Anda di halaman 1dari 5

IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem


Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar
Tina Fajrin
SMK Negeri 2 Karanganyar
denokpesek@ymail.com

Abstraksi : Analisis sistem penyimpanan data di Cloud Computing dengan studi kasus SMK N 2
Karanganyar untuk membandingkan efisiensi menggunakan cloud computing. Hal ini disebabkan
karena penyimpanan data yang ada di SMK N 2 karanganyar masih menggunakan komputer server.
Tanggung jawab apabila menggunakan server harus memiliki hardware yang tepat dan perangkat
lunak yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Membeli komputer untuk setiap orang tidak akan
cukup, belum lagi harus membeli lisensi perangkat lunak dan alat untuk karyawan yang dibutuhkan.
Dengan memiliki seorang karyawan baru harus membeli perangkat lunak yang lebih lisensi perangkat
lunak yang memungkinkan bagi pengguna lain. Hal ini membuat merasa sulit untuk penggunaan
server. Dalam sistem cloud computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal
tidak lagi harus melakukan semua beban berat ketika digunakan. Jaringan komputer yang cloud ini
menangani mereka sebagai gantinya. Hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-
satunya hal dimana komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah antarmuka
perangkat lunak sistem cloud computing, yang sederhana sebagai peramban Web, dan cloud network
akan mengurus sisanya. Oleh sebab itu cloud computing sangat diperlukan demi mengefisien waktu.
Kata Kunci : Cloud Computing, SMK N 2 Karanganyar

Abstract : Analysis of data storage systems in Cloud Computing with case studies SMK N 2
Karanganyar to compare the efficiency of using cloud computing. This is because the storage of data
in SMK N 2 Karanganyar still use a computer server. Responsibilities when using the server should
have the right hardware and software needed to do the job. Buying computers for everyone is not
enough, not to mention having to buy a license for the software and tools needed employees. By
having a new employee must purchase a software license that allows the software to other users. This
makes it feel difficult to use server. In a cloud computing system, there's a significant workload shift.
Local computers no longer have to do all the heavy lifting during use. Computer network cloud
handles them instead. Hardware and software on the user's side decrease. The only case in which a
computer user should be able to run the software interface system is cloud computing, as simple as a
Web browser, and the cloud network will take care of the rest. Therefore, cloud computing is needed
for mengefisien time.
Key world : Cloud Computing, SMK N 2 Karanganyar

1. 1. LATAR BELAKANG 1. Difokuskan pada penyimpanan


Penggunaan cluod computing merupakan hal data di SMK N 2 Karanganyar yang
penting dalam suatu sistem penyimpanan data belum menggunakan
dari suatu sistem administrasi sekolah. Yang sistem cloud computing.
paling menonjol dari komputasi awan adalah 2. Tidak membahas menge-
kemudahan akses. Selama ini SMK N 2 nai pengguna Cloud Computing.
Karanganyar menggunakan komputer server
dalam penyimpanan data. Sistem 1. 4. Tujuan Penelitian
penyimpanan data seperti ini dirasa kurang 1. Menjadikan cloud computing
efektif karena tidak cocok untuk network skala sebagai sistem penyimpanan data di SMK
besar, administrasi menjadi tidak terkontrol N 2 Karanganyar.
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan 2. Mendukung produktifitas dan
tugas administratif. Hal itu melatarbelakangi efisiensi infrastruktur SMK N 2
untuk menganalisis penyimpanan data di SMK Karanganyar.
N 2 Karanganyar yang belum menggunakan
Cloud Computing. 1. 5. Manfaat Penelitian
a. mengurangi biaya infrastrukur kebutuhan
1. 2. Perumusan Masalah komputer
1. Apa itu cloud computing b. pengurangan biaya listrik
2. Apa layanan yang di tawarkan c. tidak perlu membeli software dasar untuk
cloud computing aplikasi
d. mengurangi tenaga IT profesional
1. 3. Batasan Masalah sehingga menghemat biaya perawatan.

