SOP Pemilihan Jenis Tanaman
SOP Pemilihan Jenis Tanaman
Halaman :
Revisi :
1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
Tanggal
Revisi Uraian Oleh
Revisi
41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
Daftar Isi
1. Tujuan........................................................................................................................ 43
2. Ruang Lingkup ........................................................................................................... 43
3. Referensi ................................................................................................................... 43
4. Definisi ....................................................................................................................... 44
5. Tanggung Jawab ........................................................................................................ 46
6. Prosedur Kerja........................................................................................................... 47
7. Lampiran.................................................................................................................... 50
42
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
1. Tujuan
Prosedur kerja pemilihan jenis disusun untuk memberikan gambaran dan acuan
terhadap semua jajaran tentang pemilihan jenis tanaman pada kawasan
perlindungan dengan tujuan :
2. Ruang Lingkup
Prosedur kerja ini menjadi pedoman dalam upaya pemilihan jenis tanaman di
Kawasan Perlindungan Setempat (Sempadan Sungai, Sempadan mata air, sempadan
pantai dan Sempadan danau), Kawasan Perlindungan Khusus ( HCV, HCS dan Situs) di
kebun yang meliputi identifikasi, pemilihan jenis tanaman, pola perlindungan,
monitoring dan evaluasi.
3. Referensi
a. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
b. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
& Ekosistemnya.
c. Undang-Undang No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budi Daya Tumbuhan.
d. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan
e. PP No. 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa
f. PP No. 8 Tahun 1999 Tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan & Satwa Liar
g. P. 106 tahun 2018 tentang PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN NOMOR
43
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
4. Definisi
Pengertian yang digunakan dalam prosedur kerja ini adalah istilah-istilah
sebagaimana terdapat dalam rujukan butir 4 sebagai berikut :
a. Jenis lokal adalah suatu jenis yang tumbuh secara alami dalam suatu habitat
dan merupakan tumbuhan lokal setempat.
b. Habitat adalah suatu kawasan yang dapat menyediakan tempat bagi satwaliar
untuk mencari makan, minum, berlindung, berkembang biak dan bermain
(Odum,1971).
c. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam,
sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan.
d. Rehabilitasi adalah upaya untuk memulihkan kembali ekosistem hutan
aslinya melalui penanaman dengan jenis asli yang ada pada kawasan atau
lahan tersebut sebelumnya
e. Survey biodiversity adalah kegiatan pengumpulan dan analisis hasil
pengamatan atau pengukuran yang dilakukan berulang-ulang untuk
mengevaluasi perubahan kondisi dan kemajuan pencapaian tujuan
pengelolaannni
f. Satwaliar adalah binatang yang hidup dalam ekosistem alam (Bailey,1984)
g. Habitat kontrol adalah kawasan ekosistem alami yang dijadikan sebagai
contoh habitat yang akan dibangun pada kawasan HCV dan HCS tertentu.
44
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
45
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
5. Tanggung Jawab
Penanggung jawab implementasi penanganan disesuaikan dengan
struktur organisasi dalam perusahaan dan melibatkan semua bagian.
a. Manager Kebun
i. Mengeluarkan surat perintah pengelolaan terhadap
jenis tanaman.
ii. Mengendalikan pelaksanaannya di wilayah Kebun.
iii. Sebagai penanggung jawab wilayah, mengesahkan dan
mengendalikan dokumen sertifikasi pengelolaan kebun
lestari yang berlaku di wilayah kebun
b. Asisten Kepala Kebun
i. Memberikan pertimbangan terhadap rencana
pemilihan jenis tanaman .
ii. Mengawasi terhadap pelaksanaannya di lapangan
dalam pola pengamanan keberadaaan tanaman
c. Kepala Perencanaan Kebun
i. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan di
lapangan.
ii. Koordinator tim inventarisasi dan pengelolaan jenis
tanaman
d. Asisten SPO
i. Mengidentifikasi dan memeriksa lokasi jenis tumbuhan
lokal.
ii. Membuat rencana pemilihan jenis tanaman rimba lokal
di lokasi pengkayaan (kawasan perlindungan) bersama
dengan Asisten Perencanaan kebun
iii. Melakukan monitoring dan evaluasi.
46
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
6. Prosedur Kerja
47
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
ii. Adapun tanda yang diberikan adalah nama lokal dan nama
ilmiah yang ditulis pada sebuah seng berukuran 25 x 20 cm
yang selanjutnya diletakan pada batang pohon setinggi dada
menghadap jalan/alur.
