Dosen Pembimbing
Ns. Uji Kawuryan, M.Kep
Disusun Oleh :
Dian Puspita
Christoforus Pratama
Indra Romario
Roy Sandi
dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
mendapatkan bantuan, saran, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada dosen pembimbing ibu Ns. Uji Kawuryan, M.Kep.
Keluargaku tercinta yang telah banyak memberikan doa, motivasi dan dukungan.
Rekan-rekan seangkatan dan seperjuangan serta semua pihak yang telah memberikan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i
STIK Muhammadiyah dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah......................................................................................................................................................................3
C.Tujuan.....................................................................................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................................................4
A.Pengertian..........................................................................................................................................................................................4
B.Etiologi...................................................................................................................................................................................................4
D.Klasifikasi............................................................................................................................................................................................8
E.Penatalaksanaan..........................................................................................................................................................................9
BAB IV.......................................................................................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................................................................................26
A.Kesimpulan.....................................................................................................................................................................................26
B.Saran.....................................................................................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kunci keberhasilan seseorang dalam menjalani hidup adalah ketika seseorang mampu
mempertahankan kondisi fisik, mental dan emosionalnya dalam suatu kondisi yang optimal
mekanisme koping yang efektif dalam menyelesaikan masalah. Setiap individu memiliki
kekuatan, martabat, tumbuh kembang, kemandirian dan merealisasikan diri, potensi untuk
berubah, kesatuan yang utuh mulai dari bio psiko sosial dan spiritual, perilaku yang berarti,
serta persepsi, pikiran, perasaan dan gerak. Keseluruhannya merupakan suatu rangkaian
Menurut WHO kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yang positif yang menggambarkan keselarasan
dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.
kesehatan jiwa dalam pasal 1 menyebutkan bahwa kesehatan jiwa adalah kondisi dimana
seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
sejumlah kriteria yang terdapat dalam suatu rentang. Kriteria sehat jiwa yaitu, sikap positif
terhadap diri sendiri, berkembang aktualisasi diri dan ketahanan diri, integrasi, otonomi,
Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologis yang ditunjukkan oleh
individu yang menyebabkan distres, disfungsi, dan menurunkan kualitas
kehidupan. Hal ini mencerminkan disfungsi psikobiologis dan bukan sebagai
akibat dari penyimpangan sosial atau konflik dengan masyarakat (Stuart, 2017).
Menurut Purnama, Yani, & Titin (2016) mengatakan gangguan jiwa adalah seseorang
yang terganggu dari segi mental dan tidak bisa menggunakan pikirannya secara normal.
1
2
(Lembaga Permasyarakat). Narapidana bukan saja objek melainkan subjek yang tidak
berbeda dari manusia lainnya yang sewaktu-waktu dapat melakukan kesalahan atau
kekilafan yang dapat dikenakan pidana, sehingga tidak harus diberantas. Oleh karenanya,
yang harus diberantas adalah factor, factor yang dapat menyebabkan narapidana berbuat
hal-hal yang bertentangan dengan hokum, kesusilaan, agama, atau kewajiban- kewajiban
mengikuti aturan-aturan yang berlaku di lembaga pemasyarakatan. Selain itu, mereka juga
harus terpisah dari keluarganya, kehilangan barang dan jasa, kehilangan kebebasan untuk
tinggal diluar, atau kehilangan pola seksualitasnya. Hal tersebut akan menyebabkan
mengakibatkan mereka menjadi stres. Jika seseorang sudah mengalami stres berat, ia akan
beresiko untuk membahayakan diri sendiri maupun orang lain bahkan dapat terjadi
Stres merupakan hal yang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Stres juga
merupakan tanggapan atau reaksi tubuh terhadap berbagai tuntutan atau beban atasnya
yang bersifat non spesifik. Namun, di samping itu stres dapat juga merupakan faktor
pencetus, penyebab sekaligus akibat dari suatu gangguan atau penyakit. Faktor-faktor
psikososial cukup mempunyai arti bagi terjadinya stres pada diri seseorang. Kehidupan
narapidana di lembaga pemasyarakatan juga selalu dijaga oleh petugas. Seluruh aktivitas
akan selalu diawasi oleh para petugas sehingga mereka merasa kesulitan untuk beraktivitas
dan selalu merasa dicurigai karena dipantau oleh petugas. Para narapidana ini merasa
dirinya tidak berguna ketika hidup di lembaga pemasyarakatan karena tidak dapat berbuat
apa-apa. Mereka juga memikirkan kehidupan setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan.
Mereka berpikir bahwa dirinya sudah dianggap penjahat oleh orang-orang sekitar sehingga
tidak mau untuk bersosialisasi dengan komunitas. Mereka juga akan merasa dirinya sulit
pemasyarakatan dan sudah dianggap penjahat. Ini dapat mengakibatkan mereka merasa
dirinya tidak berguna lagi sehingga akan berdampak pada psikologisnya berupa penurunan
harga diri.