ijns.org - 31
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

mainframe ke client server pada awal tahun


2. 1. Dasar Teori 1980. Jika cloud di implementasikan pada
a. Pengertian cloud computing instansi pemerintahan akan mampu
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud memberikan kemudahan dalam proses
computing) adalah gabungan pelayanan dikarenakan dengan cloud akan
pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') mensentralisaikan semua data. Konsep
dan pengembangan penerapan cloud dapat mengikuti pola
berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah teknologi dan system informasi yang ada pada
metafora dari internet, sebagaimana awan perbankan. namun tidak semua layanan yang
yang sering digambarkan di diagram jaringan ada di internet masuk kedalam kategori cloud
komputer. Sebagaimana awan dalam diagram computing. Hariguna dan Berlilana (2011)
jaringan komputer tersebut, awan
(cloud) dalam Cloud Computing juga b. Layanan yang ditawarkan cloud
merupakan abstraksi dari infrastruktur computing
kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah Cloud computing dapat diimplementasikan
suatu metoda komputasi di mana kapabilitas dengan cara menyediakan komponen-
terkait teknologi informasi disajikan sebagai komponen berupa server, hardware, dan
suatu layanan (as a service), sehingga jaringan yang dibutuhkan. Pengguna cloud
pengguna dapat mengaksesnya computing dapat melakukan instalasi aplikasi
lewat Internet ("di dalam awan") tanpa yang digunakannya pada infrastruktur tersebut.
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli Pengguna cloud computing juga dapat
dengannya, atau memiliki kendali terhadap memilih bagaimana menggunakan layanan
infrastruktur teknologi yang cloud computing yang ditawarkan vendor
membantunya. Menurut sebuah makalah sesuai kebutuhan.
tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet
Computing "Cloud Computing adalah suatu 2.2. Layanan-layanan yang bisa dipilih
paradigma di mana informasi secara meliputi:
permanen tersimpan di server di internet dan 1) Infrastructure as a service
tersimpan secara sementara di komputer Layanan ini diberikan dengan cara
pengguna (client) termasuk di dalamnya menyediakan komponen-komponen berupa
adalah desktop, komputer tablet, notebook, server, hardware, dan jaringan yang
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, dibutuhkan dengan harga tertentu. Pengguna
monitor dan lain-lain." cloud computing dapat melakukan instalasi
Komputasi awan adalah suatu konsep umum aplikasi yang digunakannya pada infrastruktur
yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren tersebut. Contoh terapan: hosting aplikasi web
teknologi terbaru lain yang dikenal luas, Contoh vendor penyedia jasa: semua penyedia
dengan tema umum berupa ketergantungan hosting
terhadap Internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai 2) Platform as a service
contoh, Google Apps menyediakan aplikasi Layanan yang menyediakan system software
bisnis umum secara daring yang diakses dan software pendukung yang diperlukan
melalui suatu penjelajah untuk membangun aplikasi yang akan
web dengan perangkat lunak dan data yang dipasang pada server tersebut sesuai
tersimpan di server. Komputasi awan saat ini kebutuhan organisasi/instansi.
merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh Organisasi/instansi kemudian membangun
bentuk pengembangan dari teknologi Cloud aplikasi yang dibutuhkan pada platform ini dan
Computing ini adalah iCloud menggunakannya. Analogi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan layanan ini
Cloud computing merupakan sebuah istilah adalah seperti menyewa rumah lengkap
baru dalam dunia teknologi informasi, cloud dengan isinya sehingga pengguna dapat
merupakan sebuah metode komputasi yang langsung menggunakan rumah tersebut.
mengandalkan teknologi internet, cloud yang Contoh terapan: remote application
dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai development. Contoh vendor: BizNet,
awan yang artinya dalam teknologi informasi Microsoft, LintasArta
merupakan lambang internet, dimana sumber 3) Software as a service
daya bersama, perangkat lunak, dan informasi Layanan yang diberikan dengan menyediakan
disediakan untuk komputer dan perangkat lain software maupun aplikasi yang dapat diakses
sesuai permintaan, seperti jaringan listrik. pelanggan via internet. Penyedia layanan
Cloud computing adalah pergeseran cloud computing berinteraksi dengan
paradigma mengikuti pergeseran dari
ijns.org - 32
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

