1. Siapa sajakah yang termasuk pengguna ragam bahasa ilmiah? Jelaskan
jawab : Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah a. Laporan berbentuk naskah Contoh : artikel makalah, laporan hasil penelitian, laporan surat. b. Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3) c. Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah d. Laporan pertanggung jawaban Contoh : laporan kegiatan, keuangan, laporan pemegang saham. 2. Bagaimana wujud sifat kecendekiaan yang ada dalam ragam bahasa ilmiah? Jelaskan jawab : cendekia yang dimaksud adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu mengungkapakan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur dan runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis. 3. Bahasa Indonesia baku saat ini sudah menunjukkan eksistensinya yaitu sebagai mediator bagi semua penutur yang berasal dari berbagai dialek atau daerah. Mengapa? Jawab : bahasa baku memiliki fungsi mempersatukan negara Indonesia yang terdiri dari 400 bahasa daerah. Bahasa Indonesia baku diperlukan untuk memperlancar atau memfasilitasi komunikasi pada tataran nasional. 4. Jelaskan pada taraf apa sebuah bahasa dapat dikatakan sebagai bahasa yang baku dan benar? Jawab : Tata Bunyi (Fonologi) Tata bahasa (Kata dan Kalimat) Kosakata Ejaan Makna kelogisan. 5. Bacalah ilustrasi berikut. Anda adalah seorang mahasiswa yang terkenal rajin, percaya diri, dan cerdas. Sekarang Anda sudah berada di podium untuk menyampaikan materi yang sudah disiapkan. Dihadapan Anda sudah ada banyak mahasiswa dan dosen yang siap mendengarkan penyampaian materi Anda. Selesai menyampaikan materi, ada peserta diskusi mengajukan pertanyaan. Kemudian Anda bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat. Setelah itu Anda menutup mengakhiri diskusi tersebut. Ragam bahasa apa yang Anda gunakan dalam situasi tersebut.? Jawab : Cendekia Buatlah teks dialog dengan ragam bahasa yang Anda pilih, berdasarkan ilustrasi tersebut. Jawab : Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya pengaruh budaya barat ke Indonesia.