3
Stres dan harga diri rendah sangat berhubungan dan harus segera ditangani. Apabila
stres dan harga diri rendah sudah terjadi pada seorang individu, ini akan mempengaruhi
seseorang dalam berpikir dan akan mempengaruhi terhadap koping individu tersebut
sehingga menjadi tidak efektif. Bila kondisi seorang individu dengan stres dan harga diri
tidak ditangani lebih lanjut, akan menyebabkan individu tersebut tidak mau bergaul dengan
orang lain, yang menyebabkan mereka asik dengan dunia dan pikirannya sendiri sehingga
dapat muncul risiko perilaku kekerasan. Selain dapat membahayakan diri sendiri,
lingkungan, maupun orang lain juga dapat terjadi percobaan bunuh diri pada individu yang
Perawat sebagai profesi yang berorientasi pada manusia mempuyai andil dalam
memberikan pelayanan kesehatan di LP dalam bentuk “Correctional setting” .
perawat memberikan pelayanan secara menyeluruh. Warga binaan memiliki hak
untuk mendapatkan kesejahteraan kesehatan baik fisik mauapun mental selama
masa pembinaan. Namun hal tersebut kurang mendapatkan perhatian. Kenyataannya
banyak narapidana yang mengalami gangguan psikologis seperti cemas, stress,
depresi dari ringan sampai berat (Butler, dkk. 2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pada narapidana ?
2. Apa faktor penyebab pada narapidana ?
3. Bagaimana klasifikasi pada narapidana
4. Apa masalah kesehatan pada narapidana
5. Bagaimana penatalaksanaan gangguan jiwa pada narapidana?
6. Bagaimana asuhan keperawatan pada narapidana ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pada narapidana
2. Untuk mengetahui faktor penyebab pada narapidana
3. Untuk mengetahui klasifikasi pada narapidana
4. Untuk mengetahui masalah kesehatan pada narapidana
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan gangguan jiwa pada narapidana?
6. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada narapidana
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
telah memperoleh kekuatan hukum (UU No.12 Tahun 1995). Narapidana yang diterima atau
masuk kedalam lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan negara wajib dilapor yang
prosesnya meliputi: pencatatan putusan pengadilan, jati diri ,barang dan uang yang dibawa,
pemeriksaan kesehatan, pembuatan pasphoto, pengambilan sidik jari dan pembuatan berita
acara serah terima terpidana. Setiap narapidana mempunyai hak dan kewajiban yang sudah
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Narapidana yang ditahan dirutan dengan
cara tertentu menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana
(KUHAP) pasal 1 dilakukan selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan untuk
Hakim dan mahkamah agung. Pada pasal 21 KUHAP Penahanan hanya dapat dilakukan
terhadap tersangka yang melakukan tindak pidana termasuk pencurian. Batas waktu
penahanan bervariasi sejak ditahan sampai dengan 110 hari sesuai kasus dan ketentuan
yang berlaku.
B. Etiologi
Faktor-faktor penyebab kejahatan sehingga sesorang menjadi narapidana adalah:
a. Faktor ekonomi
1. Sistem Ekonomi
4
11
Sleman dilaksanakan melalui pembinaan soft kill dan hard skill dengan
hidup seperti pertukangan kayu, kerajinan sapu, las listrik, batik tulis,
TINJAUAN KASUS
12
13
11. Menarik diri dari realitas, cemas, panic, cemburu, curiga dan
halusinasi.
berkomunikasi,mampu
memulai berbicara dan
tidak janggung.
20 3. Mengidentifikasi S:
Februari kemampuan dan aspek Klien mengatakan cara penilaian
2019 positif yang dimiliki positif tidak boleh berfikir jelek
Jam dengan : terhadap orang lain,sopan santun dan
17.00 Membantu ramah yang diutamakan.
mengidentifikasi O:
dengan aspek yang Klien dapat mengungkapkan
positif perasaannya
Mendorong agar A : SP 3 teratasi sebagian
berpenilaian positif P :
Membantu lanjutkan SP 1 keluarga
mengungkapkan
perasaannya Anjurkan klien untuk
mempertahankan hubungan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di lembaga
telah memperoleh kekuatan hukum (UU No.12 Tahun 1995). Seseorang yang terpaksa
lembaga pemasyarakatan, tetapi mereka harus tetap mengikuti aturan-aturan yang berlaku
di lembaga pemasyarakatan. Selain itu, mereka juga harus terpisah dari keluarganya,
kehilangan barang dan jasa, kehilangan kebebasan untuk tinggal diluar, atau kehilangan
pola seksualitasnya.
psikologis seperti cemas, stress, depresi dari ringan sampai berat (Butler, dkk. 2005).
B. Saran
Sebagai tenaga profesional tindakan perawat dalam penangan masalah keperawatan
khusunya pada narapidana harus memiliki pengetahuan yang luas dan tindakan yang
dilakukan harus rasional sesuai gejala penyakit dan asuhan keperawatan hendaknya
26
DAFTAR PUSTAKA