pengguna dan pelanggan melalui sebuah d. Rapid elasticity. Kemampuan dapat


front-end panel. dengan cepat dan elastis ditetapkan.
Contoh layanan sederhana: e-mail, online e. Measured Service. Sistem komputasi
documents awan secara otomatis mengawasi dan
Contoh layanan (agak susah): SAP online mengoptimalkan penggunaan
Contoh vendor: Google, Amazon, SAP, dan sumberdaya dengan memanfaatkan
lain-lain kemampuan pengukuran (metering)
pada beberapa tingkat yang sesuai
National Institute of Standards and Technology dengan jenis layanan (misalnya,
(NIST), Information Technology Laboratory penyimpanan, pemrosesan,
memberikan dua buah catatan mengenai bandwidth, dan account pengguna
pengertian komputasi awan. Pertama, aktif). Penggunaan sumberdaya dapat
komputasi awan masih merupakan paradigma dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan
yang berkembang. Definisi, kasus sebagai upaya memberikan
penggunaan, teknologi yang mendasari, transparansi bagi penyedia dan
masalah, risiko, dan manfaat akan terus konsumen dari layanan yang
disempurnakan melalui perdebatan baik oleh digunakan.
sektor publik maupun swasta. Definisi, atribut,
dan karakteristik akan berkembang dan Sedangkan tiga jenis model layanan dijelaskan
berubah dari waktu ke waktu. Kedua, industri oleh NIST (Mell dan Grance, 2009) sebagai
komputasi awan merupakan ekosistem besar berikut :
dengan banyak model, vendor, dan pangsa a. Cloud Software as a Service (SaaS).
pasar. NIST mengidentifikasi lima karakteristik Kemampuan yang diberikan kepada
penting dari komputasi awan (Mell & Grance, konsumen untuk menggunakan
2009) sebagai berikut: aplikasi penyedia dapat beroperasi
a. On-demand self-service. Pengguna pada infrastruktur awan. Aplikasi dapat
dapat memesan dan mengelola diakses dari berbagai perangkat klien
layanan tanpa interaksi manusia melalui antarmuka seperti web
dengan penyedia layanan, misalnya browser (misalnya, email berbasis
dengan menggunakan, sebuah portal web). Konsumen tidak mengelola atau
web dan manajemen antarmuka. mengendalikan infrastruktur awan
Pengadaan dan perlengkapan layanan yang mendasari termasuk jaringan,
serta sumberdaya yang terkait terjadi server, sistem operasi, penyimpanan,
secara otomatis pada penyedia. atau bahkan kemampuan aplikasi
b. Broad network access. Kemampuan individu, dengan kemungkinan
yang tersedia melalui jaringan dan pengecualian terbatas terhadap
diakses melalui mekanisme standar, pengaturan konfigurasi aplikasi
yang mengenalkan penggunaan pengguna tertentu.
berbagai platform (misalnya, telepon b. Cloud Platform as a Service (PaaS).
selular, laptop, dan PDA). Kemampuan yang diberikan kepada
c. Resource pooling. Penyatuan konsumen untuk menyebarkan aplikasi
sumberdaya komputasi yang dimiliki yang dibuat konsumen atau diperoleh
penyedia untuk melayani beberapa ke infrastruktur komputasi awan
konsumen menggunakan model multi- menggunakan bahasa pemrograman
penyewa, dengan sumberdaya fisik dan peralatan yang didukung oleh
dan virtual yang berbeda, ditetapkan provider. Konsumen tidak mengelola
secara dinamis dan ditugaskan sesuai atau mengendalikan infrastruktur awan
dengan permintaan konsumen. Ada yang mendasari termasuk jaringan,
rasa kemandirian lokasi bahwa server, sistem operasi, atau
pelanggan umumnya tidak memiliki penyimpanan, namun memiliki kontrol
kontrol atau pengetahuan atas atas aplikasi disebarkan dan
keberadaan lokasi sumberdaya yang memungkinkan aplikasi melakukan
disediakan, tetapi ada kemungkinan hosting konfigurasi.
dapat menentukan lokasi di tingkat c. Cloud Infrastructure as a Service
yang lebih tinggi (misalnya, negara, (IaaS). Kemampuan yang diberikan
negara bagian, atau datacenter). kepada konsumen untuk memproses,
Contoh sumberdaya termasuk menyimpan, berjaringan, dan
penyimpanan, pemrosesan, memori, komputasi sumberdaya lain yang
bandwidth jaringan, dan mesin virtual. penting, dimana konsumen dapat
menyebarkan dan menjalankan

