dipandang dan banyak seperti mutiara-mutiara yang bertebaran (Lihat Al-Waqi'ah: 17 dan
Al-Insan: 19)

yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya

Halaqah yang ke-75 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Al-Jannah dan
Kenikmatannya Bagian yang Ke Lima”

Sebagian besar penduduk surga adalah orang-orang lemah. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,


َ‫فَ َكانَ عَا َّمةُ َم ْن َد َخلَهَا ْال َم َسا ِكين‬

Maka sebagian besar orang yang memasukinya adalah orang-orang miskin (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah ‫ ﷺ‬telah mengabarkan beberapa nama penduduk surga, di antaranya Abu Bakr,
Umar, Utsman dan Ali Radhiyallahu ‘anhum. Sebagaimana di dalam hadits yang shahih yang
diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Kenikmatan paling besar penduduk surga di atas segala kenikmatan surga yang mereka rasakan adalah
memandang wajah Allah yang mulia

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Apabila penduduk surga masuk ke dalam surga maka Allah Tabaraka wa ta’ala akan berkata, Apakah
kalian menginginkan aku tambah kenikmatan kepada kalian? Mereka berkata, Bukankah Engkau telah
memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga? Dan
menyelamatkan kami dari neraka? Allah pun menyingkap hijab, maka mereka tidak diberi sesuatu yang
lebih mereka cintai dari pada melihat kepada Rabb mereka ‘Azza wa jalla (HR. Muslim).

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ۖ
ٌ‫وا ۡٱلح ُۡسن َٰى َو ِزيَا َد ۬‌ة‬
ْ ُ‫لِّلَّ ِذينَ أَ ۡح َسن‬

Bagi orang-orang yang berbuat baik adalah surga dan tambahan” (Yunus : 26)

“Tambahan” dalam ayat di atas adalah memandang wajah Allah. Sebagaimana datang tafsirnya dari para
sahabat seperti Abu Bakr, Abu Musa Al-Asy’ari dan Hudzaifah Radhiyallahu ‘anhum.
Para penduduk surga akan sangat berbahagia dan wajah mereka berseri-seri ketika melihat Allah ‘Azza
wa jalla, Dzat yang selama di dunia mereka imani dan mereka sembah, padahal mereka tidak pernah
melihat-Nya. Mereka taati perintah-Nya, mereka jauhi larangan-Nya, mereka benarkan kabar-kabar-Nya,
bersabar atas ujian-Nya, mereka baca dan dengarkan firman-Nya, mereka ikuti Nabi-Nya, menyeru
kepada jalan-Nya, dan merindukan pertemuan dengan-Nya. Meskipun dengan segala kekurangan yang
mereka miliki. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

٢٣( ٌ‫َاظ َر ۬ة‬ ِ ‫ُوجُو ۬هٌ يَ ۡو َم ِٕٕٮِـ ۬ ٍذ نَّا‬


ِ ‫) إِلَ ٰى َربِّہَا ن‬٢٢( ٌ‫ض َرة‬

“Wajah-wajah pada hari itu berseri-seri, melihat kepada Robb mereka” (Al-Qiyamah : 22-23)

Saudaraku, jalan ke surga adalah jalan yang penuh rintangan. Tidak sampai ke sana kecuali orang yang
bersabar. Ada perintah yang harus dikerjakan, ada larangan yang harus dijauhi, dan ada ujian yang harus
kita sabar menghadapinya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

ِ ‫ت النَّا ُر بِال َّشهَ َوا‬


‫ت‬ ِ ‫ت ْال َجنَّةُ بِ ْال َمك‬
ِ َّ‫َار ِه َو ُحف‬ ِ َّ‫ُحف‬

Surga dikelilingi perkara-perkara yang dibenci dan neraka dikelilingi perkara-perkara yang
menyenangkan (HR. Muslim).

Kesenangan dunia adalah kesenangan yang sedikit. Sebentar dan banyak kekurangan. Sedangkan
kesenangan akhirat adalah kesenangan yang sangat banyak, kekal selamanya dan tanpa ada kekurangan
sedikitpun. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

١٧( ‫) َوٱأۡل َ ِخ َرةُ خَ ۡي ۬ ٌر َوأَ ۡبقَ ٰ ٓى‬١٦( ‫بَ ۡل تُ ۡؤثِرُونَ ۡٱل َحيَ ٰوةَ ٱل ُّد ۡنيَا‬

“Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal” (Al-A’la :
16-17)
Dan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman yang artinya,

Ketahuilah, bahwasanya kehidupan dunia hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan, perhiasan,
saling berbangga di antara kalian, saling memperbanyak harta dan juga anak-anak. Seperti hujan yang
tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu jadi kering dan kalian melihat warnanya
menjadi kuning kemudian hancur. Dan di akhirat ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (Al-Hadid : 20)

Untuk mendapatkan surga bukan berarti seseorang harus meninggalkan seluruh kesenangan dunia.