48
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
l. Upaya perbanyakan
49
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
7. Lampiran
1. Bagan alir pemilihan jenis
LAMPIRAN 1
Bagan Alir Pemilihan Jenis Tanaman
PENANGGUNG JAWAB
Asisten Kebun
Nama lokal INVENTARISASI & PEMETAKAN Asisten SPO
Nama Latin Kaur TANAMAN
Habitat Tenaga Lapangan
Jumlah
KPS: KPPN :
- Biji Asisten Kebun
- Smpdan Sungai - HAS PERBANYAKAN
- Stek Tenaga Lapangan
- Smpdan Mata air -KPPN JENIS
-Smpdan pantai - Kaw curam - Cabutan
- Smpdan waduk -Situs dll
50
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
51
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
Wuni • sumber pakan kepodang, lutung HCV dan HCS Dangir, pupuk Biji air alang-alang
tungkul (liana)
Duwet • sumber pakan kepodang, lutung, monyet HCV dan HCS Dangir, pupuk persemaian biji air, alang-alang
tungkul (liana)
Preh • sumber pakan kelelawar/ kalong, sarang HCV dan HCS Dangir Cabutan air
dan habitat lutung Liana
Jambu Klampok • sumber pakan Tupai, Kelelawar, Monyet HCV dan HCS Dangir, pupuk Cabutan air
Aren • sumber pakan dan tempat bersarang Tupai HCV dan HCS Dangir, pupuk Cabutan, persemaian biji air Liana
Kluwih • sumber pakan Monyet ekor panjang, rusa HCV dan HCS Dangir, pupuk Cabutan, persemaian biji air Liana
Johar • pakan burung tekukur, kijang, rusa HCV dan HCS Dangir, pupuk persemaian biji air Liana
Jengkol • sumber pakan Tupai, Monyet ekor panjang HCV dan HCS Dangir, pupuk persemaian biji air Liana
41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
4. Rekomendasi jenis Tanaman pada kawasan KPS sesuai dengan kondisi biofisik
lahan.
Lampiran 4. Rekomendasi jenis tanaman KPS sesuai dengan kondisi biofisik lahan
Jenis Tanaman
Kel. Kondisi Lahan
Strata Atas Strata Tengah Strata Bawah & Tebing Sungai
A. Tanah Basah/sempadan Bungur (Lagerstroemia speciosa PERS) Jampu kopo (Syzygium cymosum) Rumput gajah (Penisetum purpureum)
Sungai/Tepi Waduk/sempadan
Rengas (Gluta renghas L) Jambu hutan (Eugenia densiflora) Vetiver (Vetiveria zizanioides)
mata air Sukun (Arthocarpus spp) Rau/Dahu (Dracontomelon dao) Bambu (Bambuseae)
Kluwih (Arthocarpus spp) Ceri (Garcinia diodica) Pandan (Pandanaceae)
Ki Sehang (Ficus toxicaria) Manggis hutan (Garcinia celebrica)
Benying/Lo/Ara (Ficus fistulosa) Manggis (Garcinia mangostana)
Pangsor (Ficus collosa)
Terep (Arthocarpus elasticus)
Bendo (Arthocarpus spp.)
B Lahan datar s.d sangat curam Durian (Durio zibethinnus) Pala (Myristica fragrans) Rumput gajah (Penisetum purpureum)
/Lahan kering Petai (Parkia speciosa) Salam (Syzygium polyanthum) Vetiver (Vetiveria zizanioides)
Dataran rendah/sempadan Johar (Cassia siamea LAMK) Melinjo (Gnetum gnemon) Bambu (Bambuseae)
mata air Kepuh (Sterculia foetida) Jengkol (Phytecelobium lobatum) Pandan (Pandanaceae)
Trengguli (Cassia fistula L.) Wuni (Antidesma bunius SPRING)
Picung (Pangium edule) Ceri (Garcinia diodica)
Ki Segel (Dillenia excelsa) Manggis hutan (Garcinia celebrica)
Sempur (Dillenia obovata) Manggis (Garcinia mangostana)
Kedondong hutan (Spondias pinnata) Nimba (Azadirachta indica)
Randu hutan (Bombax malabaricum)
Kemiri/Muncang (Aleurites moluccana)
C Lahan datar s.d sangat curam Saninten/Ki Hiur (Castanopsis javanica) Dadap (Erythrina sp) Rumput gajah (Penisetum purpureum)
/Lahan kering Pasang (Quercus spp) Jambu mete (Anacardium oxidentale) Vetiver (Vetiveria zizanioides)
Dataran tinggi/sempadan Sukun (Arthocarpus spp) Wuni (Antidesma bunius SPRING) Bambu (Bambuseae)
mata air Kiara/Beringin (Ficus benjamina) Salam (Syzygium polyanthum) Pandan (Pandanaceae)
Lo (Ficus glomerata ROXB) Rambutan (Nephelium lappaceum)
Bendo (Arthocarpus elastica) Pulasan (Nephelium mutabile)
Kiara koneng (Ficus annulata)
Kenari/Ki Tua (Canarium spp)
Durian (Durio zibethinnus)
Petai (Parkia speciosa)
Puspa (Schima wallichii)
E Sempadan Pantai Jaha (Terminalia belirica) Waru (Hibiscus tiliaceus) Vetiver (Vetiveria zizanioides)
Ketapang (Terminalia cattapa) Palmae/Arecaceae Pandan (Pandanus sp)
Songgom (Barringtonia asiatica)
Dadap cangkring (Erythrina pusca)
Dadap (Erythrina citrifolia)
Tancang/Tanjang (Bruguiera gymnorrhiza)
Sempadan pantai Tingi (Ceriops tagal) Bogem/Pedada (Sonneratia alba) Nipah (Nypa fruticans)
berhutan bakau Bakau (Rhizophora mucronata) Api-api (Avicennia alba)
Nyirih (Xylocarpus granatum)
41
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No Dokumen :
Halaman :
Revisi :
42