NIM : 1920532030
Sebelah kanan persamaan ini adalah nilai final majemuk dari investasi $1 yang menghasilkan 20 tingkat
hasil triwulanan selama periode observasi 5 tahun. Baian kiri persamaan adalah nilai majemuk dari
investasi $1 yang menghasilkan rG triwulanan. Kita mendapatkan (1+RG) sebagai :
Tiap tingkat hasil memiliki bobot sama dalam rata-rata geometris. Karenanya, rata-rata geomertis disebut
juga time-weighted average.
Untuk mempersiapkan diskusi selanjutnya kita mulai dengan contoh yang lebih sederhana. Misalnya,
saham membayar deviden $2 per tahun dan saat ini dijual pada harga $50. Anda membeli saham hari ini,
menerima deviden $2, dan kemudian menjual seharga $53 pada akhir tahun tingkat hasil anda adalah:
Ada cara lain untuk mendapatkan tingkat hasil lebih rumit, namun berguna bagi kasus multi periode. Cara
adalah menganggap investasi sebagai arus kas diskonto (discounted cash flow – DCF). Dimana r sebagai
tingkat hasil yaitu sama dengan nilai kini dari seluruh hasil arus kas dari investasi modal awal. Pada
contoh, saham dibeli dengan harga $50 dan menghasilkan arus kas pada akhir tahun $2 (deviden)
ditambah $53 (penjualan saham). Maka persamaannya 50 = (2+53)/(1+r) untuk menghitung r = 10%.
Time-Weighted Returns versus Dollar-Weighted Returns
Misalnya anda akan menambahkan saham yang sama paada akhir tahun pertama, dan menahan kedua
saham tersebut hingga akhir tahun kedua lalu menjual denan harga $54 per saham.
Jumlah pengeluaran kas adalah:
Waktu Pengeluara Kas
Penerimaan Kas
2 Deviden $4 dari kedua saham dimiliki ditahun kedua, ditambah hasil $108 dari penjualan
saham masing-masing $54.
Dengan menggunakan pendekatan arus kas diskonto (discounted cash flow – DCF), kita menghitung rata-
rata hasil selama 2 tahun dengan menyamakan nilai kini dari kas masuk dank as keluar:
Dalam contoh ini, rata-rata dollar-weighted lebih kecil dari time-weighted karena tingkat hasil dari tahun
kedua lebih banyak dana yang diinvestasikan lebih rendah.
Dimana figure 24.1 merangkum tingkat kinerja selama 4 periode: 1 trimulan, 1 tahun, 3 tahun, dan 5
tahun. Garis atas dan bawah kotak : tingkat hasil manajer persentil ke 95 dan ke-5. 3 garis putus-putus
menggambarkan : tingkat hasil manajer persentil ke 75, ke 50 (median), dan ke 25. Symbol belah ketupat:
rata-rata hasil portofolio tertentu, dan symbol kotak : tingka hasil indeks acuan seperti S&P 500.
Penggunaan simnol belah ketupat dan kotak adalah untuk menggambarkan inerja portofolio dibanding
dengan universe comparasion.
Metode evaluasi kinerja disesuaikan resiko menggunakan kriteria rata-rata varians diperkenalkan dengan
model penentuan harga asset modal. Jack Treynor, William Sharpe, dan Michael Jensen langsung
menyadari implikasi CAPM untuk membuat peringkat kinerja manajer. Daftar berbagai cara penggukuran
kinerja tersesuai resiko untuk portofolio , P, dan mempelajari situasi tertentu yang cocok untuk masing2
cara pengukuran:
1. Sharpe measure: ( rp – rf)/σp
Metode sharpe membagi rata-rata imbal hasil lebih (selisih imbal hasil portofolio dengan imbal hasil
bebas resiko) portofolio selama periode sampel dengan standart deviasi imbal hasil periode tersebut.
Metode ini menghitung hasil dari pertukaran (trade off ) volatilitas (total).
2. Treynor measure: ( rp – rf)/βp
Seperti metode Sharpe, metode Treynor menghasilkan kelebihan imbal hasil (exess return) per unit
resiko, namun mengunkan resiko sistematis dan bukan resiko total.
3. Jensen measure (portfolio alpha): αp= rp - [rf + βp (rm – rf)]
Metode Jensen adalah rata-rata imbal hasil portofolio dari luar hasil prediksi CAPM, menggunakan
beta portofolio dan rat-rata imbal hasil pasar. Metode Jensen adalah nilai alfa portofolio.
4. Information ratio: αp / σ(ϱp )
Rasio informasi membagi alfa portofolio dengan resiko non sistematis portofolio yang disebut juga
“tracking error”. Rasio ini mengukur imbal hasil abnormal perunit resiko yang pada perinsipnya
dapat dideversifikasi jika memiliki portofolio sesuai dengan indeks pasar.
Kinerja yang unggul memerlukan alfa positif. Maka, alfa adalah tolak ukur kinerja yang paling umum
digunakan.metode Treynor dan Sharpe memnggunakan alfa denga cara yang berbeda-beda dan
menghasilkan portofolio yang berbeda.
