Oleh:
Kelompok 10
1C
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah sunnah rasulullah saw dalam menangkal syirik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
C. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi harus memperhatikan masalah
yang dihadapi menurut kriteria yang ada. Ada banyak kemungkinan
masalah yang akan dihadapi, namun demikian kerangka PIECES
merupakan kerangka klasifikasi masalah dalam pengembangan sistem
informasi yang sering digunakan dan sangat praktis. Kategori tersebut
adalah :
1. Performance, yaitu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja.
2. Information, yaitu kebutuhan untuk mengontrol data dan informasi,
berupa peningkatan kualitas informasi, kemudahan dalam mengakses dan
meminimalkan redundansi data.
3. Economic, yaitu kebutuhan untuk melakukan efisiensi dengan
mengendalikan biaya serta meningkatkan ekonomi dengan peningkatan
keuntungan secara ekonomi.
4. Control and Security, yaitu kebutuhan untuk meningkatkan kontrol
kegiatan dan keamanan informasi.
5. Efficiency, yaitu kebutuhan untuk efisiensi pegawai, mesin dan kualitas
informasi sebagai keluarannya.
6. Service, yaitu kebutuhan untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan, pegawai dan manajemen.
6
Pengguna sistem informasi ini adalah :
a) Ketua Komite Medis membutuhkan informasi laporan proporsi admisi
sesuai
standar dan laporan evaluasi admisi pasien rawat inap, hal ini sesuai dengan
tugas Komite Medis yaitu dalam melakukan pemantauan pelaksanaan standar
pelayanan medis serta bahan masukan untuk penetapan standar tersebut.
b) Kepala Bidang Pelayanan Medis membutuhkan informasi laporan proporsi
admisi yang sesuai dengan standar AEP, hal ini berkaitan dengan tugas
pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan admisi serta penilaian
prestasi kerja bawahan langsung terutama dalam memberikan pelayanan
medis yang sesuai dengan indikasi medis dan standar yang ditetapkan.
c) Kepala IGD membutuhkan informasi berupa laporan proporsi admisi yang
sesuai dengan standar, sesuai dengan tugas penyelenggaraan pelayanan
fungsional di IGD.
d) Dokter IGD membutuhkan informasi berupa laporan hasil pemeriksaan
menyeluruh dan laporan indikasi admisi pasien, hal ini sesuai dengan tugas
memberikan pelayanan medis yang sesuai dengan standar.
3) Ruang Lingkup Proses
Penelitian terhadap formulir-formulir pencatatan dan pelaporan admisi
pasien sebagai dasar perancangan ouptut dan input. Formulir dan laporan ini
akan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna sistem yang akan dibuat.
Penelitian terhadap proses admisi dimulai dari pendaftaran pasien di
bagian pendaftaran IGD yang memberikan data pasien yang akan diperiksa di
IGD oleh dokter IGD. Dokter IGD melakukan pemeriksaan dan akan
menginputkan data klinis dan data perintah medis ke dalam sistem, jika
diperlukan dilakukan pemeriksaan tambahan yaitu di laboratorium dan
pemeriksaan penunjang. Kemudian sistem akan memberikan informasi
tentang hasil pemeriksaan dan indikasi admisi kepada dokter yang digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan klinis bagi dokter untuk melakukan
keputusan admisi yang sesuai dengan arahan sistem atau bila tidak sesuai
dokter menginput kepada sistem alasan/ indikasi medis lain yang digunakan.
Sistem juga akan memberikan laporan proporsi pasien rawat inap yang sesuai
dengan standar kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis, Kepala IGD dan
Ketua Komite Medis. Terhadap kasus yang tidak sesuai dengan standar
diberikan evaluasi oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis dengan
menginputkannya ke dalam sistem. Hasil evaluasi Kepala Bidang Pelayanan
Medis menjadi laporan evaluasi admisi yang diperlukan oleh Ketua Komite
Medis.
7
4) Ruang Lingkup Output
Output sistem informasi admisi pasien rawat inap adalah informasi untuk
pengambilan keputusan klinis dan administrasi admisi pasien rawat inap di
Badan RSUD dr. H. Soewondo Kabupaten Kendal, yaitu :
a) Laporan evaluasi admisi, digunakan oleh :
Ketua Komite Medis untuk mengetahui ketepatan pelayanan medis,
terutama admisi yang sesuai dengan standar untuk melakukan fungsi
pemantauan pelayaan medis. Selain itu juga memerlukan laporan evaluasi
berupa proporsi ketepatan admisi yang sesuai dengan AEP dibanding
ketepatan admisi menurut penilaian Kepala Bidang Pelayanan Medis sebagai
dasar pertimbangan penyusunan dan evaluasi penerapan standar admisi.
b) Laporan proporsi admisi sesuai dengan standar AEP, digunakan oleh :
(1) Kepala Bidang Pelayanan Medis untuk mengetahui jumlah pasien yang
mendapatkan pelayan admisi sesuai standar AEP sesuai dengan tugas Kepala
Bidang dalam pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kegiatan admisi
serta penilaian prestasi kerja bawahan langsung terutama dalam memberikan
pelayanan medis yang sesuai dengan indikasi medis
dan standar yang ditetapkan.