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬menciptakan dunia dan kenikmatannya supaya kita manfaatkan dengan baik untuk
mencari ridha Allah dan surga-Nya. Orang yang tercela adalah orang yang menjadikan kebahagiaan di
dunia sebagai tujuan dan melupakan kebahagiaan akhirat.

itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.

Halaqah yang ke-76 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Naar (Neraka) dan
Adzabnya Bagian yang Pertama”

An-Naar secara bahasa adalah api. Secara syariat, An-naar adalah negeri di akhirat yang penuh dengan
adzab, yang Allah sediakan untuk orang-orang kafir. Adzab yang sangat pedih dan menghinakan. Kriteria
pedihnya manusia menyiksa manusia yang lain di dunia, maka adzab Allah di neraka lebih pedih. Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫فَيَ ۡو َم ٕٮِ ۬ ٍذ اَّل يُ َع ِّذبُ َع َذابَهُ ۥۤ أَ َح ۬ ٌد‬

Maka pada hari itu, tidak ada yang mengadzab seperti adzab Allah (Al-Fajr: 25)

Orang yang masuk ke dalam neraka akan lupa dengan kenikmatan dunia.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Akan didatangkan seorang penghuni neraka yang paling mendapat kenikmatan di dunia pada hari
kiamat. Kemudian dicelupkan sekali celupan di dalam neraka. Kemudian ditanya, Wahai anak Adam,
pernahkah engkau melihat? Apakah pernah mendapatkan kenikmatan? Dia menjawab, Tidak Demi
Allah, wahai Rabb-ku . (HR. Muslim).

Karena sangat pedihnya, mereka akan menebus adzab di neraka dengan orang-orang yang sangat
mereka cintai di dunia dan seluruh manusia. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

14( ‫) ومن فى ٱألرض جميعا ثم ينجيه‬13( ‫) وفصيلته ٱلتى تويه‬12( ‫) وصحبته وأخيه‬11( ‫يود ٱلمجرم لو يفتدى من عذاب يومٮذ ببنيه‬

Orang kafir berangan-angan seandainya bisa menebus adzab saat itu dengan anak laki-lakinya, istrinya
dan saudara laki-lakinya dan keluarganya yang menaunginya. Dan semua yang ada di permukaan bumi,
kemudian tebusan itu bisa menyelamatkan dia. (Al-Ma'aarij: 11-14)

Di dunia seseorang rela berkorban untuk orang-orang yang ia cintai. Namun di neraka neraka dia akan
menyelamatkan orang-orang yang dia cintai demi keselamatan dirinya. Di antara nama-nama eraka
adalah Hawiyah yang artinya jurang yang dalam (lihat Al-Qaari'ah: 9)

Di antara namanya adalah Al-Hutamah yang artinya menghancurkan apa yang ada di dalamnya (Al-
Humazah: 4).

Dan di antara namanya adalah Jahiim yaitu api yang menyala-nyala (lihat Al-Infithar: 14).

Dan di antara namanya adalah Saqar yang artinya yang menghanguskan (lihat Al-Mudatsir: 26).

Penjaga neraka adalah 19 malaikat yang keras dan kejam, yang mereka menyiksa sesuai dengan
perintah Allah (lihat At-Tahrim: 6 dan Al-Mudatsir: 30).
Penduduk neraka sangat banyak senjata. Setiap 1000 orang, satu orang akan masuk surga, 999 orang
akan masuk neraka. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari,

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berkata kepada Nabi Adam, Keluarkanlah dari setiap seribu, 999 orang.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda di dalam hadits ini, Bergembiralah kalian ,

sebenarnya dari kalian 1 orang dan dari Ya'juj dan Ma'juj 1000 orang.

Orang-orang kafir yang berdoa sangat banyak tersebut badannya akan dibuat besar. Satu gigi geraham
akan sebesar gunung uhud. Dan jarak antara dua ujung pundak salah seorang di antara mereka sejauh
tiga perjalanan bagi pengendara cepat.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Antara dua ujung pundak orang kafir di dalam neraka perjalanan orang yang naik kendaraan dengan
cepat selama tiga hari (HR. Bukhari dan Muslim).

Dan beliau ‫ ﷺ‬juga bersabda,

Sesungguhnya tebal kulit orang kafir 42 hasta dan satu gigi geraham dia seperti gunung uhud.
Sebenarnya tempat duduk dia di jahannam seperti antara Mekkah dan Madinah (Hadits Shahih Riwayat
Tirmidzi).