ijns.org - 33
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

perangkat lunak secara bebas , dapat Muncul sebagai langkah alami dalam evolusi
mencakup sistem operasi dan aplikasi. dari jaringan klasik dan hardware berbasis
Konsumen tidak mengelola atau aplikasi untuk virtualisasi. Ini membawa ke
mengendalikan infrastruktur awan meja pendekatan cerdas untuk virtualisasi dan
yang mendasari tetapi memiliki kontrol bisnis baru. Bagaimanapun membuat
atas sistem operasi, penyimpanan, perusahaan virtual tidak lebih dari internet saja
aplikasi yang disebarkan, dan mungkin berubah menjadi perusahaan dotcom atau
kontrol terbatas komponen jaringan daya listrik ternyata mereka dalam utilitas
yang pilih (misalnya, firewall host)
energi. Pelaksanaannya sulit karena
Model penyebaran komputasi awan menurut kebingungan dimulai dengan konsep itu
NIST terdiri dari empat model (Mell dan sendiri dan mengarah pada vendor yang tidak
Grance, 2009), yaitu: diatur dan menawarkan penyedia layanan dan
a. Private cloud. Swasta awan. jasa, untuk non-spesifik undang-undang ini
Infrastruktur awan yang semata-mata terkadang membuat manajer TI berharap
dioperasikan bagi suatu organisasi. Ini untuk sekantong kacang ajaib untuk
mungkin dikelola oleh organisasi atau membantu mereka tumbuh tangga ke awan .
pihak ketiga dan mungkin ada pada on Namun, beberapa bentuk virtualisasi, baik itu
premis atau off premis. virtualisasi server, virtualisasi aplikasi atau
b. Community cloud. Masyarakat awan. komputasi awan jelas dilakukan oleh semakin
Infrastruktur awan digunakan secara banyak perusahaan saat ini
bersama oleh beberapa organisasi Penelitian lain dilakukan oleh Hariguna
dan mendukung komunitas tertentu dan Berlilana (2011) yang memaparkan Ada
yang telah berbagi concerns empat hal yang harus di penuhi pada cloud
(misalnya, misi, persyaratan computing :
keamanan, kebijakan, dan 1. Multitenance/shared resources
pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin (Sumberdaya milik bersama). Model cloud
dikelola oleh organisasi atau pihak computing Tidak seperti model komputasi
ketiga dan mungkin ada pada on sebelumnya seperti client/server atau
premis atau off premis. stand allone, yang diasumsikan sebagai
c. Public cloud. Infrastruktur awan yang shared resources pada cloud yaitu
dibuat tersedia untuk umum atau didasarkan pada model bisnis di mana
kelompok industri besar dan dimiliki sumber daya dapat digunakan secara
oleh sebuah organisasi yang menjual bersama (yaitu, beberapa pengguna
layanan awan. menggunakan sumber daya yang sama)
d. Hybrid cloud. Hybrid awan. pada Network level, Host Level, dan
Infrastruktur awan merupakan Aplication level. Artinya system ini dapat
komposisi dari dua atau lebih awan bemberikan pelayanan untuk banyak
(swasta, komunitas, atau publik) yang pengguna atau masyarakat.
masih entitas unik namun terikat 2. Massive Scalability (Skalabilitas besar)
bersama oleh standar atau Meskipun pengguna system terdiri dari
kepemilikan teknologi yang beberapa kota dan kecamatan, namun
menggunakan data dan portabilitas komputasi awan menyediakan
aplikasi (e.g., cloud bursting for kemampuan skalabilitas yang besar untuk
loadbalancing between clouds). mengelolah puluhan ribuan sistem, serta
didukung bandwidth dan ruang
2.3. Kajian Pustaka penyimpanan yang besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Andreea (2012) 3. Elasticity (Elastis). Pengguna dengan
menghasilkan temuan bahwa Kelahiran cepat dapat meningkatkan dan
"perusahaan virtual" terjadi pada 1980-an, menurunkan sumber daya komputasi
dibawa oleh revolusi teknologi informasi. mereka sesuai kebutuhan, serta
melepaskan sumber daya untuk keperluan
Sementara itu, teknologi baru dimulai dengan
lain ketika mereka tidak lagi diperlukan.
komunikasi jarak jauh, komputer dan Artinya setiap pemerintah dapat
kemudian internet dibentuk kembali dunia menggunakan aplikasi yang sesuai
usaha. Cloud computing, sebagai konsep dengan kebutuhan daerah masing-masing.
kadang-kadang tidak jelas dan kompleks 4. Pay as you go (Bayar sesuai kebutuhan)
seperti itu, adalah instrumen baru yang Pengguna hanya membayar sumber daya
tersedia untuk perusahaan yang ingin yang mereka benar-benar menggunakan
berurusan dengan kebutuhan TI lebih efisien.
ijns.org - 34
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security
IJNS – Volume 1 Nomor 1 – November 2012 ISSN: 2302-5700

