Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

Kesetimbangan Kelarutan

DINI WAHYUNI (E1M017017)


FELLY AYU MARDIANTI (E1M017023)
KESETIMBANGAN KELARUTAN
 Kompetensi dasar
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
kesetimbangankelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp).
4.14 Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran ion logam
(kation) dalam larutan.
 Indikator
3.14.1 Mendeskripsikan definisi kelarutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.14.2 Menjelaskan konsep hasil kali kelarutan (Ksp).
3.14.3 Menunjukkan hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp).
3.14.4 Menjelaskan konsep terjadinya larutan tak jenuh, larutan jenuh dan endapan.
KESETIMBANGAN KELARUTAN
Kesetimbangan kelarutan menurut Hermin Sulistyarti (2017:23) membahas mengenai
kesetimbangan endapan garam-garam yang sedikit larut dalam air. Bila garam (endapan)
dilarutkan dalam pelarut yang dalam hal ini air, maka ada sebagian kecil garam terlarut yang
besarnya tetap (pada suhu tetap) yang berkesetimbangan dengan bentuk padatanya (sebagai
larutan jenuh). Hasil kali ion-ion yang terlarut pada keadaan kesetimbangan tersebut diberi notasi
Ksp yang merupakan konstanta hasil kali kelarutan. Adapun nilai Ksp adalah tetap pada suhu
yang tetap.
A. KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
I. Kelarutan
Kelarutan adalah nilai perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam suatu pelarut.
Sebagai contoh, pencampuran gula pasir dan air akan membentuk suatu larutan, yaitu
campuran antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dilarutkan ke dalam
zat pelarut dan jumlahnya lebih sedikit daripada zat pelarut. Pelarut adalah zat yang
digunakan untuk melarutkan suatu zat dan biasanya jumlahnya lebih besar dari zat terlarut.
Jadi, gula merupakan zat terlarut, sedangkan air merupakan pelarut.
Larutan = zat terlarut + pelarut
Air gula = gula pasir + air

Sumber : https://josindonesia.blogspot.com/2017/03/pengertian-larutan-gula-garam.html

Keterangan gambar : dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa gula dan garam merupakan zat
terlarut sedangkan air merupakan pelarut, jika gula atau garam dilarutkan dalam air maka
campuran tersebut merupakan larutan.

Suatu larutan tidak dapat lagi dibedakan antara pelarut dan zat terlarutnya.
Keduanya telah sempurna bercampur atau disebut juga homogeny. Nilai kelarutan suatu zat
berbeda – beda. Semakin besar nilai kelarutan, berarti zat tersebut semakin mudah larut.
Kelarutan suatu zat bergantung pada suhu 25oC berbeda dengan kelarutan zat pada suhu
100oC. Kelarutan suatu zat dilambangkan dengan s (solubility) dan dinyatakan dalam
satuan g/100 ml. Berdasarkan nilai kelarutannya dalam air, zat dapat dikelompokkan
menjadi zat mudah larut dan zat sukar larut (Justiana, 2009: 201-202).
II. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan
Kelarutan suatu senyawa elektrolit diepngaruhi oleh bebrapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain suhu, konsentrasi dan pengaruh penambahan ion senama.
a. Suhu
Kenaikan suhu akan memberikan tambahan energy untuk memutuskan ion-ion
dari senyawa elektrolitnya. Oleh karena itu, semakin tinggi suhu, semakin mudah
suatu elektrolit larut.

b. Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi ion-ion yang terdapat dalam larutan akan memperbesar
hasil perkalian konsentrasi ion-ion dalam larutan. Hasil perkalian konsentrasi ion-ion
ini apabila mampu melewati harga Ksp maka elektrolit tersebut akan mudah
mengendap dan sukar larut.

c. Pengaruh penambahan ion senama


Elektrolit-elektrolit yang terdiri atasa ion logam yang sama seperti AgCl, AgNO 3,
Ag2CrO4, AgBr, dan Ag3PO4 dikatakan mempunyai ion senama, yaitu ion perak Ag +.
Suatu elektrolit dalam larutanya membentuk kesetimbangan. Adanya penambahan ion
senama kedalam larutan elektrolit tersebut akan mengakibatkan terjadinya pergeseran
kesetimbangan ion-iondidalam larutan kearah pembentukan molekulnya kembali.
Pergeseran ini mengakibatkan berkurangnya ion-ion dalam larutannya. Dengan
semakin sedikitnya ion akan menyebabkan elektrolit tersebut sukar larut.