42 hasta kurang lebih 19 meter. Tinggi gunung uhud kurang lebih 128 meter. Dan jarak Mekkah dan
Madinah kurang lebih 450 km. Jumlah penghuni neraka yang sangat banyak dengan ukuran tubuh
masing-masing yang sangat besar, menunjukkan tentang sangat neraka.
Meskipun demikian masih ada tempat yang tersisa di dalam neraka. Dan neraka masih terus bertanya,
apakah masih ada tambahan?

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ِ ۡ ‫يَ ۡو َم نَقُو ُل ِل َجهَنَّ َم هَ ِل ٱمۡ تَأَل‬


‫ت َوتَقُو ُل ه َۡل ِمن َّم ِزي ۬ ٍد‬

Pada hari di mana Kami berkata kepada jahannam, apakah kamu sudah penuh? Dan jahannam berkata,
Apakah masih ada tambahan? (Qaaf: 30)

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Senantiasa jahannam berkata, Apakah masih ada tambahan? Sampai Rabbul 'izzah' yaitu Allah
meletakkan telapak di neraka, kemudian barulah neraka neraka, Cukup, cukup, demi keperkasaan-Mu.
Neraka-pun saling melipat sebagian ke sebagian yang lain (HR. Bukhari).

Di antara yang menunjukkan neraka neraka suatu hari para sahabat Radhiyallahu 'anhum sedang
bersama Rasulullah ‫ ﷺ‬tiba-tiba mereka mendengar suara sesuatu yang jatuh. Maka Nabi
bertanya, Tahukah kalian apa ini? Mereka menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.

Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

Ini adalah batu yang telah dilempar ke dalam neraka semenjak 70 tahun yang lalu. Maka dia jatuh
melesat ke dalam neraka sehingga sekarang sampai di konser (HR. Muslim).

Dan di antara yang menunjukkan neraka neraka, bahwa 4,9 miliar malaikat akan neraka jahannam pada
hari kiamat, neraka telah berlalu haditsnya.
mulai dari yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-77 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Naar (Neraka) dan
Adzabnya Bagian yang Kedua”

Neraka akan dinyalakan pada hari kiamat dan apabila sudah dinyalakan dia tidak akan padam. Allah
‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

‫َوإِ َذا ۡٱل َج ِحي ُم ُسع َِّر ۡت‬

“Dan apabila neraka dinyalakan” (At-Takwir : 12)

Dan AllAh ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫ڪلَّ َما َخبَ ۡت ِز ۡدنَ ٰـهُمۡ َس ِعي ۬ ًرا‬


ُ

Setiap kali neraka akan padam, maka Kami akan menambah nyala apinya (Al-Israa : 97)

Neraka bisa melihat, mendengar dan berbicara. Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

Akan keluar potongan dari neraka yang berbentuk leher pada hari kiamat. Dia memiliki dua mata yang
melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara. Dia berkata, Aku diberi tugas untuk
mengadzab tiga golongan. Setiap orang yang sombong dan keras kepala (maksudnya dalam menentang
kebenaran). Orang yang berdoa kepada selain Allah bersama Alloh. Dan orang-orang yang menggambar
(Yaitu menggambar mahluk yang bernyawa) (Hadits shahih riwayat Tirmidzi).

Pintu-pintu neraka ada tujuh. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman


‫ب ِّم ۡنہُمۡ ج ُۡز ۬ ٌء َّم ۡقسُو ٌم‬ ٍ ۬ ‫لَهَا َس ۡب َعةُ أَ ۡب َوٲ‬
ٍ ۬ ‫ب لِّ ُك ِّل بَا‬

Neraka memiliki tujuh pintu. Setiap pintu ada bagiannya (Al-Hijr : 44)

Maksudnya, akan dimasuki penghuni neraka sesuai dengan amalannya. Pintu-pintu tersebut akan
dibuka langsung ketika penduduk neraka sampai di depan pintu neraka tanpa adanya syafaat (Lihat Az-
Zumar : 71).

Di bulan Ramadhan, tujuh pintu ini akan ditutup (HR. Bukhari dan Muslim).

Setelah masuk orang-orang kafir ke dalam neraka, maka pintu-pintu tersebut tidak akan dibuka untuk
mereka. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ُ‫ص َد ۢة‬
َ ‫َعلَ ۡي ِہمۡ نَا ۬ ٌر ُّم ۡؤ‬

Bagi mereka neraka yang tertutup (Al-Balad : 20)

Neraka memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan kedahsyatan adzabnya. Orang-orang munafik berada
di tingkat paling bawah. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ِ َ‫ار َولَن ت َِج َد لَهُمۡ ن‬


‫صيرًا‬ ِ ‫إِ َّن ۡٱل ُمنَ ٰـفِقِينَ فِى ٱل َّد ۡر‬
ِ َّ‫ك ٱأۡل َ ۡسفَ ِل ِمنَ ٱلن‬

