Disusun Oleh :
1. Aulia Ulfina (A210150193)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan nikmat
rahmat serta hidayahnya sehingga penulis diberikan kemudahan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik “ Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Auditing.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
auditing yang telah banyak membantu Menyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………....ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..iii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...1
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah dari uraian diatas adalah “ apakah Auditing itu dan
bagaimanakan profesi akuntan public pada suatu perusahaan ?
1.3 tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah auditing itu dan bagaimanakah profesi
akuntan public pada suatu perusahaan.
BAB II
ISI
Dari definisi diatas mengandung 7 elemen yang harus diperhatikan dalam melaksanakan audit,
yaitu:
1. Proses yang sistematis, auditing merupakan rangkaian proses dan prosedur yang bersifat
logis, terstruktur dan terorganisir.
2. Menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif, proses sistematis yang
dilakukan tersebut merupakan proses untuk menghimpun bukti-bukti yang dibuat
individu maupun entitas. ..………………………………………...
3. Pernyataan tentang tindakan dan kejadian ekonomi, suatu rangkaian pernyataan
secara keseluruhan oleh pihak yang bertanggung jawab atas pernyataan tersebut. Proses
akuntansi merupakan proses pengindentifikasian, pengukuran dan penyampaian
informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang.
……………………………………………………………………
4. Menentukan tingkat kesesuaian (degree of correspondence), menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti dimaksudkan untuk menentukan dekat tidaknya atau sesuai
tidak dengan kriteria yang telah ditetapkan.
5. Kriteria yang ditentukan, merupakan standar pengukur untuk mepertimbangkan
(judgement) pernyataan yang dapat berupa :
a. Peraturan yang ditetapkan legislative
b. Ukuran prestasi yang ditetapkan manajemen
c. Prinsip akuntansi yang lazim ( PAI )
6. Menyampaikan hasil-hasilnya, dihasilkan melalui laporan tertulis yang mengidikasikan
tingkat kesesuaian antara asersi-sersi kriteria yang telah ditentukan. Penyampaian hasil
pemeriksaan akuntan sering disebut dengan pengesahan ( attestation ). Penyampaian hasil
ini umumnya dilakukan dalam bentuk laporan pemeriksaan akuntan / audit report.
7. Para pemakai yang berkepentingan, pengambil keputusan yang menggunakan dan
mengandalkan temuan-temuan yang menginformasikan melalui laporan audit dan laporan
lainya. Pemakai yang berkepentingan terhadap laporan pemeriksaan akuntan adalah :
investor dan calon investor, kreditur dan calon kreditur, manajemen, pemerintah,
organisasi buruh.
Ukuran tingkat
kesesuaian
( degree of
correspondence
Penyampaian hasil
( communicate the results
Menurut definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3
elemen fundamental dalam auditing, yaitu:
1. Seorang auditor harus independen
2. Auditor bekerja mengumpulkan bukti (evidence)
3. Hasil pekerjaan auditor ialah laporan (report)
2.2 Tipe/Kliasifikasi Audit
Menurut Kell dan Boynton audit terbagi ke dalam tiga kategori berdasar tujuan dilaksanakannya
audit:
1. Audit laporan keuangan (financial statement audit)
2. Audit kepatuhan (compliance audit)
3. Audit operasional (operational audit)
WAJAR ?
( degree of
correspondence )
Penyampaian hasil
( communicate the results
UU Pajak Penghasilan
SPT - Tahunan ( assertions ) ( established criteria )
BENAR ?
( degree of
correspondence )
Penyampaian hasil
( communicate the results
Model pemeriksaan Kepatuhan
DEKAT ?
( degree of
correspondence )
Penyampaian hasil
( communicate the results
1. Auditing Eksternal merupakan suatu kontrol sosial yang memberikan jasa untuk memenuhi
kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan yang diaudit. Auditornya adalah pihak luar
perusahaan yang independen, yaitu akuntan publik yang telah diakui oleh yang berwenang untuk
melaksanakan tugas tersebut. Para pemeriksa pada umumnya dibayar oleh manajemen organisasi
yang diperiksa.
2. Auditing Internal adalah suatu kontrol organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektivitas
organisasi yang menghasilkan informasi untuk manajemen organisasi itu sendiri. Auditornya
disebut auditor internal yang merupakan karyawan organisasi tersebut dan digaji oleh organisasi
tersebut, fungsinya membantu manajemen dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan
perusahaan.
3. Auditing Sektor Publik adalah suatu kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan
jasanya kepada masyarakat, seperti pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang mencakup
audit laporan keuangan, audit kepatuhan, maupun audit operasional. Auditornya adalah auditor
pemerintah dan dibayar oleh pemerintah. Pemeriksaan dapat mencakup pemeriksaan laporan,
pemeriksaan kepatuhan dan pemeriksaan operasional.
2. Financial dan Complience Audits, yaitu audit yang menyerupai financial statement audit yang
dilakukan oleh sektor publik seperti lembaga pemerintah, atau dapat pula oleh sektor audit
eksternal.
3. Economy dan Efficiency Audits, yaitu audit yang dirancang untuk menentukan apakah organ-
organ pemerintah telah mengelola sumber ekonomi secara ekonomis dan efisien dan kepatuhan
organ tersebut terhadap peraturan yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi. Pelaksana
audit ini ialah sektor pemerintah.