Contoh :

Ca(OH)2(S) ↔ Ca2+(aq) + 2OH-(aq)


Jika kedalam elektrolit tersebut ditambahkan suatu larutan yang mempuyai ion
senama dengan ion OH- misalnya NaOH, maka konsentrasi ion OH - akan bertambah.
Berdasarkan azas Le-Chatelier, maka kesetimbangan tersebut akan bergeser kearah
pembentukan molekul Ca(OH)2 yang sukar larut.
Adanya ion sejenis dalam larutan menyebabkan konsentrasi salah satu ion
meningkat sehingga konsentrasi ion yang lain lebih kecil. Hal ini menyebabkan hasil
kali kelarutan sama dengan Ksp nya. Ksp merupakan batas maksimal hasil kali
konsentrasi ion dalam larutan jenuh elektrolit yang sukar larut dalam air (Sulami,
2011: 11).

Lakukanlah praktikum berikut!!!


Uji Kelarutan
1. Alat dan Bahan
a. Alat :
 Batang pengaduk
 Gelas ukur
 Gelas kimia
 Spatula
b. Bahan :
 Padatan NaCl
 Es batu
 Aquades
2. Langkah Kerja
 Dalam gelas kimia mula-mula larutan 10 gram NaCl dalam 50 ml aquades, aduk
selama 5 menit.
 Berturut-turut setiap 5 menit tambah 5 gram NaCl sambil diaduk-aduk.
 Lakukan sampai NaCl yang ditambahkan tidak larut lagi.
 Lakukan hal yang sama pada percobaan menggunakan pelarut air es.
 Amati dan catatlah hasil pengamatan.

3. Hasil Pengamatan
Larutan Garam NaCl yang Keterangan
ditambahkan
NaCl dalam air biasa 10 gram
15 gram
20 gram
25 gram
NaCl dalam air es 10 gram
15 gram
20 gram

4. MENGSOSIASI
1. Apa yang terjadi jika padatan NaCl ditambahkan secra terus menerus ke dalam
larutan NaCl?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………...
2. Bagaimana keadaan larutan NaCl yang dikatakan larutan kurang jenuh, larutan
jenuh dan larutan lewat jenuh?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
3. Mengapa padatan garam NaCl yang dilarutkan pada air es akan sulit larut?
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……..
4. Tuliskan kesetimbangan dari reaksi NaCl?
……………………………………………………………………………………………
5. Tuliskan rumus KSP dari NaCl
…………………………………………………………………………………………...

6. MENYIMPULKAN
Tulislah kesimpulan dari diskusi hasil praktikum!
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…........................................................

III. Hasil Kali Kelarutan


Hasil kali kelarutan adalah kondisi suatu zat yang dapat larut dalam air hingga
tercapai kondisi tepat jenuh. Hasil kali kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai suatu
konstanta yang disimbolkan Ksp. Dari nilai kelarutan suatu zat dalam air, kita mengetahui
bahwa ada zat yang mudah larut.
Garam dapur (NaCl) merupakan garam ynag mudah larut, sedangkan AgCl
merupakan garam yang sukar larut. Meskipun kelarutan AgCl sangat kecil, namun sebagian
kecil AgCl dapat larut dalam air. Oleh karena kelarutannya dalam air sangat kecil, larutan
AgCl cepat menjadi jenuh hanya dengan sedikit penambahan padatan AgCl. Larutan AgCl
yang larut akan terionisasi menjadi Ag+ dan Cl- . ketika larutan mulai jenuh, endapan mulai
terbentuk.
Endapan yang terbentuk dan ion-ion dalam larutan akan membentuk
kesetimbangan heterogen. Persamaan reaksi kesetimbangan heterogen untuk garam yang
sukar larut dapat dituliskan sebagai berikut.