Sesungguhnya orang-orang munafik berada di tingkat paling bawah dari neraka (An-Nisa : 145)

Dan orang yang paling ringan adzabnya adalah yang disebutkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬

Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan adzabnya adalah orang yang memakai dua sandal
dan dua tali sandal dari api. Akan mendidih otaknya oleh sebab keduanya. Seperti mendidihnya periuk.
Dia tidak melihat ada orang yang lebih keras adzabnya dari pada dia. Padahal sesungguhnya dialah orang
yang paling ringan adzabnya. (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahan bakar neraka adalah orang-orang kafir, batu dan segala sesuatu yang disembah selain Allah dan
dia ridha. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

َ‫وا ٱلنَّا َر ٱلَّتِى َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسُ َو ۡٱل ِح َجا َر ۖ‌ةُ أُ ِع َّد ۡت لِ ۡل َك ٰـفِ ِرين‬ ْ ُ‫وا َولَن ت َۡف َعل‬
ْ ُ‫وا فَٱتَّق‬ ْ ُ‫فَإِن لَّمۡ ت َۡف َعل‬

Maka hendaklah kalian takut dengan neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan
untuk orang-orang kafir. (Al-Baqarah : 24)

Dan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ِ ‫صبُ َجهَنَّ َم أَنتُمۡ لَهَا َو‬


َ‫ٲر ُدون‬ َ ‫إِنَّڪُمۡ َو َما ت َۡعبُ ُدونَ ِمن دُو ِن ٱهَّلل ِ َح‬

Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah bahan bakar jahannam. Kalian
akan memasukinya. (Al-Anbiya : 98)

Api neraka adalah api yang sangat panas. Dan telah berlalu bahwasanya api di dunia adalah satu dari
tujuh puluh bagian api neraka. Tidak ada kesejukan sama sekali di dalam neraka. Benda-benda sekitar
yang diharapkan memiliki kesejukan, ternyata merupakan adzab tersendiri bagi penghuninya. Angin
yang sangat panas, air yang mendidih dan teduhan atau naungan dari asap yang sangat hitam.

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

۬ ۡ َ‫ص َح ٰـبُ ٱل ِّش َما ِل َمٓا أ‬


ۡ َ‫َوأ‬
ِ ‫ار ۬ ٍد َواَل ك‬
٤٤( ‫َر ٍيم‬ ِ َ‫) اَّل ب‬٤٣( ‫وم‬
ٍ ۬ ‫) َو ِظ ٍّل ِّمن يَ ۡح ُم‬٤٢( ‫وم َو َح ِم ۬ ٍيم‬ ِ ‫ص َح ٰـبُ ٱل ِّش َم‬
ٍ ۬ ‫) فِى َس ُم‬٤١( ‫ال‬
Dan golongan kiri, betapa sengsaranya golongan kiri. Di dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang
mendidih dan teduhan asap yang hitam. Teduhan yang tidak dingin dan tidak menyenangkan untuk
dipandang (Al-Waqi’ah : 41-44)

Dan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Surat Al-Mursalat : 30-33 yang artinya,

Pergilah kalian kepada teduhan yang memiliki tiga cabang. Yang tidak menaungi dan tidak melindungi
dari api neraka. Sungguh neraka akan melemparkan percikan api sebesar istana (Maksudnya tinggi dan
besar). Percikan api tersebut seperti unta-unta hitam yang condong ke warna kuning. (Al-Mursalat : 30-
33)

Penghuni neraka adalah orang-orang kafir yang terdiri dari orang-orang musyrik, ahlul kitab yaitu Yahudi
dan Nasrani dan orang-orang munafik. Allah ‫ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬

‫َار َجهَنَّ َم َخ ٰـلِ ِدينَ فِيہَ ۚ‌ٓا‬ ۡ ِ ‫ُوا ِم ۡن أَ ۡه ِل ۡٱل ِكتَ ٰـ‬
ِ ‫ب َوٱل ُم ۡش ِر ِكينَ فِى ن‬ ْ ‫إِ َّن ٱلَّ ِذينَ َكفَر‬

Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahlul kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka
jahannam, kekal di dalamnya.(Al-Bayyinah : 6)

Dan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫إِ َّن ٱهَّلل َ َجا ِم ُع ۡٱل ُمنَ ٰـفِقِينَ َو ۡٱل َك ٰـفِ ِرينَ فِى َجهَنَّ َم َج ِميعًا‬

Sesungguhnya Alloh akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
jahannam semuanya (Surat An-Nisa:140)

Di antara penghuni neraka adalah Fir’aun yang ada di zaman Nabi Musa (Lihat Surat Hud:98).