4. Program Result Audits, yaitu audit yang dilakukan untuk pemerintah, pelaksananya sektor publik
atau sektor eksternal yang dirancang untuk menentukan apakah suatu entitas telah mencapai hasil
yang diinginkan lembaga legislatif dan apakah entitas tersebut telah mempertimbangkan
alternatif yang tersedia dengan hasil yang sama namun dengan biaya yang lebih rendah.
Selain berbagai audit diatas, beberapa audit jenis baru muncul akhir-akhir ini, misalnya social
auditing, environmental auditing, dan audit forensik.
2.4 Tipe Auditor
1. Auditor Internal merupakan karyawan perusahaan tempat mereka melakukan audit dengan
tujuan untuk membantu manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif yang
terutama berhubungan dengan audit operasional dan audit kepatuhan. Para auditor internal
kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA (Certified Internal Auditors) yang beberapa
diantaranya bersertifikat CPA.
2. Auditor Pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas utamanya
adalah melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan dari berbagai unit organisasi dalam
pemerintahan. Auditing ini dilaksanakan oleh auditor pemerintah yang bekerja di BPKP/BPK.
Disamping itu, ada auditor pemerintah yang bekerja di Direktorat Jendral Pajak yang tugasnya
memeriksa pertanggungjawaban keuangan para wajib pajak baik perseorangan maupun yang
berbentuk organisasi kepada pemerintah.
3. Auditor Independen (Akuntan Publik) adalah para praktisi individual atau anggota kantor
akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Disamping itu, auditor
juga menjual jasa konsultasi pajak, konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa lainnya.
Disamping ketiga jenis auditor tersebut, sering dikenal juga istilah akuntan pendidik. Akuntan
pendidik ialah ahli-ahli akuntansi yang menjadi pengajar akuntansi terutama disuatu fakultas
ekonomi jurusan akuntansi.
Di USA, untuk menjadi akuntan publik harus mengantongi sertifikat yang disebut Certified
Public Accountant (CPA). Sertifikat ini dikeluarkan oleh AICPA dan ujiannya dilaksanakan tiga
kali setahun. Ujian CPA mencakup:
Dalam menjalankan profesinya, salah satu jasa yang diberikan oleh public adalah memberikan
jasa pemeriksaan laporan keuangan agar dapat dipergunakan oleh pihak – pihak yang
berkepentingan. Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan harus selalu berpedoman pada
tiga hal yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntansi Indonesia, kode etik profesi.
Norma pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntan. Prinsip akuntansi
Indonesia merupakan kriteria penilaian terhadap laporan keuangan yang diperiksa. Kode etik
harus pula dijunjung tinggi oleh kauntan agar jasanya dapat dipertanggung jawabkan dan
dipercaya oleh masyarakat. Berikut ini dikemukakan sekilas tentang kode etik tersebut.
Kode etik akuntan yang berlaku di Indonesia mengatur etika yang harus dipatuhi oleh akuntan
yang berpraktek di indonesoa baik akuntan public maupun tipe akuntan yang lain.
Kode etik akuntan Indonesia terdiri dari 3 bagian :
1. Kode etik akuntan secara umum
Mengatur hal – hal sebagai berikut :
- Kepribadian
- Kecakapan professional
- Tanggung jawab
- Pelaksanaan kode etik
- Pelaksanaan kode etik dan penyempurnaannya
3. Penutup
Hanya berisi satu pasal yaitu mengatur tanggal berlakunya kode etik akuntan Indonesia.
1. Kepribadian
Kepribadian akuntan disini diartikan sebagai kepribadian yang independen dan obyektif.
Independen diartikan sebagai sikap yang bebas dan tidak tergantung kepada pihak lain.
Sedangkan sikap yang obyektif diartikan sebagai sikap yang tidak memihak dalam
mempertimbangkan fakta dan terlepas dari kepentingan pribadi.
Pelanggaran kode etik yang diadukan secara tertulis akan ditindak oleh dewan kehormatan yang
dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia. Dewan kehormatan akan menjatuhkan sanksi kepada
anggota IAI yang melanggar kode etik. Sanksi tersebut dapat berupa peringatan tertulis, teguran
tertulis, pemberhentian sementara atau pemberhentian.
Selain jasa pemeriksaan akuntan, akuntan public juga memberikan jasa lain yaitu jasa
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, jasa akuntansi( pembuatan system )
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
“Dalam melakukan pemeriksaan tersebut akuntan harus selalu berpedoman pada tiga hal
yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma
pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntan.”
3.2 SARAN
Berdasarkan dengan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya ada beberapa saran yang
kami rangkum :
Saran bagi kantor akuntan public
Kantor akuntan public diharapkan dapat lebih baik dalam pengangkatan auditor jika
menggunakan auditor junior harus terlebih dahulu diberi pelatihan yang memadai sehingga ia
mampu melaksanakan tugasnya secara kompeten.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2001). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid Satu.
Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
http://masphatar.blogspot.com/2013/03/auditing-profesi-akuntan-publik.html
http://id.scribd.com/doc/931629/Auditing-dan-profesi-akuntan-publik