AxBy (s) ↔ xAy+ (aq) + yBx- (aq)

Kc=¿ ¿ ¿

Dalam larutan jenuh, konsentrasi garam sukar larut (AxBy) dalam bentuk padat
dianggap selalu sama sehingga [AgCl] dapat digabungkan dengan K c untuk membentuk
kesetimbangan baru yang disebut konstanta hasil kali kelarutan (Ksp)(Justiana, 2009: 202-
203).

Kc[AxBy] = [Ay+]x[Bx-]y
Ksp = [Ay+]x[Bx-]y
Menurut Emi Sulami dan Anis Dyah Rufaida dalam bukunya Pegangan Guru
Kimia, Konsentrasi ion Ay+ dan Bx—dalam suatu larutan mempengaruhi kejenuhan larutan.

1. Jika [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy maka larutan belum jenuh.
2. Jika [Ay+]x [Bx-]y = Ksp AxBy maka larutan tepat jenuh atau mulai mengendap.
3. Jika [Ay+]x [Bx-]y > Ksp AxBy maka larutan lewat jenuh atau sudah mengendap.

2 3

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kelarutan

Keterangan gambar :

 Untuk gambar 1 adalah [Ay+ ]x [Bx-]y < Ksp AxBy maka larutan belum jenuh.
 Untuk gambar 2 adalah [Ay+]x [Bx-]y = Ksp AxBy maka larutan tepat jenuh
atau mulai mengendap.
 Untuk gambar 3 adalah [Ay+]x [Bx-]y > Ksp AxBy maka larutan lewat jenuh
atau sudah mengendap.
Contoh soal
Tuliskanlah Ksp untuk reaksi-reaksi berikut!
a. AgCl (s) ↔ Ag+ (aq) + Cl- (aq)
b. BaCO3 (s) ↔ Ba2+ (aq) + CO32- (aq)
c. Mg(OH)2 (s) ↔ Mg2+ (aq) + 2OH- (aq)
Penyelesain
Untuk reaksi:
AxBy (s) ↔ xAy+ (aq) + yBx- (aq)
a. Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]
b. Ksp BaCO3 = [Ba2+][CO32-]
c. Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH-]2
IV. Hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan
Hubungan kelarutan dengan hasil kali kelarutan menurut Emi Sulami dan Anis
Dyah Rufaida dalam bukunya Pegangan Guru Kimia :
a. Elektrolit biner (AB)
Pada biner dalam larutannya terjadi kesetimbangan sebagai berikut :

AB (s)↔ A+ (aq) + B- (aq)

Apabila kelarutan AB = s mol/L maka jumlah mol A+ yang terbentuk = s mol/L


dan jumlah mol B- yang terbentuk = s mol/L.

Ksp AB = [A+] [B-]


Ksp = (s)(s) = s2
s = √ Ksp

keterangan:
s = kelarutan (mol/L)
Ksp = tetapan hasil kali kelarutan

b. Elektrolit terner (A2B)


Pada elektrolit terner dalam larutannya terjadi kesetimbangan sebagai berikut :

A2B (s)↔ 2A+ (aq) + B2- (aq)

Apabila kelarutan A2B = s mol/L mka jumlah mol A+ yang terbentuk = 2 s mol/L
dan jumlah mol B2- yang terbentuk = s mol/L.

Ksp A2B = [A+]2 [B2-]


Ksp = (2s)2 (s)
Ksp = 4 s3
3 Ksp
s =
√ 4
c. Elektrolit kuartener (AB3)
Pada elektrolit kuartener dalam larutannya terjadi kesetimbangan sebagai berikut :

AB3 (s) ↔ A3+ (aq) + 3B- (aq)

Apanila kelarutan AB3 = s mol/L maka jumlah mol A3+ yang terbentuk = s mol/L
dan jumlah mol B- = 3 s mol/L.