Istri Nabi Nuh dan Nabi Luth (At-Tahrim : 10).


Serta Abu Lahab dan istrinya (Lihat Surat Al-Massad :1-5).

itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-78 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “An-Naar (Neraka) dan
Adzabnya Bagian yang Ketiga”

Di antara makanan penduduk neraka adalah dharii’. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Surat

ٍ ۬ ‫) اَّل ي ُۡس ِمنُ َواَل ي ُۡغنِى ِمن ج‬٦( ‫يع‬


‫) ُو‬٧( ‫ُوع‬ َ ‫لَّ ۡي‬
َ ‫س لَهُمۡ طَ َعا ٌم ِإاَّل ِمن‬
ٍ ۬ ‫ض ِر‬

Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dzori’ yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan
lapar.

Al-Ghosiyah : 6-7

Ada yang mengatakan dharii’ adalah nama tumbuhan berduri. Dan di antara nama makanan mereka
adalah buah dari pohon zaqqum. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫) ُخ‬٤٦( ‫) َكغ َۡل ِى ۡٱل َح ِم ِيم‬٤٥( ‫) ك َۡٱل ُم ۡه ِل يَ ۡغلِى فِى ۡٱلبُطُو ِن‬٤٤( ‫) طَ َعا ُم ٱأۡل َثِ ِيم‬٤٣( ‫وم‬
ِ ُّ‫إِ َّن َش َج َرتَ ٱل َّزق‬

Sesungguhnya pohon zaqqum adalah makanan orang yang sangat berdosa. Dia seperti cairan logam
yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas. (Ad-Dukhan : 43-46)

Dalam ayat yang lain Allah mengabarkan bahwasanya zaqqum adalah pohon yang keluar dari dasar
neraka. Mayangnya seperti kepala-kepala setan dan para penghuni neraka akan memakannya dan
memenuhi perutnya dengan buah tersebut (As-Shaffaat: 62-66).
Allah juga menyebutkan bahwasanya setelah penuh perut mereka dengan buah zaqqum, maka mereka
akan meminum dari air yang mendidih seperti unta yang sangat kehausan (Lihat Al-Waqi’ah : 51-55).

Di dalam surat Al-Kahfi : 29, disebutkan bahwasanya setiap kali mereka meminta air minum, maka
mereka akan diberi air minum seperti cairan logam yang mendidih yang akan menghanguskan wajah-
wajah mereka.

Maksudnya ketika air tersebut mendekat ke mulut mereka. Dan ketika meminumnya, maka air tersebut
akan memotong-motong usus mereka. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ۡ‫وا َمٓا ًء َح ِمي ۬ ًما فَقَطَّ َع أَمۡ َعٓا َءهُم‬


ْ ُ‫َو ُسق‬

Dan mereka akan diberi air minum yang sangat panas, maka air panas tersebut akan memotong-motong
usus-usus mereka. (Muhammad : 15)

Dan di antara makanan penghuni neraka adalah gislin,yaitu nanah penduduk neraka yang sangat busuk
baunya dan sangat tidak enak rasanya. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

٣٧( َ‫) اَّل يَ ۡأ ُكلُهُ ۥۤ ِإاَّل ۡٱلخَ ٰـ ِطٔـُـُٔون‬٣٦( ‫) َواَل طَ َعا ٌم ِإاَّل ِم ۡن ِغ ۡسلِي ۬ ٍن‬٣٥( ‫س لَهُ ۡٱليَ ۡو َم هَ ٰـهُنَا َح ِمي ۬ ٌم‬
َ ‫فَلَ ۡي‬

Maka tidak ada baginya pada hari ini teman dekat di sini. Dan tidak ada makanan bagi mereka kecuali
dari gislin. Tidak akan memakannya kecuali orang-orang yang berdosa. (Al-Haqqah : 35-37)

Pakaian mereka dari api dan tembaga panas. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

۬
ُّ‫ُصب‬ ٍ ۬ َّ‫ُوا قُطِّ َع ۡت لَهُمۡ ثِيَابٌ ِّمن ن‬
َ ‫ار ي‬ ْ ‫فَٱلَّ ِذينَ ڪَ فَر‬

Maka orang-orang kafir akan dipotongkan bagi mereka pakaian-pakaian dari api. (Al-Hajj :19)
Dan Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

‫َس َرابِيلُهُم ِّمن قَ ِط َرا ۬ ٍن َوت َۡغش َٰى ُوجُوهَهُ ُم ٱلنَّا ُر‬

Pakaian mereka dari tembaga panas dan api akan menutupi wajah-wajah mereka. (Ibrahim : 50)

Kulit penghuni neraka yang begitu tebal akan matang. Namun setiap matang Allah akan mengembalikan
seperti semula, supaya dia merasakan adzab kembali (Lihat Surat An-Nisa:56).