dan untuk hanya saat mereka efektifitas dan effisiensi yang dijanjikannya.
membutuhkan saja. Akan tetapi penerapan cloud computing
5. Self-provisioning of resources. Pengguna bukanlah suatu hal yang mudah. Meskipun
hanya menyediakan sumber daya yang keuntungan yang ditawarkan begitu besar dan
dibutuhkan seperti computer dan layanan cukup menjanjikan. Dari hasil pembahasan
internet. yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
maka temuan ini dapat disimpulkan sebagai
Syaikhu dari IPB juga melakukan penelitian berikut:
pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran a. Melalui cloud computing SMK N 2
Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Syaikhu Karanganyar dapat mengurangi
mempunyai hasil bahwa PUSTAKA memiliki biaya infrastrukur kebutuhan komputer
potensi yang cukup besar dalam menerapkan b. SMK N 2 Karanganyar pengurangan
teknologi cloud computing di masa yang akan biaya listrik
datang. Dengan tersedianya dan c. SMK N 2 Karanganyar tidak perlu
terintegrasinya potensi-potensi yang dimiliki membeli software dasar untuk aplikasi
PUSTAKA mulai dari tupoksi, jaringan antar SMK N 2 Karanganyar mengurangi
lembaga lingkup KEMTAN, sumberdaya tenaga IT profesional sehingga
informasi, infrastruktur dan SDM tentunya menghemat biaya perawatan.
dapat menjadi kekuatan dalam penerapannya.
Namun tetap diperlukan rencana yang cermat Daftar Pustaka
dan menyeluruh mengenai infrastruktur,
keamanan data dan sumberdaya manusia. Andreea DAVIDESCU (2012), Virtual
Serta tidak kalah pentingnya adalah dukungan Enterprises Reach for Cloud
internal dari penentu kebijakan sehingga Computing, Bucharest University of
mempermudah dalam proses tercipatanya Economic Studies ROMANIA, Journal
layanan komputasi awan perpustakaan of Mobile, Embedded and Distributed
pertanian di Indonesia. Systems, vol. IV, no. 2, 2012, ISSN
2067 – 4074
3. 1. Manfaat cloud computing bagi
SMK N 2 Karanganyar Taqwa Hariguna, Berlilana (2011), Isu Cloud
a. Pengunaan teknologi Cloud Computing Computing e-government di Indonesia
membantu para perusahaan untuk 2014, STMIK AMIKOM Purwokerto,
menghemat biaya. SNATIKA 2011, ISSN 2089-1083
b. Kapasitas cloud computing memang
tergantung pada biaya sewa, namun Akhmad Syaikhu, Komputasi Awan (Cloud
teknologi cloud computing Computing) Perpustakaan Pertanian
bisa menyimpanan data pada cloud Jurnal Pustakawan Indonesia IPB
computing lebih besar daripada komputer Volume 10 No. 1
pribadi.
c. Availability berarti cloud computing http://www.thestandard.com/article/0.1902.546
mempunyai jaminan dapat diakses 7 x 24 6.00.html
jam dari mana saja dan kapan saja
Teknologi Cloud Computing sekarang http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=707508
baru tren karena mampu memberikan
solusi untuk penghematan biaya dan http://www.web2journal.com/read/612033.htm
kemudahan dalam berbisnis.
http://www.ebizq.net/blogs/saasweek/2008/63/
distinguishing.cloud.computing/

4. Kesimpulan http://wwwbhinekanews.com/sejarah.icloud/
Implementasi cloud computing pada sebuah
instansi sangat penting dilakukan mengingat
telah disebutkan bahwa dengan cloud
computing akan diuntungkan karena tingkat

ijns.org - 35
IJNS – Indonesian Journal on Networking and Security

Anda mungkin juga menyukai