Ksp AB3 = [A3+][B-]3


Ksp = (s)(3s)3
Ksp = 27 s4
Ksp
S
Contoh Soal
=

4

27

1. Berdasarkan hasil percobaan pada suhu 25 oC, kelarutan Ag2CrO4 dalam air adalah 6,5 x
10-5 mol/L. Berapakah Ksp Ag2CrO4 ?
2. Berapakah CaSO4 yang dapat larut dalam 2,5 L larutan ?Ksp CaSO4 = 2,8 x 10-4 mol/L.
Penyelesaian :
1. AgCrO4 (s) ↔ 2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)
2s s

Ksp = [Ag+]2[CrO42-]
= (2s)2(s)2

Ksp Ag2CrO4 = (2. 6,5 x 10-5)2 (6,5 x 10-5)


= 1,1 x 10-12

2. CaSO4 (s) ↔ Ca2+ (aq) + SO42- (aq)


s s s

Ksp = [Ca2+][SO42-]
= (s)(s)
= s2
s = √ Ksp
s = √ 2,8 ×1 0−4
s = 1,67 x 10-2
Dalam 1 L, kelarutan CaSO4 = 1,67 x 10-2 mol/L.
Dalam 2,5 L, kelarutan CaSO4 = 2,5. 1,67 x 10-2 mol/L
= 4,175 x 10-2 mol/L.
Jumlah CaSO4 yang dapat larut = 4,175 x 10-2 mol/L x Mr CaSO4
= 4,175 x 10-2 mol/L x 136 g.L/mol
= 5,678 g
V. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
Larutan jenuh Ag2CrO4, apakah yang akan terjadi apabila kedalam larutan jenuh itu
ditambahkan Na2CrO4 atau AgNO3. Seperti yang kita ketahui dalam larutan jenuh Ag 2CrO4
terdapat kesetimbangan antara Ag2CrO4 padat dengan ion-ion Ag+ dan CrO42-.

Ag2CrO4 (s) ↔2Ag+ (aq) + CrO42- (aq)


Penambahan Na2CrO4 atau AgNO3 akan memperbesar konsentrasi ion CrO42- atau ion
+
Ag dalam larutan. Sesuai dengan azaz Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan,
penambahan konsentrasi ion CrO42- atau ion Ag+ akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
Akibat dari pergeseran itu, jumlah Ag2CrO4 yang larut berkurang. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa ion senama akan memperkecil kelarutan. Akan tetapi, ion senama tidak
mempengaruhi nilai tetapan hasil kali kelarutan, asla suhu tidak berubah.

VI. Pengaruh pH terhadap Kelarutan


Tingkat keasaman larutan (pH) dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis
zat.suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih
sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari asam lemah
akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.
1) pH dan Kelarutan Basa
Sesuai dengan ion senama, suatu basa akan lebih sukar larut dalam larutan
yang bersifat basa daripada dalam larutan netral.
2) pH dan Kelarutan Garam
Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan
HCl. Fakta ini dapat diterangkan, sebagai contoh:
Dalam larutan jenuh CaCO3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut :
CaCO3 (s) ↔ Ca2+ (aq) + CO32- (aq)
Dalam larutan asam, ion CO32-akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau
H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. hal ini akan menggeser
kesetimbangan ke kanan atau dengan kata lain, menyebabkan CaCO3 melarut ( Umiyati,
2016: 210-211).
Contoh Soal :
Jika diketahui Ksp Ca(OH)2 = 5 x 10-6, tentukan pH larutan saat CaCl2 0,05 M
ditetesi larutan NaOH.
Penyelesaian :
1) CaCl2 ↔ Ca2+ + 2Cl-
0,05 0,05 0,1
2) Ca(OH)2 ↔ Ca2+ + 2OH-
[Ca2+] = 0,05 M
Ksp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH-]2
5 x 10-6 = (0,05) [OH-]2
5 ×1 0−6
[OH-] =
√ 5 × 10−2
= √ 1× 10−4
= 1 x 10-2

pOH = -log [OH-] = -log 1 x 10-2 = 2


pH = 14 – pOH = 14 – 2 = 12
jadi, pH larutan Ca(OH)2 = 12

VII. Reaksi Pengendapan


Mengeluarkan suatu ion dari larutannya dapat dilakukan dengan reaksi pengendapan.
Misalnya, ion kalsium Ca2+ dapat dikeluarkan dengan menambahkan larutan Na2CO3.
Dalam hal ini, ion Ca2+ akan bergabung dengan ion karbonat (CO32-) membentuk CaCO3,
suatu garam yang sukar larut, sehingga mengendap (Purba, 2006: 279-283).