Isi perut mereka akan meleleh dan kulit mereka akan hancur setelah disiram dengan air panas. Dan
mereka akan dipukul dengan palu-palu dari besi setiap kali mereka berusaha untuk keluar dari siksa (Al-
Hajj :19-22).

Di dalam neraka mereka akan diseret di atas wajah-wajah mereka. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

ْ ُ‫ار َعلَ ٰى ُوجُو ِه ِهمۡ ُذوق‬


‫وا َمسَّ َسقَ َر‬ ِ َّ‫يَ ۡو َم ي ُۡس َحبُونَ فِى ٱلن‬

Pada hari di mana mereka akan diseret di dalam neraka di atas wajah-wajah mereka (Al-Qamar :48)

Wajah mereka akan menjadi hitam (Lihat Surat Ali-Imran : 106).

Leher mereka akan dibelenggu dan kaki mereka akan dirantai kemudian diseret di dalam air yang
mendidih dan dibakar dengan api (Lihat Ghafir : 71-72).

Demikianlah pedihnya adzab bagi penghuni neraka. Mereka berteriak meminta kepada Allah supaya
dikeluarkan dari neraka dan beramal shaleh. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman
‫ص ٰـلِحًا غ َۡي َر ٱلَّ ِذى ڪُ نَّا ن َۡع َم ۚ ُل‬
َ ‫صطَ ِر ُخونَ فِيہَا َربَّنَٓا أَ ۡخ ِر ۡجنَا ن َۡع َم ۡل‬
ۡ َ‫َوهُمۡ ي‬

Dan mereka berteriak dari dalam neraka, Wahai Rabb kami, keluarkanlah kami maka kami akan beramal
shaleh, amalan yang lain dari apa yang sudah kami amalkan. (Faathir : 37)

Namun permintaan mereka tidak berarti. Mereka juga meminta kepada para penjaga neraka supaya
mereka berdoa kepada Allah agar meringankan adzab kepada mereka, meskipun hanya satu hari, supaya
mereka bisa istirahat (Ghafir :49).

Namun permintaan mereka tidak membawa hasil. Mereka juga berkata kepada Malaikat Malik, malaikat
penjaga neraka, supaya Allah mematikan mereka saja. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman

َ‫ض َعلَ ۡينَا َرب ُّۖكَ‌ قَا َل إِنَّ ُكم َّم ٰـ ِكثُون‬ ۡ ُ ِ‫َونَاد َۡو ْا يَ ٰـ َم ٰـل‬
ِ ‫ك لِيَق‬

Dan mereka memanggil, Wahai Malik hendaklah Rabb-mu mematikan kami. (Az-Zukhruf : 77)

Malik berkata, Sesungguhnya kalian akan terus tinggal di neraka. Mereka tidak akan keluar dari neraka,
tidak akan diringankan adzabnya dan tidak akan dimatikan. Balasan bagi orang-orang yang kafir kepada
Allah Rabbul ‘Alamiin.

itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-79 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Percakapan Penghuni Surga
Dan Penghuni Neraka”
Akan terjadi percakapan antara penghuni surga, penghuni neraka dan Ashabul A'raf. Mereka adalah
orang-orang yang berada di sebuah tempat yang tinggi antara neraka dan neraka yang dinamakan dg Al
A'raf. Mereka adalah orang-orang yang timbangan, dan kejelekannya sama.

Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al A'Raf ayat 44-51 yang artinya:

Dan para penghuni surga memanggil para penghuni neraka dengan kata “ Sesungguhnya kami telah
mencapai apa yang Rabb kami janjikan kepada kami dengan haq. Apakah kalian telah memperoleh apa
yang Rabb kalian janjikan kepada kalian dengan Haq? ” Maka para penghuni neraka menjawab Betul.
Kemudian seorang penyeru menyeru diantara kedua golongan itu seraya mengucapkan laknat Allah atas
orang-orang yang zhalim,

(yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah dan menginginkan jalan tersebut
menjadi bengkok. Dan mereka mengingkari kehidupan akhirat.

Dan diantara yaitu antara penghuni surga dan penghuni neraka ada batas dan di atas Al A'raf ada orang-
orang yang mereka mengenal-masing dari dua golongan tersebut dengan tanda-tanda mereka.
Maksudnya mengenal penghuni surga dan penghuni neraka dengan tanda-tanda mereka. Dan para
Ashabul A'raf menyeru penghuni surga, seraya mengatakan Salamun Alaikum (Keselamatan atas kalian)
Mereka belum memasuki surga sedang mereka ingin segera memasukinya.