PERFORMANCE MEASUREMENT FOR HEDGE FUNDS
Pada praktinya, menilai dana lindung memiliki beberapa tantangan yang besar. Beberapa tantangan :
1. Profil resiko dana lindung nilai (volatilitas total dan eksposur terhadap factor sistematis relevan) bisa
berubah sangat cepat. Dana lindung memiliki kelonggaran jauh lebih besar dari reksa dana untuk
mengganti strategi invenstasi secara oportunis. Ketidakstabilan ini menjadikan penilaian ekposu sulit
dilakukan.
2. Dana lindung nilai cenderung berinvestasi dalam asset tidak liquid.
3. Banyaknya dana lindung nilai menggunakan strategi yang mungkin memberikan laba pada jangka
panjang, namun mengespos dana tersebu pada kerugian yang tidak sering namun berjumlah besar.
4. Jika dana lindung nilai dievaluasi sebagai satu kelompok, bias ketahanan nilai bisa menjadi
pertimbangan besar karena perputaran besar karena perputaran industry ini jauh lebih besar
dibandingkan perusahaan investasi seperti reksa dana.
Gambar 24.4 menampilkan imbal hasil triwulanan tahunan dengan deskripsi strategi manajer selama 2
tahun. Kelebihan imbal hasilnya dalah -1%, 3%, dan -1% dan 3%. Rata-ratanya 1% dan standart deviasi
2%. Dalam 4 truwulan hasilnya adalah -9%, 27%, -%, 27%, sehingga rata-ratanya adalah 9% dan standart
deviasinya 18%. Jadi dalam 2 tahun rasio share tetap level 0,5 namun jika kita lihat selama delapan
triwulan mean dan standart deviasi portofoio berubah adalah 5% dan 13,42% sehingga rasio sharpe hanya
0,37 jelas lebih rendah dibandingkan satrategi pasif.
MARKET TIMING
Market timing terkait denga memndahkan dana antara portofolio indeks pasar dan asset aman seperti
obligasi Negara atau reksa dana pasar uang, tergantung apakah pasar secara keseluruhan diperkirakan
akan mencatat kinerja lebih baik dari asset aman.
Gambar 24.5 A. jika investor bisa mengukur waktu pasar dengan tepat dan memindahkan dana ke pasar
saat pasar bekinerja baik. Gambar B jika pasar optimis dan pesimis dapat diprediksi, investor akan
memindahkan lebih banyak ke pasar akan naik. Gambar C ada pengukuran waktu pasar dengan dua nilai
beta.
ANALISIS GAYA
Analisis gaya diperkenalkan oleh Nobel William Sharpe. Popularitas konsep ini disebabkan oleh
penelitian terkenal yang menyimpulkan bahwa 91,5% variasi imbal hasil 82 reksa dana bisa dijelaskan
oleh alokasi asset reksa dana tersebut ke surat utang negara, obligasi dan saham.
Ide Sharpe adalah melakukan regresi imbal hasil reksa dana terhadap beberapa indeks yang
mewakili berbagai kelas asset. Koefisien regresi setiap indeks akan mengukur alokasi implisit reksa dana
terhadap gaya itu. Karena reksa dana dilarang memiliki posisi short, maka nilai koefisien regresi hanya
bisa nol atau positif dan berumlah 100% untuk menggambarkan alokasi asset yang utuh. R-Square regresi
tersebut mengukur presentase variabilitas imbal hasil yang disebabkan gaya atau alokasi asset sedangkan
sisa variabilitas imbal hasil disebabkan oleh pilihan saham atau pengukuran waktu berdasarkan perubahan
periodic dalam bobot kelas asset.
Analisis gaya adalah alternative evaluasi kinerja berdasarkan garis pasar sekuritas (security
market line-SML) CAPM. SML hanya mengunakan satu portofolio pembanding yaitu indeks pasar luas
sedangkan analisis gaya lebih bebas membangun portofolio tracking dari sejumlah indeks khusus. Untuk
membandingkan dua pendekatan tersebut, garis karakteristik saham (SCL) Magellan diestimasi dengan
melakukan regresi kelebihan imbal hasilnya terhadap kelebihan imbal hasil indeks pasar yang terdiri dari
seluruh saham NYSE, SAmex dan NASDAQ.
Gambar 24.7 diatas menampilakn distribusi frekuensi dari rata-rata residual 636 reksa dana dari analisis
gaya Sharpe. Distribusi ini berbentuk lonceng dengan mean agak negative sebesar -0,074 per bulan.
Solver akan memberikan tiga koefisien gaya dan juga estimasi kinerja abnormal spesifik reksa dana
tersebut yaitu dalam nilai intersep. Jumlah kuadrat tersebut juga memungkinkan untuk menghitung R-
Square regresi dan nilai –p.
PERINGKAT TERSESUAIKAN RISIKO MORNINGSTAR
Sukses komersil Morningstar,Inc., yaitu salah satu sumber utama informasi mengenai reksa dana telah
menjadikan Peringkat Tersesuaikan Risiko (Risk Adjusted Rating-RAR) dari Morningstar salah satu tolok
ukur kinerja yang paling umum digunakan. Pemeringkatan lima bintang Mornignstar disukai oleh para
manager ribuan reksa dana yang mencakup dalam layanan tersebut.
Analisis sector serupa dapat diterapkan pada proporsi pendapat tetap portofolio tersebut namun kita tidak
menampilkan hasilnya disini.