Ca2+ (aq) + CO32- (aq) →CaCO3 (s)

Harga Q dapat dihitung dengan rumus berikut:


Q = [Ca2+][CO32-]
Suatu zat dapat diramalkan mengendap atau tidak mengendap ditentukan melalui
ketentuan berikut :
 Jika Q < Ksp = tidak terbentuk endapan atau larutan belum jenuh.
 Jika Q = Ksp = belum terbentuk endapan atau larutan tepat jenuh.
 Jika Q > Ksp = terbentuk endapan atau larutan lewat jenuh.
Contoh soal :
Apakah terjadi endapan CaF2, bila 100 ml larutan Ca(NO3)2 0,3 M direaksikan
dengan 200 ml larutan NaF 0,06 M (Ksp CaF2 = 3,2 x 10-11) ?
Penyelesaian :
n Ca(NO3)2 =MxV
= 0,3 x 100
= 30 mmol
n NaF =MxV
= 0,06 x 200
= 12 mmol
Konsentrasi setelah pencampuran
 [ Ca(NO3)2 ] = mol / V total
= 30 / 300
= 0,1 M
 [ NaF ] = mol / V total
= 12 / 300
= 0,04 M
[ Ca(NO3)2 ] = [Ca2+]= 0,1 M
[ NaF ] = [ F-] = 0,04 M
Reaksi : CaF2 (s) → Ca2+ (aq) + 2F (aq)
0,1 M 0,04 M
Q = [Ca2+][F-]2
Q = 0,1 x (0,04)2
Q = 1,6 x 10-4
Karena Q > Ksp, maka telah terbentuk endapan CaF2.

Latihan Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!

1. Dalam 500 ml larutan dapat larut 0,65 gram Cu(IO3)2. Berapa Ksp garam tersebut ?
(Diketahui Ar O = 16, Cu = 63,5, I = 127)
2. Suatu basa M(OH)2 mempunyai harga Ksp = 1 x 10-2. Apakah terbentuk endapan
M(OH)2, apabila :
a. 50 ml larutan MSO4 0,01M dicampurkan dengan 50 ml larutan NH2 0,1M.
b. 50 ml larutan MSO4 0,01M dicampurkan dengan 50 ml larutan yang mengandung
NH3 dan NH4Cl masinig-masing 0,1M (Kb NH3 = 1,8 x 10-8)
3. Air sadah mengandung logam alkali tanah Ca2+yang bereaksi dengan CO32- membentuk
CaCO3 (Ksp CaCO3 = 8,7 x 10-9. Apakah akan terbentuk endapan CaCO3 jika 250
cuplikan air sadah dengan konsentrasi Ca2+ = 8 x 10-4 M direaksikan dengan :
a. 0,10 ml larutan Na2CO3 2 x 10-3M,

b. 10 mg Na2CO3 (s).

4. Untuk menetralkan 10 ml larutan jenuh L(OH)2 dalam larutan NaOH 0,1M diperlukan

11,5 ml HCl 0,1M. Tentukan harga Ksp basa L(OH)2 tersebut!

5. Apakah campuran larutan-larutan di bawah ini akan menghasilkan endapan ?

a. 5 x 10-3 mol larutan AgNO3 dan 10-3 mol larutan NaCl yang terlarut dalam 300 ml

larutan (Ksp AgCl = 10-4).


b. 200 ml Pb(NO3)2 0,0025M dicampur dengan 300 ml larutan AlCl3 0,005M (Ksp

PbCl2 = 1,6 x 10-8).

DAFTAR PUSTAKA

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Kimia 2. Bogor:Yudistira.


Priambodo, Erfan; dkk. 2009. Aktif Belajar Kimia Kelas XI.surakarta:CV Mediatama.
Purba, Michael dan Sunardi. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga.
Sulami, Emi dan Anis Dyah Rufaida. 2011. Pengangan Guru Kimia. Klaten:Intan Pariwara.
Sulistyarti, Hermin. 2017. Kimia Analisa Dasar untuk Analisis Kualitatif. Malanang:UB Press.
Umiyati, Nurhalima dan Haryono. 2016. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:CV Mediatama.

Anda mungkin juga menyukai