“Dan pandangan pandangan mereka dipalingkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata“ Ya Rabb
kami, janganlah Engkau jadikan kami bersama-sama orang-orang yang zhalim ”

Kemudian Ashabul A'raaf memanggil beberapa pemuka orang kafir yang mereka kenal dengan tanda-
tanda mereka seraya mengatakan “Harta yang kalian kumpulkan dan apa yang kalian sombongkan, hal
berguna bagi kalian”

Apakah mereka ini (yaitu para penghuni surga) adalah orang-orang yang kalian telah bersumpah
bahwasanya mereka tidak akan mendapat rahmat Allah? ”. Ucapkan kepada Ashabul A'Raf Masuklah
kalian ke dalam surga, tidak ada ketakutan atas kalian dan tidak (pula) kalian akan bersedih.
Kemudian penghuni neraka menyeru penghuni surga Limpahkanlah kepada kami air atau makanan yang
telah Allah berikan kepada kalian. Para penghuni surga menjawab “Sesungguhnya Allah telah
mengharamkan atas orang-orang kafir

(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau. Dan
kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari ini, Kami melupakan mereka saat mereka
sebelumnya telah melupakan pertemuan mereka dengan hari ini. Dan terlebih dahulu mereka selalu
mengingkari ayat-ayat Kami.

Dan akan didatangkan Al Maut (kematian). Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

Akan didatangkan kematian atau Al Maut dalam bentuk domba jantan yang amlah, maksudnya yang
berwarna putih dan hitam. Dan warna putihnya lebih banyak.Maka menyerulah penyeru:

Wahai penghuni surga! Para pemghuni surga pun menjulurkan leher-leher mereka dan
melihat.Kemudian penyeru itu berkata:

Apakah kalian mengenal ini? Mereka berkata:

Ya, ini adalah kematianDan mereka semuanya sebelumnya telah melihat kematian. Kemudian penyeru
berkata:

Neraka neraka neraka para penghuni neraka menjulurkan leher-leher mereka dan melihat, kemudian
penyeru berkata:

Apakah kalian mengenal ini? Mereka menjawab:

Ya, ini adalah kematian.Dan mereka semua sebelumnya sudah melihat kematian tersebut. Maka
disembelihlah kematian. Berkatalah penyeru tersebut:
Wahai penghuni surga, kekekalan dan tidak ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekekalan dan
tidak ada kematian (Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim).

Para penghuni surga bergembira karena mereka akan kekal di dalam kenikmatan dan tidak akan
meninggal dunia. Adapun penghuni neraka, maka mereka akan bersedih karena mereka akan kekal di
dalam adzab dan tidak akan meninggal dunia.

Ketika penghuni neraka telah masuk ke dalam neraka dan penghuni neraka telah masuk ke dalam
neraka maka syetan yang telah menyesatkan para penghuni neraka akan berlepas diri dari mereka. Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 22 yang artinya:

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara telah mengungkapkan “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah dinaikkan kepada kalian tetapi aku menyalahinya.
Sekali-kali aku tidak memiliki kekuasaan atas kalian, tetapi (hanya) aku ajakan kalian lalu kalian
mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian
sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku mengingkari perbuatan kalian, ketika kalian sebelumnya mempersekutukan aku
(dengan Allah). Sesungguhnya orang-orang yang mendapat siksaan yang pedih ”.Demikianlah akhir yang
buruk bagi syetan dan pengikut mereka karena mereka akan kekal di dalam neraka selama-saat.

mulai dari yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

Halaqah yang ke-80 dari Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir adalah tentang “Manfaat Mempelajari Iman
Kepada Hari Akhir”

Beriman kepada hari akhir memiliki manfaat yang banyak dan pengaruh yang baik bagi seorang muslim,
di antaranya:

Mengingatkan seorang muslim bahwa dunia hanyalah sebentar dan bahwasanya hari kiamat dan hisab
mereka sudah dekat. Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Anbiya ayat 1:
ِ ‫اس ِح َسابُهُ ْم َوهُ ْم فِي َغ ْفلَ ٍة ُمع‬
َ‫ْرضُون‬ َ ‫ا ْقتَ َر‬
ِ َّ‫ب لِلن‬

Telah dekat bagi manusia hisab mereka, sedang mereka dalam kelalaian berpaling.

Mengingatkan seorang muslim supaya tidak tertipu dengan kenikmatan dunia dan kenikmatan yang
Allah berikan kepada orang-orang kafir dunia. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali
Imran ayat 196-197:

َ ‫ع قَلِي ٌل ثُ َّم َمأْ َواهُ ْم َجهَنَّ ُم ۚ َوبِ ْئ‬


‫س ْال ِمهَا ُِد‬ ٌ ‫اَل يَ ُغ َّرنَّكَ تَقَلُّبُ الَّ ِذينَ َكفَرُوا فِي ْالبِاَل د َمتَا‬

Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir negeri-negeri. Kesenangan yang
sedikit, kemudian kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek alas.