(2) Kepala IGD untuk mengetahui jumlah pasien yang mendapatkan pelayan
admisi sesuai standar AEP sesuai dengan tugas penyelenggaraan
pelayanan fungsional di IGD.
c) Laporan Indikasi Admisi Pasien, digunakan oleh :
Dokter IGD untuk membantu pengambilan keputusan admisi pasien rawat
inap yang sesuai dengan standar AEP.
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. Analisi jurnal
1. Judul : Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Instalasi
Rawat Jalan Klinik Paru
8
2.Peneliti : Tati Sudiarti, Soedarto Soepangat, Teguh Wiyono
3.Sumber : Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan Dr.Soetomo, Print ISSN :
(2477-0140) Online ISSN : (2581-219X)
4. Major/Minor Subject (Keyword) : Implementasi SIMRS; Instalasi
Rawat Jalan
5. Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan analisis alur dan proses
penerimaan SIMRS yang berlangsung di Klinik Paru Rumah Sakit Paru
Cirebon.
6.Metedeologi penelitian :
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, Jumlah informan 11 orang
dengan analisa data metode induktif.
7.Hasil penelitian :
menunjukkan Adanya perbedaan metode mendaftarkan pasien rawat jalan
menurut Depkes dengan Klinik Paru Cirebon. Sumber daya manusia yang ada
di Instalasi Rawat Jalan Klinik Paru Cirebon pasien masih kurang. Sumber
Daya Manusia di unit sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada
sudah cukup tetapi staff di bagian pengembangan dan pengelolaan aplikasi
SIMRS masih kurang. Kompetensi staff dan petugas di pendaftaran masih ada
yang belum sesuai dengan kompetensinya. Komputer dan perangkat keras yang
ada di Instalasi Rawat Jalan Klink Paru Cirebon masih kurang. Di unit sistem
informasi manajemen rumah sakit, komputer dan hardware yang ada sudah
cukup. Rumah Sakit Paru Cirebon telah menyelenggarakan sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS) sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 82 Tahun 2013 dan Keputusan Direktur Rumah Sakit Paru Cirebon
tentang penyelenggaraan sistem informasi manajemen rumahsakit.
8. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :
1. Peneliti
Memberikan pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian
untuk kemudian menerapkan hasil penelitian yang didapatkan pada
lingkungan praktis.
9
2. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Memberikan tambahan pembendaharaan referenssi lebih lanjut pada
literature system informasi, khususnya dalam hal efektifitas system
informasi SDM, kualitas informasi dan kualitas system terhadap
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
3. Bagi Akademisi
Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan informasi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya
4. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan
yang berhubungan denga pengambilan keputusan SDM
9. Kelebihan jurnal
1) Memaparkan isi jurnal secara jelas
2) Pembahasan metode yang digunakan sangat jelas
3) Penggunaan tata bahasa yang tepat dan baku
4) Sesuai dengan kaidah penulisan jurnal
5) Menyertakan referensi
10. Kekurangan jurnal
1) Space penulisan tidak teratur
2) Bahasa yang digunakan tidak terlalu dapat dipahami oleh semua orang
3) Materi yang terpapar kurang lengkap
10
(peningkatan implementasi SIMRS). Pengolahan data dilakukan dengan
cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan analisis data
menggunakan teknik analisis isi dengan triangulasi sumber dan triangulasi
metoda
3. Comporasion
Rancangan ini dimaksudkan untuk menganalisis alur dan proses
penerimaan SIMRS yang berlangsung di Klinik Paru Rumah Sakit Paru
Cirebon.
4. Outcome
Dari hasil penelitian terdapat Adanya perbedaan cara mendaftarkan
pasien rawat jalan menurut Depkes dengan Klinik Paru Cirebon dimana
menurut Depkes pendaftaran pasien rawat jalan baru dimulai dengan
mengisi formulir pendaftaran pasien baru sedangkan di Klinik Paru
Cirebon pasien menyerahkan kartu identitas pasien. Menurut Depkes
data pada formulir pendaftaran pasien baru diinput pada komputer
kemudian mencetak ringkasan riwayat klinik, Sedangkan pada Klinik
Paru Cirebon data pasien di input ke dalam aplikasi sistem informasi
manajemen rumah sakit di dalam menu pendaftaran. Setelah itu baru
dicetak kartu pasien bila pasien baru, bila pasien lama menurut Depkes
melaksanakan transaksi pendaftaran pasien lama dengan mengentri
nomor pasien sedangkan di Klinik Paru Cirebon pasien menyerahkan
kartu identitas pasien kemudian dilakukan pencarian data pasien di
aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit di dalam menu
pendaftaran.
11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/334135652_Analisis_Im
plementasi_Sistem_Informasi_Manajemen_Rumah_Sakit_Di_Insta
lasi_Rawat_Jalan_Klinik_Paru_Rumah_Sakit_Paru_Cirebon/link/
5d1a0613299bf1547c8d339b/download
13