َ ‫ع قَلِي ٌل ثُ َّم َمأْ َواهُ ْم َجهَنَّ ُم ۚ َوبِ ْئ‬


‫س ْال ِمهَا ُِد‬ ٌ ‫اَل يَ ُغ َّرنَّكَ تَقَلُّبُ الَّ ِذينَ َكفَرُوا فِي ْالبِاَل د َمتَا‬

Janganlah sekali-kali kamu tertipu dengan kegiatan orang-orang kafir negeri-negeri. Kesenangan yang
sedikit, kemudian kembali mereka adalah Jahannam. Dan Jahannam adalah sejelek-jelek alas.

Mengingatkan seorang muslim bahwa kesuksesan yang sebenarnya adalah kesuksesan di akhirat. Allah
‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran : 185

‫ُور‬ ُ ‫ار َوأُ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد فَازَ ۗ َو َما ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِاَّل َمتَا‬
ِ ‫ع ْال ُغر‬ ِ َّ‫فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن الن‬

Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Dan tidaklah kehidupan di dunia, kecuali kesenangan yang menipu.

Mengingatkan seorang muslim bahwa kehinaan dan kerugian yang sebenarnya adalah apabila seseorang
masuk ke dalam neraka. Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran:192 menceritakan
orang-orang yang beriman

‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫َربَّنَا إِنَّكَ َم ْن تُ ْد ِخ ِل النَّا َر فَقَ ْد أَ ْخ َز ْيتَهُ ۖ َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِم ْن أَ ْن‬
Wahai Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh
Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang zhalim.

Menguatkan kesabaran seorang muslim di dalam menghadapi musibah-musibah dunia yang


menimpanya. Dia menyadari bahwasanya dirinya dan apa yang ia miliki adalah milik Allah dan akan
kembali kepada Allah.

Beriman kepada hari akhir mendidik seorang muslim supaya senantiasa ikhlas dalam beramal karena dia
menyadari bahwasanya amalan yang ikhlaslah yang akan bermanfaat di hari kiamat.

Mengingatkan seorang muslim tentang pentingnya dalam segera bertaubat dan beristighfar dari dosa
karena dosa adalah penyebab semua bencana di akhirat.

Beriman kepada hari akhir mengingatkan seorang muslim untuk senantiasa bersabar di atas ketaatan
kepada Allah ‫ ُسب َْحانَهُ َو تَ َعالَى‬dan bersabar dalam menjauhi kemaksiatan. Dan semua itu jauh lebih ringan
dari pada adzab di akhirat.

Mengingatkan seorang muslim akan besarnya nikmat Islam dan Iman yang Allah berikan kepadanya.
Karena dengan sebab itulah Allah ‫ ُس ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬akan memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia dan di
akhirat.

Mengingatkan seorang muslim akan bahayanya kekafiran, kesyirikan dan kemunafikan. Di mana
ketiganya adalah penyebab kekekalan di dalam neraka.

Beriman kepada hari akhir mendorong seorang muslim untuk semangat berdakwah di jalan Alloh,
mengajak saudara se-Islam untuk berpegang teguh dengan agamanya dan mengajak orang kafir untuk
masuk Islam supaya terhindar dari adzab yang kekal.

Beriman kepada hari akhir mengingatkan kita tentang pentingnya berdoa kepada Alloh meminta
kebahagiaan akhirat. Di antara doa di dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah:201 adalah:

َ ‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬

Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab
neraka.

Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah berdoa:

‫َّب إِلَ ْيهَا ِم ْن قَوْ ٍل أَوْ َع َم ٍل‬ ِ َّ‫َّب إِلَ ْيهَا ِم ْن قَوْ ٍل أَوْ َع َم ٍل َوأَعُو ُذ بِكَ ِم ْن الن‬
َ ‫ار َو َما قَر‬ َ ‫اللَّهُ َّم إِنِّي أَسْأَلُكَ ْال َجنَّةَ َو َما قَر‬
Ya Allah aku meminta kepada Mu surga dan apa yang mendekatkan kepada surga baik ucapan ataupun
perbuatan. Dan aku berlindung kepada Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepada neraka baik
ucapan ataupun perbuatan (Hadist Shahih Riwayat Ibnu Majah).

Akhirnya kita berdoa kepada Allah, semoga Allah menetapkan hati kita di atas agamanya,
mengumpulkan kita semua di dalam surga dan menjaga kita semua dari api neraka.

itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu pada halaqah
selanjutnya.

ُ‫َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬

Ustadz Abdullah Roy

Kota Al-Madinah

Anda mungkin juga menyukai